Anda di halaman 1dari 12

Nama: Aulya Nabila

Kelas: PGMI 8
NIM: 23051060236

A. Pengertian guru

a) Menurut jurnal yang ditulis Rabukit Danamik, Dosen STKIP Budi Daya Binjai.
Memberitahukan guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam
keberhasilan sesuatu pendidikan. Perihal ini memanglah normal, karena guru
ialah ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa selaku subjek serta
objek belajar. Bagaimanapun bagus serta idealnya kurikulum pendidikan,
bagaimana lengkapnya fasilitas serta prasarana pembelajaran dan bagaimana
kuatnya antusias peserta didik, tanpa diimbangi dengan keahlian guru, maka
semuanya hendak kurang bermakna.

b) Menurut jurnal yang ditulis Wayan Ardiana Putra, memberitahukan jika guru
ialah komponen yang mempunyai kedudukan bernilai dalam sistem pendidikan.
Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik guna mentransfer ilmu
pengetahuan serta teknologi. Guru selaku agen kognitif, guru selaku agen moral
serta politik, guru selaku inovator, guru berperan kooperatif, serta guru selaku
agen persamaan sosial serta pendidikan

c) Menurut jurnal yang ditulis Ratika Sari Dewi, memberitahukan jika guru ialah
tenaga kependidikan yang mempunyai tugas utama buat mendidik, mengajar,
melatih, dan mengarahkan peserta didik supaya mempunyai kesiapan dalam
menghadapi persaingan global yang terus menjadi ketat dengan bangsa lain. Oleh
sebab itu, peran guru selaku tenaga profesional sangatalah berarti dalam
terwujudnya visi serta misi dalam pembelajaran

d) Menurut jurnal yang ditulis Chairul Anam, memberitahukan jika guru ialah
sumber energi manusia yang memiliki peranan sangat berguna dalam upaya
menghasilkan generasi penerus bangsa yang kompeten serta dapat bersaing.
Dikala ini guru dituntut guna bisa melakukan aktivitas belajar yang bertabiat
kooperatif, sehingga bisa memicu para peserta didik buat turut terjun aktif dalam
melaksanakan aktivitas pendidikan yang berpusat pada peserta didik, serta guru
cuma selaku seseorang fasilitator.

e) Bagi jurnal yang ditulis M. Hasyim, melaporkan jika guru ialah komponen yang
sangat berpengaruh terhadap terbentuk nya proses serta hasil pendidikan yang
bermutu. Dengan demikian, upaya perbaikan apapun yang dicoba guna
tingkatkan pembelajaran tidak akan membagikan sumbangan yang signifikan
tanpa didukung oleh guru yang kreatif, handal, serta berkompeten. Oleh sebab
itu, diperlukanlah wujud guru yang memiliki kualifikasi, kompetensi, serta
dedikasi yang besar dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

B. Pentingnya Peran Guru

a) Menurut jurnal yang ditulis Azka Salmaa Salsabilah, memberitahukan jika guru
mempunyai peranan yang sangat bernilai di dalam dunia pendidikan khususnya
pada dikala aktivitas belajar mengajar, sebab pada dasarnya peserta didik
membutuhkan kedudukan seseorang guru guna membantunya dalam proses
pertumbuhan diri serta pengoptimalan bakat serta keahlian yang dimilikinya.
Guru merupakan seseorang pendidik yang profesional, guru ialah salah satu
aspek utama untuk terciptanya generasi penerus bangsa.

b) Menurut jurnal yang ditulis Defa Loka Pitaloka, memberitahukan jika Guru ialah
komponen berarti dalam tingkatkan kualitas pembelajaran. Guru berfungsi dalam
menanamkan nilai- nilai kepribadian pada anak kala peserta didik dikala berada
di sekolah. Sekolah jadi area yang sangat mempengaruhi berkembang serta
kepribadian anak. Lembaga sekolah ataupun khususnya pendidik di sekolah
berperan berguna dalam menanamkan nilai- nilai kepribadian peserta didik.

c) Menurut jurnal yang ditulis Metha Lubis, memberitahukan jika Peran bernilai
guru merupakan dalam memajukan pembelajaran, ini sebab guru berhubungan
langsung dengan siswa dalam pembelajaran. Walaupun pemakaian teknologi di
dalam pendidikan modern dikala ini, kedudukan guru tidak bisa tergantikan
sepenuhnya oleh teknologi. Kedudukan guru yang tidak bisa digantikan tersebut
antara lain: teladan dalam aksi, perilaku maupun kepribadian serta inspiratif dan
pasion. Interaksi guru serta siswa dalam pendidikan bisa membangun serta
meningkatkan kepribadian siswa.

d) Menurut jurnal yang ditulis Agustinus Tanggu Daga, memberitahukan jika guru
mempunyai kedudukan yang sangat berarti baik dalam pengembangan kurikulum
ataupun dalam implementasinya. Demikian pula, guru sangat berfungsi dalam
pelaksanaan kebijakan merdeka belajar. Guru bisa berkontribusi secara
kolaboratif serta efektif bekerja dengan pengembangan kurikulum sekolah guna
mengatur serta menyusun materi, buku bacaan, serta konten pembelajaran.
Keterlibatan guru dalam proses pengembangan kurikulum berarti dilakukan guna
menyelaraskan isi kurikulum dengan kebutuhan siswa di kelas.

e) Menurut jurnal yang ditulis Maulana Akbar Sanjani, Dosen Prodi Adm,
Pendidikan STKIP Budi Daya Binjai. Memberitahukan jika Peranan guru dalam
mengajar sangatlah berarti sebab guru selaku pemimpin pendidikan yang
mengarahkan serta memainkan peranan yang berarti untuk siswa dalam
pengemabangan intelektualnya. Guru yang disebut sanggup berhasil dalam
belajar mengajar merupakan guru yang mempunyai kompetensi selaku guru ialah
paedagogik, handal, kepribadian serta sosial.

C. Metode Pembelajaran Guru

a) Menurut jurnal yang ditulis Abd. Hamid, Dosen Program Studi Pendidikan
Agama Islam, STAI An- Nadwah Kuala Tunggal. Memberitahukan jika metode
mengajar yang hingga disaat ini masih banyak digunakan dalam proses belajar
mengajar dalam rangka pengembangan metode pembelajaran yakni: metode
ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode tugas belajar serta resitasi,
metode kerja kelompok, metode demontrasi serta eksperimen, metode
sosiodrama( roleplaying), metode problem solving, metode sistem tim( team
teaching), metode latihan( drill), metode karyawisata( field- trip), metode
resourse person( manusia sumber), metode survei publik, metode simulasi,
metode bercerita, metode bermain peran, serta metode proyek.
b) Menurut jurnal yang ditulis Jajat Sudrajat, memberitahukan jika media belajar
paling utama penggunaan media berbasis teknologi yakni laptop ataupun gadget
maupun smartphone sangat penting. Aplikasi belajar semacam zoom, google
meet, talkfusion, serta aplikasi sejenis yang ada membantu guru dalam
melakukan belajar mengajar dengan siswa. Oleh sebab itu, guru butuh mendalami
media pendidikan berbasis teknologi.

c) Menurut jurnal yang ditulis Herry Rahmat dan Miftahul Jannatin,


memberitahukan jika metode pembelajaran yang perlu diterapkan dalam proses
belajar mengajar hendaknya bersifat variatif, inovatif, dan gampang diterima oleh
siswa. Metode pembelajaran guru yang bisa diterapkan dalam proses
pembelajaran selaku sebagian macam yakni: metode mengajar klasikal, metode
mengajar teknologis, metode mengajar personalisasi, metode mengajar
interaksional.

d) Menurut jurnal yang ditulis Margaretha Pigay dan Yansen Albert Reba,
memberitahukan jika guru bisa mempraktikkan metode mengajar yang lebih baik
dengan memikirkan prinsip- prinsip pemilihan metode mengajar. Pemilihan
metode mengajar yang pas berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.
Guru bisa menggunakan sarana yang terdapat di sekolah semacam laboratorium
komputer, wifi, serta LCD buat mempraktikkan metode mengajar yang sanggup
tingkatkan efikasi diri serta kedisiplinan peserta didik. Siswa bisa menjauhi
kegiatan mencontek dikala ulangan/ tes dengan meyakini keahlian masing
masing. Efikasi diri yang tinggi hendak berpengaruh positif terhadap ketertiban
peserta didik.

e) Menurut jurnal yang ditulis Ananda Wini Rosaria dan Kurnia Putri Sepdikasari
Dirgantoro, memberitahukan jika pelaksanaan metode belajar sembari bermain,
metode belajar sembari bermain tidak cuma menunjang tercapainya tujuan
pembelajaran akan tetapi pula bisa menghasilkan suasana belajar yang
mengasyikkan. Dalam pelaksanaannya, guru butuh mendesain metode dan
peraturan permainan dengan jelas serta terperinci supaya mempermudah siswa
menikmati jalannya permainan. Permainan ular tangga pula bisa jadi salah satu
media pembelajaran yang mendukung karena permainan ular tangga bisa
dimodifikasikan dengan materi pembelajaran.

D. Permasalahan Yang Dihadapi Guru

a) Menurut jurnal yang ditulis Dwi Prastika, Santhy Hawanti, dan Lia Mareza,
memberitahukan jika permasalahan yang di hadapi guru antara lain ialah; Tidak
terdapatnya ruangan khusus guna penyimpanan media sehingga penyimpanan
harus ditaruh dikelas, masih banyaknya media yang tersimpan kurang rapi
bersamaan dengan tumpukan buku, masih banyaknya guru yang tidak bisa
menggunakan LCD sebagai pembelajaran, sebab minimnya memahami teknologi
informatika.

b) Menurut jurnal yang ditulis oleh Dessy Dwitalia Sari, memberitahukan jika
Permasalahan yang dialami saat dikala pembelajaran daring merupakan
munculnya banyak hambatan serta respons dari guru, orang tua, serta peserta
didik. Walaupun berada pada kondisi yang terbatas, pembelajaran daring wajib
tetap dilaksanakan. Hambatan yang timbul kala pembelajaran daring ialah: 1)
Terkait akses jaringan. 2) Dilihat dari penggunan aplikasi, tidak seluruh peserta
didik tidak mempunyai aplikasi pembelajaran sebab memori penyimpanan alat
teknologi telah penuh. 3) Guru hadapi kesusahan dalam mengevaluasi
pembelajaran daring. 4) Orang tua tidak mendampingi mendampingi peserta
didik dalam pembelajaran daring.

c) Menurut jurnal yang ditulis Maisyaroh dan Wildan Zulkarnain, memberitahukan


jika permasalahan yang dialami guru dalam implementasi Kurikulum 2013 dalam
pencapaian: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, serta standar
penilaian. Kerangka model supervisi pembelajaran guna membantu memecahkan
permasalahan guru meliputi pelaksanaan model supervisi kelompok, setelah itu
guna guru yang menghadapi permasalahan khusus diterapkan model supervisi
individual.
d) Menurut jurnal yang ditulis oleh Agung Rimba Kurniawan dan Faizal Chan,
memberitahukan jika kasus guru dalam melakukan gerakan literasi disebabkan
oleh aspek internal serta eksternal. Ada pula aspek internalnya yakni: 1)
minimnya atensi baca peserta didik, 2) waktu yang terlalu singkat. Sebaliknya
aspek eksternalnya yakni: 1) minimnya buku bacaan, 2) pengaruh teknologi, 3)
faktor keluarga.

e) Menurut jurnal yang ditulis oleh Tri Retno Hapsari dan Vandalita M. Rambitan,
memberitahukan jika permasalahan guru terjadi sebab( 1) rendahnya tingkatan
aktivitas persiapan serta perencanaan guru mengenai perangkat pembelajaran.( 2)
aktivitas pembelajaran yang belum maksimal.( 3) rendahnya hasil belajar siswa
yang terjalin sebab minimnya motivasi serta keaktifan siswa dalam pendidikan,
serta( 4) perlu terdapatnya inovasi dalam pengembangan perangkat pembelajaran
Examples Non Examples sehingga siswa lebih termotivasi guna menaikkan hasil
belajar kognitif siswa.

E. Pengertian penilaian/soal

a) Menurut jurnal yang ditulis oleh Siti Ermawati dan Taufiq Hidayat,
memberitahukan jika penilaian ialah serangkaian proses pengumpulan data yang
menampilkan pertumbuhan belajar peserta didik. Hasil penilaian bisa membantu
peserta didik buat mengenali kekuatan serta kelemahannya, serta membantu guru
dalam memperhitungkan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan.

b) Menurut jurnal yang ditulis oleh Fia Maulidia dan Triesninda Pahlevi,
memberitahukan jika Penilaian merupakan salah satu dari 4 tugas pendidik dalam
melakukan pembelajaran, kempat tersebut ialah, merancang, melakukan,
memperhitungkan keberhasilan belajar, serta memberikan bimbingan. Penilaian
dilihat sebagai aspek yang penting pada saat hendak menggapai keberhasilan
proses serta hasil belajar, penerapan penilaian mesti dapat memberikan informasi
kepada guru dalam peningkatan melaksanakan aktivitas belajar mengajar dan
menjamin peserta didik supaya menggapai pendidikan secara optimal.
c) Menurut jurnal yang ditulis Moh. ZainalFanani, memberitahukan jika Penilaian
ialah Soal- soal yang pada umumnya mengukur keterampilan pada ranah
menganalisis, mengevaluasi, serta mengkreasi. penilaian bisa meningkatkan hasil
belajar siswa sebab bisa melatih siswa berfikir kreatif serta kritis

d) Menurut jurnal yang ditulis Hari Setiadi, memberitahukan jika Penilaian yakni
salah satu aspek penting pada proses pembelajaran serta merupakan langkah buat
menghimpun bermacam data yang digunakan guna penentuan kebijakan proses
pembelajaran. penilaian hendaknya mencakup proses penelusuran, pengecekan,
pencarian, serta penyimpulan. supaya proses penilaian berjalan dengan baik maka
penilaian mesti objektif, adil, terpadu, terbuka, merata serta berkesinambungan.

e) Menurut buku yang ditulis oleh Ridwan Abdullah Sani, memberitahukan jika
penilaian ialah bagian penting dari perangkat kurikulum yang dilakukan guna
mengukur serta memperhitungkan tingkatan pecapaian kompetensi. Penilaian
pula digunakan guna mengenali kekuatan serta kelemahan dalam proses
pembelajaran, dan guna melaksanakan diagnosis serta perbaikan proses
pembelajaran.

F. Pentingnya penilaian/soal

a) Menurut jurnal yang ditulis Ina Magdalena dan Hadana Nur Fauzi,
memberitahukan jika penilaian sangatlah penting dilakukan sebab kita mesti
mengenali efektif atau tidaknya sesuatu sistem pembelajaran yang diterapkan
oleh tenaga pendidik. Apabila seseorang pendidik tidak melaksanakan penilaian,
sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang
sistem pembelajaran. Sehingga peserta didik bisa bosan dengan sistem
pembelajaran yang sama.

b) Menurut jurnal yang ditulis Yubali Ani, memaparkan jika dalam menyusun
rencana pembelajaran, guru perlu mencermati instrumen penilaian yang
digunakan mesti memantau proses, kemajuan serta perbaikan hasil belajar siswa
secara berkesinambungan. Sebab penilaian mempunyai arti yang berarti, baik
untuk siswa, guru ataupun sekolah. Ada pula arti penilaian untuk tiap pihak
yakni: Untuk siswa, guna mengenali sejauh mana siswa sudah sukses mengikuti
pelajaran. Untuk guru, guna mengenali siswa yang berhak melanjutkan
pelajarannya sebab telah menggapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk
sekolah, data penilaian bisa jadi bahan acuan untuk sekolah guna menyusun
program pendidikan untuk masa yang akan datang lebih baik.

c) Menurut jurnal yang ditulis oleh Indah Wati dan Isana Kamila, memaparkan jika
penilaian yang dilakukan oleh guru di periode saat ini mesti dapat
mengakomodasi keunikan serta keunggulan para peserta didik, sehingga para
peserta didik telah mengetahui seluruh kemampuan dirinya sejak di bangku
sekolah. penilaian yang menggambarkan keunikan serta keunggulan tiap siswa.
Laporan penilaian ini akan sangat berarti untuk peserta didik serta orang tuanya
selaku bagian dari feed back untuk terus menambah hasil capaian pendidikannya.

d) Menurut jurnal yang ditulis Meilani Fatzuarni, memberitahukan jika dengan


terdapatnya penilaian peserta didik bisa mengenali sejauh mana keberhasilan
yang sudah dicapai selama mengikuti pembelajaran. Ini sangat berguna untuk
dikenal peserta didik. Dalam keadaan dimana peserta didik memperoleh nilai
yang memuaskan, hingga akan membagikan dampak berbentuk suatu stimulus,
motivator biar peserta didik bisa meningkatkan prestasi. Kebalikannya, dalam
keadaan hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka peserta didik berupaya
memperbaiki proses belajar, tetapi sangat dibutuhkan pemberian stimulus positif
dari guru agar peserta didik tidak putus asa.

e) Menurut jurnal yang ditulis Inan Magdalena dan Febrika Damaiyanti,


menyatakan bahwa penilaian hasil belajar sangat berarti sebab bermanfaat guna
seleksi, guna kenaikan kelas, serta buat penempatan. Dengan penilaian pula
membagikan data yang berkenaan dengan kemajuan siswa, pembinaan kegiatan
belajar, menetapkan keterampilan serta kesulitan, guna mendorong motivasi
belajar, membantu perkembangan tingkah laku serta membimbing siswa guna
memilih sekolah, jabatan/ pekerjaan.
Daftar pustaka

Rabukit Damanik (2019) Hubungan Kompetensi Guru Dengan Kinerja Guru.


Dosen STKIP Budi Daya Binjai.

Wayan Ardiana Putra (2021) Kontribusi Kompetensi Profesional Guru Dan


Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SD. Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja, Indonesia.

Ratika Sari Dewi (2018) Kemampuan Profesional Guru Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja MengejaR gURU sEKOLAH dASAR. Universitas Pendidikan
Indonesia.

Chairul Anam (2018) Pengaruh Motivasi, Kompetensi,


Kepemimpinan,Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Di
Sekolah Menengah Kejuruan. Universitas Pesantren Tinggi Daryl Ulum (Unipdu)
Jombang Indonesia.

M. Hasyim (2014) Penerapan Fungsi Guru Dalam Proses Pembelajaran. Fakultas


Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Azka Salmaa Salsabillah (2021) Peran Guru Dalam Mewujudkan Pendidikan


Karakter. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan
Indonesia.

Deffa Lola Pitaloka (2021) Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai Toleransi Pada
Anak Usia Dini Di Indonesia. Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri
Yogyakarta.

Metha Lubis (2019) Peran Guru Pada Era Pendidikan 4.0. Dosen Pendidikan
Ekonomi, Universitas Pamulang.
Agustinus Tanggu Daga (2021) Makna Merdeka Belajar Dan Penguatan Peran
Guru di Sekolah Dasar. Program Studi PGSD STKIP Weetebula Sumba NTT,
Indonesia.

Maulana Akbar Sanjani (2020) Tugas Dan Peranan Guru Dalam Proses
Peningkatan Belajar Mengajar. Dosen Prodi Adm, Pendidikan STKIP Budidaya
Binjai.

Abd, Hamid (2019) Berbagai Metode Mengajar Bagi Guru Dalam Proses
Pembelajaran. Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Jajat Sudrajat (2020) Kompetensi Guru Di Masa Pandemi Covid-19. Politeknik


Tri Mitra, Karawang, Indonesia.

Herry Rahmat, Miftahul Jannatin (2018) Hubungan Gaya Mengajar Guru Dengan
Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram.

Margaretha Pigay, Yansen Albert Reba (2021) Hubungan Antara Gaya Mengajar
Guru Dan Efikasi Diri Dengan Kedisiplinan Siswa SMA Di Kota Jayapura. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeristas Cendrawasih.

Ananda Wini, Kurnia Putri Sepdikasari Dorgantoro (2020) Upaya Guru Dalam
Membangun Interaksi Siswa Melalui Metode Belajar Sambil Bermain (Teacher’s
Efforts In Building Student Interaction Using A Game Based Learning Method)

Dwi Prastika, Santhy Hawanti, dan Lia Mareza (2019) Permasalahan Yang
Dihadapi Guru Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Dessy Dwitalia Sari (2021) Permasalahan Guru Sekolah Dasar Selama


Pembelajaran Daring (Problem’s Faced By Teacher’s In Elementary School During
Online Learning) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidkan, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia.
Maisyaroh, Wildan Zulkurnain (2020) Masalah Guru Dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Dan Kerangka Model Supervisi Pengajaran. Universitas Negeri
Malang.

Agung Rimba Kurniawan, Faizal Chan (2019) Problematika Guru Dalam


Melaksanakan Program Literasi Di Kelas IV Sekolah Dasar. PGSD FKIP Universitas
Jambi.

Trio Retno Hapsari, Vandalita M. Rambitan (2018) Analisis Permasalahan Guru


Terkait Perangkat Pembelajaran Berbasisis Model Examples Non Examples dan
Permasalahan Siswa Terkait Hasil Belajar Bilogi di SMA. Pendidikan Biologi-
Universitas Mulawarman.

Siti Ermawati, Taufiq Hidayat (2017) Penilaian Autentik Dan Relevansinya


Dengan Kualitas Hasil Pembelajaran (Persepsi Dosen dan Mahasiswa IKIP PGRI
Bojonegoro)

Moh. Zainal Fanani (2013) Strategi Pengembangan Soal Higher Older Thinking
Skill (HOTS) Dalam Kurikulum 2013. IAN Kendiri.

Hari Setiadi (2016) Pelaksanaan Penilaian Pada Kurikulum 2013. Sekolah


Pascasarjana UHAMKA Jakarta.

Ridwan Abdullah Sani (2022) Penilaian Autentik. Perpustakaan Nasional: Katalog


Dalam Terbitan (KDT)

Inan Magdalena, Hadana Nur Fauzi (2019) Pentingnya Evaluasi Dalam


Pembelajaran dan Akibat Memanipulasinya. Universitas Muhammadiyah
Tanggerang.

Yubali Ani (2015) Penilaian Autentik Dalam Kurikulum 2013. Universitas Pelita
Harapan, Karawaci, Tanggerang.
Indah Wati, Isana Kamila (2019) Pentingnya Guru Profesional Dalam Mendidik
Siswa Milenial Untuk Menghadapi Revolusi 4.0. Universitas PGRI Palembang.

Meilani Fatzuarni (2020) Pentingnya Evalusi Dalam Proses Pembelajaran.


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau.

Ina Magdalena, Febrika Damaiyanti (2021) Pentingnya Evaluasi Dalam Proses


Pembelajaran dan Konsekuensi Manipulasi. Universitas Muhammadiyah Tanggerang.

Anda mungkin juga menyukai