Anda di halaman 1dari 5

Q.S.

al-Anbiya ayat 30 dan Kandungannya


Untuk memulai materi, mari kita baca Q.S. al-Anbiyā’/21: 30 berikut ini:

Yang artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?.” (Q.S. al-Anbiyā’/21: 30)
Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang musyrik Mekah tidak memperhatikan alam ini.
Peristiwa di dalamnya pun tidak pernah mereka perhatikan.
Padahal, peristiwa di alam semesta ini memberikan bukti bahwa Allah Swt. itu ada, begitu pula
penciptaan, pengaturan, dan kekuasaan-Nya.
Ayat ini menjelaskan pula bahwa langit dan bumi pada awalnya bersatu kemudian Allah Swt.
memisahkan keduanya.
Teori sains menjelaskan bahwa persitiwa ini diungkap dalam teori Big Bang. Kemudian ayat
ini juga menjelaskan bahwa air sangat berperan penting dalam kehidupan.
Air memang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan. Tubuh makhluk hidup sebagian
besarnya terdiri atas air karena hampir 70% tubuh manusia adalah air.
Akhir ayat Q.S. al-Anbiyā’/21: 30 ini mengingatkan manusia, apakah manusia tetap tidak
beriman meskipun Allah Swt. itu Maha Kuasa?

Q.S. al-A’raf ayat 54 dan Kandungannya


Selanjutnya, mari kita baca Q.S. al-A’rāf/7: 54 berikut ini:

Yang artinya: “Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah,
Tuhan seluruh alam.” (Q.S. al-A’rāf/7: 54)
Pada awal ayat, dijelaskan bahwa Allah Swt menciptakan langit dan bumi dalam enam hari
(masa). Dia adalah Penguasa, Pemilik, dan Pengatur.
Hanya Allah Swt yang berhak disembah. Manusia hanya meminta pertolongan kepada-Nya.
Yang disebut pada ayat ini adalah langit dan bumi.
Namun maksudnya bukan hanya kedunya melainkan semua yang ada pada semesta ini. Bumi
adalah semua alam yang ada di bawah, sementara langit adalah semua alam yang ada di atas,
seperti pada firman-Nya pula di Q.S. al- Furqān/25: 59.
Pernyataan enam masa penciptaan langit dan bumi terdiri atas penciptaan keduanya setelah
terbentuknya langit. Enam masa ini meliputi awal proses penciptaan alam.
Dentuman besar diciptakan oleh Allah Swt. dengan sangat dahsyat yang disebut Big-Bang.
Materi yang semula termuat di dalamnya (bongkahan yang menyatu) berhamburan memecah
dengan kecepatan yang amat sangat tinggi.
Hasil pecahan tersebut menyebar dan mengembang ke segala penjuru. Alam terbentuk akibat
pecahan-pecahan tersebut
Begitu pula, ia yang mewarnai permukaan bumi dan langit dengan mengisi ruang-ruang kosong
yang dapat ditempati. Bumi dan isi langit seluruhnya adalah satu kesatuan.
Keduanya, begitu juga matahari, bulan, bintang, planet, galaksi, dan sebagainya terbentuk dari
“asap” yang sama.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa benda-benda ini berasal dari “asap” yang sama ini, kemudian
mereka terpisah satu sama lain.

Pesan Nabi Muhammad saw. tentang Menguasai Ilmu Pengetahuan


Banyak pesan dan ajaran Nabi Muhammad saw. yang berhubungan dengan dorongan mencintai
dan menguasai ilmu. Bahkan beliau berpesan bahwa menuntut ilmu itu suatu keharusan
sebagaimana dalam hadis berikut ini:

Yang artinya: Dari Anas bin Mālik r.a, Nabi Muhammad saw. bersabda “menuntut ilmu itu
kewajiban bagi setiap muslim (H.R. Ibnu Majah)

Selanjutnya Beliau juga menjelaskan tentang keutaman dari menuntut ilmu dalam hadis berikut
ini:

Yang artinya: Dari Abu̅ Hurairah r.a., dari Nabi saw. beliau bersabda, ‘Barang siapa yang
menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah Swt akan memudahkan baginya jalan ke
surga” (H.R. Muslim)
Nabi Muhammad Saw. pun melarang kita untuk menjadi orang yang tidak berilmu, sesuai
dengan hadis berikut ini:
Yang artinya: Dari Abu Bakrah r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda, ‘Jadilah kamu orang yang
pandai, atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan, atau orang yang senang
(cinta), janganlah kamu menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka”. (H.R. al-
Baihaqi)

Nilai-Nilai yang Dapat Dipetik pada Penciptaan dan Pengaturan Alam Semesta
Beberapa nilai nilai yang dapat dipetik pada penciptaan dan pengaturan alam semesta adalah:
• Kecerdasan intelektual yang diberikan oleh-Nya mengantarkan manusia untuk berfikir
dan mengembangkan ilmu pengetahuan
• Aspek spiritual mengantarkan pada keyakinan kepada Allah Swt. yang menciptakan
segala sesuatu dengan teratur.
• Menguatkan keyakinan bahwa Al-Qur’an memiliki kemukjizatan dalam dasar-dasar
teori sains tentang alam semesta.
• Dorongan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
• dan sebagainya.

Menerapkan Hukum Bacaan Gunnah


Hukum bacaan gunnah adalah apabila terdapat huruf nun bertasydid atau mim bertasydid maka
dibaca gunnah yang sempurna. Cara membacanya adalah dibaca dengung dengan panjang 2
harakat. Setiap membaca nun atau mim yang bertasydid, cara membacanya dengan
mendengungkan nun atau mim bertasydid itu.

Iman kepada Malaikat


Iman kepada malaikat termasuk rukun iman yang ke 2. Iman kepada malaikat berarti mengakui
keberadaan mereka yang selalu taat kepada Allah Swt. Malaikat adalah makhluk Allah Swt.
yang diciptakan dari Nur Ilahi (cahaya Allah Swt.).
Malaikat diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya, mereka tidak pernah membangkang dan
tidak pula merasa letih. Hal tersebut tertuang dalam Q.S. al-Anbiya ayat 19 berikut ini:

Yang artinya: “Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (Malaikat-Malaikat) yang
di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa
letih.” (Q.S. al-Anbiyā/21: 19)
Sifat Sifat Malaikat
Berikut ini adalah beberapa sifat malaikat:
• Selalu taat kepada Allah Swt. dan tidak pernah maksiat kepada-Nya.
• Sesuai kehendak Allah Swt., Malaikat dapat berubah wujud
• Tidak makan dan minum.
• Tidak berjenis kelamin.
• Tidak pernah berhenti dan letih beribadah kepada Allah Swt.
• Senang terhadap majelis zikir.
• Mendoakan hamba yang menunggu salat berjamaah.

Perbedaan Sifat Malaikat Manusia dan Jin


Kita telah mengetahui sifat malaikat, bagaimana dengan manusia dan jin? Berikut ini adalah
sifat dari Jin:
• diciptakan dari nyala api
• makhluk gaib
• ada yang patuh dan durhaka
• memiliki nafsu
• makan dan minum

Kemudian sifat dari manusia:


• berasal dari tanah
• makhluk kasat mata
• ada yang taat dan durhaka
• memiliki potensi biologis
• potensi berpikir yang dapat berubah
• memiliki hawa nafsu

Nama Nama Malaikat dan Tugasnya


Berikut ini adalah sepuluh nama malaikat dan tugasnya:
• Jibril = Menyampaikan wahyu
• Mikail = Membagikan rezeki
• Israfil = Meniup sangsakala
• Izrail = Mencabut nyawa
• Munkar = Menanyakan manusia di alam kubur
• Nakir = Menanyakan manusia di alam kubur
• Rakib = Mencatat amal baik manusia
• Atid = Mencatat amal buruk manusia
• Ridwan = Menjaga pintu surga
• Malik = Menjaga pintu neraka
Jibril memiliki beberapa nama lain, seperti:
• Rūh al-Quds
• Rūh al-Amīn
• Namūs

Hikmah Iman Kepada Malaikat


Beberapa hikmah iman kepada malaikat adalah:
• Menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
• Senantiasa hati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan sebab segala apa yang
dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan malaikat Allah Swt.
• Menambah kesadaran terhadap alam mengenai wujud yang tidak terjangkau oleh
pancaindra manusia.
• Menambah rasa syukur kepada Allah Swt. karena melalui malaikatmalaikat- Nya,
manusia memperoleh banyak karunia.
• Menambah semangat dan ikhlas dalam beribadah walaupun tidak dilihat oleh orang lain
ketika melakukannya.
• Menumbuhkan cinta kepada amal saleh karena malaikat selalu siap mencatat amal
manusia.
• Semakin giat dalam berusaha karena tidak ada rezeki yang diturunkan oleh malaikat
Allah Swt. tanpa usaha dan kerja keras.

Anda mungkin juga menyukai