DTLMB - Keselamatan Operasi Smelter Rev
DTLMB - Keselamatan Operasi Smelter Rev
1 PERBAIKAN TATA
KELOLA
PERTAMBANGAN
2 KEBERPIHAKAN
PADA KEPENTINGAN
NASIONAL
3 KEPASTIAN HUKUM
DAN KEMUDAHAN
BERINVESTASI
4 PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
HIDUP
NASIONAL
A. Jaminan Pemanfaatan A. Kewajiban Reklamasi dan
A. Divestasi 51% Ruang dan Kawasan untuk Pascatambang Hingga
A. Upaya Meningkatkan
Eksplorasi dan Dana Kegiatan Pertambangan Tingkat Keberhasilan
B. Konsistensi Kebijakan
B. Perpanjangan 100%
Ketahanan Cadangan Peningkatan Nilai
Kontrak/Perjanjian Menjadi
Tambah B. Ketentuan Tentang
B. Rencana Pengelolaan IUPK dengan Persyaratan
Minerba C. Penguatan BUMN Yang Ketat dan Tidak Keseimbangan Antara
Otomatis Pemenuhan Lahan Yang
C. Pengaturan Tentang SIPB D. Pengendalian Produksi C. Penyederhanaan Perizinan/ Sudah Dibuka dengan
dan IUP Batuan dan Penjualan Penggabungan IUP Lahan Yang Sudah
Eksplorasi dengan IUP Direklamasi
D. Konsep Wilayah Hukum E. Peningkatan Penerimaan Operasi Produksi
Pertambangan Indonesia Negara di Sektor D. Pemberian Insentif C. Sanksi Pidana Khusus Bagi
Pertambangan Nonfiskal Bagi Perusahaan Pihak Yang Tidak
Pertambangan Yang Melakukan Reklamasi dan
Melakukan Hilirisasi Pascatambang
E. Penyelesaian Hak Atas
Tanah
www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136 3
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Dalam Negeri
“
Pasal 102 UU Nomor 3 Tahun 2020:
PNT untuk komoditas tambang Mineral wajib dilakukan melalui Pengolahan dan Pemurnian untuk komoditas tambang Mineral Logam,
Pengolahan untuk komoditas tambang Mineral bukan Logam,dan/atau Pengolahan untuk komoditas tambang Batuan.
PNT untuk komoditas tambang Batubara dapat dilakukan melalui Pengembangan dan/ atau Pemanfaatan Batubara
Pasal 103 UU Nomor 3 Tahun 2020:
Kewajiban bagi Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri
www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136 4
Arahan Presiden: Hilirisasi Industri untuk Nilai Tambah
www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Menko Perekonomian:
Indonesia Bertekad Menjadi Global Key Player Industri Hilirisasi Berbasis Komoditas
www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Tantangan Kegiatan Operasional Pengolahan dan/atau Pemurnian:
Risiko Keselamatan dan Keseahatan Kerja maupun Keselamatan Operasi Pertambangan
www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136
Regulasi terkait Keselamatan Operasi Pengolahan dan/atau Pemurnian
Lampiran I Kepdirjen Minerba Nomor 185.k/37.04/DJB/2019
Ketentuan Umum
1. Perencanaan dan desain untuk pabrik sudah dilengkapi dengan informasi potensi
bahaya yang meliputi analisis bahaya proses serta rencana pencegahan dan
mitigasi.
2. Evaluasi analisis bahaya proses (process hazard analysis) berdasarkan jenis
proses sehingga dapat mengurangi risiko dan upaya mitigasi sehingga dapat
digunakan dengan aman, efisien, efektif dan dapat diterapkan.
3. Penetapan parameter operasi kritikal yang memiliki tingkatan risiko yang tinggi.
4. Program pemeliharaan/ perawatan sarana dan prasarana instalasi dan sistem
isolasi/proteksi peralatan mengacu pada ketentuan yang berlaku.
5. Prosedur kerja standar.
6. Program pendidikan dan pelatihan.
7. Manajemen perubahan paling sedikit terhadap perubahan proses, teknologi,
peralatan kritikal yang meliputi: spesifikasi, rancang bangun, pemeliharaan dan
perawatan.
8. Program inspeksi, pengawasan, pengujian dan evaluasi tindak lanjut terhadap
proses.
9. Program penyelidikan kecelakaan dan/atau kejadian berbahaya, pelaporan
kerusakan serta tindak lanjut perbaikan pada peralatan utama dan kritikal.
10. Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan setiap pihak yang terlibat.
11. Manajemen tanggap darurat.
Posisi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Terkait Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Usaha Pengolahan dan/atau Pemurnian
Lesson Learned
• Kegiatan operasional harus sesuai dengan prosedur operasi atau kerja aman yang telah ditetapkan
oleh KTT
• Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan dalam kondisi layak operasi berdasarkan
hasil pemeriksaan dan/atau pengujian serta dilakukan pemeliharaan secara berkala sesuai prosedur
dan ketentuan keselamatan oleh tenaga teknis pertambangan yang berkompeten
• Sistem kelistrikan dan instrumentasi utama, tempat penyimpanan bahan bakar, tabung gas serta
material dan bahan kimia yang mudah terbakar dan/atau meledak, ditempatkan di lokasi yang
memenuhi syarat keselamatan dan keamanan
• Semua pekerja bekerja sesuai dengan kompetensi/kualifikasi yang ditetapkan oleh KTT, dalam kondisi
fit to work sebelum bekerja dan selama pekerjaan berlangsung berdasarkan hasil penilaian yang valid
dan reliable, serta selalu mematuhi prosedur kerja
• KTT menyusun, menetapkan dan menerapkan prosedur izin kerja khusus
• Kondisi lingkungan kerja sudah dinyatakan memenuhi syarat keselamatan berdasarkan hasil
pengukuran dan penilaian. Apabila berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian terdapat kondisi yang
tidak memenuhi standar maka kegiatan operasional harus dihentikan
• Memastikan kondisi tanur harus dipantau dan diawasi secara terus menerus serta risiko yang ada
sudah dikendalikan secara memadai;
• Setiap area dan pekerjaan diawasi dengan penuh tanggung jawab oleh Pengawas Operasional yang
berkompeten dan diberikan kewenangan untuk menghentikan kegiatan apabila ditemukan tindakan
ataupun kondisi tidak aman
• Dilarang melaksanakan kegiatan atau pekerjaan tanpa adanya Pengawas yang berkompeten. KTT dan
PJO memastikan hanya kegiatan operasional pertambangan yang diawasi oleh pengawas saja yang
dapat dijalankan
• Hanya orang dan kendaraan yang diberi izin Kepala Teknik Tambang yang dapat mengakses area
terbatas di kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian
• Memastikan pengendalian terhadap seluruh bahaya dan risiko sudah dilaksanakan dengan memadai
sehingga kegiatan operasional dapat dilaksanakan secara aman dan selamat; dan
• KTT bertanggung jawab menjamin kegiatan operasional dapat dilakukan secara aman dan selamat
Penutup
• Hilirisasi mineral dan batubara diharapkan dapat menjadi prime mover
untuk pembangunan nasional, dalam hal peningkatan pendapatan negara
mulai dari sektor perpajakan, penerimaan negara bukan pajak, maupun
multiplier effect lainnya termasuk jumlah serapan tenaga kerja.
www.minerba.esdm.go.id Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara @humasminerba @ditjenminerba Ditjen Minerba TV Contact Center ESDM 136 12
TERIMA KASIH
13