BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi dalam
triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan, dan triwulan ketiga
dari bulan ketujuh sampi sembilan bulan (Saifuddin, dkk, 2006; h. 89).
dan bayi, mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
selamat untuk ibu maupun bayinya, mempersiapkan ibu agar masa nifas
berjalan normal dan ibu dapat memberi asi secara eksklusif,
agar bayi dapat tumbuh kembang secara normal (Saifuddin, dkk, 2006; h.
90).
yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien,
11
kebutuhan sehari-hari, serta pola psiko sosial spiritual dari klien
Pada studi kasus ini berfokus pada ibu hamil trimester III
12
riwayat kesehatan personal yaitu riwayat kesehatan/penyakit yang
166).
lalu dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu hamil, apakah pernah
13
kali menikah, status menikah syah atau tidak, karena apabila
Kurang Energi Kronis (KEK) jika LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu
14
mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur
antenatal. Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala
bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu, leopold III untuk
15
terdiri dari besi dan mengangkut oksigen, jika tes menunjukkan
jumlah sel darah merah rendah atau sel sel darah merah
makanan kaya zat besi dan minum tablet zat besi. Kekurangan zat
BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita HIV dan
16
USG untuk memastikan diagnosis perdarahan, periksa adanya
protein urin, edema, protein urin. Jika ibu mengeluh keluar cairan
2010; 135-141).
mengatasi penanganannya
17
memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan dituntut untuk mampu
120).
18
e. Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
yang bersifat rasional dan valid mencakup seluruh hal yang berkaitan
Aman
dan klien itu sendiri karena bidan yang bertanggung jawab untuk
19
berat badan pada trimester III yakni sebesar 0,4-0,5 kg atau 8-16
kg selama kehamilan.
20
dilakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil.
RI, 2012).
menilai status gizi ibu hamil. Ukuran lingkar lengan yang normal
adalah 23,5 cm, bila lingkar lengan ibu kurang dari 23,5 berarti
status gizi ibu kurang atau KEK. Ibu hamil dengan KEK dapat
H;113)
21
4) Ukur tinggi fundus uteri
(tinggi fundus uteri dalam cm-n) x 155= berat (gram). Bila kepala
belum masuk pintu atas panggul n= 12, jika sudah masuk pintu
teraba bagian bulat lunak dan bila ditekan tidak terasa lentingan
yang berada pada bagian samping kanan dan kiri, normalnya pada
22
salah samping kanan atau kiri teraba bagian datar dan memanjang
23
Hamil di atas yang tidak
terpenuhi
- Lanjutkan T
yang belum
terpenuhi
- Perhatikan
interval
pemberian
Sumber: [VCD] Turorial Layanan Antenatal Care (10T); 2015
skrining ibu tidak ingat status imunisasi saat bayi, maka skrining
24
darah dan kadar hemoglobin darah (Hb), danpemeriksaan
yang meliputi :
25
cukup cairan karena pada 20 minggu terakhir kehamilan janin
pesat
d) Pola istirahat dan tidur, ibu hamil dianjurkan untuk tidur pada
rilaks pada siang hari selama 1 jam. Istirahat dan tidur perlu
26
diperbolehkan jika ketuban sudah pecah dan serviks telah
membuka
27
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui
aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
28
asfiksia bayi baru lahir. Tujuan asuhan persalinan normal yaitu
tinggi bagi ibu dan bayinya, mealui berbagai upaya yang teritegrasi dan
dapat terjaga pada tingkat yang optimal (Syaifuddin, dkk, 2009; h. 334).
a. Persalinan Kala I
(pembukaan lengkap). Proses ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase
dimana serviks membuka dari 3-10 cm, serta kontraksi yang terjadi
1) Data Subjekif
bebeda dari air kemih, apakah sudah ada pengeluaran cairan dari
29
2) Data Objektif
dua kali dalam 10 menit selama 40 detik. Kontraksi lebih kuat dan
3) Analisa
30
(dalam minggu), kala dan fase persalinan, keadaan janin normal
4) Penatalaksanaan
Mengatur posisi yang nyaman bagi ibu yaitu miring ke kiri atau
jalan-jalan jika ibu masih kuat dan ketuban masih utuh. Anjurkan
31
Menurut Marmi (2012; h.179) Memberitahu ibu posisi
persalinan.
b. Persalinan Kala II
1) Data Subjekif
yang tidak bisa ditahan. Ibu mengatakan rasa sakit semakin sering
dan kuat di perut bagian bawah. Ibu tampak gelisah dan keluar
32
2) Data Objektif
dalam 10 menit, DJJ kuat dan teratur, keadaan umum ibu baik,
3) Analisa
234).
4) Penatalaksaan
(terlampir) meliputi:
33
dikaji oleh Ni Made, Marhaeni, Adnyawati (2012) yang berjudul
perineum dengan kapas basah yang telah dibasahi oleh air matang
34
terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%. Memeriksa
untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter
bokong ibu.
diameter 5-6 cm, memasang handuk bersih pada perut ibu untuk
35
mengeringkan bayi janin pada perut ibu, melakukan perasat
dibawah kain bersih dan kering, ibu jari pada salah satu sisi
perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain dan tangan yang
lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi agar
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan
bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali
36
dan memberikan kesempatan ibu untuk makan dan minum
1) Data Subjekif
2) Data Objektif
3) Analisa
37
4) Penatalaksanaan
bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit
satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
tersebut, ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
38
oksitosin yang berdampak pada kontraksi pada uterus sehingga
cm dari vulva dan meletakan satu tangan diatas kain pada perut
39
hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras). Periksa
d. Persalinan Kala IV
1) Data Subjekif
2) Data Objektif
3) Analisa
40
4) Penatakasanaan
41
Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT, membersihkan
sisa cairan ketuban, lendir dan darah dan mengganti pakaian ibu.
Asuhan ibu masa nifas adalah asuhan yang diberikan pada ibu
tujuan dari asuhan masa nifas adalah untuk memberikan asuhan yang
a. Data Subjektif
sakit pada jalan lahir, karena adanya jahitan pada perineum. Data
42
keluarga terhadap bayinya. Wanita mengalami banyak perubahan
b. Data Objektif
43
c. Analisa
yang berkaitan dengan Para, Abortus, Anak hidup, Umur ibu, dan
keadaan nifas.
d. Penatalaksanaan
dengan bayi yang baru lahir, menjaga bayi tetap sehat dengan
persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi yang baru lahir
44
2) Nifas 6 hari, bentuk asuhannya meliputi: memastikan involusi
pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
sedikitnya 3 liter air per hari. Pada masa nifas ibu juga perlu
ibu post partum pervaginam yang tidak senam nifas pada hari
45
sedangkan ibu post partum yang senam nifas dengan gerakan
obat/ alat dan tanpa biaya. Waktu penggunaan yaitu dapat dimulai
segera pascapersalinan.
46
2) Kondom/ spermisida
3) AKDR
4) Kontrasepsi mantap
Dapat dilakukan setiap saat namun tidak segera efektif perlu paling
47
b. Kontrasepsi Hormonal untuk Ibu Menyusui
b) Suntikan progestin
c) Implant
48
yang dapat efektif selama 5 tahun untuk Norplant dan 3 tahun
1) Suntikan Kombinasi
produksi ASI.
2) Pil Kombinasi
hormon esterogen dan progesteron. Jenis dari pil ini ada tiga yaitu
49
Kontrasepsi” di Puskesmas Kuranji Padang pada tahun 2013
secara komprehensif kepada bayi baru lahir pada saat masa perawatan
orangtua percaya diri dan mantap (Ladewig, 2006; h. 153). Tahapan bayi
baru lahir meliputi tahap I terjadi segera setelah lahir, selama menit-menit
pertama kelahiran digunakan sistem scoring apgar untuk fisik dan scoring
gray untuk interaksi bayi dan ibu, tahap II disebut tahap transisional
2010; h. 3).
50
Periode transisional mencakup tiga periode yaitu reaktivitas I
periode ini detak jantung cepat. Warna kulit terlihat sianosis. Selama
periode ini mata bayi membuka dan bayi sering mengeluarkan kotoran
sampai 6 jam setelah persalinan. Jantung bayi labil dan terjadi perubahan
2006; h. 153-155).
a. Subyektif
b. Obyektif
51
kepala 33-35 cm, lingkar dada 32-37 cm, LILA 12-13 cm, mata sklera
sudah lepas, bayi menghisap kuat saat menyusu, eliminasi BAK sering
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
1) KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari. Menurut Dewi (2010; h.26)
verniks, letakkan bayi di dada ibu atau perut ibu agar ada kontak
kulit ibu dengan kulit bayi, lakukan IMD, gunakan pakaian yang
pupus tali pusat dalam hal perawatan tali pusat antara penggunaan
waktu lama pelepasan tali pusat pada BBL yang dirawat dengan
52
menggunakan kasa steril dibanding kasa alkohol 70%. Hasil rata-
rata lama pupus tali pusat untuk kasa steril ialah 5,53 hari, hasil
rata-rata lama pupus tali pusat untuk kasa alkohol 70% yaitu 6,93
pada bayi baru lahir belum sempurna. Perdarahan bisa ringan atau
infeksi mata diberikan segera setelah proses IMD dan bayi selesai
53
untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur
penularan ibu-bayi.
2) KN2 adalah kunjungan 2-7 hari. Menurut Dewi (2010; h.27) ada
54
d) Tanda Bahaya Neonatus seperti, pernapasan sulit atau lebih
55