Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PENDIDIK DAN

PESERTA DIDIK

Disusun oleh :

1. Amanah lima febrianti (23050394197)


2. Aulia syifa k. (23050394214)
3. Alexandria amrullah (23050394222)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dasar pendidikan
bertema memahami hakikat pendidikan .

Tidak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi, dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentu saja,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari masih terdapat kekurangan. Baik dari


penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.

Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca. Sehingga kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap
semoga karya ilmiah yang kami susun memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………...1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………2

PENDAHULUAN………………………………………………………….3

PEMBAHASAN …………………………………………………………..4

JENIS JENIS PENDIDIK.................……................................................…..5

CIRI -CIRI PENDIDIK............………….…………………………………..6

PESERTA DIDIK………….……………………………..............……………7

INTERAKSI PEDAGOGIS ANTARA PENDIDIK DENGAN ANAK


DIDIK ...........................................................................................................................
......8
KESIMPULAN…………………….......………………………………………9

SARAN…………………….......…………………………………….......……10

DAFTAR PUSTAKA......................................................………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu bentuk interaksi manusia.1 Dalam Undang-Undang


No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.2 Dalam pendidikan menuntut terwujudnya manusia Indonesia
yang berkualitas, cerdas, beriman, beriptek dan berakhlakul karimah sebagai
tujuan dari pendidikan, maka perlu pengamatan dari segi aktualisasinya bahwa
pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk
mencapai tujuan dari sebuah proses pendidikan.
Pendidik, peserta didik dan tujuan utama pendidikan merupakan komponen
utama dalam pendidikan, ketiga komponen tersebut merupakan komponen yang
satu jika hilang salah satu dari komponen tersebut maka hilang pula hakikat
pendidikan tersebut. Hakikat pendidik dan peserta didik inilah yang perlu menjadi
bahan pengetahuan sebagai landasan untuk melakukan kegiatan transformasi ilmu
pengetahuan kepada peserta didik yang merupakan sebagai obyek dalam
penanaman nilai moral, sosial, intelektual, keterampilan dan spiritual. Pendidik
merupakan pelaku utama dalam tujuan dan sasaran pendidikan yaitu membentuk
manusia yang berkepribadian dan dewasa

BAB 2
PEMBAHASAN

Dalam sebuah praktek pendidikan terdapat unsur yang tidak bisa dipisahkan
yaitu pendidik dan peserta didik. Keberadaan pendidik maupun peserta didik
merupakan prasyarat untuk terciptanya kegiatan pembelajaran. Keduanya saling
berinteraksi dalam proses belajar mengajar berlangsung dalam rangka untuk
mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Seorang pendidik memiliki peran
yang sangat penting bagi peserta didiknya tidak hanya dalam hal pengajaran,
namun juga pendidikan. Seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk melakukan
transformasi sejumlah pengetahuan yang dimiliki kepada peserta didiknya, tetapi
juga melakukan.
Jenis-Jenis Pendidik
a. Orang tua
Pendidik pertama muncul karena adanya anak.Segera setelah lahirnya anak, orang tua
(ayah dan ibu), dengan secara wajar alamiahdan kodrati mereka menjadi pendidik.Orang
tua secara wajar langsung menjadi pendidik karena pada kenyataannya anak lahir dalam
keadaan tidak berdaya.Ketidakberdayaan anak terutama dalam dua hal, yaitu tidak
berdaya untuk mengurus dirinya sendiri, dan tidak berdaya untuk mengembangkan diri
sendiri. Karena itu memerlukan bantuan orang lain, dan tentunya harus orang dewasa.
b. Guru
Pendidik kedua adalah mereka yang diberi tugas menjadi pendidik.Mereka tidak bisa
disebut secara wajar dan alamiah menjadi pendidik, karena mereka mendapat tugas dari
orang tua, sebagai pengganti orang tua.Mereka menjadi pendidik karena profesinya
sebagai pendidik, misalnya guru di sekolah.
Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Ciri-Ciri Pendidik
a. Berwibawa
Ciri utama seorang pendidik adalah adanya kewibawaan yang terpancar dari dirinya
terhadap anak didik.Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik)
menghindari penggunaan kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan yang semata-mata
didasarkan kepada unsur wewenang jabatan.
b. Mengenal anak didik
Ciri kedua seorang pendidik adalah mengenal anak didiknya, yakni sifat anak secara
umum, anak usia kelas rendah berbeda sifatnya dengan anak usia kelas tinggi, begitu
pula secara khusus setiap anak walau dalam satu kelas dan usia yang tidak jauh
berbeda, sifatnya secara khusus berbeda pula.Untuk itu seorang pendidik harus
mengenal anak didik secara khusus.
c. Membantu anak didik
Ciri ketiga seorang pendidik adalah mau membantu anak didiknya, dan bantuan yang
diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya.Kita maklumi bahwa
setiap anak didik mau menjadi dirinya sendiri, ingin berdiri sendiri, mau bertanggung
jawab sendiri, dan ingin menentukan sendiri.Untuk itu pendidik tidak boleh terlalu
memaksakan kehendak tapi ingat pada keinginan anak didiknya tersebut.

Ciri-Ciri Pendidik
a. Berwibawa
Ciri utama seorang pendidik adalah adanya kewibawaan yang terpancar dari dirinya
terhadap anak didik.Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik)
menghindari penggunaan kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan yang semata-mata
didasarkan kepada unsur wewenang jabatan.
b. Mengenal anak didik
Ciri kedua seorang pendidik adalah mengenal anak didiknya, yakni sifat anak secara
umum, anak usia kelas rendah berbeda sifatnya dengan anak usia kelas tinggi, begitu
pula secara khusus setiap anak walau dalam satu kelas dan usia yang tidak jauh
berbeda, sifatnya secara khusus berbeda pula.Untuk itu seorang pendidik harus
mengenal anak didik secara khusus.
c. Membantu anak didik
Ciri ketiga seorang pendidik adalah mau membantu anak didiknya, dan bantuan yang
diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya.Kita maklumi bahwa
setiap anak didik mau menjadi dirinya sendiri, ingin berdiri sendiri, mau bertanggung
jawab sendiri, dan ingin menentukan sendiri.Untuk itu pendidik tidak boleh terlalu
memaksakan kehendak tapi ingat pada keinginan anak didiknya tersebut.

B. PESERTA DIDIK
1. Pengertian Pserta Didik
Peserta didik adalah umat manusia yang diakui haknya sebagai individu dan
mempunya tanggung jawab sosial. Dengan demikian peserta didik dikatakan
sebagai anak manusia yang tengah berkembang dengan pertolongan
pendidik. Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, peserta
didik adalahq anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Ciri-Ciri Anak Didik
Dalam mengungkapkan ciri-ciri anak didik, Edi Suardi (1984) mengemukakan 3 ciri anak
didik, yaitu:
a. Kelemahan dan ketidakberdayaan
Anak ketika dilahirkan dalam keadaan lemah tidak berdaya.Untuk dapat bergerak harus
melalui berbagai tahapan.Berbeda dengan binatang begitu lahir langsung bisa berdiri.
Kelemahan yang dimiliki anak adalah kelemahan rohaniah dan jasmaniah, misalnya dia
tidak kuat oleh gangguan cuaca, keadaaan tubuh yang basah, panas atau dingin. Begitu
juga rohaniahnya, dia tidak mampu membedakan keadaan yang berbahaya dan
menyenangkan.
Anak didik sebagai Individu
Individu adalah orang seorang diri, perseorangan.Manusia perseorangan sebagai kesatuan
yang tidak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan yang lainnya sehingga bersifat unik.
Tidak ada dua individu yang persis sama, sekalipun kembar siam dan bebas mengambil
keputusan atau tindakan atas pilihan dan tanggung jawabnya sendiri.

C. INTERAKSI PEDAGOGIS ANTARA PENDIDIK DENGAN ANAK DIDIK


Interaksi pedagogis merupakan suatu pergaulan antara anak dengan orang dewasa untuk
mencapai tujuan pendidikan, yaitu manusia mandiri, manusia dewasa.Interaksi pedagogis
pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara anak didik dengan pendidik yang
terarah pada tujuan pendidikan.
Dimensi-dimensi interaksi sosial
a. Interaksi sosial didalam situasi belajar-mengajar ditandai dengan hubungan pkerjaan.
b. Interaksi sosial didalam situasi belajar-mengajar selalu bertujuan untuk mencapai
sesuatu untuk kepentingan murid.
c. Interaksi sosial disini ditandai dengan kemauan guru untuk membantu murid mencapai
suatu kepandaian atau keterampilan serta sikap tertentu.
Ciri-ciri interaksi belajar-mengajar
a. Interaksi belajar mengajar bertujuan untuk membantu anak dalam suatu perkembangan
tertentu .
b. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang sengaja direncanakan untuk mencpai
suatu tujuan.

KESIMPULAN
seorang pendidik kaitannya dalam pendidikan Islam adalah mendidik dan
sekaligus di dalamnya mengajar sesuai dengan keilmuwan yang dimilikinya.
Secara umumnya pendidik adalah orang yang memiliki tanggungjawab mendidik.
Bila dipersempit pengertian pendidik adalah guru yang dalam hal ini di suatu
lembaga sekolah. Sedangkan pengajar adalah pendidik yang baik. Adapun hakekat
pendidik yang mengajarkan ilmu kepada manusia dan manusia pula yang
mempunyai sebuah kewajiban baginya untuk mentransferkan ilmu itu kepada
orang lain demi kemaslahatan ummat, hakekat peserta didik merupakan individu
yang akan dipenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah lakunya,
karena peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran

SARAN
Karakteristik pendidik dan peserta didik adalah norma atau kaidah yang mengatur
hubungan dan interaksi pendidik dan peserta didik dalam lingkungan sekolah
maupun masyarakat sehingga pendidik dan peserta didik dapat memahami
posisinya secara benar. Kode etik tersebut merupakan aturan yang semestinya
dipatuhi oleh kedua unsur dalam pendidikan yaitu pendidik dan peserta didik
sehingga proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan tujuan
pendidikan dapat tercapai maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.rijal09.com/2016/03/pendidik-dan-peserta-didik.html?m=1

Tohirin, M.S, Psikologi Pembelajaran Pendidikan agama Islam. (Jakarta: Raja


Grafindo Persada,2005)

https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/Asy-Syukriyyah/article/download/
72/61

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,


(Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2003).

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Anda mungkin juga menyukai