Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI LAYANAN

MEDIASI DALAM BIMBINGAN DAN


KONSELING
KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK

NUR’AINI SUNY HENDY A. YAMALTA K. D.


(1301420035) (1301420041) (1301420049)
MATERI PRESENTASI

CONTOH KASUS

STAGE 1 STAGE 2

Tahapan Persiapan Tahapan Implementasi,


Tujuan, Tugas, dan Tugas, dan Kegiatan Sesi
Kegiatan Mediasi
CONTOH KASUS

Awalnya Mawar dan Melati merupakan sahabat yang sangat dekat.


Mereka selalu bersekolah di tempat yang sama dari SD sampai SMA.
Namun pada awal masuk SMA, Mawar dan Melati mengalami sebuah
konflik yang membuat mereka tidak lagi saling bertegur sapa.
Hubungan kedua sahabat tersebut menjadi renggang dikarenakan
Mawar merasa tersinggung dengan perbuatan yang dilakukan oleh
Melati. Pada kasus ini, guru BK ingin membantu Mawar dan Melati
agar mereka dapat kembali berhubungan baik.
STAGE 1
1. MELAKUKAN KONTAK AWAL
DENGAN PARA PIHAK
Upaya yang harus dilakukan oleh mediator pada tahap ini yaitu membuat kontak
dengan Mawar dan Melati serta melakukan pertemuan baik secara terpisah atau
bersama untuk memperkenalkan diri sebagai mediator. Setelah itu mediator
dapat bertanya terkait permasalahan apa yang sebenarnya dialami oleh Mawar
dan Melati. Selama kedua pihak tersebut bercerita, mediator tidak boleh bersikap
condong pada salah satu pihak saja, tetapi harus bersikap netral. Setelah kedua
pihak selesai menceritakan permasalahannya, moderator dapat menyampaikan
tujuannya untuk menawarkan apakah Mawar dan Melati mau menyelesaikan
konflik mereka dengan mengikuti layanan mediasi. Jika mereka mau, mediator
dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
2. MENGUMPULKAN DAN MENGANALISIS
INFORMASI LATAR BELAKANG

Upaya yang harus dilakukan mediator pada tahap pengumpulan dan


analisis informasi permasalahan yang dialami oleh Mawar dan Melati
adalah menentukan kerangka kerja secara konseptual. Setelah berhasil
menentukan kerangka kerja konseptual, mediator dapat menentukan
pihak lain yang dapat memberikan informasi tambahan terkait konflik
antara Mawar dan Melati, seperti teman sekelasnya atau wali kelasnya.
Setelah itu mediator dapat menyiapkan pertanyaan untuk melakukan
wawancara dan melangsungkan kegiatan wawancara tersebut lalu
menganalisis informasi tersebut.
3. MERANCANG RENCANA MEDIASI AWAL

Upaya yang perlu dilakukan oleh mediator dalam menyusun rencana


layanan mediasi untuk mengatasi perselisihan yang dialami oleh
Mawar dan Melati adalah mencari tahu terlebih dahulu bagaimana
perkembangan konflik yang mereka lakukan. Apakah konflik tersebut
masih berlangsung dan semakin meluas atau konflik tersebut sudah
berangsur mengendur. Jika ternyata konflik antara Mawar dan Melati
masih berlangsung bahkan semakin memanas, maka mediator perlu
segera menetapkan jadwal untuk melaksanakan layanan mediasi.
Namun mediator juga perlu memperhatikan bagaimana kondisi
psikologis dan emosional baik dari Mawar atau pun Melati.
STAGE 2
1. MEDIASI AWAL
Mediator memperkenalkan diri pada semua pihak yakni Mawar dan
Melati serta para pihak juga memperkenalkan diri secara bergantian.
Mediator dapat menegaskan bahwa pertemuan mediator bersama
Mawar dan Melati bertujuan agar dapat menyelesaikan konflik mereka
dengan mencari solusi bersama. Mediator juga menjelaskan alur atau
proses mediasi yang dilakukan dan peran mediator salah satunya
dengan mengajak pihak yang berselisih untuk menerima kesepakatan
bersama. Mediator juga mengidentifikasi kesepakatan yang
diharapkan serta menjelaskan aturan dasar dalam mediasi yang harus
dipatuhi Mawar dan Melati.
2. MENYAJIKAN PERSPEKTIF AWAL PARA
PIHAK DAN MENYUSUN AGENDA

Mediator dapat menentukan Mawar yang dapat memberikan


pernyataan pembukaan karena dalam konflik ini Mawar yang
merasa tersinggung dengan perbuatan Melati. Selanjutnya Mawar
dan Melati dapat mempersiapkan pernyataan pembukanya secara
produktif. Setelah Mawar dan Melati menyampaikan pernyataan
pembukanya, mediator dapat merefleksikan pernyataan para pihak
dan membingkai isu spesifik yang akan ditangani dengan tetap
bersikap netral.
3. EDUKASI TENTANG ISU, KEBUTUHAN, DAN
KEPENTINGAN SERTA MEMBINGKAI MASALAH
YANG AKAN DISELESAIKAN

Mediator dapat menentukan forum yang tepat agar Mawar dan Melati
dapat saling menjelaskan dan berdiskusi terkait konflik mereka. Mawar
dan Melati dapat mempersiapkan argumen mereka dengan efektif tentang
konflik yang terjadi, mediator dapat mendengarkan argumen yang
disampaikan para pihak dan dapat menengahi apabila ada perlawanan
dari para pihak. Berikutnya, mediator meminta salah satu pihak untuk
memulai menyampaikan argumen secara umum dan rinci. Setelah
mendengarkan penjelasan dari para pihak selanjutnya mediator
membingkai ulang isu atau masalah yang akan diselesaikan yang
mencakup kebutuhan dan kepentingan para pihak.
4. MENGHASILKAN PILIHAN DAN
PEMECAHAN MASALAH

Mediator dapat mengajak Mawar dan Melati untuk bersama-sama


membuat kesepakatan yang terbaik yang sesuai dengan apa yang
diinginkan dari keduanya. Jika Mawar dan Melati masih merasa belum
bisa menemukan solusi terbaik, mediator dapat pula membantu untuk
menawarkan solusi kesepakatan bersama. Misalnya mediator
mengusulkan kesepakatan untuk saling meminta maaf atas segala
kesalahan yang mereka lakukan. Jika Mawar dan Melati sepakat dengan
usulan tersebut atau mereka memiliki usulan sendiri, maka langkah yang
mereka lakukan adalah membuat prosedur pelaksanaan kesepakatan.
5. MENGEVALUASI DAN MENYEMPURNAKAN OPSI
UNTUK KESEPAHAMAN DAN KESEPAKATAN

Pada tahapan ini mediator dan pihak-pihak yang berselisih


perlu mengevaluasi kembali kesepakatan-kesepakatan yang
telah bersama-sama diusulkan. Pastikan kembali apakah
kesepakatan yang akan dilaksanakan tersebut akan
menguntungkan hanya satu pihak saja atau tidak. Jika dirasa
hanya satu belah pihak saja yang diuntungkan, maka
mediator bersama pihak-pihak yang berselisih perlu mencari
alternatif lain dan kembali menyusun kesepakatan yang
lebih baik untuk kepentingan bersama.
6.
MENCAPAI KESEPAKATAN DAN
MENCAPAI PENUTUPAN

Setelah mediator dan kedua belah pihak yaitu Mawar dan Melati telah
mencapai suatu keputusan dari kesepakatan akhir yang sama-sama
disepakati dan saling menguntungkan kedua belah pihak (win to win),
maka mediator dapat menguji serta mengonfirmasikan kembali pada hasil
keputusan kesepakatan akhir tersebut apakah dapat diterima dan
dijalankan dengan lapang dada serta sepenuh hati oleh Mawar dan Melati.
Di akhir sesi mediasi, Mawar dan Melati dapat mengucapkan secara lisan
maupun dapat menulis kembali mengenai kesepakatan yang telah dibuat
agar dapat mengingat dan menjalankan kesepakatan dengan baik.
7. MENERAPKAN DAN MEMANTAU KESEPAHAMAN DAN
KESEPAKATAN, DAN MENGEMBANGKAN MEKANISME UNTUK
MENYELESAIKAN POTENSI SENGKETA DI MASA DEPAN

Kedua belah pihak (Mawar dan Melati) akan mendapatkan pemahaman


baru mengenai solusi yang akan diterima baik oleh masing-masing dari
mediator yang kemudian diharapkan keduanya mampu untuk menjalani
solusi yang telah didapatkan, dan apabila di antara kedua belah pihak ada
yang melanggar kesepakatan nantinya akan siap menerima konsekuensi.
Selain itu baik Mawar dan Melati akan diberikan pengetahuan baru agar
nantinya di masa depan tidak terdapat permasalahan diantara masing-
masing dan apabila mengalami kejadian yang sama seperti sebelumnya,
dapat mengingat kesepakatan yang pernah dibuat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai