Anda di halaman 1dari 10

AHE: JURNAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI SYARI’AH, VOLUME. 1, NO.

1, 2023

Volume 1, No. 1
Desember 2023
AHE: Jurnal Aspek Hukum dalam Ekonomi Halaman: 1-10

Prodi Ekonomi
Syari’ah
Syariah

ANALISIS RIBA di PERBANKAN KONVENSIONAL


MENURUT ISLAM SERTA PENANGGULANGANNYA
(Studi Kasus Prodi Ekonomi Syariah FEBI UIN Ar-Raniry Banda Aceh)

Intan Qurratulaini,S.Ag.,M.S.I.
Khalish Naufal, Ihksan, Fadli Arisandi, Fairuz Aljinan

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry Banda Aceh

ABSTRAC
Submit :12 Desember T
2023
Usury, or interest, is an issue that has significant economic and moral impact,
giving rise to debate around propriety and fairness in financial transactions. Riba
Kata Kunci: can generally be interpreted as something that can be in the form of money,
penerapan goods or services obtained not through business channels but through
riba/bunga, bank agreements, debts and receivables, and buying and selling which will harm other
konvensional,
bank syariah, parties. To better understand riba and the conditions for halal buying and selling,
sistem perbankan it is best to learn from religious teachers or religious leaders so that they are
better able to understand and not misunderstand when studying it. Because usury
is a big problem and difficult to avoid, it is a good idea for us to: trace the sources
of the assets we own; calculate personal property and provide other people's
rights; take personal rights and not exaggerate them, and give other people's
Keywords: rights and not reduce them; Looking for alternatives that are less or even no risk,
application of such as Islamic banks; stay away from greed or gluttony;
usury/interest,
conventional ABSTRAK
banks, sharia Riba, atau bunga, merupakan isu yang memiliki dampak ekonomi dan moral yang
banks, banking signifikan, memunculkan perdebatan seputar kepatutan dan keadilan dalam
systems transaksi keuangan. riba secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
berupa uang, barang atau jasa yang didapatkan tidak melewati jalur bisnis
melainkan lewat perjanjian, hutang piutang, dan jual beli yang akan merugikan pihk
lain. untuk lebih memahami riba dan syarat jual beli yang halal, sebaiknya
dipelajari dari para ustadz, ataupun pemuka agama agar lebih mampu dalam
memahami dan tidak salah pengertian dalam mempelajarinya. dikarenkan riba
merupakan masalah yang besar dan sulit dihindarkan ada baiknya kita untuk :
melacak sumber-sumber harta yang dimiliki; menghitung harta pribadi serta
memberikan hak-hak orang lain; mengambil hak pribadi dan tidak melebih-
lebihkannya, serta memberi bagaian hak orang lain dan tidak menguranginya;
Mencari alternatif yang kurang atau bahkan tidak beresiko seperti bank syariah;
menjauhi sifat tamak atau rakus;
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

1.PENDAHULUAN

Sebagai umat islam yang baik, kita yang halal dan haram, dikarenakan setiap harta
diwajibkan untuk mengikuti semua ajaran kekayaan yang kita miliki haruslah dapat di
yang telah di sampaikan oleh RasulAllah pertanggung jawabkan diakhirat nantinya. Salah satu
Muhammad S.A.W. dan menta’ati hukum masalah yang sering tidak disadari oleh orang islam
yang berlaku, baik dari hal-hal yang wajib, yaitu riba dan itulah mengapa kami mengangkat
sunah, mubah, makruh, dan yang haram. masalah ini dalam jurnal yang berjudul “PRAKTIK
Yang paling penting diantaranya berkaitan RIBA DALAM SISTEM PERBANKAN”
dengan masalah keuangan, dari ibnu Umar
RA, nabi Muhammad S.A.W. beliau
bersabda
“sesungguhnya Allah S.W.T. mencintai setiap orang
yang beriman yang bekerja (mencari nafkah), yang
merupakan ayah dari keluarga. Dan Allah tidak
suka kepada penganggur yang sehat,baik dalam
urusan dunia maupun akhirat.”.
Harta yang kita miliki merupakan anugrah dan juga
musibah bagi kita, dikarenakan dari harta-harta
tersebut dapat membuka pintu-pintu pahala dan
pintu-pinyu dosa, dan kita sebagai umat islam
haruslah mengert dan memahami jalur jalur
masuknya keuangan yang kita miliki tersebut.
Kebanyakan bank di Indonesia menganut
sistem ekonomi konvensional yang sadar tak sadar
menyebabkan beberapa Masyarakat beragama islam

terjerumus atau melanggar ketentuan syariat agama.


Ketidaktahuan itu dikarenakan kurangnya literasi dan
ilmu tentang sistem ekonomi yang sesuai dengan
syariat keagamaan. Banyaknya masyarakat yang
membutuhkan, terlilit dan terjebak oleh hutang, serta
dicekik oleh system kebijakan yang ditetapkan bank
konvensional. Meskipun perbankan konvensional
menawarkan banyak sekali keuntungan, namun kita
sebagai umat islam haruslah juga memahami hal-hal

Page 2
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

2. TINJAUAN TEORITIS Dalam pembagiannya riba digolongkan oleh


para ulama menjadi 4 macam dan dapat diolongkan
1. Pengertian Riba
menjadi 2, yaitu :
Secara leksikal, kata riba berarti tambah dan
 Riba jual beli
tumbuh. Yakni segala sesuatu yang tumbuh dan
a. Riba fadhli.
bertambah itu dinamakan riba. Dalam Kamus Besar
Riba Fadl terjadi ketika barang-barang yang
Bahasa Indonesia, kata riba yang dapat diartikan
diperdagangkan dalam suatu transaksi mengalami
dengan pelepas uang: lintah darat, bunga uang dan
pertukaran dengan perbedaan kuantitas yang tidak
rente. Pendapat yang dikemukakan oleh para ahli
sebanding (unequal exchange) dan transaksi tersebut
fiqih yang berkaitan dengan berbagai pengertian atau
menghasilkan tambahan yang dilarang menurut
definisi riba, antara lain : Menurut Al-Mali
prinsip-prinsip syariah.
pengertian riba adalah akad yang terjadi atas
Dalam praktiknya, Riba Fadl biasanya
pertukaran barang atau komoditas tertentu yang tidak
terjadi dalam transaksi barter (pertukaran). Misalnya,
diketahui perimbagan menurut syara‟, ketika berakad
jika seseorang menukarkan satu kilogram beras ketan
atau mengakhiri penukaran kedua belah pihak atau
dengan dua kilogram beras ketan, perbedaan kualitas
salah satu dari keduanya.
dan kuantitas tersebut dianggap sebagai tambahan
Kemudian Abdul Rahman Al-Jaziri juga yang tidak wajar, maka transaksi tersebut dianggap
mengemukakan pendapatnya tentang pengertian mengandung Riba Fadl. yang berarti tambahan ketan
riba sebagai berikut. Riba merupakan akad yang yang tidak sesuai dengan prinsip syariah dalam
terjadi dengan pertukaran tertentu, tidak diketahui transaksi tersebut.
sama atau tidak menurut syara atau terlambat salah Prinsip dasar yang melatarbelakangi
satunya. Sedangkan menurut pendapat Syeikh larangan Riba Fadl adalah untuk mencegah
Muhammad Abduh bahwa pengertian riba adalah ketidakadilan dan eksploitasi dalam transaksi
penambahan-penambahan yang disyaratkan oleh ekonomi. Dalam Islam, transaksi ekonomi
orang yang memiliki harta kepada orang yang diharapkan berlangsung dengan adil dan setara, dan
meminjam hartanya karena pengunduran janji larangan riba bertujuan untuk melindungi keadilan
pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah dalam perdagangan dan keuangan.
ditentukan.
Secara umum kita dapat menyimpukan b. Riba Yad
bahwasannya riba merupakan sesuatu yang dapat Riba Yad terjadi ketika ada pertukaran
berupa uang, barang atau jasa yang didapatkan tidak barang sejenis dengan perbedaan waktu dan ada
melewati jalur bisnis melainkan lewat perjanjian, tambahan (keuntungan) dalam transaksi tersebut
hutang piutang, dan jual beli yang akan merugikan yang tidak diizinkan oleh prinsip-prinsip syariah,
pihk lain. Riba Yad adalah jual beli atau tukar menukar dengan
cara mengakhirkan penerimaan kedua barang yang
3. PEMBAHASAN ditukarkan atau salah satunya tanpa menyebutkan
masanya. Atau jual beli yang dilakukan seseorang
sebelum menerima barang yang dibelinya dari

Page 3
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

penjual dan tidak boleh menjualnya lagi kepada siapa Ada tiga pendapat tentang persoalaan apakah bunga
pun karena barang yang dibeli belum diterima dan bank itu sama dengan riba yaitu:
masih dalam ikatan jual beli yang pertama. Dengan
- Pertama, bunga bank adalah riba dan karenanya
kata lain akad sudah final, namun belum ada serah
dianggap haram;
terima barang
- Kedua, membolehkan bunga karena dianggap
 Riba hutang piutang
tidak sama dengan riba yang diharamkan oleh
syariat agama Islam; dan
c. Riba Nasi’ah / jahiliyah
- Ketiga, bunga bank haram tapi karena belum
Menurut Sayid Sabiq, riba nasi’ah
ada jalan keluar untuk mengindarinya, maka
merupakan tambahan yang disyaratkan yang diambil
diperbolehkan.
oleh yang memberikan utang dari orang yang
Para ulama maupun para cendekiawan muslim
menerima utang sebagai imbalan ditundanya
memiliki perbedaan pendapat tentang hukum bunga
pembayaran. Ulama Hanafiah memasukkan ke dalam
bank seperti : Abu zahrah, abu „ala al-Maududi
kelompok riba nasi’ah, dimana suatu bentuk jual beli
Abdullah al- Arabi dan yusuf Qardhawa mengatakan
barter yang tidak ada kelebihan, tetapi penyerahan
bahwasanya bunga bank konvensional itu termasuk
imbalan atau harga diakhirkan.. Riba nasi’ah dikenal
dalam golongan riba nasiah yang dilarang oleh Islam.
dengan riba jahiliyah karena berasal dari kebiasaan
sehingga umat Islam dilarang melakukan kegiatan
orang jahiliyah dimana mereka biasanya memberikan
muamalah serta melakukan transaksi dengan bank
pinjaman kepada seseorang dan ketika jatuh tempo
yang menggunakan sistem bunga dalam berbagai
telah tiba, biasanya mereka menawarkannya apa
transaksi yang dilakukan.2
diperpanjang atau tidak sehingga riba ini beranak 3

pinak.
Pengertian bank dan Perbankan
Bank adalah lembaga perantara keuangan
d. Riba Qardli
atau biasa disebut financial
Riba Qardli adalah segala bentuk praktek
intermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga
utang piutang yang terdapat motif keuntungan
yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah
(syarth naf’an) yang kembali kepada pihak pemberi
uang. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu
pinjaman hutang (muqaridl) saja atau sekaligus
dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat
kepada pihak yang berhutang (muqtaridl). Secara
tukar perdagangan yang utama. Kegiatan dan usaha
esensi riba qardl ini termasuk kategori riba fadhli
bank akan selalu terkait dengan komoditas,
sebab keuntungan yang disyaratkan dalam riba qardl
diantaranya :
adalah bentuk penambahan atau bunga pada salah
satu komod iti ribawi1 1. Memindahkan uang;

1
Ibid.,hlm. 267-268
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3871518/macam-macam-riba-dan-pengertiannya-serta-dasar-hukum-yang-wajib-
diketahui?page=3
2
Jurnal Akuntansi Dan Pajak, Vol 13, No. 01, Juli 2012
3

Page 4
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

2. Menerima dan membayarkan kembali uang Indonesia. Dalam masyarakat, banyak kelompok
dalam rekening koran; yang memiliki prinsip bahwa sistem bunga yang
3. Mendiskonto surat wesel, surat order dianut oleh perbankan konvensional merupakan
maupun surat berharga lainnya; pelanggaran terhadap syariat agama dan merupakan
4. Membeli dan menjual surat-surat berharga; riba yang dalam hukum islam merupakan perbuatan
5. Membeli dan menjual cek, surat wesel, dosa.
kertas dagang; dan
B. Bank Syariah
6. Memberi jaminan bank.
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan
Sedangkan pengertian dari perbankan
bank syari’ah., adalah bank yang beroperasi dengan
sendiri adalah segala sesuatu yang menyangkut
tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau
tentang bank mencakup kelembagaan, kegiatan
biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah
usaha, serta cara proses dalam melaksanakan
lembaga perbankan yang operasional dan produknya
kegiatan (Muljono, 1994). 4
dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan
Pembagian Jenis Bank Hadits Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam
Jenis bank berdasarkan kegiatan adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
operasionalnya, dibagi kedalam 2 jenis bank, memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam
diantaranya : lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat
A. Bank Konvensional
Islam.5
Definisi Konvensional adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi Praktik Riba Dalam Perbankan Konvensional
kebutuhannya yang tak terbatas menggunakan
Perkembangan umat manusia sebagai homo
faktor-faktor produksi yang terbatas. Masalah utama
economicus semakin pesat adanya. Terutama ketika
dalam ekonomi adalah kelangkaan (scarcity) dan
manusia mengenal uang sebagai suatu alat tukar.
pilihan (choices). Konvensional berasal dari kata
Dalam kehidupan masyarakat, praktik pinjam-
convention (konvensi, pertemuan), jadi bank
meminjam uang ternyata tidak bisa dihindarkan,
konvensional adalah bank yang mekanisme
karena tidak setiap orang mempunyai penghasilan
operasinya berdasarkan sistem yang disepakati
yang layak. Sudah merupakan sifat alamiah manusia,
bersama dalam suatu konvensi. Bank umum
bahwa ketika ia memberikan prestasi kepada orang
(konvensional) adalah bank yang paling banyak
lain tentu saja mengharapkan suatu kontra prestasi.
beredar di Indonesia. Bank umum atau konvensional
memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling
lengkap dan dapat beroperasi di seluruh wilayah

4
Bank Indonesia, Lembaga Perbankan dalam
http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Ikhtisar+Perbankan/Lembaga+Perbankan/
5
Drs.Muhamad, M. Ag., Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: AMPYKPN, 2002, hlm 7.

Page 5
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

Konsep yang dipakai oleh bank mula-mula adalah Dalam berbagai kegiatan perbankan ada dua macam
konsep bunga (interest), dengan berbagal 6alasan bunga yang diterapkan dan diberikan oleh pihak bank
seperti berikut: kepada para nasabahnya, yaitu sebagai berikut:

1. Bunga merupakan kompensasi yang 1. Bunga bank berupa bunga simpanan, yaitu bunga
dibayarkan oleh peminjam (borrower) kepada si yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah
pemberi pinjaman (lender) sebagai balas jasa atas sebagai balas jasa bagi nasabah yang menyimpan
keuntungan yang diperoleh dari uang pinjaman uangnya di bank tersebut. Bunga simpanan
tersebut; fungsinya untuk memberikan respon baik kepada
calon nasabah agar mau menyimpan uangnya di
2. Bunga adalah harga yang dibayarkan sebagai
bank. Atau dengan kata lain bunga simpanan
imbalan atas bunga yang diberikan pemberi
suatu harga yang harus dibayar pihak bank
pinjaman yang sudah menahan diri untuk sementara
kepada nasabahnya. Sebagai contoh bunga
tidak menggunakan uangnya. Tindakan ini
tabungan, jasa giro, maupun bunga deposito bank.
didefinisikan sebagai tindakan seseorang yang absen
2. Bunga bank berupa bunga pinjaman, adalah
dari kegiatan produktif atau kegiatan yang
bunga yang diberikan kepada para peminjam
direncanakan akan mendapatkan hasil (abstinence
kepada pihak bank karena adanya peminjaman.
theory of interest)
Dengan kata lain bunga pinjaman adalah harga
3. Berdasarkan pada productivity theory of yang harus dibayar oleh nasabah peminjam
interest menyebutkan bahwa produktivitas sebagai kepada pihak bank seperti bunga kredit dan lain
suatu property yang terkandung dalam kapital, dan sebagainya.
produktivitas kapital tersebut dipengaruhi oleh
bunga.
Bunga bank dapat diartikan dan dimaknai
sebagai balas jasa yang diberikan oleh pihak bank Solusi Terkait Praktek Riba di Dalam Sistem
yang berdasarkan prinsip konvensional kepada Perbankan
nasabah yang membeli atau menjual produknya,
Umat islam dianjurkan untuk memiliki harta
dalam hal ini tentunya produk-produk perbankan.
yang halal sehingga baik untuknya dan keluarganya
Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus
baik dunia maupun akhirat. Seperti yang difirmankan
dibayar kepada pihak nasabah (yang memiliki
oleh Allah dalam surah Ali-Imran ayat 130 yang
simpanan) dengan yang harus dibayar oleh pihak
berbunyi :
nasabah kepada bank (nasabah yang mendapatkan
pinjaman).

6
Jurnal Akuntansi Dan Pajak, Vol 13, No. 01, Juli 201
https://www.studocu.com/id/course/universitas-islam-negeri-ar-raniry/perbankan-syariah/5881392?origin=document-
viewer
Page 6
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, terhadap kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin
janganlah kamu memakan riba dengan berlipat melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat
ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya jawaban dengan hadirnya bank Islam. Bank Islam

kamu mendapat keberuntungan”. (Q.s. Âli ‘Imrân lahir di Indonesia sekitar tahun 90-an atau tepatnya

[3]: 130). setelah ada Undang-undang No. 7 tahun 1992, yang


direvisi dengan Undang-undang Perbankan No. 10
Untuk memastikan harta yang dimiliki halal kita bisa tahun 1998, dalam bentuk sebuah bank yang
melakukan beberapa pendekatan, yaitu : beroperasinya dengan sistem bagi hasil atau bank
syariah.
1) melacak sumber-sumber harta yang dimiliki;
2) menghitung harta pribadi serta memberikan Kaitan antara bank dengan uang dalam suatu
hak-hak orang lain; unit bisnis sangat penting, namun di dalam
3) mengambil hak pribadi dan tidak melebih- pelaksanaannya harus menghilangkan adanya
lebihkannya, serta memberi bagaian hak ketidakadilan, ketidakjujuran dan penghisapan dari
orang lain dan tidak menguranginya; satu pihak ke pihak lain. Kedudukan bank Islam
4) Mencari alternatif yang kurang atau bahkan dalam hubungan dengan para kliennya adalah
tidak beresiko seperti bank syariah sebagai mitra investor dan pedagang, sedang dalam
5) menjauhi sifat tamak atau rakus; hal bank pada umumnya atau konvensional,
6) berpegang teguh pada syariat yang telah hubungannya adalah sebagai kreditur atau debitur.8
ditetapkan Allah.7
Sehubungan dengan jalinan investor dan
pedagang tersebut, maka dalam menjalankan
Pada dasarnya uang serta harta yang dimiliki pekerjaannya, bank Islam menggunakan berbagai
pribadi haruslah selalu dalam ridho Allah SWT , teknik dan metode investasi seperti kontrak
sehingga berkah dan bermanfaat bagi diri sendiri mudharabah. Di samping itu, bank Islam juga
serta orang lain. walaupun harta yang kita miliki terlibat dalam kontrak murabahah. Mekanisme
kemungkin tidak halal, ada baiknya kita tetap perbankan Islam yang berdasarkan prinsip mitra
berupaya untuk mencari nafkah yang halal dan usaha, adalah bebas bunga. Oleh karena itu, soal
menjauhi setiap larangan yang berlaku. Untuk membayarkan bunga kepada para depositor atau
menghindari pengoperasian bank dengan sistem pembebanan suatu bunga dari para klien tidak
bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip timbul.
muamalah Islam, dan menjadi asal mulanya
Keberadaan perbankan Islam di tanah air telah
diterapkan sistem perbankan syariah di indonesia.
mendapatkan pijakan kokoh setelah lahirnya
Bank syari’ah lahir sebagai salah satu solusi Undang-undang Perbankan Nomor 7 tahun 1992
alternatif terhadap persoalan pertentangan antara yang direvisi
bunga bank dengan riba. Dengan demikian, soslusi

7
ceramah ust.khalid basalamah
8
Drs.Muhamad, M. Ag., Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: AMPYKPN, 2002, hlm 7.

Page 7
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

melalui Undang-undang Nomor 10 tahun


1998, yang dengan tegas mengakui keberadaan dan
berfungsinya Bank Bagi Hasil atau Bank Islam.
Dengan demikian, bank ini adalah yang beroperasi
dengan prinsip bagi hasil. Bagi hasil adalah prinsip
muamalah berdasarkan syari’ah dalam melakukan
kegiatan usaha bank.9

4.KESIMPULAN

Sebagai umat islam yang baik ada baiknya juga yang menilai bahwa bunga bank berbeda
untuk terus berusaha menghindari hal-hal yang dengan bunga, sehingga bunga bank boleh-boleh saja
beresiko atau malah tidak jelas status hukumnya
sehingga terhindar dari hal-hal yang haram dan
berdosa, dengan cara mencari alternatif lain dari
bank konvensional ke bank syariah

Penerapan sistem perbankan syriah di


indonesia merupakan salah satu cara yang sangat
baik dalam menjauhkan diri dari hal hal yang tidak
sesuai dengan syariat agama, salah satu contohnya
yaitu riba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar ulama dan cendekiawan muslim
menyatakan bahwa bunga bank sama dengan riba,
jadi hukum bunga bank adalah haram. Tetapi ada

9
VALUE ADDED, Vol. 2, No. 1, September 2004 – Maret 2005 http://jurnal.unimus.ac.id
Page 8
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

saja.10 Namun ada baiknya jika kita menjauhkan diri


dari hal-hal yang belum pasti kebenarannya ataupun
hal yang mendekati haram.

Dan juga jika kita menggunakan sistem bank


konvensional, maka pihak yang kuat akan semakin
kuat, dan pihak yang lemah akan semakin dirugikan.
Berbeda dengan sistem perbankan syariah yang
mengutamakan keuntungan bersama.

10
Jurnal Akuntansi Dan Pajak, Vol 13, No. 01, Juli 2012
Page 9
AHE : Jurnal Aspek Dalam Hukum Ekonomi

References

Riba, A. Pengertian. "BAB 3 RIBA DAN BUNGA BANK." TEORI DAN PRAKTIK MANAJEMEN BANK
SYARIAH INDONESIA (2021): 37.

Wahab, Fatkhul. "Riba: Transaksi Kotor Dalam Ekonomi." Iqtishodia: Jurnal Ekonomi Syariah 2.2 (2017): 26-
41.

Bakar, Abu. Riba Dalam Muamalah (Studi Terhadap Hadis-Hadis Riba). Diss. UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA, 2017.

Wilardjo, Setia Budhi. "pengertian, peranan dan perkembangan bank syari’ah Di Indonesia." Value Added:
Majalah Ekonomi dan Bisnis 2.1 (2005).

Santi, Mei. "Bank konvensional vs bank syariah." EKSYAR: Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam (e-
Journal) 2.1 (2015): 1-22.

https://media.neliti.com/media/publications/194991-ID-konsep-riba-dalam-alquran-dan-literatur.pdf

https://www.studocu.com/id/u/43013243?sid=01698155278

Romdhoni, Abdul Haris, Muhammad Tho'in, and Agung Wahyudi. "Sistem Ekonomi Perbankan Berlandaskan
Bunga (Analisis Perdebatan Bunga Bank Termasuk Riba Atau Tidak)." Jurnal Akuntansi Dan
Pajak 13.01 (2012).

Page
10

Anda mungkin juga menyukai