Anda di halaman 1dari 3

Contoh SOAPIE

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN


GANGGUAN REPRODUKSI

Hari / Tanggal : Selasa, 21 Oktober 2020


Pukul : 09.00 WIB

A. Subjektif
Ny. R usia 49 tahun mengatakan ingin memeriksakan kesehatanya dan mengeluh akhir-
akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit menahan
kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa sudah tidak
mendapatkan haid sejak tiga bulan yang lalu, ibu mengatakan saat ini dirinya
menggunakan KB dalam bentuk pil.

B. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik, Kesadaran : compos mentis
TTV Ibu : TD : 130/80 mmHg, Suhu : 37,50C, Nadi : 80x/m,
Respirasi: 18x/m, BB: 56kg, TB: 160cm
Inspeksi : wajah terlihat kerut kerut tipis, tidak nampak oedeme
Pemeriksaan penunjang Hb : 9 gr%

C. Analisa
Ny. R usia 49 tahun dalam masa perimenopause dengan Anemia.

D. Planning
1. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi rendah lemak dan rendah gula.
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dirinya.
5. Beritahu ibu tentang gejala menopause.
6. Berkolaborasi dengan Dr. spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause.

E. Implementasi
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik,
namun ibu mengalami tanda dangejala memasuki masa menopause yaitu berhentinya
haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara
di rebus, perbanyak makan buah- buahan, dan memberitahu kebutuhan nutrisi yang
sesuai yaitu tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein
seperti kopi, agar hati dan sistem kardiovaskular terpelihara kesihatannya dan
membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti
minuman dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa
kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan
vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti
pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan
bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid.
b. Gejolak rasa panas.
c. Perubahan kulit.
d. Keringat dimalam hari.
e. Sulit tidur.
f. Perubahan pada mulut.
g. Kerapuhan tulang.
h. Penyakit.
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi
dengan Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan
beberapa usaha antara lain :
7. Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya. Setelah gejala-gejala berkurang dapat
dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui
bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara
dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
8. Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko
untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam
keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang
terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain :
a. Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
b. Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
c. Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
d. Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
e. Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
9. Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki. Makanan,
sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
F. Evaluasi
Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.
Ibu bersedia untuk istirahat cukup.
Ibu bersedia untuk makan makanan yang bergizi, rendah lemak dan rendah gula.
Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan dirinya.
Ibu telah mengetahui dan mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang gejala-gejala
menopause.
Kolaborasi dengan dr spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause telah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai