Anda di halaman 1dari 2

SOP PENGELOLAAN SAMPAH

TUJUAN
Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai pedoman dan tata cara pengelolaan sampah akibat kegiatan,
operasi atau jasa di sekitar kawasan perkantoran agar dapat mencegah dampak yang tidak diinginkan,
baik terhadap kesehatan maupun lingkungan.

RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup kegiatan pengumpulan, pencatatan dan pengangkutan sampah yang dihasilkan
dari kegiatan di kawasan perkantoran dan mess karyawan. Pengumpulan dilakukan dengan mengambil
dari tempat sampah di area perkantoran dan mess karyawan, pencatatan dilakukan untuk keperluan
administrasi, dan pengangkutan sampah untuk diserahkan kepada pihak ketiga.

REFERENSI
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
2. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga
4. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah No. 17 Tahun 2020 tentang Kebijakan dan Strategi dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
5. Peraturan Bupati Barito Utara No. 27 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Kabupaten Barito
Utara dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

ISTILAH DAN DEFINISI


1. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
2. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
3. Sumber sampah adalah asal timbulan sampah.
4. Sampah organik adalah sampah dari makhluk hidup yang mudah terurai. Sampah organik dibagi
menjadi dua, yaitu sampah organik basah seperti sisa makanan dan sampah kering seperti sampah
taman.
5. Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dapat dipakai lagi dan sulit terurai seperti
bekas kemasan plastik atau kaleng minuman.

PROSEDUR
1. Secara regular petugas kebersihan mengumpulkan sampah dan melakukan penarikan sampah
pada sumber sampah yang telah terbagi menjadi sampah anorganik dan sampah organik;
2. Data penarikan sampah disampaikan kepada Foreman HSSE untuk diverifikasi;
3. Data pemantauan yang telah diverifikasi disampaikan kepada Pejabat Pelaksana K3L dan
Keamanan untuk diketahui dan disetujui;
4. Data penarikan sampah yang tidak disetujui dikembalikan ke Departemen HSSE;
5. Sampah organik ditindaklanjuti dengan pengolahan menjadi kompos dan biogas
6. Sampah anorganik ditindaklanjuti dengan menyerahkan pengelolaannya ke pihak ketiga atau
dibawa ke tempat pembuangan akhir.

Anda mungkin juga menyukai