Anda di halaman 1dari 5

T'emu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006

EVALUASI KARKAS DAN KULIT BULU (FUR) KELINCI REX JANTAN


PADA BERBAGAI UMUR POTONG

R .DENNY PURNAMA
Balai Penelitian Ternak, Po .Box 221 Bogor 16002

RINCKASAN

Untuk mengevaluasi karkas dan kulit bulu (fur)kelinci Rex jantan pada berbagai umur potong telah dilakukan
pengamatan di Balitnak Ciawi . Masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ekor kelinci Rex jantan yang
dipelihara dalam kandang individu dan diberi ransum secara adlibitum yang akan dipotong pada umur 120,
150, dan 180 hari . Kemudian dilakukan pengukuran pada produksi karkas dan produksi kulit mentah . Dari
hasil pengukuran dapat diketahui bahwa rataan prosentase karkas terhadap bobot hidup pada umur potong
120,150 dan 180 hari adalah 54,3, 56,6, dan 57,3%. Sedangkan untuk persentase kulit segar terhadap bobot
hidup adalah 10,4, 10,8 dan 11,5% . Hasil penilaian pada keprimaan kulit adalah 67, 72 dan 76% . Pada
penilaian kualitas fisik karkas adalah, karkas umur potong 120 hari warnanya agak pucat dan basah, jika
dipegang agak berlendir . Pada karkas umur potong 150 dan 180 hari terlihat agak kemerahan dan karkas lebih
keras dan cepat kaku . Pengamatan kulitas fisik kulit segar yang diuji secara organoleptik, hasil pengamatan
pada pemotongan 120 hari kulit bulu terlihat kusam dengan kepadatan bulu (density) tidak terlalu balk
sehingga penampilan "fur" menjadi kurang menarik . Sedangkan pada pemotongan 150 dan 180 hari, kualitas
kulit mentah niulai menarik . Oleh karena itu dapat disimpulkan, bahwa pemotongan kelinci Rex dapat
dilakukan mulai umur 150 hari sampai umur 180 hari . Untuk mendapatkan persentase keprimaan yang tinggi
perlu melakukan pemeriksaan pigmentasi kulit secara berkala mulai umur 150 hari, sehingga umur potong
men adi tepat waktu pada saat kematangan kulit bulu telah prima .
Kata Kunci : Kelinci Rex, Karkas, Kulit, Umur Potong .

PEN DAHULUAN dewasa . Selain itu kepadatan bulu (density)


masih sangat rendah juga dari penampilan
Kelinci Rex merupakan breed kelinci
masih kurang menarik karena masih terlihat
alternatif yang diimpor oleh Balitnak Ciawi
kusam kurang mengkilap . Umur potong
dalam upaya mengembangkan breed kelinci kelinci Rex sangat erat berhubungan dengan
yang produknya berorientasi ekspor dan persentase keprimaan kulit bulu yaitu
dapat dikembangkan kearah agribisnis
persentase dari luas kulit yang prima yang
dibidang usaha peternakan . Kelinci Rex
memiliki pertumbuhan bulu yang sempurna
merupakan kelinci tipe sedang dengan bobot
dibandingkan dengan luas kulit yang tidak
dewasa mencapai 2,7-3,6 Kg dengan potensi prima (ROSSUARTINI et al, 2001) .
biologis memiliki bulu yang halus, tebal, Selan,jutnya CHEEKE et al (1987)
dengan pan_jang yang seragam (1,27-1,59
mengemukakan, bahwa umur potong
Cm), tidak mudah rontok dan menarik .
menentukan keprimaan kulit kelinci yang
Tujuan utama budidaya kelinci Rex adalah
erat hubungannya dengan kerontokan bulu
sebagai penghasil kulit bulu (flu) yang halus dan kematangan pigmentasi bulu .
dan berpeluang sebagai komoditi ekspor, Untuk mendapatkan 'fur" yang
sedangkan produksi dagingnya memiliki
berkualitas, kelinci Rex harus dipelihara
kandungan kolesterol yang rendah dan dapat
sampai diatas umur 5 bulan . Memasuki
di.jadikan berbagai macam produk olahan umur potong harus dilakukan pemeriksaan
seperti bakso, sosis, nugget, abon, dendeng kualitas bulu secara intensif dengan tujuan
dan sebagainya . agar pemotongan kelinci tepat waktu
Untuk menghasilkan kulit bulu (lit)
(STEWART, 1984), yaitu saat tingkat
yang baik sangat ditentukan oleh umur keprimaan kulit bulu mencapai 75-80%
potong yang tepat . Kulit bulu (fur) yang (Senior prime) . Pemotongan yang terlambat
berasal dari kelinci muda memiliki struktur
akan mengakibatkan kerugian yang sangat
yang halus dan kompak, tetapi kurang kuat hesar, karena bulu sudah mulai rontok . Jika
jika dibandingkan dengan fur kelinci hal ini terjadi maka pemotongan akan

Pusat Penelitian Jan Pengembangan Peternakan 201


Teniu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006

ditunda sampai pada siklus pertumbuhan Kelinci Balitnak Ciawi pada bulan Oktober
bulu berikutnya, sehingga akan menambah sampai bulan Desember 1996 .
biaya pemeliharaan .
Tujuan pengamatan adalah untuk Materi Pengamatan :
mengetahui umur potong yang ideal pada Materi pengamatan menggunakan 15
kelinci Rex Jantan, terutama. dikaitkan ekor kelinci Rex Jantan yang dipelihara pada
dengan produksi kulit bulu (fur) yang kandang kawat individu model Quonset
berkualitas . Tujuan penulisan makalah Style Cage dengan ukuran tinggi 45 cm,
adalah dalam upaya memberikan informasi panjang 75 cm dan lebar 40 cm .
mengenai umur potong kelinci Rex, yang
dapat memberikan persentase karkas dan Metode Pengamatan :
kualitas "fur" yang terbaik . Ternak kelinci Rex jantan diberi
ransum sapi perah laktasi yang telah
MATERI DAN METODE difortifikasi (SLF) (label 1 .) secara ad
libitum demikian juga dengan pemberian air
Lokasi dan Waktu Pengamatan :
minum .
Pengamatan pada pasca panen kelinci
Rex telah dilakukan di Kandang Percobaan

Tabel 1 . Susunan dan komposisi kimia ransum SLF per 100 kg .

Komposisi Bahan Kg Komposisi Kimia Jumlah


Ransum Sapi Perah Laktasi 86,5 Bahan Kering (%) 89,6
Bungkil Kedele 5,0 Protein Kasar (%) 17,3
Bagase 5,0 Enerji Kasar (MJ/kg) 17,7
Molasis (tetes tebu) 3,0 Serat Deterjen Asam (%) 19,6
Garam 0,5 Abu (%) 9,3
Analisa Proximat Balitnak Ciawi

Pemotongan kelinci akan dilakukan


pada umur 120, 150 , dan 180 hari dengan
masing- masing perlakuan terdiri dari 5 ekor
kelinci Rex jantan . Sebelum dipotong ternak
kelinci, dipuasakan terlebih dahulu
kemudian ditimbang bobot hidupnya .
Setelah dipotong ditimbang bobot karkas
dan bobot kulit segar, kemudian diamati
Gambar 1 . Gambaran Gambar 2 . Cara
persentasenya . Pengukuran keprimaan kulit Keprimaan kulit Kelinci Pengukuran Panjang dar
bulu dilihat dengan mempola gambaran Rex Lebar Kulit Metode
pigmentasi kulit pada plastik bening dan Hegenaur(1977)
dapat diperkirakan persentasenya (Gambar Selain itu secara organoleptik
1 .) . Pengukuran panjang dan lebar untuk kualitas kulit bulu dinilai seperti kepadatan
menentukan luas kulit segar dilakukan bulu, kerontokan bulu, kilap bulu, dan
dengan metode Hegenaur (1977) (Gambar penampilan 'fur" . Penilaian dilakukan oleh
2 .) . Cara menghitung luas kulit adalah, beberapa orang panelis dengan cara mengisi
dengan mengkalikan panjang dan lebar kulit lembar penilaian menggunakan skala mutu
yang telah diukur . pada kisaran 1-5 (label 2 .)

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan


2 02
Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006

Tabel 2 . Skor penilaian organoleptik kulit bulu segar .

Skor Kepadatan bulu Kerontokan bulu Kilapan bulu Penampilan'fur"


1 Tidak padat Sangat rontok Tidak mengkilap Tidak menarik
2 Kurang padat Rontok Kurang mengkilap Kurang menarik
3 Cukup padat Agak rontok Cukup mengkilap Cukup menarik
4 Padat Kuat Mengkilap Menarik
5 Padat sekali Kuat sekali Sangat mengkilap Sangat menarik

Yang diamati adalah : menunjukkan, bahwa pendapat Templeton


hanya berlaku pada kelinci Rex umur 150
Rataan bobot hidup, bobot karkas, hari atau lebih . Peningkatan persentase
bobot kulit segar pada berbagai umur bobot karkas terjadi seiring dengan
potong . Persentase bobot karkas dan bobot meningkatnya bobot potong, sesuai dengan
kulit segar terhadap bobot hidup pada penambahan umur potong .
berbagai umur potong . Persentase keprimaan
kulit segar, luas kulit segar, kualitas karkas, Penilaian Organoleptik Karkas
dan kualitas kulit segar pada umur potong Karkas umur potong 120 hari
120, 150, dan 180 hari . berwarna keputihan dengan kondisi agak
berlendir dan lembek . Tahapan menuju fase
HASIL DAN PEMBAHASAN rigor mortis berjalan sangat lambat dan pada
waktu pengujian dengan perebusan
Evaluasi Karkas Kelinci : bentuknya menyusut tajam, hal ini mungkin
Yang dim aksud dengan karkas disebabkan oleh kandungan air yang tinggi
kelinci adalah bagian dari tubuh ternak tanpa pada karkas. Berbeda dengan karkas umur
darah, kepala, ekor, saluran pencernaan serta potong 150 dan 180 hari yang berwarna
isinya dan isi rongga dana kecuali ginjal agak kemerahan, kondisi karkas kering dan
(Rao et al, 1978) . tahapan menuju fase rigor mortis relatif
lebih cepat yaitu sekitar 2 jam setelah
Persentase karkas pemotongan . Penyusutan pada saat uji
perebusan relatif lebih kecil .
Tabel 3 . Prosentase bobot karkas terhadap
bobot hidup pada umur potong Evaluasi Kulit Segar :
120, 150, dan 180 hari . Yang dimaksud dengan kulit segar
Umur RATAAN adalah kulit hewan yang baru dilepas atau
dikuliti dari tubuh hewan ( Judoamidjojo ,
No Potong BFI BK
(hari) 1979) .
(gram) (gram) karkas
1 120 2256 1186 52,6 Persentase bobot kulit segar dan Was
2 150 2701 1530 56,6 kulit segar
3 180 2956 1695 57,3
Pada Tabel 4 . menunjukkan, bahwa
Keterangan : BH = Bobot Hidup, BK = Bo ot persentase bobot kulit terhadap bobot hidup
Karkas
relatif tidak berbeda jauh yaitu pada kisaran
10-12% . Luas kulit segar meningkat sesuai
Templeton (1968) mengemukakan,
bahwa persentase karkas kelinci dewasa bobot kulit dan umur potong, karena
semakin besar ternak maka kulit yang
adalah 55-65% . Hasil pengamatan pada
menutupi akan semakin luas .
Tabel 2 . menunjukkan adanya perbedaan
dengan pendapat Templeton, hal ini dapat
dipahami mengingat kelinci Rex merupakan
kelinci dengan tipe sedang . Hal ini

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan 203


Tenni Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006

Tabel 4 . Prosentase bobot kulit segar terhadap bobot hidup, persentase keprimaan dan luas kulit
segar pada umur potong 120, 150, dan 180 hari .

Umur RATAAN
No BH BKS % % LKS
Potong (hari)
(gram) (gram) BKS Keprimaan (cm 2 )
1 120 2256 234 10 .4 67 837
2 150 2701 294 10 .8 72 961
3 180 2956 342 11 .5 76 1033
eterangan : = ot up, = o ot Kulit Segar, LKS= Luas Kulit Segar

dan 180 hari, penampilan ':fur" cukup


Keprimaan Kulit Bulu
menarik dan menarik karena kulit bulu
Untuk keprimaan kulit bulu, umur cukup padat dan mengkilap.
potong 150 dan 180 hari mendapatkan
keprimaan terbaik yaitu 72 dan 76%. Hasil KESIMPULAN
pengamatan pada ternak percobaan umur
potong 180 hari, diketahui bahwa pada hari Berdasarkan uraian diatas dapat
ke 160 ada ternak kelinci yang telah disimpulkan, bahwa untuk mendapatkan
menun,jukkan persentase keprimaan yang kualitas kulit bulu (fur) yang berkualitas
cukup balk dan layak untuk dipotong . Hal balk pemotongan kelinci Rex dapat
ini sejalan dengan pendapat STEWART dilakukan mulai umur 150 hari sampai
umur 180 hari . Pada umur potong tersebut
(1984) yang menyatakan, bahwa memasuki
kualitas karkas cukup balk dengan
umur potong harus dilakukan pemeriksaan
kualitas bulu secara intensif dengan tu,juan persentase karkas berkisar 56-57% dan
agar pemotongan kelinci tepat waktu . persentase keperimaan kulit berkisar 72-
Metode Stewart pada pemeriksaan 76% . Dari kualitas kulit mentah, cukup
keprimaan kulit bulu adalah dengan cara menarik karena selain cukup padat, tidak
menempelkan ujung pinsil pada kulit lalu rontok juga kilap sudah mulai muncul
sehingga penampilan fur menjadi menarik.
meniupnya, sampai terlihat gambaran dari
pigmentasi kulit . Untuk mendapatkan persentase keprimaan
kulit yang tinggi perlu melakukan
Penilaian organoleptik kualitas fisik kulit pemeriksaan pigmentasi kulit secara berkala
segar mulai umur 150 hari, sehingga umur potong
menjadi tepat waktu yaitu pada saat
Tabel 5 . Rataan basil penilaian kualitas kamatangan kulit bulu telah prima .
kulit segar secara organoleptik
pada Umur potong 120, 150, dan UCAPAN TERIMA KASIH
180 hari .
Ucapan terima kasih penulis
Rataan Umur Potong (Hari) sampaikan kepada teman balk saya Bapak
_Unsur Yang Dinilai 120 150 180 Mayan Pasek . S, Ibu Rossuartini dan
Kepadatan Bulu 26 3,4 42 semua staf Rabbit Complek yang selalu
Kerontokan Bulu 3,4 41 4,6 memberi bantuan, semangat, dan dukungan .
Kilap Bulu 2,1 32 3,6 Kemudian kepada Bapak Dr.
Penampilan Fur -) 3 35 4,2 Yono .C .Rahardjo M .Sc yang telah mendidik
penulis dan memberi warna pada sikap kerja
Pada Tabel 5 secara keseluruhan penulis . Ucapan terima kasih juga penulis
umur potong 120 hari penilaian kualitas sampaikan kepada Ibu Dr . M .B .
kulit bulu dari segi penampilan kurang Tresnawati .P, M .Sc, Ibu Dr . Elizabet Wina
menarik karena kepadatan bulu masih dan Bapak Dr . R .M .Abdul Ajid yang telah
kurang padat, agak rontok dan tampak memberi warna pada teknik penulisan
kusam . Berbeda dengan umur potong 150 makalah . Tak lupa untuk Tim Makalah yang

204 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan


Teinu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006

telah yang telah menyunting dan memberi RAO, D .R, G .R WUNKI, W .H. JHONSON,
arahan pada tulisan ini . Mudah-mudahan C .P . CHEN . 1978 . Effect of weaning
semua kebaikan Bapak dan Ibu and slaughter age on rabbit meat
mendapatkan balasan dari Tuhan YME . production II, carcass quality and
composition . J . Anim . Sci . 4 (46)
DAFTAR BACAAN 575-582 .

CHEEKE, P .R., N .M . PATTON AND G .S . ROSSUARTINI DAN R .DENNY PURNAMA,


TEMPLETON . 1987 . Rabbit 2001 . Faktor-faktor yang dapat
Production . Fifth Ed ., The Interstate mempengaruhi kualitas kulit mentah
Printers and Publisher,Inc . Denville, kelinci Rex . h : 89-94 . Dalam
Illinois, USA . Pp 144-151 Penyunting Tresnawati, M .B dkk.
Prosiding Temu Teknis Fungsional
HEGENAUER, H . 1977 . Fachkunde fur Non Peneliti 2001 . Puslitbang
Lederverabeitende Brufe . Verlag Peternakan, Badan Litbang Pertanian .
Erns Heyer, Essen, Nurberg .
STEWART,J . 1984. Rex Fur, How to Prime,
JUDOAMIDJOJO M ., 1979. Komoditi kulit
Jens Stewart Publisher Phelan
Indonesia . Pendidikan Ketrampilan California, USA .
Teknis. Laboratorium Pengendalian
Mutu . Departemen Teknologi Hasil TEMPLETON, G .S . 1968 . Domestic Rabbit
Pertanian . Fakultas Pertanian . Production . The Interstate Printers
Institut Pertanian Bogor . and Publisher Danville, Illinois USA .
Pp 54-72

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan 205

Anda mungkin juga menyukai