NO.014/PJBB/......-MVP/IX/2013
Pada hari ini, ....... tanggal ......... bulan Oktober Tahun Dua Ribu Tiga Belas (..... – 10 – 2013), dibuat
dan ditandatangani akta perjanjian jual beli batu bara (selanjutnya disebut “Perjanjian”), oleh dan di
antara :
dan
Pihak Pembeli dan Pihak Penjual (secara bersama-sama disebut “Para Pihak”) dalam
kedudukannya seperti tersebut di atas, dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal berikut:
Pihak Pembeli adalah sebuah Perusahaan Swasta Nasional yang bergerak dalam bidang usaha
Perdagangan Batubara dan bermaksud membeli batubara dari Pihak Penjual.
Pihak Penjual adalah sebuah Perusahaan Swasta Nasional yang bergerak di bidang Perdagangan
Batubara dan atau Perusahaan yang telah mendapatkan kuasa untuk melakukan kegiatan
penambangan secara legal di Wilayah Kalimantan Timur. Pihak Penjual bermaksud menjual batubara
kepada Pihak Pembeli.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan oleh Para Pihak sebagaimana tersebut diatas, maka
dengan dilandasi itikad baik Para Pihak dengan ini menyatakan sepakat untuk mengikatkan diri
kedalam Perjanjian ini dengan mempergunakan persyaratan dan ketentuan sebagai-berikut:
PASAL 1
Jenis dan Jumlah Barang
Pihak Penjual dengan ini menyatakan setuju melakukan penjualan batu bara kepada Pihak Pembeli
dengan cara FOB Tongkang sebanyak 5.300 MT (Lima Ribu Tiga Ratus Metrik Ton) Batubara
dengan toleransi berat ± 10% (lebih dari atau kurang dari sepuluh persen) dari total kargo penjualan
yang dihasilkan dari tambang milik Pihak Penjual dan atau yang dihasilkan dari kerjasama operasi
dengan pihak ketiga yang dijamin legalitas dan kepemilikannya oleh Pihak Penjual, dan Pihak
Pembeli juga setuju untuk membeli batubara dan menerima penjualan batu bara oleh Pihak Penjual
tersebut di atas.
PASAL 2
Tempat dan Waktu Penyerahan Batubara
PASAL 3
Penetapan Berat dan Kualitas Batubara
1. Penentuan berat batubara dan kualitas batubara dilaksanakan di pelabuhan muat sesuai dengan
hasil Draught Survey Report yang diterbitkan oleh Surveyor Independen (Carsurin atau Triyasa)
yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan Pihak Penjual. Hasil penentuan berat dan kualitas
tersebut bersifat final dan mengikat Para Pihak. dan beban biaya yang timbul dari penetapan
berat dan kualitas batubara tersebut menjadi beban tanggungan Pihak Penjual.
2. Spesifikasi kualitas batubara yang dimaksud dalam perjanjian ini sebagai berikut:
3. Hasil analisa dari Surveyor independen di pelabuhan muat seperti tersebut pada Pasal 3 Ayat 1
Perjanjian ini bersifat final dan mengikat Para Pihak.
PASAL 4
Harga
Harga batubara yang ditentukan dalam Perjanjian ini adalah sebesar Rp………………..,- per Metric
Ton FOB Tongkang. Harga tersebut sudah termasuk harga batubara, serta dokumen penjualan
lengkap seperti; SKAB, Ijin Bongkar Muat & Surat Pengiriman Barang.
PASAL 5
Cara Pembayaran
Pembayaran dari Pihak Pembeli kepada Pihak Penjual seluruhnya akan dilakukan dengan cara
ditransfer ke rekening atas nama : CV. MITRA VIA PERSADA di Bank : CIMB NIAGA
Cabang Diponegoro, Samarinda, No. Rekening : 150 01 00285 008 (IDR),
Pembayaran dilaksanakan sebagai berikut :
a. Down Payment 50% Wajib dibayarkan pada saat kontrak ini ditandatangani,
atau setara dengan Rp…………………..
Catatan : Apabila hari pembayaran jatuh pada hari jum’at maka sistem pembayaran 90% &
10% dengan waktu pembayaran maksimal jam 14.00 Wita (jam 2 siang).
PASAL 6
Force Majeure
1. Peristiwa force majeure yang dialami oleh salah satu pihak dalam Perjanjian ini atau oleh Para
Pihak harus segera diberitahukan/dilaporkan kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-
lambatnya 2x24 jam (dua kali dua puluh empat jam) hari kalender mengenai adanya kejadian
force majeur, yaitu suatu kejadian atau peristiwa atau keadaan di luar kekuasaan salah satu
pihak yang mengalaminya atau Para Pihak, yang disebabkan oleh hal-hal seperti gempa bumi,
angin topan, banjir, perang/revolusi, pemogokan, pemberotakan atau hal-hal lain yang sejenis
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur atau peraturan pemerintah pusat, atau
setidaknya melalui surat Kepala Kabupaten setempat, yang nyata-nyata mengganggu atau
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan Perjanjian ini sehingga tidak memungkinkan salah satu
pihak/Para Pihak untuk melaksanakan tugasnya sebagian atau seluruh kewajiban dalam
Perjanjian ini.
2. Bahwa apabila terjadi peristiwa force majeur sebagaimana tersebut di atas salah satu pihak yang
mengalaminya tidak melaporkan kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 3x24
jam (Tiga kali dua puluh empat jam), maka peristiwa force majeur tersebut dianggap tidak pernah
ada.
3. Didalam hal terjadinya satu atau beberapa kejadian atau peristiwa sebagaimana dimaksud Pasal
7 Ayat 1 Perjanjian ini, Para Pihak secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri, dengan
dilandasai itikad baik wajib melakukan upaya-upaya dan usaha yang maksimal agar akibat dari
kejadian atau peristiwa tersebut dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga tidak menimbulkan
kerugian yang lebih besar.
4. Pada hari diterimanya pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak tentang adanya force majeur
oleh pihak lainnya, maka sejak saat itu pihak yang mengalami kejadian force majeure dibebaskan
dari ketidakmampuannya dalam melaksanakan kewajibannya sebagai akibat adanya force
majeur tersebut.
5. Bilamana salah satu pihak akan memberhentikan atau memutuskan Perjanjian ini sebagai akibat
terjadinya force majeur, maka pihak tersebut harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara
tertulis selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sebelum penghentian atau pemutusan
tersebut.
6. Dalam hal terjadi pemutusan/pemberhentian Perjanjian ini yang diakibatkan oleh peristiwa force
majeure, maka selanjutnya Pembeli hanya bertanggung jawab untuk membayar Penjual atas
biaya-biaya yang dikeluarkan yang berkaitan dengan Perjanjian ini sebelum peristiwa tersebut
terjadi sesuai dengan prestasi yang telah dicapai Penjual.
Para Pihak sepakat bahwa apabila terjadi perselisihan dalam melaksanakan Perjanjian ini, maka
terlebih dahulu akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat, dan apabila dalam waktu
10 (sepuluh) hari kerja sejak timbulnya permintaan untuk menyelesaikan perselisihan dan
penyelesaian tidak dapat dicapai melalui musyawarah untuk mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan ini melalui Pengadilan Negeri Kalimantan Timur.
PASAL 8
Penutup
1. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
2. Perjanjian ini dapat diubah atau diperpanjang berdasarkan kesepakatan Para Pihak dan untuk itu
akan ditetapkan lebih lanjut dalam suatu addendum yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Pejanjian Ini.
3. Surat Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan akan berakhir setelah kedua belah pihak
melakukan hak dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
4. Perjanjian ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun juga.
...................................... .................................................
Tanda Tangan & Company Stamp Tanda Tangan & Company Stamp