Kel. 5 Implementasi Layanan Mediasi Dalam Bimbingan Dan Konseling
Kel. 5 Implementasi Layanan Mediasi Dalam Bimbingan Dan Konseling
CONTOH KASUS
STAGE 1 STAGE 2
Mediator dapat menentukan forum yang tepat agar Mawar dan Melati
dapat saling menjelaskan dan berdiskusi terkait konflik mereka. Mawar
dan Melati dapat mempersiapkan argumen mereka dengan efektif tentang
konflik yang terjadi, mediator dapat mendengarkan argumen yang
disampaikan para pihak dan dapat menengahi apabila ada perlawanan
dari para pihak. Berikutnya, mediator meminta salah satu pihak untuk
memulai menyampaikan argumen secara umum dan rinci. Setelah
mendengarkan penjelasan dari para pihak selanjutnya mediator
membingkai ulang isu atau masalah yang akan diselesaikan yang
mencakup kebutuhan dan kepentingan para pihak.
4. MENGHASILKAN PILIHAN DAN
PEMECAHAN MASALAH
Setelah mediator dan kedua belah pihak yaitu Mawar dan Melati telah
mencapai suatu keputusan dari kesepakatan akhir yang sama-sama
disepakati dan saling menguntungkan kedua belah pihak (win to win),
maka mediator dapat menguji serta mengonfirmasikan kembali pada hasil
keputusan kesepakatan akhir tersebut apakah dapat diterima dan
dijalankan dengan lapang dada serta sepenuh hati oleh Mawar dan Melati.
Di akhir sesi mediasi, Mawar dan Melati dapat mengucapkan secara lisan
maupun dapat menulis kembali mengenai kesepakatan yang telah dibuat
agar dapat mengingat dan menjalankan kesepakatan dengan baik.
7. MENERAPKAN DAN MEMANTAU KESEPAHAMAN DAN
KESEPAKATAN, DAN MENGEMBANGKAN MEKANISME UNTUK
MENYELESAIKAN POTENSI SENGKETA DI MASA DEPAN