PENGELOLAAN TAILING KERING

DARI SISA PENGOLAHAN

MINERAL MENGGUNAKAN
METODE “DRY STACK”

Ir. Achmad Gunawan Widjaksono, MAS., IPU.

Direktur Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Disampaikan pada rangkaian rapat teknis Ditjen Minerba

Jakarta, 7 Maret 2023
TAILING DARI HASIL PENGOLAHAN MINERAL

Tailing (B416) : Berasal dari proses pengolahan dan/atau

pemurnian bijih mineral logam pada industri pertambangan

Pengolahan
Upaya meningkatkan mutu komoditas tambang Mineral untuk menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia
yang tidak berubah dari sifat komoditas tambang asal untuk dilakukan pemurnian atau menjadi bahan baku industri.

Pemurnian
Upaya untuk meningkatkan mutu komoditas tambang Mineral melaiui proses fisika maupun kimia serta proses
peningkatan kemurnian iebih lanjut untuk menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia yang berbeda dari
komoditas tambang asal sampai dengan produk logam sebagai bahan baku industri.

berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
2
PERKEMBANGAN PENGELOLAAN LIMBAH TAILING
DARI HASIL PENGOLAHAN MINERAL

Submarine tailings disposal is an alternative to
conventional tailings disposal, provided the
governmental regulations permit disposal in
such a manner
The slurry of waste material is often contained
in large basins constructed by dams
Back Filling PT TBP (2022)

Due to the complexity of the decision-making process for the viability of submarine tailings disposal, tools such as an
expert system have been developed to assist mining project planners explore the feasibility of this method of tailings disposal

3 3
OVERVIEW

Sejumlah besar tailing diproduksi dalam penambangan sumber

daya mineral menggunakan proses pemisahan kimia dan
mekanis ekstraksi mineral. Bubur bahan limbah sering
terkandung di cekungan besar yang dibangun oleh bendungan -
yang disebut Tailing Dam. Kegagalan bendungan dan pelepasan
volume tailing yang luas ke lingkungan alami, banyak di
antaranya telah menyebabkan kerusakan signifikan pada
infrastruktur dan kehidupan manusia ..

Oleh karena itu, ada permintaan saat ini untuk memiliki pemahaman
yang lebih luas tentang sifat fisik dan mekanik dari struktur
geoteknik yang kompleks ini, desain geometris mereka, analisis
mekanisme kegagalan, serta teknologi pemantauan dan sistem
manajemen yang menyeluruh
- Sattarvand krit , 2022 -

4
LESSON LEARNED

BRAZILIAN DAM COLLAPSE, 2019

On January 25, 2019, an 86-meter dam operated by Vale, a
multinational firm in the mining and metal industry based
in Brazil, collapsed resulting in 270 fatalities and
extensive damage to the local environment in the state of
Minas Gerais. The dam was holding waste from an iron
ore mine situated nearby. The failure triggered
mudslides, floods and contaminated the local rivers with
mining wastes. As a result, it has a long-term impact on
the iron ore supply of VALE.

(( Strategic Issues ))
Penempatan Limbah B3 menggunakan metode
solidifikasi untuk mempertahankan kestabilan stack

Pengelolaan air lindi, dan mitigasi saat terjadi hujan

Pembangunan buttress
5
5
5
 LESSON LEARNED

DAM BREAK ACCIDENT OF SAMAK, 2015

Tailings reservoir near Mariana, Minas Gerais, broke a
dam, leaking 60 cm3 of waste and killing 19 people.
The tailings reservoir is part of a joint venture between
Vale and BHP Billiton of Australia. After this accident, we
do not rule out that the Brazilian government will further
strengthen the safety regulation of the VALE mining
areas. As a result, it has a long-term impact on the iron
ore supply of VALE.

(( Strategic Issues ))
Penempatan Limbah B3 menggunakan metode
solidifikasi untuk mempertahankan kestabilan stack

Pengelolaan air lindi, dan mitigasi saat terjadi hujan

Pembangunan buttress
6
6
*) during project lifetime 6
KONSEP METODE DRY STACK TAILING

Sumber : Permohonan Persetujuan Teknis TBP.2021

Ditimbun di
Fasilitas
Penimbunan
Limbah B3
memperhatikan tata cara
Penimbunan yang
Slurry Filter Press Padatan tercantum di dalam
Padatan 10%, Kadar air 35% Persetujuan Teknis PLB3
Air 90% Sumber : Permohonan Persetujuan Teknis TBP.2021

Metode Dry Stack Tailing menggunakan peralatan berupa Filter Press, yang berguna untuk :
❑ Menentukan jenis fasilitas Penimbunan Limbah B3 sesuai persyaratan lokasi
❑ Mengurangi risiko kegagalan (apabila fasilitas digunakan berupa bendungan)
❑ Mengurangi luasan area untuk fasilitas penimbunan
❑ Kapasitas tampung Fasilitas Penimbunan menjadi lebih besar
❑ Pengelolaan air lindi di Fasilitas Penimbunan lebih kecil
❑ Konservasi air dari unit Filter press ke unit pemprosesan
7
 TAHAPAN PENGELOLAAN LIMBAH TAILING DARI
HASIL PENGOLAHAN MINERAL

Prioritas

PENGURANGAN
Tidak memerlukan
Persetujuan Teknis
PENYIMPANAN /
PENGUMPULAN

Memerlukan Persetujuan Bahan baku untuk Lapis Bahan baku lapisan dasar
PEMANFAATAN Pondasi Jalan kegiatan reklamasi
Teknis dan/atau atau SLO
dari Menteri, gubernur,
PENGOLAHAN atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya.

Substitusi bahan baku Pemanfaatan sesuai

PENIMBUNAN Batako/Paving dan Beton perkembangan IPTEK
Alternatif Akhir
(( Opsi Pengelolaan Limbah B3 Tailing )) Ringan Lainnya

DUMPING ! PEMANFAATAN Circular Economy Pemanfaatan Limbah B3

Bukan Best practice yang
Pilihan!!! PENIMBUNAN dapat dilakukan
saat ini

8
PERSETUJUAN TEKNIS TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH
TAILING DARI HASIL PENGOLAHAN MINERAL

Validasi dan
NIB, Permohonan, Verifikasi Teknis Penerbitan
Kajian Teknis Pers. Teknis Pembangunan Fasilitas
Pelaporan

Perizinan
Berusaha Berdasarkan hasil Verifikasi Lapangan, bila tidak
sesuai maka perubahan Pers. Teknis sesuai
actual site atau pembangunan actual site sesuai Verifikasi
Penerbitan SLO ketentuan Pers. Teknis
Lapangan

Peraturan Menteri LHK no 6 tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah B3
9
Dukungan kepada Pemerintas Circular Economy Pemanfaatan
Limbah B3 adalah Prioritas

Bahan baku untuk Lapis Bahan baku lapisan dasar

Pondasi Jalan kegiatan reklamasi

Substitusi bahan baku

Batako/Paving dan Beton
Ringan Lainnya
Pemanfaatan sesuai
perkembangan IPTEK Terima kasih . . . . .