Anda di halaman 1dari 12

Triwahyu pambagyo s

202270017
Resume chapter 1 : Basics Concepts of Strategic Management

Manajemen strategis adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan


penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Tujuan utama dari
manajemen strategis adalah menciptakan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam menghadapi
lingkungan bisnis yang dinamis dan kompleks.

Beberapa unsur kunci dalam pengertian manajemen strategis melibatkan:

1. **Perencanaan Strategis:** Organisasi melakukan analisis menyeluruh terhadap lingkungan


eksternal dan internal mereka untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan. Berdasarkan
pemahaman ini, mereka merumuskan tujuan jangka panjang dan strategi untuk
mencapainya.

2. **Penetapan Visi dan Misi:** Manajemen strategis melibatkan penetapan visi (gambaran
masa depan yang diinginkan) dan misi (tujuan inti organisasi) yang jelas. Visi dan misi ini
memberikan panduan bagi seluruh organisasi dalam upaya mencapai keberhasilan jangka
panjang.

3. **Analisis Lingkungan:** Organisasi harus memahami secara mendalam faktor-faktor


eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja mereka, seperti perubahan dalam kebijakan
pemerintah, perubahan pasar, atau perkembangan teknologi. Analisis ini membantu mereka
merancang strategi yang responsif.

4. **Analisis Internal:** Manajemen strategis juga melibatkan evaluasi sumber daya,


kapabilitas, dan kekuatan internal organisasi. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) sering digunakan untuk membantu pemahaman ini.

5. **Pemilihan Strategi:** Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal, organisasi


memilih strategi yang sesuai dengan tujuan mereka. Strategi ini bisa melibatkan diferensiasi
produk, keunggulan biaya, fokus pada segmen pasar tertentu, atau strategi lainnya.

6. **Implementasi Strategi:** Setelah strategi dipilih, langkah selanjutnya adalah


mengimplementasikannya. Ini melibatkan penyesuaian organisasi, alokasi sumber daya, dan
pengembangan sistem untuk mendukung strategi yang diusulkan.
7. **Pengukuran dan Evaluasi Kinerja:** Manajemen strategis melibatkan pengukuran kinerja
secara terus-menerus untuk mengevaluasi sejauh mana organisasi mencapai tujuan dan
mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

8. **Adaptasi Terhadap Perubahan:** Lingkungan bisnis selalu berubah, dan manajemen


strategis memahami pentingnya adaptasi. Organisasi harus dapat menyesuaikan strategi
mereka dengan perubahan dalam lingkungan untuk tetap relevan dan efektif.

9. **Pengelolaan Risiko:** Manajemen strategis mencakup identifikasi dan pengelolaan risiko.


Ini melibatkan pemahaman risiko yang mungkin timbul selama implementasi strategi dan
mengembangkan rencana mitigasi.

10. **Pentingnya Kepemimpinan:** Manajemen strategis membutuhkan kepemimpinan yang


kuat dan efektif. Pemimpin strategis bertanggung jawab untuk memandu organisasi melalui
proses perencanaan dan implementasi strategi serta mengelola perubahan yang mungkin
timbul.

Pengertian manajemen strategis ini mencerminkan pendekatan sistematis dan holistik untuk
mengelola organisasi agar mencapai tujuan jangka panjangnya dan tetap bersaing di pasar yang
dinamis.

Manfaat dari manajemen strategis

Manajemen strategis menekankan kinerja jangka panjang. Banyak perusahaan dapat mengelola
lonjakan kinerja tinggi dalam jangka pendek, namun hanya sedikit yang dapat mempertahankannya
dalam jangka Panjang periode waktu. Sejak dirilisnya daftar perusahaan Fortune 500 yang asli pada
tahun 1955, lebih dari 1.800 perusahaan telah masuk dalam daftar. Pada tahun 2015, terdapat 18
perusahaan baru yang bergabung list untuk pertama kalinya artinya 18 orang lainnya gugur dari list.3
Untuk menjadi sukses di dalam jangka panjang, perusahaan tidak hanya harus mampu melaksanakan
aktivitas saat ini untuk memuaskan kebutuhan pasar yang ada, namun mereka juga harus
menyesuaikan aktivitas tersebut untuk memenuhi pasar baru dan perubahan pasar.4 Penelitian
mengungkapkan bahwa organisasi yang terlibat dalam manajemen strategis umumnya mengungguli
organisasi yang tidak menerapkan manajemen strategis.5 Pencapaian kecocokan yang sesuai, atau
“kecocokan”, antara lingkungan organisasi dan strategi, struktur, dan prosesnya dampak positif
terhadap kinerja organisasi.6 Perencanaan strategis menjadi semakin penting seiring dengan
semakin tidak stabilnya lingkungan.7 Misalnya saja studi tentang Dampak deregulasi terhadap
industri kereta api dan truk di AS menunjukkan bahwa perusahaan yang mengubah strategi dan
strukturnya seiring dengan perubahan lingkungan merupakan perusahaan yang tidak berubah.8
Sebuah survei terhadap hampir 50 perusahaan di berbagai negara dan industri menemukan

tiga manfaat manajemen strategis yang dinilai paling tinggi adalah:

 Visi strategis perusahaan lebih jelas.


 Fokus yang lebih tajam pada hal-hal yang penting secara strategis.
 Peningkatan pemahaman tentang lingkungan yang berubah dengan cepat.

Manajemen strategis memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi organisasi. Berikut adalah
beberapa dari manfaat utama dari penerapan manajemen strategis:

1. **Penetapan Tujuan yang Jelas:** Manajemen strategis membantu organisasi untuk


merumuskan tujuan yang jelas dan terukur. Dengan memiliki visi yang jelas tentang arah
yang diinginkan, organisasi dapat fokus dan meningkatkan koordinasi upaya seluruh tim.

2. **Pemahaman Lingkungan Bisnis:** Melalui analisis lingkungan eksternal dan internal,


manajemen strategis membantu organisasi memahami faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kinerja mereka. Ini termasuk tren industri, perubahan regulasi, dan dinamika
persaingan.

3. **Peningkatan Pengambilan Keputusan:** Manajemen strategis memberikan dasar yang


solid untuk pengambilan keputusan. Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang
kekuatan dan kelemahan organisasi, serta peluang dan tantangan di lingkungan bisnis,
pemimpin dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan efektif.

4. **Optimasi Penggunaan Sumber Daya:** Analisis sumber daya internal membantu


organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka. Dengan demikian,
mereka dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia, termasuk manusia,
keuangan, dan teknologi.

5. **Peningkatan Daya Saing:** Dengan merumuskan strategi yang tepat, organisasi dapat
meningkatkan daya saing mereka di pasar. Hal ini bisa melibatkan diferensiasi produk,
efisiensi operasional, atau pilihan strategis lainnya yang memberikan keunggulan kompetitif.

6. **Inovasi dan Adaptasi:** Manajemen strategis memungkinkan organisasi untuk tetap


inovatif dan adaptif terhadap perubahan. Strategi yang baik tidak hanya berfokus pada
keadaan saat ini, tetapi juga memperhitungkan evolusi pasar dan teknologi di masa depan.
7. **Pengukuran Kinerja:** Manajemen strategis melibatkan pengukuran kinerja secara terus-
menerus. Melalui penggunaan Key Performance Indicators (KPIs) dan metrik lainnya,
organisasi dapat mengevaluasi sejauh mana mereka mencapai tujuan mereka dan
mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.

8. **Pengelolaan Risiko yang Efektif:** Manajemen strategis membantu organisasi untuk


mengidentifikasi dan mengelola risiko. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi
risiko yang dihadapi, organisasi dapat mengembangkan strategi mitigasi yang lebih efektif.

9. **Peningkatan Komunikasi:** Strategi yang jelas dan dipahami dengan baik oleh seluruh
organisasi meningkatkan komunikasi internal. Hal ini menciptakan pemahaman yang lebih
baik di semua tingkatan organisasi, memfasilitasi koordinasi yang lebih baik antara
departemen dan tim.

10. **Peningkatan Reputasi dan Citra:** Manajemen strategis dapat membantu membangun
reputasi dan citra positif bagi organisasi. Dengan memiliki strategi yang berkelanjutan dan
tanggung jawab sosial, organisasi dapat memperoleh dukungan dari pelanggan, karyawan,
dan pemangku kepentingan lainnya.

Penerapan manajemen strategis, ketika dilakukan dengan baik, dapat memberikan keuntungan
kompetitif yang signifikan dan membantu organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka.

Jelaskan bagaimana globalisasi, inovasi, dan pengaruh kelestarian lingkungan manajemen strategis

Belum lama ini, sebuah perusahaan bisnis bisa sukses dengan hanya berfokus pada pembuatan dan
penjualan barang dan jasa dalam batas negaranya. Pertimbangan internasional sangat minim.
Keuntungan yang diperoleh dari mengekspor produk ke luar negeri adalah dianggap sangat penting,
namun tidak terlalu penting bagi kesuksesan perusahaan. Selama Pada tahun 1960an, sebagian besar
perusahaan Amerika mengorganisir diri mereka berdasarkan sejumlah divisi produk yang hanya
memproduksi dan menjual barang di Amerika Serikat. Semua manufaktur dan penjualan di luar
Amerika Serikat biasanya dikelola melalui satu divisi internasional. Penugasan internasional biasanya
dianggap sebagai pesan bahwa orang tersebut tidak ada lagi dapat dipromosikan dan harus mencari
pekerjaan lain. 1-2. Jelaskan bagaimana globalisasi, inovasi, dan lingkungan pengaruh keberlanjutan
manajemen strategis Demikian pula, sejak lama, banyak perusahaan mapan yang memandang
inovasi sebagai hal yang penting domain pendatang baru. Efisiensi yang menyertai ukuran
dipertimbangkan menjadi keunggulan kompetitif inti dari organisasi besar. Pandangan itu terbukti
benar resep kegagalan. Kemampuan untuk menciptakan nilai unik dan mengembangkan organisasi
secara organik memerlukan keterampilan inovasi. Pendekatan manajemen strategis menyarankan
bahwa jika sebuah Jika organisasi diam, ia akan dikalahkan oleh persaingan. Sungguh luar biasa tahun
lalu adalah standar ekspektasi pelanggan tahun ini. Kami telah menyaksikan banyak hal perusahaan
besar menyerah pada kurangnya inovasi dalam organisasi mereka. Sears dulu pengecer dominan di
Amerika Serikat selama lebih dari 70 tahun. Saat ini, ia sedang berjuang

untuk menemukan pendekatan yang akan memberikan keunggulan kompetitif. IBM adalah
perusahaan itu mendominasi komputasi mainframe dan cukup beruntung menemukan CEO visioner
ketika pasar mainframe dihancurkan oleh munculnya PC. CEO itu (Louis V. Gerstner, Jr.) mengubah
organisasi dengan inovasi yang bersifat budaya, struktural, dan menyakitkan bagi karyawan
perusahaan. Inovasi jarang sekali mudah dan hampir tidak pernah mudah tanpa rasa sakit. Meskipun
demikian, ini adalah elemen inti dari manajemen strategis yang sukses. Terakhir, hingga akhir abad
ke-20, sebuah perusahaan bisnis bisa saja sukses tanpa mempertimbangkan praktik bisnis
berkelanjutan. Perusahaan membuang limbahnya produk di sungai atau danau terdekat dan dengan
bebas mencemari udara dengan mengandung asap gas berbahaya. Menanggapi keluhan tersebut,
pemerintah akhirnya mengeluarkan undang-undang yang membatasi kebebasan untuk mencemari
lingkungan. Tuntutan hukum memaksa perusahaan untuk berhenti menggunakan cara lama praktik.
Namun demikian, hingga awal abad ke-21, sebagian besar eksekutif mempertimbangkan hal ini
langkah-langkah pengurangan polusi menjadi biaya bisnis yang harus diminimalkan atau dihindari.
Alih-alih membersihkan lokasi produksi yang menimbulkan polusi, mereka sering kali menutupnya
menanam dan memindahkan manufaktur ke luar negeri ke negara berkembang yang memiliki lebih
sedikit pembatasan lingkungan. Masalah daur ulang dan perbaikan, serta masalah Perusahaan
tanggung jawab terhadap penduduk lokal dan lingkungan di mana perusahaan beroperasi tidak
dianggap sebagai pendekatan bisnis arus utama, karena kekhawatiran ini dianggap sebagai
pendekatan bisnis yang umum tidak membantu memaksimalkan nilai pemegang saham. Pada masa
itu, kata keberlanjutan digunakan untuk menggambarkan keunggulan kompetitif, bukan lingkungan.
Saat ini, istilah yang digunakan untuk menggambarkan keberlanjutan suatu bisnis adalah triple
bottom line. Frasa ini pertama kali digunakan oleh John Elkington pada tahun 1994 untuk
menyarankan agar perusahaan bersiap

tiga garis bawah yang berbeda dalam laporan tahunan mereka.16

■■ Untung/Rugi Tradisional

■■ Akun Masyarakat—Tanggung jawab sosial organisasi

■■ Planet Account—Tanggung jawab lingkungan organisasi

Triple bottom line ini menjadi semakin penting bagi bisnis saat ini. Perusahaan mencari sertifikasi
Kepemimpinan dalam Desain Energi dan Lingkungan (LEED). untuk bangunan mereka dan
membentuk reputasi sebagai bisnis yang ramah terhadap dunia. Sertifikasi LEED tersedia untuk
semua struktur dan mencakup sejumlah tingkatan tergantung pada upaya yang dilakukan untuk
menjadikan sebuah bangunan mandiri atau hanya memiliki sedikit dampak (jejak sekecil-kecilnya)
terhadap lingkungan hidup.

Diskusikan perbedaan antara teori organisasi

Globalisasi, inovasi, dan keberlanjutan menghadirkan tantangan nyata terhadap upaya strategis

manajemen bisnis. Bagaimana sebuah perusahaan dapat melacak semua perubahan tren teknologi,
ekonomi, politik-hukum, dan sosiokultural di seluruh dunia? dunia untuk membuat penyesuaian yang
diperlukan? Ini bukanlah tugas yang mudah. Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan
bagaimana organisasi memperoleh kesesuaian lingkungan mereka dan bagaimana pendekatan ini
digunakan pada tingkat yang berbeda-beda oleh para peneliti yang mencoba memahami kinerja
perusahaan. Teori populasi ekologi menunjukkan bahwa begitu suatu organisasi berhasil didirikan
pada suatu tempat tertentu ceruk lingkungan, ia tidak mampu beradaptasi dengan perubahan
kondisi. Inersia mencegah organisasi agar tidak berubah secara signifikan. Perusahaan demikian

digantikan (dibeli atau bangkrut) oleh organisasi lain yang lebih sesuai lingkungan baru. Meskipun ini
adalah teori yang populer dalam sosiologi, penelitiannya gagal untuk mendukung argumen ekologi
populasi.27 Sebaliknya, teori institusi mengusulkan agar organisasi dapat dan memang beradaptasi
terhadap perubahan kondisi dengan meniru organisasi sukses lainnya. Banyak contoh yang dapat
ditemukan pada perusahaan yang memiliki disesuaikan dengan perubahan keadaan dengan meniru
strategi perusahaan yang dikagumi dan teknik manajemen.28 Namun teori ini tidak menjelaskan
bagaimana atau oleh siapa strategi baru yang sukses dikembangkan terlebih dahulu. Perspektif
pilihan strategis melangkah lebih jauh dengan mengusulkan hal yang tidak hanya dilakukan oleh
organisasi beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, namun mereka juga mempunyai peluang
dan kekuatan untuk membentuk kembali lingkungan mereka. Perspektif ini didukung oleh penelitian
yang menunjukkan bahwa keputusan manajemen suatu perusahaan mempunyai dampak yang sama
besarnya terhadap Perusahaan kinerja sebagai faktor industri secara keseluruhan.29 Karena
penekanannya pada manajer yang membuat keputusan strategis yang rasional, perspektif pilihan
strategis adalah yang dominan diambil dalam manajemen strategis. Argumennya adalah bahwa
adaptasi adalah proses yang dinamis cocok dengan pandangan teori pembelajaran organisasi yang
mengatakan bahwa suatu organisasi menyesuaikan diri secara defensif terhadap perubahan
lingkungan dan menggunakan pengetahuan secara ofensif meningkatkan kesesuaian antara dirinya
dan lingkungannya. Perspektif ini memperluas perspektif pilihan strategis untuk melibatkan orang-
orang di semua tingkatan untuk terlibat di dalamnya memberikan masukan dalam keputusan
strategis.30 Sesuai dengan konsep teori pembelajaran organisasi, terjadi peningkatan sejumlah
perusahaan menyadari bahwa mereka harus beralih dari organisasi yang terorganisir secara vertikal,
dari tipe organisasi top-down ke organisasi yang lebih dikelola secara horizontal dan interaktif.
Mereka berusaha beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan kondisi dengan menjadi

“organisasi pembelajaran.”

Jelaskan model dasar manajemen strategis dan komponen-komponennya

Manajemen strategis kini telah berkembang hingga nilai utamanya adalah membantu suatu
organisasi beroperasi dengan sukses dalam lingkungan yang dinamis dan kompleks. Untuk menjadi
kompetitif dalam lingkungan yang dinamis, perusahaan menjadi kurang birokratis dan lebih fleksibel.
Dalam lingkungan yang stabil seperti yang ada pada tahun-tahun sebelumnya, strategi kompetitif
hanya melibatkan pendefinisian posisi kompetitif dan kemudian mempertahankannya.

Exercise

1-3. Why is strategic management considered important for global market competition?

Manajemen strategis dianggap sangat penting untuk persaingan pasar global dengan beberapa
alasan utama:

1. **Pemahaman Lingkungan Bisnis Global:**


a. Manajemen strategis membantu organisasi memahami kompleksitas lingkungan
bisnis global. Dengan menganalisis tren pasar global, perubahan dalam regulasi
internasional, dan dinamika persaingan di tingkat internasional, organisasi dapat
merancang strategi yang lebih responsif.

2. **Penyusunan Strategi Adaptif:**


b. Pasar global cenderung lebih dinamis dan berubah dengan cepat. Manajemen
strategis memungkinkan organisasi untuk mengembangkan strategi yang adaptif dan
dapat disesuaikan dengan perubahan yang terjadi di berbagai pasar internasional.

3. **Penciptaan Keunggulan Kompetitif:**


c. Persaingan global memerlukan fokus pada penciptaan dan pemeliharaan keunggulan
kompetitif. Melalui analisis lingkungan dan pengukuran sumber daya, manajemen
strategis membantu organisasi menentukan cara terbaik untuk bersaing dan
mengungguli pesaing di pasar global.

4. **Optimasi Penggunaan Sumber Daya:**


d. Manajemen strategis memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara global. Hal ini mencakup alokasi
sumber daya finansial, tenaga kerja, dan teknologi di berbagai pasar untuk mencapai
efisiensi operasional dan keunggulan biaya.

5. **Penetapan Visi dan Misi Global:**


e. Dalam persaingan global, organisasi perlu memiliki visi dan misi yang relevan dengan
pasar-pasar yang berbeda di seluruh dunia. Manajemen strategis membantu dalam
merumuskan tujuan jangka panjang dan strategi yang konsisten dengan visi global.

1-4. What is the impact of sustainability on business practice?

Keberlanjutan manajemen strategis memiliki dampak yang signifikan terhadap praktik bisnis,
memengaruhi cara organisasi merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi keberlanjutan dalam
kegiatan operasional mereka. Berikut adalah beberapa dampak utama dari menerapkan manajemen
strategis berkelanjutan:

1. **Integrasi Aspek Lingkungan dan Sosial:**


- Manajemen strategis berkelanjutan mendorong organisasi untuk mengintegrasikan
aspek lingkungan dan sosial dalam perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis.
Ini termasuk pertimbangan terhadap dampak lingkungan, tanggung jawab sosial
perusahaan, dan kesejahteraan masyarakat.

2. **Pengembangan Strategi Berkelanjutan:**


- Organisasi yang menerapkan manajemen strategis berkelanjutan cenderung
mengembangkan strategi bisnis yang mencakup pertimbangan keberlanjutan. Ini
mencakup pemanfaatan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan inisiatif lainnya
untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
3. **Peningkatan Efisiensi Energi dan Pengelolaan Limbah:**
- Dalam upaya mencapai keberlanjutan, manajemen strategis membantu organisasi
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mengelola limbah secara lebih
efektif. Ini dapat melibatkan investasi dalam teknologi yang ramah lingkungan dan
praktek-produksi yang berkelanjutan.

4. **Pengembangan Inovasi Berkelanjutan:**


- Keberlanjutan manajemen strategis mendorong organisasi untuk mengembangkan
inovasi yang berkelanjutan. Ini mencakup pengembangan produk yang ramah
lingkungan, proses produksi yang lebih efisien, dan model bisnis yang mendukung
pertumbuhan berkelanjutan.

6. **Peningkatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR):**


- Organisasi yang menerapkan manajemen strategis berkelanjutan cenderung
meningkatkan praktik CSR mereka.

1-5. Define strategic flexibility and explain its implications. Why is organizational learning
important to the long-term development of strategic flexibility

**Fleksibilitas Strategis:**

Fleksibilitas strategis mengacu pada kemampuan suatu organisasi untuk menyesuaikan dan
mengubah strateginya sesuai dengan perubahan kondisi pasar, lingkungan bisnis, dan faktor-faktor
eksternal dan internal. Organisasi yang memiliki fleksibilitas strategis dapat merespon dengan cepat
terhadap perubahan tanpa mengorbankan tujuan jangka panjang mereka. Fleksibilitas strategis
mencakup kemampuan untuk mengganti strategi, memodifikasi taktik, dan mengubah arah
organisasi dengan cepat dan efektif.

**Implikasi Fleksibilitas Strategis:**

1. **Respon Terhadap Perubahan Pasar:** Fleksibilitas strategis memungkinkan organisasi


untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan dalam kebutuhan pasar dan persaingan.
Ini mencakup adaptasi terhadap tren pasar, perubahan perilaku konsumen, dan dinamika
pesaing.

2. **Penyesuaian Terhadap Perubahan Lingkungan Bisnis:** Dengan lingkungan bisnis yang


terus berubah, organisasi perlu dapat menyesuaikan strategi mereka untuk tetap relevan.
Fleksibilitas strategis memungkinkan adaptasi terhadap perubahan ekonomi, politik,
teknologi, dan lingkungan.
3. **Peningkatan Daya Saing:** Organisasi yang fleksibel secara strategis memiliki keunggulan
dalam hal daya saing. Mereka dapat merespon lebih cepat terhadap peluang pasar baru atau
memitigasi risiko yang muncul, memberikan mereka posisi yang lebih baik di pasar.

4. **Inovasi dan Perubahan Model Bisnis:** Fleksibilitas strategis mendukung inovasi dan
perubahan model bisnis. Organisasi yang fleksibel lebih cenderung untuk mencoba dan
mengadopsi inovasi baru, serta mengubah cara mereka beroperasi sesuai dengan perubahan
kebutuhan pelanggan dan pasar.

5. **Manajemen Risiko yang Lebih Baik:** Fleksibilitas strategis membantu organisasi


mengelola risiko dengan lebih efektif. Dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat,
organisasi dapat mengidentifikasi dan mengatasi risiko sebelum mereka menjadi ancaman
serius terhadap tujuan mereka.

**Pembelajaran Organisasi dan Fleksibilitas Strategis:**

1. **Adaptasi Melalui Pembelajaran:** Organisasi perlu belajar dari pengalaman mereka


sendiri dan dari lingkungan sekitar. Pembelajaran organisasi melibatkan pengumpulan,
analisis, dan penerapan pengetahuan baru untuk meningkatkan kinerja dan fleksibilitas
strategis.

2. **Siklus Pembelajaran dan Adaptasi:** Pembelajaran organisasi membentuk siklus di mana


organisasi dapat terus-menerus memperbaiki strategi dan taktik mereka. Hal ini
memungkinkan penyesuaian konstan untuk memenuhi tuntutan pasar yang terus berubah.

3. **Kemampuan Beradaptasi dengan Cepat:** Pembelajaran organisasi memainkan peran


penting dalam pengembangan kemampuan beradaptasi dengan cepat. Dengan memahami
apa yang berhasil dan apa yang tidak, organisasi dapat merespons dengan lebih cepat dan
lebih tepat waktu terhadap perubahan.

4. **Inovasi sebagai Hasil Pembelajaran:** Pembelajaran organisasi sering kali menghasilkan


inovasi. Inovasi ini dapat mencakup penemuan baru, proses baru, atau model bisnis baru
yang meningkatkan fleksibilitas strategis dan kemampuan beradaptasi.

1-6 What is a triggering event? List a few triggering events that stimulate strategic changes.

Peristiwa pemicu atau "trigger events" adalah peristiwa atau kondisi tertentu yang merangsang atau
memicu perubahan strategis dalam suatu organisasi. Peristiwa ini dapat bersifat internal atau
eksternal dan dapat menciptakan kebutuhan atau tuntutan yang mendesak untuk penyesuaian atau
transformasi strategis. Beberapa contoh peristiwa pemicu yang dapat merangsang perubahan
strategis melibatkan:
1. **Krisis Keuangan:**
a. Krisis keuangan seperti penurunan pendapatan secara tiba-tiba, kerugian finansial
besar, atau masalah likuiditas dapat menjadi pemicu perubahan strategis. Organisasi
mungkin perlu mengubah strategi bisnis mereka untuk mengatasi kondisi keuangan
yang sulit.

2. **Perubahan Pemimpin Utama:**


b. Pergantian kepemimpinan utama, seperti CEO baru atau kepala eksekutif lainnya,
sering kali menjadi pemicu perubahan strategis. Kepemimpinan baru dapat
membawa visi baru atau memperkenalkan inisiatif strategis yang berbeda.

3. **Teknologi Baru atau Disrupsi Industri:**


c. Perkembangan teknologi baru atau disrupsi industri dapat menjadi pemicu
perubahan strategis. Organisasi mungkin perlu menyesuaikan model bisnis mereka
atau mengadopsi teknologi baru untuk tetap relevan di pasar yang berubah dengan
cepat.

4. **Perubahan Regulasi:**
d. Perubahan dalam regulasi pemerintah atau kebijakan industri dapat memicu
perubahan strategis. Organisasi perlu menyesuaikan strategi mereka untuk
mematuhi peraturan baru atau untuk memanfaatkan peluang yang muncul dari
perubahan regulasi.

5. **Peluncuran Produk atau Layanan Baru:**


e. Peluncuran produk atau layanan baru oleh pesaing atau perusahaan dalam industri
yang sama dapat menjadi pemicu perubahan strategis. Organisasi mungkin perlu
menyesuaikan portofolio produk atau layanan mereka untuk tetap bersaing.

7. **Perubahan dalam Preferensi Konsumen:**


f. Perubahan dalam preferensi konsumen atau tren pasar dapat menjadi pemicu
perubahan strategis. Organisasi mungkin perlu menyesuaikan strategi pemasaran
atau mengembangkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen yang berubah.

8. **Akuisisi atau Merger:**


g. Akuisisi atau merger dengan organisasi lain dapat menjadi peristiwa pemicu
perubahan strategis. Integrasi dua entitas memerlukan penyesuaian strategis untuk
memastikan keberlanjutan dan pencapaian sinergi yang diharapkan.
9. **Perubahan Ekonomi Global:**
h. Perubahan signifikan dalam kondisi ekonomi global, seperti resesi atau pemulihan
ekonomi yang cepat, dapat memicu perubahan strategis. Organisasi perlu
menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi realitas ekonomi yang berubah.

10. **Ketidakpuasan Pelanggan atau Kehilangan Pelanggan Kunci:**


i. Ketidakpuasan pelanggan yang signifikan atau kehilangan pelanggan kunci dapat
menjadi pemicu perubahan strategis. Organisasi mungkin perlu mengevaluasi dan
memodifikasi strategi mereka untuk memperbaiki kepuasan pelanggan dan
mempertahankan pangsa pasar.

11. **Pembaruan Inovasi Produk atau Layanan:**


j. Kemajuan dalam inovasi produk atau layanan dapat menjadi pemicu perubahan
strategis. Organisasi mungkin perlu mengadopsi inovasi baru atau mengubah strategi
mereka untuk memanfaatkan peluang inovatif.

Peristiwa pemicu ini dapat memiliki dampak signifikan pada arah dan tujuan organisasi, mendorong
perubahan strategis untuk menjawab tantangan atau peluang yang timbul.

1-7 What is the most preferred planning mode of strategic decision-making for organizations
competing internationally?

Organisasi yang bersaing secara internasional seringkali memerlukan mode perencanaan


pengambilan keputusan strategis yang dapat mempertimbangkan kompleksitas lingkungan global.
Berikut adalah beberapa mode perencanaan pengambilan keputusan strategis yang paling disukai
untuk organisasi yang bersaing secara internasional:

1. **Perencanaan Strategis:**
- Mode ini melibatkan perumusan visi, misi, dan tujuan jangka panjang organisasi.
Dalam konteks internasional, perencanaan strategis membantu organisasi untuk
mengidentifikasi pasar target, mengembangkan strategi global, dan menetapkan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka di pasar-pasar
global.

2. **Perencanaan Skenario:**
- Perencanaan skenario melibatkan pemodelan berbagai skenario yang mungkin
terjadi di lingkungan global. Ini membantu organisasi mempersiapkan diri terhadap
ketidakpastian dan membuat keputusan strategis yang lebih adaptif. Dengan
mempertimbangkan berbagai kemungkinan, organisasi dapat mengembangkan
strategi yang lebih tanggap.

3. **Analisis SWOT Internasional:**


- Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang diterapkan pada
skala internasional membantu organisasi untuk memahami kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang mungkin dihadapi di pasar global. Hal ini membantu
dalam merumuskan strategi yang sesuai dengan lingkungan internasional.

4. **Perencanaan Keberlanjutan:**
- Perencanaan keberlanjutan membantu organisasi untuk memasukkan pertimbangan
lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
strategis. Dalam konteks internasional, ini mencakup tanggung jawab sosial
perusahaan dan praktik bisnis yang berkelanjutan di pasar global.

5. **Perencanaan Inovasi Global:**


- Mode ini fokus pada pengembangan dan pengimplementasian inovasi di tingkat
global. Organisasi yang bersaing secara internasional perlu terus-menerus
mempertimbangkan teknologi dan tren inovatif yang dapat memengaruhi industri
mereka di berbagai negara.

6. **Manajemen Risiko Global:**


- Manajemen risiko global melibatkan identifikasi, evaluasi, dan mitigasi risiko yang
terkait dengan operasi internasional. Keputusan strategis perlu memperhitungkan
risiko geopolitik, risiko mata uang, serta risiko-regulasi di berbagai negara.

7. **Pengambilan Keputusan Berbasis Data:**


- Pengambilan keputusan berbasis data melibatkan penggunaan data dan analisis
untuk membantu pengambilan keputusan. Dalam skala internasional, ini mencakup
analisis pasar, tren konsumen, dan data terkait bisnis global untuk mendukung
keputusan strategis.

Dalam konteks bisnis internasional yang kompleks, kombinasi dari berbagai mode perencanaan
pengambilan keputusan strategis ini seringkali disukai. Pengambilan keputusan strategis yang efektif
untuk organisasi internasional melibatkan pemahaman mendalam tentang lingkungan global,
adaptasi terhadap dinamika pasar yang berubah, dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan dan
peluang yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai