Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Komunika

Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika


ISSN 2579-5899 (Online) Vol. 8 No. 2/November 2019
ISSN 2303-1700 (print) DOI: 10.31504/komunika.v8i2.2487

Implikasi Penggunaan Internet Terhadap Partisipasi Sosial


di Jawa Timur
The Implications of Using Internet for Social Participation in East Java
Wahyudiyono
BPSDMP Kominfo Surabaya, Jalan Raya Ketajen No. 36 Gedangan, Sidoarjo, Indonesia
wahyudiku@yahoo.co.id
Menerima 5 September 2019, Revisi 27 September 2019, Diterima 1 Oktober 2019
Abstract
This research was conducted to find the implications of using internet for social participation in East Java.
The method used in this research is through survey. The location’s sample were determined by technique of multistage
area random sampling. Data were collected using questionnaire through interviews with respondent. Data analysis use
descriptive statistics. The results indicate the usage of internet has implications for the social participation of
respondents with local residents. This is seen from the statement most respondents said that the use of internet by
respondents could provides active participation for involved in activities in the community, and making decision. Half
of respondents use the internet for following political activities. The use of internet also has implications for the social
participation of local residents. This matter can be seen from the statement of the majority of respondents that the use
of internet can provides active participation for local residents to engage in community activities and to make
decisions.
Keywords : implication, internet, participation.

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk melihat implikasi penggunaan internet terhadap partisipasi sosial di Jawa Timur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui metode survei. Sampel lokasi ditentukan dengan teknik
multistage area random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner melalui wawancara dengan
responden. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan internet
berimplikasi pada partisipasi sosial responden dengan warga sekitar. Hal ini terlihat dari pernyataan sebagian besar
responden bahwa penggunaan internet oleh responden dapat memberikan partisipasi aktif untuk terlibat dalam kegiatan
di masyarakat, dan pengambilan keputusan. Separo responden juga menggunakan iternet untuk mengikuti aktifitas
politik. Penggunaan internet juga berimplikasi terhadap partisipasi sosial warga sekitar. Hal ini terlihat dari pernyataan
sebagian besar responden bahwa penggunaan internet dapat memberikan pastisipasi aktif bagi warga sekitar untuk
terlibat dalam kegiatan masyarakat dan untuk mengambil keputusan.
Kata kunci : implikasi, internet, partisipasi.

PENDAHULUAN
media seperti surat kabar, majalah, radio, dan
Seiring dengan perkembangan zaman dan televisi merupakan sumber informasi yang paling
diiringi dengan kemajuan teknologi informasi dan efektif. Realitas saat ini, media seperti facebook,
komunikasi, maka tidak bisa dipungkiri jika pada youtube, twitter, instagram, whatsapp, dan
saat ini segala kegiatan menggunakan teknologi sejenisnya menjadi media komunikasi dan informasi
informasi. Salah satu kegiatannya adalah dengan
yang paling digemari.
menggunakan internet. Internet merupakan salah
Internet merupakan sarana yang paling mudah
satu produk dari teknologi informasi dan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan dalam mencari
yang tingkat penggunaaannya semakin meningkat, informasi yang kita inginkan. Dengan internet, kita
mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, laki-laki, bisa mencari barang yang kita butuhkan. Berita dan
perempuan, miskin dan kaya.
beragam informasi yang diperlukan dapat kita
Internet mempengaruhi hampir dalam semua temukan di internet, termasuk hiburan. Cara yang
aspek kehidupan manusia. Rasanya belum lama,
63
Jurnal Komunika
Implikasi Penggunaan Internet Terhadap Partisipasi Sosial di Jawa Timur

digunakan pun sangat mudah, hanya dengan survei yang diadakan Asosiasi Penyelenggara Jasa
mengetik nama alamat situs atau mencarinya dengan Internet Indonesia (APJII) yang dilaksanakan bulan
mesin pencari, dalam sekejap kebutuhan yang kita April 2019, jumlah pengguna internet di Indonesia
cari, kita dapatkan. Di internet, kita bisa mencari Sebesar 171,7 juta jiwa atau sekitar 64,8% dari total
info dan berita-berita aktual melalui mesin pencari, populasi penduduk Indonesia sebanyak 264 juta
seperti www.google.com, www.Ask.com, jiwa. Pengguna internet tersebut meningkat 10,2%
www.Yahoo.com dll. Kita juga bisa mencari teman atau 27,9 juta orang yang dibandingkan dengan
dari berbagai kalangan di seluruh dunia melaluli pengguna internet tahun sebelumnya (APJII 2019).
situs-situs pertemanan, seperti Friendster, Facebook, Kenaikan ini disebabkan karena ada pembangunan
Twitter dll. Melalui internet, kita bisa mendapatkan infrastruktur diberbagai daerah seperti
film, musik, bahkan program-program hiburan ketersediaan fiber optic dan infrastruktur pendukung
terbaru melalui situs-situs yang menyediakan lainnya yang menopang aktivitas berinternet yang
fasilitas download (unduh) gratis. Internet juga bisa dilakukan oleh 540 anggota APJII.
digunakan untuk mencari berita-berita aktual. Buka Kontribusi terbesar atas penetrasi internet di
situs-situs berita, seperti www.detik.com atau Indonesia berasal dari pulau Jawa yaitu 55% dari
www.kompas.com. Internet merupakan sumber total keseluruhan populasi. Pengguna internet
informasi apapun yang kita butuhkan. Indonesia mayoritas adalah masyarakat dengan
Internet memang sangat membantu dalam rentang usia 15 - 19 tahun, diikuti dengan usia 20 -
kehidupan sehari-hari. Internet memang diciptakan 24 tahun, 25 - 29 tahun dan 30 - 34 tahun dan yang
untuk mempermudah pekerjaan manusia. paling sedikit adalah pengguna dengan usia 5 - 9
Masyarakat tidak hanya menggunakan internet tahun dan 65 tahun ke atas.
sebagai media untuk meringankan pekerjaan, tapi Pemanfaaatan internet oleh masyarakat, paling
juga untuk hal lain seperti menjalin komunikasi banyak menggunakan ponsel pintar. Harga
dengan orang lain atau bahkan mencari penghasilan perangkat ini yang paling murah sebagai perangkat
tambahan seperti untuk menjual jasa dan produk. untuk mengakses internet. Laporan penetrasi dan
Pemanfaatan internet untuk menjual suatu produk, perilaku pengguna internet yang dirilis Asosiasi
bahkan mengancam sistem penjualan yang sudah Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
mapan. mencatat ponsel pintar mendorong pengakses
Manfaat internet bagi masyarakat tidak hanya internet. Hingga 2018, ponsel pintar berkontribusi
terbatas pada para penjual, tapi juga untuk para sebesar 93,9 persen pengguna internet, disusul tablet
konsumen. Bila konsumen malas keluar rumah dengan 85,2 persen, dan komputer laptop sebesar
untuk berbelanja barang-barang tertentu, konsumen 55,6 persen (APJII 2019).
bisa mencari barang yang diinginkan lewat internet. Sebagian besar pengguna telepon pintar bisa
Tinggal pesan, bayar dengan cara yang disepakati, dipastikan menggunakan aplikasi instant messaging
lalu tunggu di rumah. dan media sosial seperti WhatsApp, Facebook,
Tempat perbelanjaan yang sudah mapan, yang Instagram, Line, Facebook messenger, Skype,
menawarkan berbagai fasilitas mewah, kini sudah telegram, Twitter dan lain-lain. Penggunaan aplikasi
banyak yang gulung tikar akibat berkembangnya ini mengubah bagaimana cara kita berkomunikasi.
penjualan online. Alat transfortasi umum ojek, yang Jika dahulu perkenalan dengan orang lain dilakukan
dulu dipandang sebelah mata, kini menjadi dengan cara konvensional, seperti bertukar kartu
transportasi online yang disukai berbagai kalangan. nama, sekarang setiap berkenalan dengan orang
Teknologi internet juga berdampak terhadap baru, cenderung untuk bertukar nomor telepon atau
perilaku dan kehidupan generasi masa kini. Anak- alamat akun untuk membuat pertemanan di media
anak masa kini begitu akrab dengan internet melalui sosial.
berbagai perangkat gawai, seperti: komputer, laptop, Perkembangan jumlah pengguna internet di
tablet, handphone, smartphone, dan perangkat Indonesia tersebut tentu berimplikasi pada semua
sejenisnya. Kehidupan mereka mulai dari; bermain, aspek kehidupan masyarakat. Pengertian implikasi
berkomunikasi, bergaul, menyalurkan hobi, dan dalam bahasa indonesia adalah efek yang
aspek-aspek lainnya tidak terlepas dari teknologi ditimbulkan di masa depan atau dampak yang
internet. dirasakan ketika melakukan sesuatu. Pengertian
Penggunaan internet untuk kehidupan sehari- implikasi adalah akibat langsung yang terjadi karena
hari terus berkembang dengan pesat. Berdasarkan

64
Jurnal Komunika
Implikasi Penggunaan Internet Terhadap Partisipasi Sosial di Jawa Timur

suatu hal misalnya penemuan atau karena hasil guna mencapai tujuan organisasi. 3) Tanggung
penelitian. jawab. Partisipasi mendorong orang-orang untuk
Salah satu aspek yang terpengaruh kehadiran menerima tanggung jawab dalam aktivitas
internet tersebut adalah partisipasi sosial yang ada di kelompok. Proses sosial yang dilaluinya orang-orang
masyarakat. Rumusan masalah penelitian ini adalah, menjadi terlibat sendiri dalam organisasi dan
bagaimana implikasi penggunaan internet pada mewujudkan keberhasilannya.
partisipasi sosial masyarakat Jawa Timur. Tujuan Keterlibatan kelompok atau masyarakat sebagai
penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi suatu kesatuan, dapat disebut partisipasi kolektif,
tentang implikasi penggunaan internet pada sedangkan keterlibatan individual dalam kegiatan
partisipasi sosial masyarakat Jawa Timur. kelompok dapat disebut partisipasi individual
(Nelson, Bryant, dan White 1982). Partisipasi yang
Kerangka Teori dimaksud ialah partisipasi vertikal dan horisontal
masyarakat. Disebut partisipasi vertikal karena bisa
Istilah partisipasi berasal dari kata bahasa
terjadi dalam kondisi tertentu masyarakat terlibat
Inggris “participation” yaitu pengambilan bagian
atau mengambil bagian dalam suatu program pihak
atau pengikutsertaan. Menurut (Keith 1990),
lain, dalam hubungan dimana masyarakat berada
partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan
pada posisi sebagai bawahan, pengikut atau klien.
emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut
Disebut partisipasi horisontal, karena pada suatu saat
bertanggung jawab di dalamnya. Partisipasi menurut
tidak mustahil masyarakat mempunyai kemampuan
Hoofsteede (Khairuddin 2000) yaitu “The Taking
untuk berprakarsa, di mana setiap anggota/kelompok
Part in one or more phase of the process”.
masyarakat berpartisipasi horisontal satu dengan
Partisipasi berarti ambil bagian dalam suatu tahap
yang lain, baik dalam melakukan usaha bersama,
atau lebih dari suatu proses.
maupun dalam rangka melakukan kegiatan dengan
Partisipasi masyarakat menurut Isbandi adalah
pihak lain. Tentu saja partisipasi seperti itu
keikutsertaan masyarakat dalam proses
merupakan suatu tanda permulaan tumbuhnya
pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di
masyarakat yang mampu berkembang secara
masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan
mandiri.
tentang alternatif solusi untuk menangani masalah,
Ada tiga tradisi konsep partisipasi yaitu :
pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan
Partisipasi politik (political participation);
keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi
Partisipasi sosial (social participation); Partisipasi
perubahan yang terjadi (Isbandi Rukmanto 2007).
warga (citizen participation) (Valderama
Menurut Ach. Wazir Ws, partisipasi bisa diartikan
2001). Partisipasi politik (political participation)
sebagai keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam
lebih berorientasi pada “mempengaruhi” dan
interaksi sosial dalam situasi tertentu. Dengan
“mendudukan wakil-wakil rakyat” dalam lembaga
pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia
pemerintah ketimbang partisipasi aktif dalam
menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok,
proses-proses kepemerintahan itu sendiri. Partisipasi
melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain
sosial (social participation), partisipasi ditempatkan
dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan,
sebagai beneficiary atau pihak diluar proses
kepatuhan dan tanggungjawab bersama (Ach. Wasir
pembangunan dalam konsultasi atau pengambilan
Ws. 1999).
keputusan dalam semua tahapan siklus proyek
Partisipasi adalah keterlibatan mental dan
pembangunan dari evaluasi kebutuhan sampai
emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang
penilaian, pemantauan, evaluasi dan implementasi.
mendorong mereka untuk memberikan kontribusi
Partisipasi sosial sebenarnya dilakukan untuk
kepada tujuan kelompok dan berbagai tanggung
memperkuat proses pembelajaran dan mobilisasi
jawab pencapaian tujuan itu.
sosial. Dengan kata lain, tujuan utama dari proses
Ada tiga gagasan penting dalam definisi
sosial sebenarnya bukanlah pada kebijakan publik
partisipasi (Keith 1990), antara lain: 1) Keterlibatan
itu sendiri tetapi keterlibatan komunitas dalam dunia
mental dan emosional. Partisipasi berarti
kebijakan publik lebih diarahkan sebagai wahana
keterlibatan mental dan emosional ketimbang berupa
pembelajaran dan mobilisasi sosial.
aktivitas fisik. 2) Motivasi kontribusi. Partisipasi
Partisipasi warga (citizen participation)
memotivasi orang-orang untuk memberikan
menekankan pada partisipasi langsung warga dalam
kontribusi. Mereka diberi kesempatan untuk
pengambilan keputusan pada lembaga dan proses
menyalurkan sumber inisiatif dan kreativitasnya

65
Jurnal Komunika
Implikasi Penggunaan Internet Terhadap Partisipasi Sosial di Jawa Timur

pemerintahan. Partisipasi warga telah mengalihkan Menurut Employment and Social Development
konsep partisipasi “dari sekedar kepedulian terhadap Canada, partisipasi sosial mengacu pada
penerima derma atau kaum tersisih menuju suatu keterlibatan sosial masyarakat dan interaksi dengan
keperdulian dengan berbagai bentuk keikutsertaan orang lain. Kegiatan seperti menjadi relawan, bakti
warga dalam pembuatan kebijakan dan pengambil sosial (baksos), berpartisipasi dalam kegiatan
keputusan diberbagai gelanggang kunci yang olahraga, kegiatan politik dan kegiatan rekreasi
mempengaruhi kehidupan mereka. Maka berbeda adalah bentuk partisipasi sosial. Berdasarkan
dengan partisipasi sosial, partisipasi warga memang penelitian yang dilakukan di Canada, masyarakat
berorientasi pada agenda penentuan kebijakan Canada merupakan masyarakat yang sangat aktif
publik (Slamet 2003). dalam partisipasi sosial. Hal ini dikarenakan, dengan
adanya partisipasi sosial mereka dapat mendapatkan
Partisipasi Sosial kesejahteraan (OECD 2016).
Definisi partisipasi sosial secara umum
METODE
digunakan untuk merujuk kepada partisipasi
seseorang dalam kegiatan suatu kelompok sosial. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
Konsep utama partisipasi sosial ini pada dasarnya deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
bahwa partisipasi sosial memerlukan suatu kontak yang berusaha menggambarkan fenomena yang
sosial, serta menunjukkan kontribusi sumber daya terjadi secara nyata, realistik, aktual, nyata dan pada
yang diberikan kepada masyarakat, dan menerima saat ini, karena penelitian ini untuk membuat
sumber daya dari masyarakat (Levasseur 2008). deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
Dengan kata lain bahwa dengan berkontribusi dalam faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
suatu kegiatan dan melakukan kontak sosial dengan serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
orang lain, maka hal tersebut bisa disebut dengan (Rukajat 2018). Pendekatan penelitian yang
partisipasi sosial. Dengan banyaknya jumlah digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kegiatan sosial yang diikuti maka akan menguatkan kuantitatif karena data yang dihasilkan dalam
hubungan partisipasi sosial, kesehatan, dan penelitian ini adalah data kuantitatif berupa angka
kesejahteraan. dalam persentase.
Jadi dalam partisipasi sosial terjadi hubungan Penelitian dilakukan di sepuluh kabupaten/kota
timbal balik baik secara materi maupun psikologis. di Jawa Timur dengan sampel lokasi ditentukan
Partisipasi sosial dilakukan dengan sukarela dengan dengan teknik multistage area random
bergabung dalam suatu kelompok-kelompok. sampling. Pada setiap kabupaten/kota terpilih,
Kelompok-kelompok tersebut bisa dalam kelompok dipilih secara acak 6 kecamatan. Pada setiap
politik seperti ikut berpartisipasi dalam pemilu, kecamatan dipilih satu desa/kelurahan. Pada masing
kelompok kesehatan seperti ikut berpartisipasi di masing desa dipilih 2 Rukun Tetangga (RT) yang
puskesmas, dan kelompok sosial seperti mengikuti memiliki kriteria yang berbeda. RT pertama adalah
bakti sosial. RT yang mewakili RT menengah ke atas dan dekat
Partisipasi sosial sering dijadikan sebagai sarana dengan pusat pemerintahan desa. RT yang kedua
untuk melakukan pembebasan, pemberdayaan dan adalah RT yang mewakili RT menengah ke bawah
pergerakan sosial. Oleh karena itu, partisipasi sosial dan lokasinya jauh dari pusat desa. Setiap RT
diyakini memiliki unsur-unsur yang menyenangkan terpilih, selanjutnya dipilih secara acak masing-
karena dapat meningkatkan hubungan sosial dengan masing 8 rumah tangga menggunakan teknik
orang lain. systematic sampling. Kemudian pada rumah tangga
Partisipasi sosial dapat dilihat dari frekuensinya yang terpilih, penentuan responden berdasar kish
dalam mengikuti aktivitas-aktivitas yang grid. Penelitian ini merupakan bagian dari Survei
behubungan dengan kehidupan sehari-hari. Penggunaan Teknologi Komunikasi dan Informasi
Frekuensi partisipasi bisa dalam waktu harian, di Jawa Timur. Jumlah responden berusia di atas 15
mingguan atau bulanan. Frekwensi parisipasi harian tahun yang menggunakan internet dalam penelitian
yaitu melakukan parisipasi setiap hari, Partisipasi ini sebanyak 596 orang. Teknik analisis yang
mingguan yaitu melakukan partisipasi setiap minggu digunakan dalam survei ini adalah teknik statistik
dan partisipasi bulanan yaitu melakukan partisipasi deskriptif, yaitu dengan menggambarkan secara
setiap bulan. sistematis dan menyeluruh (komprehensif) temuan
penelitian yang berupa angka.

66
Jurnal Komunika
Implikasi Penggunaan Internet Terhadap Partisipasi Sosial di Jawa Timur

HASIL DAN PEMBAHASAN Responden yang menyatakan setuju dan sangat


setuju bahwa penggunaan internet dapat berperan
Pembahasan terhadap implikasi penggunaan untuk mengambil keputusan sebesar 81% sedangkan
internet terhadap partisipasi sosial disajikan dalam responden yang menyatakan tidak setuju bahwa
dua tabel. Tabel pertama, persepsi responden dalam penggunaan internet dapat berperan untuk
partisipasi sosial dengan warga sekita. Dalam tabel mengambil keputusan, sebesar 18,5%.
ini rsponden memberikan persepsi atas dirinya Dari tiga pernyataan tersebut di atas terlihat
sendiri. Tabel kedua persepsi responden terhadap bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi
partisipasi sosial warga sekitar. Dalam Tabel ini bahwa penggunaan internet berpengaruh pada
responden memberikan persepsi pada warga
keterlibatan sosial mereka. Pernyataan separo
sekitarnya.
responden bahwa penggunaan internet dapat
memberikan partisipasi aktif untuk mengikuti
Tabel 1.
Persepsi Responden Dalam Partisipasi Sosial Dengan
aktivitas politik juga menunjukkan bahwa
Warga Sekitar (dalam persentase) penggunaan internet juga turut andil sebagai dalam
memberikan partisipasi aktif dan mengikuti aktifitas
STS TS S SS politik. Hal ini juga menunjukkan bahwa responden
Penggunaan Internet
lebih banyak menggunakan internet untuk
dapat memberikan berpartipasipasi dalam berkegiatan dimasyarakat
partisipasi aktif untuk 0 10,7 81,3 8 dan pengambilan keputusan dibandingkan dengan
terlibat di kegiatan yang memanfaatkan internet untuk berpartisipasi
masyarakat dan untuk aktifitas politik.
Penggunaan Internet
dapat memberikan
partisipasi aktif untuk 3,9 45,5 47,7 2,8 Tabel 2.
mengikuti aktifitas Persepsi Responden Terhadap Partisipasi Sosial Warga
politik Sekitar (dalam persentase)
Penggunaan Internet STS TS S SS
dapat berperan untuk 0,5 18,5 75,5 5,5
mengambil keputusan Penggunaan Internet
dapat memberikan
Persepsi responden dalam partisipasi sosial partisipasi aktif bagi
0 10,9 82 7,1
warga di sekitar untuk
dengan warga sekitar, dilihat dari tiga pernyataan. terlibat di kegiatan
Pertama, penggunaan internet dapat memberikan masyarakat
partisipasi aktif untuk terlibat di kegiatan Penggunaan Internet
masyarakat. Kedua, penggunaan internet dapat dapat memberikan
memberikan partisipasi aktif untuk mengikuti partisipasi aktif bagi
3,5 43,4 52,3 0,8
warga di sekitar untuk
aktivitas politik ketiga, penggunaan internet dapat mengikuti aktifitas
berperan untuk mengambil keputusan. politik
Sebagian besar responden menyatakan bahwa Penggunaan Internet
penggunaan internet dapat memberikan partisipasi dapat berperan bagi
0,7 19,2 75,8 4,3
aktif untuk terlibat di kegiatan masyarakat. warga di sekitar untuk
mengambil keputusan
Responden yang menyatakan setuju sebanyak 81,3
% dan 8 % menyatakan sangat setuju. Hanya
Sebagian besar responden menyatakan bahwa
terdapat 10,7% yang responden yang menyatakan
penggunaan internet dapat memberikan partisipasi
tidak setuju.
aktif warga sekitar untuk terlibat di kegiatan
Responden yang menyatakan setuju bahwa
masyarakat. Responden yang menyatakan setuju
penggunaan internet dapat memberikan partisipasi
sebanyak 82 % dan 7,1 % menyatakan sangat setuju.
aktif untuk mengikuti aktivitas politik berjumlah
Jadi, jumlah responden yang menyatakan setuju dan
47,7 %, yang menyatakan sangat setuju sebesar
sangat setuju sebesar 89,1%. Selebihnya yaitu 10,9
2,8%. Responden yang menyatakan tidak setuju
% responden yang menyatakan tidak setuju.
bahwa penggunaan internet dapat memberikan
Responden yang menyatakan setuju bahwa
partisipasi aktif untuk mengikuti aktivitas politik
penggunaan internet dapat memberikan partisipasi
sebanyak 45,5% dan yang menyatakan sangat tidak
aktif warga sekitar untuk mengikuti aktivitas politik
setuju sebesar 3,9%.

67
Jurnal Komunika
Implikasi Penggunaan Internet Terhadap Partisipasi Sosial di Jawa Timur

berjumlah 52,3% dan yang menyatakan sangat UI Press.


setuju hanya 0,8%. Responden yang menyatakan Keith, Davis. 1990. Perilaku Dalam Organisasi.
tidak setuju bahwa penggunaan internet dapat Jakarta: Erlangga.
memberikan partisipasi aktif warga sekitar untuk Khairuddin. 2000. Pembangunan Masyarakat.
mengikuti aktivitas politik sebanyak 43,4% dan Yogyakarta: Liberty.
yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 3,5%. Levasseur. 2008. “Do quality of life, participation
Responden yang menyatakan setuju dan sangat and environment of older adults differ
setuju bahwa penggunaan internet dapat berperan according to level of activity?” Health and
untuk mengambil keputusan sebesar 80,1% Quality of Life Outcomes.
sedangkan responden yang menyatakan tidak setuju Nelson, Bryant, dan White. 1982. Pembangunan
bahwa penggunaan internet dapat berperan untuk Ekonomi di Negara Berkembang (Edisi
mengambil keputusan, sebesar 19,2% dan 0,7 % Terjemahan). Yogyakarta: Andi Offet.
menyatakan sangat tidak setuju. OECD. 2016. OECD Publishing OECD Factbook
Dari 3 pernyataan tersebut di atas terlihat bahwa 2015/2016 - Economic, environmental and
sebagian besar responden memiliki persepsi bahwa social statistics.
penggunaan internet berpengaruh terhadap Rukajat, Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian
partisipasi sosial warga sekitar. Responden yang Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublish.
menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa Slamet, M. 2003. Memantapkan Penyuluhan
penggunaan internet dapat memberikan partisipasi Pertanian di Indonesia Dalam Membentuk
aktif warga sekitar untuk mengikuti aktivitas politik Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor:
dengan jumlah persentase sebesar 53,1 juga IPB Press.
menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan Valderama. 2001. Teknik Mewujudkan Partisipasi
internet untuk mengikuti aktifitas politik. Masyarakat Untuk Abad 21. The British
Council.
KESIMPULAN
1. Penggunaan internet berimplikasi pada partisipasi
sosial responden dengan warga sekitar. Hal ini
terlihat dari pernyataan sebagian besar responden
bahwa penggunaan internet oleh responden dapat
memberikan partisipasi aktif untuk terlibat dalam
kegiatan di masyarakat, dan pengambilan
keputusan. Separuh responden juga
menggunakan internet untuk mengikuti aktifitas
politik.
2. Penggunaan internet juga berimplikasi terhadap
partisipasi sosial warga sekitar. Hal ini terlihat
dari pernyataan sebagian besar responden bahwa
penggunaan internet dapat memberikan
pastisipasi aktif bagi warga sekitar untuk terlibat
dalam kegiatan masyarakat dan untuk mengambil
keputusan.

DAFTAR PUSTAKA
Ach. Wasir Ws., et al. 1999. Panduan Penguatan
Manajemen Lembaga Swadaya Masyarakat.
Sekretaria. Jakarta.
APJII. 2019. “Penetrasi dan Perilaku Pengguna
Internet Indonesia.” Apjii.
Isbandi Rukmanto. 2007. Perencanaan
Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas : dari
Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP

68

Anda mungkin juga menyukai