PENIMBUSAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH DI PLTU BELITUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Pada Fakultas Teknik Universitas Sunan Giri Surabaya
Yunus Renggana NIM 17230015
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA 2020 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan fasilitas penimbusan limbah B3 (landfill) sebagai tempat penimbunan limbah B3 beberapa PLTU dan industri semakin menjadi prioritas mengingat timbulan limbah padat B3 dalam jumlah besar. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana cara mendapatkan lokasi dan konstruksi fasilitas landfill yang memenuhi persyaratan lokasi dan teknis tersebut secara tepat dan aman terutama bagi PLTU Suge - Belitung. Lokasi fasilitas landfill limbah B3 padat yang tidak tepat atau kurang memperhitungkan daya dukung lahan dikhawatirkan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan setelah pembangunan fasilitas landfill tersebut. Kelayakan lokasi fasilitas landfill yang akan dikaji mengikuti persyaratan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.63/Menlhk/Setjen/KUM.1/7/2016 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Di Fasilitas Penimbusan Akhir. Setelah mendapatkan hasil kualitas daya dukung lahan pada rencana lokasi landfill kemudian dapat ditentukan kapasitas daya tampung landfill yang sebanding dengan ketersediaan lahan dan anggaran konstruksi. Untuk perencanaan landfill yang aman selain melakukan perbaikan tanah dasar area sanitary landfill serta beberapa kelengkapan pendukungnya sesuai yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.63/Menlhk/Setjen/KUM.1/7/2016 perlu diperhatikan juga bagaimana merencanakan tanggul landfill yang optimal dan aman. Isu pokok masalah lingkungan yang berkaitan dengan pencemaran akibat penimbunan apa perlu limbah B3 adalah pencemaran air tanah merupakan hal yang cukup serius, sehingga banyak paragraf?? diperlukan kajian lokasi untuk keperluan desain landfill yang akan dibangun. Beberapa pengukuran parameter mekanika tanah yang diperlukan akan dilakukan melalui pengukuran langsung di lapangan maupun yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah. Salah satu yang dapat mendukung proses atenuasi alami dari kontaminan yang dihasilkan limbah B3 yang ditimbun adalah memanfaatkan kondisi dan sifat alam yang ada, yaitu dengan menempatkan limbah B3 tersebut pada formasi geologi (lapisan tanah/batuan) yang sesuai, sehingga pencemaran yang mungkin timbul dapat dicegah atau setidaknya diperkecil. Kondisi geologi yang sesuai akan memungkinkan terjadinya proses pelemahan (alteration) seperti absorbsi, filtrasi, 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan di bahas pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana hasil pengukuran topografi area rencana kegiatan landfill 2) Hasil geologi Teknik a. Bagaimana daya dukung tanah (untuk menahan beban tanggul) b. Faktor kestabilan lereng tanggul 3) Analisa Stabilitas Geoteknik a. Kriteria desain stabilitas lereng tanggul b. Rencana evaluasi stabilitas geoteknik c. Beban luar yang bekerja pada tanggul d. Evaluasi stabilitas geoteknik e. Perbaikan tanah (Soil Reinforcement)
1.3 Batasan Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1) Menganalisa kualitas daya dukung tanah setempat 2) Menganalisa dimensi tanggul yang dibutuhkan optimum sesuai dengan daya dukung tanah 3) Menganalisa stabilitas tanggul landfill di PLTU Suge Belitung
1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibuat agar permasalahan yang dibahas tidak meluas dan sesuai denga tujuan. Ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Penelitian dilakukan di lokasi tapak proyek PLTU Suge Belitung 2) Analisa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi kualitas daya dukung tanah serta kestabilan tanggul rencana untuk landfill.