Anda di halaman 1dari 1

Keunggulan Ternak Perkutut Kropyok

Di dunia kongmania (komunitas penggemar burung perkutut) ada istilah kutut kropyok. Maknanya,
perkutut dengan kualitas ekonomis dengan standar harga paling terjangkau.

Lantaran standardisasi segmen pasar perkutut kropyokan ini berada di lini paling bawah (ekonomis),
maka inovasi kandangnya pun tidak butuh standardisasi kualitas. Misalnya, materi indukan, prinsip
jantan betina produksi, asal bunyi, jadilah.

Kontruksi kandangnya pun, tidak perlu kandang ideal. Cukup kontruksi kandang paling sederhana.
Misalnya, kontruksi kadang tingkat (tumpuk) atas bawah dengan ukuran tinggi 75 cm, panjang 90,
dan lebar 60 cm.

Jika kontruksi kandang tumpuk, maka ukuran tingginya jadi 150 cm. Bahan kontruksi kandang tak
perlu berkualitas tinggi. Cukup dengan kontruksi betoneser ukuran 8, dirangkai dengan sistem engsel
untuk mempermudah bongkar pasang kandang.

Lagi, menu pakan untuk indukan perkutut kroyok ini, bisa menggunakan por (pakan ayam pedaging).
Tidak harus menggunakan millet. Perlu dicatat, meski usaha ternak perkutut kroyok ini sepintas
kelihatan paling asor (rendah), jika ditekuni, justru lebih prospektif dan menjanjikan.

Alasannya, segmen pasar perkutut kropyok terbuka lebar bak samodra raya. Proses tradingnya pun tak
berbelit-belit. Asal berbentuk perkutut, sehat dan tidak cacat, jadilah. Data lapangan menunjukkan,
proses trading perkutut kropyok gampang banget dan sederhana. Baik pembeli maupun penjual,
tampaknya sudah sama-sama paham tentang kualitas burung dan harga yang dipatok.

Di tangan pengepul, seekor perkutut kropyok kelas bakalan (piyik) dihargai pada kisaran Rp 20 ribu -
Rp 40 ribu (harga partai atau borongan). Sedangkan harga eceran antara Rp 50 ribu hingga Rp 73
ribu.

Beracuan pada harga jual piyikan perkutut yang hanya berada di level puluhan ribu, peternak perkutut
kroyok biasanya hanya mamatok modal untuk materi indukan sekitar Rp 150 ribu – 200 ribu per
pasang.

Dengan patokan modal indukan sebesar itu, memungkinkan peternak mencapai level BEP pada kurun
waktu panen ketiga atau 3 kali 45 hari. Format olah hitung yang digunakan, format produksi normal.
Yakni, netas dua piyik (sepasang).

Rinciannya, sekali panen (sepasang piyik) dijual Rp 50 ribu (atau Rp 25 ribu/ekor). Tiga kali panen
berarti tiga kali Rp 50 ribu, jadi Rp 150 ribu. Atau klop dengan modal indukan sebesar Rp 150 ribu.
(bersambung)

Anda mungkin juga menyukai