Sinopsis
Pak Mat sedih karena sarung kesayangannya yang berharga mahal hilang. Seluruh bagian runah sudah
diperiksa, tetapi sarung tersebut tidak ditemukan. Pak Mat tambah uring –uringan karena sarung itu
berharga mahal. Sampai beberapa hari kemudian , sarung itu dia temukan, ternyata sarung itu dia
selipkan di di celah antara genting dengan tembok.
Saya awali dengan orientasi, kalian tambahkan konflik-konflik sampai ke klimaks dan penyelesaian
Sarung
nomor Hati Pak Mat gundah, sarung BHS premium kebanggaannya hilang.Kemarin sore waktu ada
absen kegiatan Maulid Nabi di rumah H. Sholeh, dia hanya memakai sarung merek pasaran. Duduknya
menjauh dari kerumunan para ustadz di dalam runah. Dia hanya duduk di gelaran karpet di
halaman tuan rumah. Hatinya ciut, merasa tidak selevel dengan ustadz kalau tidak memakai
sarung BHS premiumnya.
Seisi rumah sudah dibongkarnya, tetapi sarung itu tak ditemukannya. Lirik lagu Mendung
Tanpa Udan yang keluar dari spotify, hp anaknya , tambah mengiris hatinya.
Awak dewe tau duwe bayangan , mbesuk yan wis wayah omah-omah.Aku maca Koran,
sarungan ,kowe blanja dasteran. …
Kemudian, Pak Mat coba menanyakan kepada istrinya tentang keberadaan sarung BHS miliknya
“ibu, apakah kamu melihat sarung BHS punya bapak yang bagus itu?” tanya pak Mat kepada
istrinya
“kemarin pagi, ada pak Doni kerumah, dia meminta izin untuk meminjam sarung BHS punya
bapak,” ucap istri pak Mat
“hissh, kenapa tidak izin aku dulu?” ucap pak Mat dengan wajah kesal
“kenapa juga menggunakan sarungku?dan sampai sekarang kok tidak dikembalikan?” tanya pak
Mat
“dia suka dengan sarung BHS mu, dia gunakan untuk acara hajatan dirumah temannya,. Coba
kamu sekarang kerumah pak Doni untuk menanyakan sarung itu.” ucap istri Pak Mat
“ Oke kalau begitu” ucap Pak Mat sambil bergegas pergi kerumah Pak doni
“ assalamualaikum...,,assalamualaikum”
“ohh Pak Doni sedang keluar ke rumah pak Wasan” ucap istri pak doni
“kemarin kata istri saya, pak Doni meminjam sarung BHS saya untuk acara hajatan temannya,
apakah ibu tau sarungnya dimana?”
“ ini sarungnya pak, terima kasih sudah meminjamkan untuk suami saya” ucap istri Pak Doni
“ alhamdulillah, terima kasih ya bu” ucap Pak mat dengan wajah sangat senang