MAKALAH
Oleh Kelompok 2:
Oktavia Rokmana Dewi
Raka Drestajuna
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
MALANG
FEBRUARI 2021
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari istilah sempurna, masih
ada kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan penulisan makalah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul...............................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Pengertian Riba, Gharar dan Mahsyir........................................................3
2.2 Rukun dan Syarat Jual Beli.........................................................................6
2.3 Manajamen Bisnis Syariah.........................................................................8
2.4 Manajemen Bisnis Konvensional...............................................................9
BAB 3 PENUTUP............................................................................................10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................10
3.2 Saran...........................................................................................................10
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Aktivitas ekonomi tidak lepas dengan kegiatan jual beli yang sudah
seperti aktivitas wajib dalam ekonomi karena tujuan dari berekonomi
adalah memenuhi kebutuhan yang tidak bisa didapatkan secara mandiri
oleh individu. Dalam makalah ini akan menjelaskan “ Teori dan Konsep
Jual Beli dalam Bisnis Syariah”. Mengingat pentingnya isu ini dibahas
sebagai pengetahuan tentang teori dan konsep jual beri yang benar secara
Islam, maka topik ini perlu adanya pembahsan baik dalam forum diskusi
maupun dalam lembaga pendidikan sebagai mata kuliah/ mata pelajaran
agar pemahaman terkait Bisnis Syariah dapat diketahui banyak orang dan
tetap eksis dijalankan di masyarakat.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa penjelasan mengenai Riba, Gharar dan Masyir?
b. Bagaimana syarat dan rukun jual beli bisnis syariah?
c. Apa penjelasan manajemen bisnis syariah?
d. Apa penjelasan manajemen bisnis konvensional?
1.3 Tujuan
a. Memberikan informasi mengenai riba, gharar dan masyir.
b. Mencapai kegiatan jual beli dengan baik dan terpuji.
c. Memberikan informasi mengenai manajemen bisnis syariah
d. Memberikan informasi mengenai manajemen bisnis konvensional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tukar menukar harta atau barang secara saling suka dan rela
b. Perpindahan kepemilikan apabila ada alat tukar yang secara sah
sebagai pembayaran
Istilah akad jual beli Syariah antara lain:
3
a. Riba
Riba adalah pengambilan nilai tambah dari suatu transaksi uang
maupun barang. Riba juga biasa disebut pemberlakuan bunga atau
penambahan jumlah suatu hutang atau pinjaman. Secara Bahasa riba
artinya penambahan. Hukum riba dalam pandangan islam adalah haram.
Hal ini dikarenakan riba dapat menyengsarakan umat. Bagi orang yang
meminjam, riba dapat semakin menyusahkan orang yang
meminjamnya.
Macam-macam riba:
1. Riba Fadhl adalah tukar menukar dua barang yang sama jenisnya
dengan kualitas yang berbeda
2. Riba Yadd adalah berpisah tempat sebelum ditimbang dan
diterima
4
3. Riba Nasi’ah adalah riba yang diperkenankan untuk orang yang
berhutang dengan memperhitungkan waktu
4. Riba Qardh adalah meminjamkan sesuatu dengan syarat
keuntungan.
b. Grahar adalah
Grahar adalah ketidakjelasan atau penipuan. Kontrak muamalah
bisnis perdagangan syariah melarang adanya Gharar dalam setiap
transaksinya. Gharar ini dapat diartikan sebagai suatu ketidakjelasan atau
bahaya. Salah satu contohnya: seseorang memposting jual beli janin yang
masih dalam kandungan. Karena janin yang dikandung tidak diketahui
jelas kondisinya saat dilahirkan. Dalam transaksi ini mengandung gharar
karena objek jual belinya mengandung ketidakjelasan atau ambigu.
Gharar mengacu pada ketidakpastian yang disebabkan karena
ketidakjelasan berkaitan dengan objek perjanjian atau harga objek yang
diperjanjikan dalam akad.
Macam-macam Gharar:
c. Masyir
Masyir adalah memperoleh sesuatu dengan sangat mudah dengan
tanpa bekerja keras atau dengan kata lain mendapatkan keuntungan tanpa
perlu bersusah payah bekerja atau biasa disebut judi. Judi berarti transaksi
yang mana menguntungkan salah satu pihak dari dua atau lebih seseorang
yang bertaruh, entah itu uang maupun barng dsb. Salah satu contoh maysir
dalam suatu transaksi adalah togel. Maka ini adalah undian yang haram,
sebab undian ini telah menjadi bagian aktifitas judi. Didalamnya ada unsur
taruhan dan ada pihak yang menang dan yang kalah, dimana yang menang
materi yang berasal dari pihak yang kalah. Dalam al-Qur’an terdapat
5
firman Allah yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman!
Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syetan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung.” (QS. Al-
Maidah:90)
a. Aqid ( penjual dan pembeli) yang dalam hal ini dua atau beberapa
orang melakukan akad, adapun syarat-syarat bagi orang yang
melakukan ialah:
1. Baligh dan berakal
Penjual dan pembeli dalam transaksi harus berakal agar tidak
mudah ditipu orang. Akad akan tidak sah jika dilakukan oleh
anak kecil, orang dengan gangguan jiwa (gila) dan orang yg
tidak memiliki akal karena mereka tidak pandai mengendalikan
harta. Sebagaiman dalam firman Allah “ dan jangan kamu
serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya,
hartanya (mereka yang ada dalam kekuasaannmu) yang
dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka
belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapka kepada
mereka kata-kata yang baik.” (Q.San-Nisa :5)
6
Namun bagi anak-anak yang sudah dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang huruk, akan tetapi belum dewasa,
menurut pendapat ulama diperbolehkan melakukan jual beli,
khususnya untuk barang-barang kecil dan tidak bernilai tinggi.
7
Mutaqowwam atau Mutawwal adalah barang yang memiliki nilai
intriksik yang dapat terpemgaruhi oleh fluktuasi harga. Atau
barang yang memiliki manfaat secara dhahir.
Muntafa’ bih adalah barang yang memiliki nilai kemanfaatan.
Maqdur’ ala Taslim adalah mampu diserahterimakan. Kriteria dari
dua perspektif empiris dan hukum.
Ma’ lum adalah keberadaannya diketahui secara transparan, baik
itu bis dilihat secara langsung atau spesifik.
8
manusia semata. Perkembangan manajemen syariah di Indonesia
menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik salah satu faktor
penyebabnya adalah meningkatnya penerapan kehidupan masyarakat
secara syariah. Tujuan dan sasaran utama manajemen syariah memelihara
kesejahteraan manusia yang perlindungan keimanan, kehidupan, akal,
keturunan, dan harta benda mereka. Secara terperinci tujuan dalam
manajemen syariah adalah antara lain yang pertama menerapkan syariah
islam dalam beribadah, muamalah dan hukum, memakmurkan bumi yang
telah diwajibkan Allah kepada hamba-Nya yang menuntut pencurahan
upaya materi dan intelektual untuk pemanfaatan daratan dan lautan,
menegakkan kekhalifahan di muka bumi yang mefrefleksikan penegakan
hukum pemerintahan dan mengatur hubungan di antara anggota
masyarakat dan membentuk masyarakat dan negara yang adil dan sejahtera
masyarakat yang memiliki ruh untuk beribadah kepada Allah dengan
benar. Prinsip manajemen syariah mewajibkan untuk berbuat adil, jujur
dan amanah demi terciptanya kebahagiaan manusia, menekankan aspek
persaudaraan,keadilan sosio-ekonomi, dan pemenuhan kebutuhan spiritual
umat manusia. Berbagai prinsip manajemen syariah antara lain
menegakkan kebenaran dan menjauhi kemungkaran, menegakkan
keadilan, melakukan musyawarah dan profesionalisme. Di dalam praktek
manajemen syariah dibangun diatas tiga ranah yaitu manajemen, etika dan
spiritualitas sehingga membentuk hubungan yang tidak terpisahkan.
2.4 Manajemen Bisnis Konvensional
Manajemen bisnis konvensional adalah tindakan mengatur bisnis
yang mengutamakan profit sebagai tujuan utama bisnis. Bisnis
konvensional banyak ditemui dimana saja karena memang umumnya
perusahaan melakukan bisnis dengan cara ini tetapi tidak jarang pula yang
melakukan bisnis syariah untuk mengontrol akhlak dan keridhaan allah
melalui berbisnis. Antonio (2008: 17-18) menjelaskan bahwa pencapaian
penghasilan bisnis yang tinggi tidak selalu mendatangkan kebahagiaan.
Bisa dijabarkan bahwa Manajemen bisnis konvensional mengesampingkan
syariah sebagai tujuan perusahaan. Hal ini bisa dimengerti karena tidak
9
semua manusia memiliki pandangan yang sama karena mereka juga
dituntut untuk membayar karyawan dan bunga pinjaman bank sebagai
modal usaha dalam bisnis. Manajemen bisnis konvensional banyak
mengadopsi cara liberalis untuk diterapkan di bisnis. Bisnis Konvensional
lebih mendorong karyawan untuk bekerja sangat keras untuk mendapatkan
target produksi yang tentunya akan menguntungkan pemegang saham
maupun ekspansi perusahaan kedepan.
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Manusia sangat membutuhkan kegiatan ekonomi khususnya jual beli.
Kegiatan bisnis banyak dilakukan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya. Interaksi antar orang dalam kegiatan jual beli membuat
sering terjadi banyak kecurangan, perlakuan tidak adil demi mendapatkan
keuntungan dalam bisnis. Sistem bisnis syariah yang membuat semuanya
dilakukan secara adil membuat permasalahan tersebut menjadi bisa
diredam di pasar. Selain itu praktik jual beli dalam bisnis syariah juga
dapat membuat kehidupan menjadi aman dan sejahtera dapat tercipta.
1.2 Saran
Penulisan makalah ini dapat digunakan untuk pedoman seluruh lapisan
masyarakat yang tertarik mempelajari bisnis syariah, kami memberi saran
kepada beberapa golongan antara lain:
1. Mahasiswa, sebagai orang yang sedang menempuh ilmu dalam bangku
kuliah mahasiswa perlu mempelajari konsep bisnis syariah sangat penting.
Sebagai bentuk mempersiapkan dan pengetahuan tentang praktik-praktik
bisnis yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
10
2. Pelaku bisnis/pengusaha, sebagai pelaku yang langsung menjalankan
aktivitas di dunia bisnis dapat menjadi pedoman untuk melakukan bisnis
yang adil, aman dan seimbang demi menciptakan kegiatan bisnis yang
dapat berkelanjutan.
DAFTAR RUJUKAN
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2004), Hal: 88
Abdul Aziz Muhammad Azzam, 2011. Fiqih Muamalat Sisitem tranksaksi Dalam
Islam, Jakarta: AMZAH. (Online)
http://repository.uinsuska.ac.id/7012/5/BAB%20III.pdf.
Al-Fauzan, Saleh dkk. 2005. Terj. “Fiqih Sehari-hari”. Jakarta : gema Insani
Pers, (Online) http://eprints.walisongo.ac.id/3759/3/102311004_Bab2.pdf
Azzam Abdul, Aziz Muhammad, Fiqh Muamalat System Transaksi dalam Islam
(Jakarta: AMZAH. 2010) h. 215.
11
Kusdewanti, A. I & Hendrawaty, R. 2014. Memaknai Manajemen Bisnis Islami
Sebagai Kehidupan Yang Menghidupi. Malang. Imanensi: Jurnal Ekonomi,
Manajemen dan Akuntansi Islam. (Online)
http://jurnal.fordebi.or.id/index.php/home/article/view/16.
Alma, B & Priansa, D.J. 2016. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung: Alfabeta
Oktafia, Renny : peranan baitul maal wattamwil (BMT) terhadap upaya perbaikan
moral masyarakat dikawasan dolly Surabaya (2017).
Rohma Ria & Renny Oktafia, 2017, Riba dalam pandangan islam, Fakultas
Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Silmi Dena, 2019, Pengertian dan hukum riba dalam pandangan islam, dunia
halal. (Online) https://duniahalal.com/blog/index.php/2019/09/05/pengertian-
dan-hukum-riba-dalam-pandangan-islam/
Tim Laskar Pelangi, 2013. Metodologi Fiqih Muamalh. Kediri: Lirboyo Press.
(Online) http://eprints.walisongo.ac.id/3759/3/102311004_Bab2.pdf
12
13