Anda di halaman 1dari 15

FILSAFAT KOMUNIKASI

AKSIOLOGI KOMUNIKASI DAN AKAR TINDAK KOMUNIKASI

MAKALAH

Disusun Oleh :
Muhammad Luqman Hakim
Nim. 04010522023

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
Abstrak

Makalah ini membahas konsep aksiologi komunikasi dan akar tindak komunikasi
dalam konteks hubungan antarindividu, organisasi, dan masyarakat. Aksiologi komunikasi
merupakan kajian tentang nilai-nilai yang mendasari komunikasi manusia, sedangkan akar
tindak komunikasi merujuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk tindakan
komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya memahami nilai-nilai
aksiologi dalam membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati dalam
komunikasi.
Makalah ini memulai dengan membahas definisi dan teori aksiologi komunikasi,
menggambarkan bagaimana nilai-nilai seperti integritas, kejujuran, penghargaan, dan
kesopanan mempengaruhi interaksi komunikatif. Selanjutnya, penelitian ini mengeksplorasi
akar tindak komunikasi, termasuk faktor-faktor seperti budaya, latar belakang individu, dan
konteks sosial yang memengaruhi perilaku komunikasi.
Dalam konteks hubungan antarindividu, penelitian ini membahas pentingnya
komunikasi yang empatik, saling mendengarkan, dan saling memahami untuk menciptakan
ikatan yang kuat dan harmonis. Dalam konteks organisasi, penelitian ini menyoroti
pentingnya integritas komunikasi, kolaborasi tim, dan pengembangan budaya komunikasi
yang inklusif untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi. Sedangkan dalam
konteks masyarakat, penelitian ini menyoroti nilai-nilai komunikasi yang memperkuat kohesi
sosial, mengatasi konflik, dan mempromosikan pemahaman lintas budaya.
Dalam makalah ini juga dibahas tantangan yang dihadapi dalam implementasi
aksiologi komunikasi dan strategi untuk mengatasi tantangan tersebut. Rekomendasi praktis
seperti pendidikan dan pelatihan, kebijakan organisasi, kampanye kesadaran masyarakat,
serta kolaborasi antar disiplin ilmu diajukan sebagai langkah-langkah untuk mempromosikan
implementasi aksiologi komunikasi.
Makalah ini berfungsi sebagai sumber informasi yang berharga bagi akademisi,
praktisi komunikasi, serta siapa pun yang tertarik dalam memahami peran nilai-nilai dalam
komunikasi manusia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang aksiologi komunikasi dan
akar tindak komunikasi, diharapkan komunikasi yang lebih bermakna, etis, dan saling
menghormati dapat terwujud dalam berbagai konteks hubungan manusia.

Kata kunci: aksiologi komunikasi, akar tindak komunikasi, nilai nilai komunikasi.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Melalui
komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide, emosi, dan informasi kepada orang lain.
Komunikasi juga merupakan sarana penting dalam membangun hubungan, memperluas
jaringan sosial, serta mempengaruhi pola pikir dan tindakan orang lain.
Namun, dalam konteks komunikasi yang kompleks dan beragam ini, sering kali
terjadi perbedaan dalam cara individu dan kelompok berkomunikasi. Perbedaan ini tidak
hanya terkait dengan bahasa, gaya komunikasi, atau preferensi pribadi, tetapi juga melibatkan
nilai-nilai yang mendasari komunikasi tersebut.
Aksiologi komunikasi adalah suatu bidang studi yang memfokuskan pada nilai-nilai
yang terkandung dalam komunikasi manusia. Aksiologi komunikasi mempertanyakan dan
menganalisis nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, penghargaan, dan kesopanan yang
menjadi dasar komunikasi antarindividu, organisasi, dan masyarakat. Nilai-nilai ini
memainkan peran penting dalam membentuk hubungan yang sehat, harmonis, dan bermakna.
Namun, dalam praktik komunikasi sehari-hari, terkadang nilai-nilai tersebut dapat
terabaikan atau dilanggar. Komunikasi yang kurang etis, tidak menghargai nilai-nilai
kemanusiaan, atau tidak memperhatikan konteks sosial dapat menyebabkan konflik,
ketidaknyamanan, atau kehilangan kepercayaan antara individu dan kelompok. Oleh karena
itu, penting untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai aksiologi dalam komunikasi agar
dapat membangun hubungan yang lebih baik.
Selain itu, untuk memahami komunikasi secara menyeluruh, perlu juga melihat akar
tindak komunikasi yang mempengaruhi cara individu dan kelompok berkomunikasi. Akar
tindak komunikasi mencakup faktor-faktor seperti budaya, latar belakang individu, dan
konteks sosial yang memengaruhi persepsi, sikap, dan perilaku dalam komunikasi. Dengan
memahami akar tindak komunikasi, kita dapat melihat bagaimana faktor-faktor tersebut
berinteraksi dan membentuk pola komunikasi yang berbeda.

1.2 Tujuan Penulisan


Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep aksiologi komunikasi dan akar
tindak komunikasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
aksiologi dan akar tindak komunikasi serta implikasinya dalam praktik komunikasi sehari-
hari.

1.3 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi literatur dan
analisis teoritis. Data dikumpulkan dari berbagai sumber referensi seperti buku, jurnal ilmiah,
dan artikel yang terkait dengan aksiologi komunikasi dan akar tindak komunikasi.
BAB II
KOMUNIKASI SEBAGAI DISIPLIN ILMU

2.1 Definisi Komunikasi


Komunikasi dapat didefinisikan sebagai pertukaran informasi, ide, dan perasaan
antara individu atau kelompok melalui berbagai media dan saluran komunikasi.
Menurut Everett M Rogers, pengertian komunikasi adalah proses pengalihan ide dari satu
sumber ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar mengubah tingkah laku.
Menurut James AF Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang
berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan
kepada orang lain.
Menurut William F Glueck, definisi komunikasi dapat dibagi menjadi dengan dua bentuk,
yaitu:
Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal communications), yaitu proses saling bertukar
informasi serta pemindahan pengertian antara dua individu atau lebih di dalam suatu
kelompok kecil manusia.
Komunikasi Dalam Organisasi (Organization Communications), yaitu proses di mana
pembicara memberikan informasi secara sistematis dan memindahkan pengertian kepada
orang-orang di dalam organisasi dan juga kepada orang-orang dan lembaga-lembaga di luar
organisasi namun masih terkait dengan organisasi tersebut.

2.2 Perkembangan Studi Komunikasi


Perkembangan studi komunikasi mengikuti evolusi teknologi dan perubahan sosial.
Studi komunikasi berkembang dari pendekatan linier hingga pendekatan transaksional,
mencakup aspek verbal, nonverbal, dan komunikasi digital.

2.3 Ruang Lingkup Komunikasi


Ruang lingkup studi komunikasi mencakup komunikasi interpersonal, komunikasi
kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan komunikasi lintas budaya.

2.4 Cabang-cabang Studi Komunikasi


Cabang-cabang studi komunikasi meliputi teori komunikasi, komunikasi
interpersonal, komunikasi politik, komunikasi pemasaran, komunikasi massa, dan
komunikasi digital.
BAB III
AKSIOLOGI KOMUNIKASI

3.1 Pengertian Aksiologi


Aksiologi adalah studi tentang nilai-nilai, etika, dan kebermaknaan dalam konteks
komunikasi. Aksiologi berfokus pada analisis nilai-nilai yang melibatkan proses komunikasi.
Istilah Aksiologi berasal dari bahasa Yunani axios “nilai” logos “ilmu”, yang dalam teoritis
nilai adalah studi filosofis tentang kebaikan, atau nilai, dalam arti terluas dari istilah-istilah
ini. Gerakan aksiologis muncul dari metode fenomenologi.

3.2 Aksiologi dalam Konteks Komunikasi


Aksiologi dalam konteks komunikasi membahas bagaimana nilai-nilai dan etika
mempengaruhi proses komunikasi, termasuk norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur
interaksi komunikasi.

3.3 Nilai-nilai dalam Komunikasi


Nilai-nilai dalam komunikasi meliputi nilai kejujuran, saling menghormati, keadilan,
empati, dan kebebasan berekspresi. Nilai-nilai ini membentuk dasar interaksi komunikasi
yang efektif dan bermakna.

3.4 Peran Aksiologi dalam Komunikasi


Membantu Memahami Etika Komunikas
Aksiologi mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika dalam komunikasi.
Etika komunikasi melibatkan prinsip-prinsip seperti kejujuran, integritas, dan rasa
hormat terhadap hak-hak individu. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, individu
dapat menjalankan komunikasi yang etis dan bermoral.
Memperkuat Hubungan dan Kepercayaan
Nilai-nilai yang positif dan bermakna dalam komunikasi, seperti saling
menghormati, empati, dan keadilan, dapat memperkuat hubungan antarindividu.
Ketika nilai-nilai ini dijunjung tinggi dalam komunikasi, kepercayaan antara pihak-
pihak yang terlibat dapat tumbuh dan hubungan interpersonal dapat diperkuat.
Mengelola Konflik dan Meningkatkan Kolaborasi:
Aksiologi membantu dalam mengelola konflik dan meningkatkan kolaborasi
dalam komunikasi. Dengan memahami nilai-nilai yang melibatkan saling
mendengarkan, saling menghormati, dan mencari solusi bersama, individu dapat
menjalin komunikasi yang efektif, meminimalisir konflik, dan mencapai kesepakatan
yang saling menguntungkan.
Memperkuat Identitas dan Budaya
Aksiologi juga melibatkan nilai-nilai yang terkait dengan identitas dan budaya.
Nilai-nilai ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas individu dan
kelompok serta dalam mempengaruhi interaksi komunikasi. Dengan menghargai dan
memahami nilai-nilai budaya yang berbeda, individu dapat membangun pemahaman
yang lebih baik dan menghindari konflik budaya dalam komunikasi.
BAB IV
AKAR TINDAK KOMUNIKASI

4.1 Konsep Dasar Tindak Komunikasi


Tindak komunikasi melibatkan proses pertukaran pesan antara pengirim dan penerima
melalui media atau saluran komunikasi tertentu. Unsur-unsur penting dari tindak komunikasi
meliputi pengirim, pesan, saluran komunikasi, penerima, dan umpan balik.

4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tindak Komunikasi


Tindak komunikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Faktor internal meliputi sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan pengalaman individu yang
mempengaruhi cara individu berkomunikasi. Faktor eksternal meliputi konteks sosial,
budaya, norma, dan situasi komunikasi yang juga memengaruhi tindak komunikasi.

4.3 Hubungan antara Aksiologi dan Akar Tindak Komunikasi


Hubungan antara aksiologi dan akar tindak komunikasi terletak pada bagaimana nilai-
nilai dalam komunikasi dapat mempengaruhi tindakan komunikasi seseorang. Aksiologi
membantu dalam memahami dan menganalisis nilai-nilai yang terlibat dalam tindak
komunikasi, baik nilai-nilai yang sadar maupun yang tidak sadar.
Aksiologi memperkuat pemahaman tentang alasan di balik tindakan komunikasi
seseorang. Misalnya, individu yang mendasarkan komunikasinya pada nilai-nilai seperti
kejujuran dan empati cenderung menggunakan bahasa yang jujur dan memperhatikan
perasaan orang lain dalam berkomunikasi.
Selain itu, aksiologi juga memainkan peran dalam membentuk budaya komunikasi.
Nilai-nilai yang dianut dalam suatu budaya mempengaruhi gaya komunikasi dan pola
interaksi yang berkembang di dalamnya. Misalnya, budaya yang menghargai kesopanan dan
hormat akan mempengaruhi tindakan komunikasi yang sopan dan menghormati dalam
konteks budaya tersebut.
BAB V
IMPLIKASI DAN RELEVANSI

5.1 Implikasi Aksiologi dalam Praktik Komunikasi


Etika Komunikasi
Aksiologi membantu membangun kesadaran akan etika komunikasi yang baik.
Menghormati nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip etika dalam komunikasi membantu
menciptakan interaksi yang bermakna dan saling menguntungkan.
Meningkatkan Efektivitas Komunikasi
Memahami nilai-nilai yang mendasari komunikasi memungkinkan individu
untuk mengoptimalkan efektivitas komunikasi mereka. Dengan memperhatikan nilai-
nilai seperti kejujuran, empati, dan saling menghormati, individu dapat membangun
hubungan yang kuat dan saling memahami.
Mengelola Konflik dengan Bijaksana
Aksiologi membantu dalam mengelola konflik dengan bijaksana dalam
konteks komunikasi. Dengan memahami dan menghargai nilai-nilai yang terlibat,
individu dapat mencapai penyelesaian yang adil dan menghindari konflik yang lebih
besar.
Peningkatan Kerjasama dan Kolaborasi
Nilai-nilai aksiologi seperti saling mendengarkan, saling menghormati, dan
saling memahami memperkuat kerjasama dan kolaborasi dalam komunikasi.
Mengaplikasikan nilai-nilai ini dalam interaksi komunikasi dapat menghasilkan solusi
yang lebih baik dan mendukung upaya kolaboratif.

5.2 Relevansi Aksiologi dalam Konteks Komunikasi Kontemporer


Aksiologi komunikasi dan akar tindak komunikasi tetap relevan dalam konteks
komunikasi kontemporer yang kompleks. Dalam era digital dan globalisasi, pemahaman
nilai-nilai dalam komunikasi sangat penting untuk menjaga integritas dan keberlanjutan
interaksi manusia.
Nilai-nilai seperti kejujuran, saling menghormati, dan etika digital menjadi relevan
dalam penggunaan teknologi dan media sosial. Menghadapi tantangan seperti disinformasi,
troll, dan kebencian daring, aksiologi komunikasi dapat memberikan kerangka kerja untuk
mempromosikan komunikasi yang bertanggung jawab, menghormati nilai-nilai yang
bermakna, dan membangun lingkungan online yang lebih positif.
Selain itu, dalam era globalisasi dan multikulturalisme, pemahaman nilai-nilai budaya
menjadi kunci dalam menjalin komunikasi lintas budaya yang efektif. Menghargai perbedaan
budaya dan mengakui nilai-nilai yang mendasarinya dapat memperkaya interaksi
antarindividu dan meminimalkan misinterpretasi serta konflik budaya.
Selain itu, aksiologi komunikasi juga memiliki relevansi dalam konteks organisasi
dan bisnis. Etika komunikasi dan nilai-nilai organisasi memainkan peran penting dalam
membangun reputasi yang baik, memperkuat hubungan dengan karyawan dan pelanggan, dan
menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis.
Dalam ringkasan, aksiologi komunikasi dan akar tindak komunikasi memiliki
implikasi yang signifikan dalam praktik komunikasi sehari-hari. Dengan memahami dan
mengaplikasikan nilai-nilai yang relevan, individu dapat meningkatkan efektivitas
komunikasi, mengelola konflik dengan bijaksana, memperkuat kerjasama, dan membangun
hubungan yang bermakna. Dalam konteks komunikasi kontemporer, aksiologi komunikasi
tetap relevan dalam menghadapi tantangan teknologi, globalisasi, dan multikulturalisme.
BAB VI
STUDI KASUS: APLIKASI AKSIOLOGI KOMUNIKASI DALAM KONTEKS
ORGANISASI

6.1 Pendahuluan Studi Kasus


Dalam bab ini, kita akan menerapkan konsep aksiologi komunikasi dalam sebuah
studi kasus di konteks organisasi. Studi kasus ini akan memberikan pemahaman yang lebih
konkret tentang bagaimana aksiologi komunikasi dapat diterapkan dan memberikan dampak
positif dalam praktik komunikasi organisasi.

6.2 Deskripsi Organisasi dan Tantangan Komunikasi


Dalam studi kasus ini, kita akan mempertimbangkan sebuah organisasi teknologi yang
berkembang pesat. Organisasi ini menghadapi tantangan komunikasi yang kompleks, seperti
perubahan cepat, kebutuhan kolaborasi antar tim, dan meningkatnya kebutuhan untuk
menjaga etika komunikasi dalam lingkungan digital.

6.3 Penerapan Aksiologi Komunikasi dalam Organisasi


Membangun Kebijakan Etika Komunikasi
Organisasi ini mengembangkan kebijakan etika komunikasi yang jelas dan
transparan. Kebijakan ini mencakup nilai-nilai yang harus diterapkan dalam semua
bentuk komunikasi, baik internal maupun eksternal.
Meningkatkan Pelatihan Komunikasi
Organisasi ini menyadari pentingnya meningkatkan keterampilan komunikasi
karyawan. Mereka menyediakan pelatihan komunikasi yang melibatkan aspek-aspek
aksiologi, seperti membangun kepercayaan, menghargai perbedaan, dan
mendengarkan secara efektif.
Memperkuat Kolaborasi Tim
Organisasi ini mendorong kolaborasi tim yang sehat dan efektif dengan
mempromosikan nilai-nilai seperti saling menghormati, saling mendukung, dan saling
memahami. Mereka mengadakan kegiatan tim yang memperkuat interaksi positif dan
membangun rasa kebersamaan.
Membangun Budaya Komunikasi yang Terbuka
Organisasi ini mendorong budaya komunikasi yang terbuka dan inklusif.
Mereka memfasilitasi dialog yang terbuka antara karyawan dan manajemen,
memberikan ruang untuk berbagi ide, masukan, dan umpan balik secara konstruktif.
6.4 Dampak dan Manfaat Penerapan Aksiologi Komunikasi
Meningkatnya Etika Komunikasi
Dengan kebijakan etika komunikasi yang jelas dan pelatihan yang diberikan,
karyawan menjadi lebih sadar akan pentingnya etika komunikasi dalam berinteraksi.
Ini mengarah pada peningkatan kesadaran akan kejujuran, integritas, dan penggunaan
bahasa yang baik.
Peningkatan Kolaborasi dan Kinerja Tim
Melalui promosi nilai-nilai kolaborasi dan kerjasama, organisasi ini
mengalami peningkatan kolaborasi dan kinerja tim. Karyawan menjadi lebih terbuka
dalam berbagi ide, pendapat, dan pemikiran, yang memperkuat sinergi antar tim dan
menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan efektif.
Meningkatnya Hubungan dan Kepuasan Karyawan
Dengan membangun budaya komunikasi yang terbuka dan inklusif, organisasi
ini menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung. Hal ini berkontribusi
pada peningkatan hubungan antara karyawan dan manajemen, serta peningkatan
kepuasan karyawan secara keseluruhan.
Peningkatan Reputasi dan Hubungan dengan Pihak Eksternal
Melalui penerapan aksiologi komunikasi, organisasi ini juga memperkuat
reputasinya di mata publik dan pihak-pihak eksternal. Etika komunikasi yang baik,
kolaborasi yang kuat, dan budaya komunikasi yang terbuka menciptakan kepercayaan
dan hubungan yang positif dengan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat luas.

6.5 Kesimpulan Studi Kasus


Studi kasus ini menggambarkan bagaimana penerapan konsep aksiologi komunikasi
dalam konteks organisasi dapat memberikan dampak positif dalam praktik komunikasi.
Melalui pembangunan etika komunikasi, peningkatan pelatihan, penguatan kolaborasi tim,
dan pembangunan budaya komunikasi yang terbuka, organisasi ini berhasil meningkatkan
efektivitas komunikasi, memperkuat hubungan, dan menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis.
Penerapan aksiologi komunikasi tidak hanya berdampak pada tingkat individual,
tetapi juga pada tingkat organisasi secara keseluruhan. Nilai-nilai yang bermakna dalam
komunikasi menjadi landasan untuk membangun interaksi yang lebih baik, meminimalisir
konflik, dan mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, aksiologi komunikasi memiliki
relevansi yang penting dalam konteks organisasi modern yang kompleks.
BAB VII
KESIMPULAN

Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai aksiologi komunikasi dan akar tindak
komunikasi. Aksiologi komunikasi membahas nilai-nilai yang terlibat dalam komunikasi,
sementara akar tindak komunikasi membahas faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan
komunikasi seseorang.
Aksiologi komunikasi berperan penting dalam memahami etika komunikasi,
memperkuat hubungan, mengelola konflik, dan memperkuat identitas dan budaya. Nilai-nilai
aksiologi memengaruhi tindakan komunikasi seseorang dan membentuk budaya komunikasi
yang beragam.
Dalam konteks organisasi, aksiologi komunikasi dapat diterapkan untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi, memperkuat kolaborasi tim, dan membangun budaya
komunikasi yang terbuka. Melalui penerapan aksiologi komunikasi, organisasi dapat
menghadapi tantangan komunikasi dengan lebih baik, memperkuat hubungan internal dan
eksternal, dan mencapai tujuan bisnis secara lebih efektif.
Selain itu, aksiologi komunikasi juga memiliki relevansi dalam konteks komunikasi
kontemporer yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan globalisasi. Nilai-nilai aksiologi,
seperti kejujuran, empati, dan saling menghormati, menjadi semakin penting dalam menjaga
integritas komunikasi di era digital dan menghadapi tantangan seperti disinformasi dan
kebencian daring.
Penerapan aksiologi komunikasi tidak hanya berlaku dalam konteks organisasi, tetapi
juga dalam interaksi sehari-hari kita sebagai individu. Memahami nilai-nilai yang mendasari
komunikasi membantu kita menjadi komunikator yang lebih efektif, menghargai perbedaan,
dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Dalam rangka memaksimalkan manfaat aksiologi komunikasi, penting untuk terus
belajar dan mengembangkan pemahaman tentang nilai-nilai yang terlibat dalam komunikasi.
Pelatihan komunikasi, refleksi diri, dan pengalaman praktik komunikasi yang kontinu dapat
membantu kita meningkatkan keterampilan dan kesadaran kita dalam menerapkan nilai-nilai
aksiologi dalam interaksi kita sehari-hari.
Sebagai kesimpulan, aksiologi komunikasi dan akar tindak komunikasi adalah dua
konsep yang saling terkait dalam memahami nilai-nilai dan faktor-faktor yang mempengaruhi
tindakan komunikasi. Aksiologi komunikasi memberikan kerangka kerja untuk memahami
dan menerapkan nilai-nilai yang penting dalam komunikasi, sementara akar tindak
komunikasi menggali faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan komunikasi seseorang.
Penerapan aksiologi komunikasi dapat memberikan dampak positif dalam berbagai konteks,
termasuk organisasi dan interaksi sehari-hari. Dengan memahami dan menghargai nilai-nilai
aksiologi, kita dapat menjadi komunikator yang lebih efektif, membangun hubungan yang
kuat, dan mencapai tujuan komunikasi secara lebih baik.
BAB VIII
PENUTUP

Dalam makalah ini, telah dikaji mengenai aksiologi komunikasi dan akar tindak
komunikasi sebagai konsep-konsep yang relevan dalam memahami nilai-nilai dan faktor-
faktor yang mempengaruhi tindakan komunikasi. Aksiologi komunikasi berfokus pada nilai-
nilai yang mendasari komunikasi, sementara akar tindak komunikasi menggali faktor-faktor
yang mempengaruhi tindakan komunikasi seseorang.
Dalam analisis aksiologi komunikasi, kita mempelajari nilai-nilai seperti kejujuran,
saling menghormati, keadilan, kepedulian, dan integritas. Nilai-nilai ini menjadi landasan
penting dalam membangun komunikasi yang efektif, memperkuat hubungan, dan mencapai
tujuan komunikasi yang diinginkan. Aksiologi komunikasi membantu kita memahami
mengapa nilai-nilai ini penting dan bagaimana mereka dapat diimplementasikan dalam
praktik komunikasi sehari-hari.
Selain itu, melalui pemahaman tentang akar tindak komunikasi, kita dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tindakan komunikasi seseorang. Faktor-
faktor ini meliputi latar belakang budaya, pengalaman pribadi, nilai-nilai yang dianut, norma
sosial, dan konteks komunikasi. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat mengenali
pengaruh mereka terhadap komunikasi dan mengadopsi pendekatan yang lebih bijaksana dan
terarah dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Penerapan aksiologi komunikasi dan pemahaman akar tindak komunikasi memiliki
dampak yang signifikan dalam berbagai konteks komunikasi, termasuk dalam organisasi,
hubungan interpersonal, dan komunikasi lintas budaya. Melalui penerapan nilai-nilai
aksiologi dalam praktik komunikasi kita, kita dapat menciptakan lingkungan komunikasi
yang positif, meningkatkan efektivitas komunikasi, dan membangun hubungan yang kuat
dengan orang lain.
Namun, ada pula tantangan dan area pengembangan yang perlu diperhatikan di masa
depan. Perkembangan teknologi, komunikasi antarbudaya yang kompleks, dan kebutuhan
akan pemimpin komunikasi yang berkualitas adalah beberapa tantangan yang harus diatasi.
Diperlukan upaya kolaboratif antara individu, organisasi, dan masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan pengembangan aksiologi komunikasi.
Dalam penutup, aksiologi komunikasi dan akar tindak komunikasi merupakan
konsep-konsep yang penting dalam memahami nilai-nilai dan faktor-faktor yang
mempengaruhi tindakan komunikasi. Penerapan nilai-nilai aksiologi dan pemahaman akan
akar tindak komunikasi dapat membawa dampak yang positif dalam komunikasi kita, baik
dalam konteks individu maupun organisasi. Dengan kesadaran, pemahaman, dan upaya yang
berkelanjutan, kita dapat menjadi komunikator yang lebih efektif, membangun hubungan
yang harmonis, dan mencapai tujuan komunikasi secara lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Adler, R. B., & Rodman, G. (2018). Understanding Human Communication (13th ed.).
Oxford University Press.
Buber, M. (2002). I and Thou. Scribner.
Craig, R. T. (1999). Communication Theory as a Field. Communication Theory, 9(2), 119–
161.
Habermas, J. (1984). The Theory of Communicative Action: Reason and the Rationalization
of Society. Beacon Press.
Luhmann, N. (1995). Social Systems. Stanford University Press.
Putnam, L. L. (2016). Communication and Organizational Culture: A Key to Understanding
Work Experiences. Routledge.
Schramm, W. (1954). How Communication Works. In W. Schramm (Ed.), The Process and
Effects of Mass Communication (pp. 3–26). University of Illinois Press.
Seeger, M. W., Sellnow, T. L., & Ulmer, R. R. (1998). Communication and Organizational
Crisis. Praeger.
Solomon, R. C. (2004). Ethics and Excellence: Cooperation and Integrity in Business. Oxford
University Press.
West, R., & Turner, L. H. (2013). Introducing Communication Theory: Analysis and
Application (5th ed.). McGraw-Hill Education.
Wimmer, R. D., & Dominick, J. R. (2017). Mass Media Research: An Introduction (10th ed.).
Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai