Anda di halaman 1dari 26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Perencanaan Bisnis

Setelah ide untuk memulai usaha muncul, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat perencanaan usaha. Perencanaan bisnis menurut Joseph
R. Mancuso dalam bukunya yang berjudul “How to Write a Winning Business
Plan” adalah A business plan is a work of art in it’s own right. It’s the document
that personifies and expresses your company. Each plan, like every snowflake, must
be different. Each is a separate piece of art. Each must be reflective of the
individuality of the entrepreneur. Just as you wouldn’t copy someone else’s
romancing techniques, so should you seek to distinguish your plan for it’s
differences. (Perencanaan bisnis adalah karya seni. Perencanaan bisnis adalah
dokumen yang melambangkan dan mengekspresikan perusahaan Anda. Setiap
rencana, seperti setiap kepingan salju, pasti berbeda. Masing-masing merupakan
karya seni yang terpisah. Masing-masing harus mencerminkan individualitas
pengusaha. Sama seperti Anda tidak akan meniru teknik roman orang lain, jadi
sebaiknya Anda mencari untuk membedakan rencana Anda karena perbedaannya).
Hisrich-Peters (1995) menyatakan bahwa perencanaan bisnis adalah The
business plan is a written document prepared by the entrepreneur that describes all
the relevant external and internal elements involved in starring a new venture. It is
often an integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing
and human resources. (Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang disiapkan
oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal
maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya
sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan,
manufaktur dan sumber daya manusia).
Peggy A.Lambing (2007) menyatakan bahwa perencanaan bisnis adalah suatu
cetak biru tertulis (blue-print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha,

8
operasional usaha, perincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin
diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, perencanaan bisnis merupakan
segala hal yang menyangkut semua aspek produksi dalam suatu usaha mulai dari
permodalan sampai pemasaran sehingga usaha yang dijalankan sudah jelas arahnya.
Tabel 2.1
Definisi Perencanaan Bisnis
SUMBER DEFINISI
Joseph R. A business plan is a work of art in it’s own right. It’s the
Mancuso document that personifies and expresses your company.
(1985) Each plan, like every snowflake, must be different. Each is
a separate piece of art. Each must be reflective of the
individuality of the entrepreneur. Just as you wouldn’t copy
someone else’s romancing techniques, so should you seek
to distinguish your plan for it’s differences. (Perencanaan
bisnis adalah karya seni. Perencanaan bisnis adalah
dokumen yang melambangkan dan mengekspresikan
perusahaan Anda. Setiap rencana, seperti setiap kepingan
salju, pasti berbeda. Masing-masing merupakan karya seni
yang terpisah. Masing-masing harus mencerminkan
individualitas pengusaha. Sama seperti Anda tidak akan
meniru teknik roman orang lain, jadi sebaiknya Anda
mencari untuk membedakan rencana Anda karena
perbedaannya).
Hisrich-Peters The business plan is a written document prepared by the
(1995) entrepreneur that describes all the relevant external and
internal elements involved in starring a new venture. It is
often an integration of functional plans such as marketing,
finance, manufacturing and human resources. (Perencanaan
bisnis adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh

9
wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang
relevan baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isinya sering
merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran,
permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia).
Peggy Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis (blue-
A.Lambing print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha,
(2007) operasional usaha, perincian finansial, strategi usaha,
peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan
serta keterampilan pengelolanya.
Peneliti Perencanaan bisnis merupakan segala hal yang menyangkut
semua aspek produksi dalam suatu usaha mulai dari
permodalan sampai pemasaran sehingga usaha yang
dijalankan sudah jelas arahnya.

2.1.1.1 Isi dan Penulisan Perencanaan Bisnis


Menurut Solihin (2007) dalam bukunya “Memahami Business Plan” terdapat
beberapa versi elemen-elemen perencanaan bisnis menurut beberapa para ahli yang
umum disajikan oleh perusahaan/pengusaha.
1. Elemen-elemen Rencana Bisnis menurut Stephen Harper adalah
sebagai berikut :
a. Executive Summary
b. Table of Contents
c. Overview of the Business Concept
1) Identification of the market opportunity
2) Growth and financial objectives for the business
3) Discussion of legal form of organization and ownership
4) Profile of the management team and organization chart
5) Description of the market(s) to be served and location for the business
6) Basis for financing the business
7) Timetable for establishing the business

10
d. The Marketing Part of the Business Plan
1) Description of the industry: an overview of it’s history, trends and in-
fluential factors
2) Analysis of immediate and potential competitors
3) Profile of the target market(s) and geographic area to be served
4) Presentation of the marketing mix for creating and maintaining customers:
a) Product-service strategy
b) Price strategy
c) Promotional strategy
d) Physical distribution and location strategy
5) Projected sales and market share
6) Identification of any proprietary position, including patents, licences,
copyrights, franchise rights, exclusive agreements, etc
e. The Financial Part of The Business Plan
1) Projected initial capital requirement
2) Projected opening day balance sheet
3) Projected first year-end income statement
4) Projected first year-end balance sheet
5) Projected cash flow for the first year
6) Projected income statements for the second through fifth years
7) Projected balance sheets for the second through fifths year
8) Key operating ratios
9) Description of the sources of debt and equity financing for start- up and
growth
10) Projected return for the owners-investors
f. Supplemental Factors
1) Identification of risks and insurance coverage
2) Identification of employee-related regulations and tax reporting
requirements
3) Identification of all legal factors, including licences, taxes, zoning and
building and reporting requirements

11
2. Elemen-Elemen Rencana Bisnis menurut Kuratko dan Hodgetts
adalah sebagai berikut :
Section I: Executive Summary
Section lI: Business Description
A. General description of the business
B. Industry background
C. Goals and potential of the business and milestones
D. Uniqueness of product or service
Section IIl: Marketing
A. Research and analysis
1. Target market (customers) identified
2. Market size and trends
3. Competition
4. Estimated market share
B. Marketing Plan
1. Market strategy -sales and distribution
2. Pricing
3. Advertising and promotions
Section IV: Operations
A. Identify location
1. Advantages
2. Zoning
3. Taxes
B. Proximity to supplies
C. Access to transportation
Section V: Management
A. Management team- key personnel
B. Legal structure-stock agreements, employment agreements, ownership
C. Board of directors, advisors, consultants
Section VI: Financial Forecast

12
A. Profit and loss
B. Cash Flow Projection
C. Break-even analysis
D. Cost controls
E. Budgeting plans
Section VII : Critical Risks
A. Potential problems
B. Obstacles and risks
C. Alternative course of action
Section VIll : Harvest Strategy
A. Transfer ff asset
B. Continuity of business strategy
C. Identify successor
Section IX: Milestone Schedule
A. Timing and objectives
B. Deathlines and milestones
C. Relationship of events
Section X: Appendix or Bibliography

3. Elemen-elemen Rencana Bisnis menurut Dollinger adalah sebagai


berikut :
PRELIMINARY SECTIONS
Cover page
Table of contents
Executive Summary
1. Type of business
2. Company summary
3. Management
4. Product/service and competition
5. Funds requested, collateral, use of proceeds
6. Financial history, financial projections

13
7. Deal structure, exit
MAJOR SECTIONS
1. Background and Purpose
a. History
b. Current situation
c. The resource-based concept
2. Objectives
a. Short term
b. Long term
3. Market Analysis
a. Overall market
b. Specific market
c. Competitive factors
d. Microenvironmental influences
4. Development and Production
a. Production processes
b. Resource requirements
c. Quality assurance
5. Marketing
a. Overall concept and orientation
b. Marketing strategy and resources
c. Sales forecasts
6. Financial Plans
a. Financial statements
b. Financial resources
c. Financial strategy
7. Organization and Management
a. Key personnel resources
b. Human resource management strategy
8. Ownership
a. Form of business

14
b. Equity positions
c. Deal structure
9. Critical Risks and Contingencies
10. Summary and Conclusions
11. Scheduling and Milestones
Appendixes

4. Elemen-elemen Rencana Bisnis menurut Scarborough and Zimmerer


:
A. Executive Summary (not to exceed two pages)
1. Company name, address, and phone number
2. Name,address and phone number of all key people
3. Brief description of the business, its products and services and the cusomer
problems they solve
4. Brief overview of the market for the company's products and services
5. Brief overview of the strategies thar will make the firm success
6. Brief description of the managerial and technical experience of key people
7. Brief statement of the financial request and how the money will be used
8. Charts or tables showing highlights of financial forecast
B. Vision and Mission Statement
1. Entrepreneurs vision for the company
2. What business are we in
3. Values and principles on which the buniness stands
4. What makes the business unique? What is the source of its competitive
advantage
C. Company History (for existing business only)
1. Company founding
2. Financial and operational highlight
3. Significant achievements
D. Industry Profile and Overview
1. Industry analysis

15
a) Industry background and overview
b) Major customer group
c) Regulatory restrictions, if any
d) Significant trends
e) Growth rate
f) Barriers to entry and exit
g) Key success factors in the industry
h) Outlook for the furure
2. Stage of growith (start-up growth maturity)
E. Business Strategy
1. Desired image and position in market
2. Company goals and objectives
a) Operational
b) Financial
c) Other
3. SWOT analysis
a) Strengths
b) Weaknesses
c) Opportunities
4. Competitive strategy
a) Cost leadership
b) Differentiation
c) Focus

F. Company Products and Services


1. Description
a) Product or service features
b) Customer benefits
c) Warranties and guarantees
d) Uniqueness
2. Patent or trademark protection

16
3. Description of production process (if applicable)
a) Raw material
b) Costs
c) Key suppliers
d) Lead times

4. Future product or service offerings

G. Marketing Strategy
1. Target market
a) Problem to be solved or benefit to be offered
b) Complete demographic profile
c) Other significant customer characteristics
2. Customer’s motivation to buy
3. Market size and trends
a) How large is the market ?
b) Is it growing or shrinking? How fast?
4. Personal selling efforts
a) Sales force size, recruitment and training
b) Sales force compensation
c) Number of calls per sale
d) Amount of average sale
5. Advertising and promotion
a) Media used -reader, viewer, listener profiles
b) Media costs
c) Frequency of usage
d) Plans for generating publicity
6. Pricing
a) Cost structure
1) Fixed
2) Variable
b) Desired image in market

17
c) Comparison against competitors'price
d) Discounts
e) Gross proft margin
7. Distribution strategy
a) Channel of distribution used
b) Sales techniques and incentives for intermediaries
8. Test market results
a) Surveys
b) Customer feedback on prototypes
c) Focus groups
H. Location and Layout
1. Location
a) Demographic analysis of location versus target customer profile
b) Traffic count
c) Lease/rental rates
d) Labor needs and supply
e) Wage rates
2. Layout
a) Size requirements
b) Americans with disabilities act compliance
c) Ergonomic issues
d) Layout plan (suitable for appendix)
I. Competitor Analysis
1. Existing competitors
a) Who are they? Create a competitive profile matrix
b) Strengths
c) Weaknesses
2. Potential competitors: companies that might enter the market
a) Who are they?
b) Impact on the business if they enter
J. Description of Management Team

18
1. Key managers and employees
a) Their backgrounds
b) Experience, skills and know how they bring to the company
2. Resumes of key managers and employees (suitable for appendix)
3. Future additions to management team
4. Board of Directors or advisers
K. Plan of Operation
1. Form of ownership choosen and reasoning
2. Company structure (organization chart)
3. Decision making authority
4. Compensation and benefits packages
L. Financial Forecasts (suitable for appendix)
1. Key assumptions
2. Financial statements (year 1 by month year two and 3 by quarter)
a) Income stament
b) Balance sheet
c) Cash flow statement
3. Break-even analysis
4. Ratio analysis with comparison to industry standards (most applicable to
existing businesses)
M. Loan or investment Proposal
1. Amount requested
2. Purpose and uses of funds
3. Repayment or “cash out” schedule (exit stategy)
4. Timetable for implementing plan and launching the business
N. Appendices (supporting documentation, including market research,
financial statements, organization charts, resumes and other item)

Meskipun terdapat variasi dalam penyusunan rencana bisnis, tetapi sebuah


rencana bisnis yang baik sekurang-kurangnya akan mencantumkan tujuh elemen
pokok, yaitu:

19
1. Ringkasan eksekutif yang merangkum secara singkat seluruh isi
rencana bisnis baik menyangkut tujuan usaha, strategi usaha, tujuan
penyusunan rencana bisnis, uraian umum usaha, rencana pemasaran,
rencana produksi, rencana keuangan dan risıiko-risiko usaha di masa
depan.
2. Uraian umum usaha (general business description) yang akan
dijalankan. Uraian umum usaha akan menguraikan:
a. Usaha apa yang dijalankan di mana hal ini sekaligus menjelaskan
barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
b. Tujuan apa yang ingin dicapai perusahaan berikut strategi untuk
mencapai tujuan tersebut.
c. Bagaimana perkembangan usaha perusahaan sampai pada saat
rencana bisnis disusun (apabila usaha dimaksud merupakan usaha
yang telah berjalan selama beberapa periode). Serta bagaimana
proyeksi usaha perusahaan dimasa mendatang dikaitkan dengan
tujuan dan strategi perusahaan (uraian ini dibuat baik untuk usaha
yang sudah berjalan (going concern business) maupun usaha baru
(start-up business).
d. Siapa yang menjadi targct pasar perusahaan. Penjelasan secara
panjang lebar mengenai bagaimana perusahaan melakukan
segmentasi pasar sampai kepada pemilihan pasar sasaran (target
market) diuraikan dalam rencana pemasaran dari suatu rencana
bisnis.
e. Nilai apa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran untuk
dapat meraih keunggulan bersaing (competitive advantage). Nilai
proposisi (value proposition) yang ditawarkan perusahaan juga
sekaligus akan menjelaskan mengapa perusahaan lebih memilih
usaha yang saat ini akan dijalankan dibandingkan dengan usaha
lainnya.
f. Di mana usaha tersebut akan dijalankan. Hal ini berkaitan dengan
pemilihan lokasi tempat usaha serta berbagai penjelasan yang logis

20
mengapa usaha dijalankan di lokasi yang dipilih. Uraian secara
detail mengenai bagaimana perusahaan melakukan pemilihan
lokasi akan dijelaskan dalam bagian analisis produksi.
g. Siapa yang akan menjalankan kegiatan usaha. Dalam bagian ini,
uraian umum usaha akan menjelaskan manajemen inti dan tokoh
kunci (key person) di dalam perusahaan yang akan terlibat dalam
pengurusan perusahaan.
h. Bentuk badan usaha/badan hukum apa yang dipilih oleh
perusahaan untuk menjalankan usahanya? Dalam hal ini
perusahaan bisa memilih bentuk badan Hukum perseroan terbatas,
koperasi, yayasan atau badan usaha berbentuk CV, Firma, atau
usaha perorangan. Selain menjelaskan tentang badan hukum yang
dipilih untuk menjalankan usaha, uraian umum usaha juga
menjelaskan aspek legal lainnya seperti hak paten, hak cipta,
perjanjian waralaba, SIUP, merek dagang, dan lain sebagainya,
yang sudah atau sedang diusahakan diperoleh perusahaan.
i. Bagaimana bidang fungsional manajemen akan dijalankan.
Misalnya bagaimana kegiatan distribusi dan promosi akan
dilakukan (aspek manajemen pemasaran (marketing management)
atau bagaimana perusahaan akan mendanai kegiatan kerja (aspek
manajemen keuangan (financial management)).
3. Rencana pemasaran akan menjelaskan pasar sasaran yang dipilih serta
bauran pemasaran yang dibuat perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen, anggaran penjualan, dan lain sebagainya.
4. Rencana produksi (production plan) menjelaskan antara lain proses
produksi, bagaimana perusahaan menjaga kualitas produk, bagaimana
perusahaan memperoleh pasokan bahan baku, pertimbangan pemilihan
lokasi pabrik, anggaran produksi, dan lain sebagainya. Uraian ini sangat
penting terutama untuk perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur.

21
5. Rencana keuangan antara lain berisi proyeksi keuangan yang
menunjukkan ekspektasi laba dari usaha yang akan dijalankan dalam
beberapa tahun awal operasionalnya, proyeksi arus kas (cash flow), dan
lain sebagainya.
6. Rencana sumber daya manusia (human resources plan) antara lain
berisi uraian mengenai jumlah personel yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha spesifikasi apa yang dibutuhkan oleh masing-
masing personel tersebut dilihat dari pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan (Knowledge, Skill and Ability KSA) yang dibutuhkan
(Gomes-Mejia, et al, 2004), anggaran tenaga kerja yang juga berisi
proyeksi kebutuhan tenaga kerja dalam lima tahun ke depan dan lain
sebagainya. Biasanya aspek sumber daya manusia tidak dibuatkan
bagian tersendiri dalam rencana bisnis perusahaan ditujukan bagi pihak
eksternal perusahaan. Sumber daya manusia yang terlibat di dalam
perusahaan diwakili oleh manajemen kunci perusahaan yang bisanya
dicantumkan di dalam uraian umum perusahaan.
7. Risiko-risiko utama yang dihadapi usaha di masa depan dan bagaimana
antisipasi yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi risiko tersebut
di masa yang akan datang.

2.1.2 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Seorang Wirausaha

1. Identifikasi Peluang Usaha


2. Akumulasi Sumber Daya
3. Formasi Organisasi
4. Produksi dan peluasan

Menurut Katz dan Gartner (dalam Indarti & Rostiani, 2008) proses aktivitas
pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan
suatu usaha. Seorang dengan intensi untuk memulai usaha akan memiliki keyakinan
diri (efikasi diri), kesiapan dan kemajuan yang lebih baik dalam usaha yang
dijalankan dibanding seseorang tanpa intensi untuk memulai usaha.

22
2.1.3 Peluang Usaha

Menurut Baharuddin (2010) Seorang wirausahawan adalah seorang yang


mempunyai kemampuan untuk menciptakan, mencari dan memanfaatkan peluang
dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan tujuan yang diterapkan.
Menurut Hendro (2011) Peluang dalam Bahasa Inggris adalah opportunity
yang berarti sebuah atau beberapa kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian.
Asal dari peluang itu adalah kesempatan yang terjadi dan berkembang menjadi ide
bagi seseorang. Ada empat langkah untuk menjadikan peluang sebagai peluang
emas, yaitu :
1. Tentukan Sumber Peluang
Sumber peluang yang paling potensial adalah diri sendiri dan salah satu
pijakan awalnya adalah minat. Setelah mengetahui pijakan awal, maka
mulailah melakukan riset dan trial untuk menemukan kekuatan peluang
di segmen yang tepat.
2. Temukan Sektor Bisnis
Kekuatan peluang bertumpu pada kekuatan sektor bisnis yang tepat
sehingga harus benar-benar memilih yang sesuai dengan minat dan
kekuatan sebuah bisnis yang tepat adalah kekosongan pasarnya.
3. Berdayakan Kekuatan Produk Agar Mempunyai Nilai Jual
Jika peluang yang bagus dan tepat untuk mengisi kekosongan pasar
tidak mempunyai nilai jual yang tinggi, maka peluang itu hanyalah
sekedar impian. Hal ini merupakan sebuah proses yang sangat penting
dari tahapan ini.
4. Evaluasi dan Berdayakan Peluang Menjadi Produk
Sebagai langkah terakhir untuk memanfaatkan peluang dengan
mengevaluasi dan menganalisa faktor keberhasilan dan faktor
kegagalan peluang bisnis dan kembangkan menjadi sebuah produk
untuk memulai bisnis yang potensial.

23
2.1.4 Ide Usaha

Menurut Made Dharmawati (2016:215) Ide usaha/ bisnis yang bagus adalah
penting, atau bahkan merupakan persyaratan untuk usaha/ bisnis yang sukses.
Namun demikian ide usaha yang bagus biasanya tidak langsung datang kepada
pengusaha, tetapi merupakan hasil dari kerja keras dan upaya dari pengusaha untuk
membangkitkan, mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang.
Ide usaha adalah respon seseorang, atau suatu organisasi untuk memecahkan
masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan
(pasar). Ada dua hal penting yang harus dicatat dalam suatu ide bisnis yang bagus
adalah :
1. Walaupun merupakan persyaratan, ide bisnis hanyalah suatu alat.
2. Suatu ide diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Dengan kata lain, tanpa mengurangi arti pentingnya, sebuah ide hanyalah alat
yang harus dikembangkan, dan diubah menjadi peluang usaha bisnis yang
menguntungkan. Terdapat banyak sumber ide bisnis yang berpotensi, beberapa
diantaranya dapat dijarbarkan sebagai berikut :
1. Hobi/ Minat
2. Keterampilan dan pengalaman pribadi
3. Waralaba
4. Media massa
5. Pameran
6. Survey
7. Keluhan
8. Brainstorming

2.1.5 Konsep Usaha

Konsep usaha adalah sebuah ide bisnis yang termasuk didalamnya semua
informasi dasar dari pelayanan dan produk yang akan dijual, target demografi,dan
keunikan rencana penjualan yang dapat memberikan keunggulan bersaing antar
perusahaan. Konsep usaha dapat mengabungkan produk baru atau pendekatan baru

24
terhadap sistem pemasaran atau cara pengiriman produk. Saat sebuah konsep bisnis
dikembangkan, maka akan terakumulasi dalam sebuah perencanaan bisnis.

2.1.6 Analisis Fungsional Usaha

2.1.6.1 Perencanaan Pemasaran


Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009: 5)
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan
untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan pemangku kepentingannya.
Selain itu perencanaan pemasaran membutuhkan analisis industri. Menurut
Lehmann dan Winer dalam Solihin (2007: 116) Analisis industri bertujuan untuk
mengidentifikasi tren jangka panjang maupun perubahan jangka pendek dari suatu
industri. Salah satu cara untuk menganalisis industri adalah dengan cara mengetahui
potensi pasar. Rumus matematik untuk mengetahui potensi pasar adalah sebagai
berikut :
MP = ∑PP x TP x CBP
Dimana :
• MP : Market Potential (Potensi Pasar)
• PP : Pembeli Potensial
• TP : Tingkat Penggunaan Produk/ Bulan
• CBP : Customer Buying Price (Harga Beli Konsumen/ Harga
Jual)

2.1.6.2 Perencanaan Operasional


Fungsi utama dalam kegiatan bisnis perusahaan ialah operasional. Kegiatan
operasional berfokus pada proses produksi, serta memastikan pemeliharaan dan
perkembangan berlangsung secara efektif dan efisien.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005: 4) Manajemen Operasional adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output.

25
Kegiatan manajemen operasional selalu berkaitan dengan mengelola proses
pengubahan input (dalam bentuk material, tenaga kerja, dan energy) menjadi output
(dalam bentuk barang dan jasa). Kegiatan operasi ini dalam banyak perusahaan
melibatkan sebagian besar karyawan serta mencakup jumlah terbesar daripada asset
perusahaan. Ada beberapa tujuan manajemen operasional, yaitu :
1. Efficiency, untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan
2. Productivity, untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan
3. Economy, untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan
4. Quality, untuk meningkatkan kualitas dalam perusahaan
5. Reduced processing time, untuk mengurangi waktu proses produksi di
dalam sebuah perusahaan.

2.1.6.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia


Manusia merupakan salah satu sumber daya dalam yang dapat menentukan
keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Sumber
daya manusia mempunyai kedudukan yang sangat vital dan dinamis dalam
perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset penting dan berperan sebagai
faktor penggerak utama dalam pelaksanaan seluruh aktivitas perusahaan.
Menurut Flippo (1988) Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan proses
prencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari aktivitas
pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemisahan
sumber daya manusia dalam rangka memenuhi tujuan individu, organisasi dan
masyarakat. Perencanaan sumber daya manusia dalam perusahaan bertujuan agar
diperoleh tenaga kerja dalam jumlah dan kualifikasi yang memadai dan sesuai
kebutuhan perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia diawali dengan
dilakukannya terlebih dahulu perencanaan kebutuhan tenaga kerja, penarikan dan
seleksi tenaga kerja, kemudian diakhiri dengan penempatan karyawan.
2.1.6.4 Perencanaan Keuangan
Menurut Martono dan Agus Sardjito (2004) Manajemen Keuangan atau dalam
literatur lain disebut pembelanjaan adalah sebagai aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan

26
mengelola asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Banyaknya
kegagalan yang terjadi di suatu perusahaan disebabkan oleh ketidak-mampuan
dalam mengelola khususnya merencanakan keuangan. Perencanaan keuangan
menurut Financial Planning Standard Board (FPSB) adalah suatu proses untuk
mencapai tujuan-tujuan keuangan seseorang melalui manajemen keuangan secara
terintegrasi dan terencana.
Untuk melakukan evaluasi terhadap suatu rencana investasi, perlu memerlukan
3 kegiatan pokok yaitu estimasi cash flow, estimasi rencana pendapatan yang ingin
diperoleh dan evaluasi rencana investasi berdasarkan ukuran-ukuran yang jelas
(Rangkuti; 2005:204). Kriteria untuk mengukur suatu rencana investasi, yaitu :
a. Net Present Value
Net Present Value digunakan untuk memperhitungkan nilai waktu
uang dari semua arus kas proyek. Arus kas dapat berupa pengeluaran
(cash outflow) dan penerimaan (cash inflow). Kriteria penerimaan bila
NPV nol atau positif berarti present value dari arus kas masuk sama
dengan atau lebih besar dari present value dari arus keluar.
b. Profitability Index
Profitability Index adalah rasio antara Present Value penerimaan arus
kas dan Present Value pengeluaran arus kas.
Kriteria penerimaan proyek bila PI proyek sama dengan atau lebih
besar dari 1. Jika proyek sama dengan atau lebih besar dari 1, artinya
PV penerimaan sama dengan atau lebih besar dari PV pengeluaran.
c. Payback Period
Payback Period adalah suatu periode yang menunjukkan berapa lama
modal yang ditanamkan dalam proyek tersebut kembali. Semakin
pendek waktu yang diperlukan untuk pengembalian biaya investasi,
rencana investasi tersebut semakin menguntungkan.
Sedangkan menurut Timmons (2011) ada 3 variabel yang menjadi kriteria
untuk mengukur suatu rencana investasi, yaitu : pasar dan isu-isu terkait,
keunggulan kompetitif, serta kreasi nilai dan isu-isu realisasi.

27
Di dalam variabel pasar dan isu-isu terkait, terdapat kriteria-kriteria yang
digolongkan ke dalam kategori berpotensi tinggi, yaitu kebutuhan dan keinginan
konsumen yang teridentifikasi, mudah dijangkau oleh konsumen, waktu kembali
modal kurang dari 1 tahun, nilai tambah di atas 40%, tingkat pertumbuhan pasar
mencapai 20%, dan tingkat laba kotor lebih dari 40%. Sedangkan kriteria-kriteria
yang digolongkan ke dalam kategori berpotensi rendah, yaitu kebutuhan dan
keinginan konsumen tidak teridentifikasi, sulit dijangkau oleh konsumen, waktu
kembali modal lebih dari 3 tahun, nilai tambah di bawah 20%, tingkat pertumbuhan
pasar di bawah 20%, dan tingkat laba kotor kurang dari 20%.
Di dalam variabel keunggulan kompetitif, terdapat kriteria-kriteria yang
digolongkan ke dalam kategori berpotensi rendah, yaitu biaya tetap dan tidak tetap
tinggi, tingkat pengendalian harga dan biaya tinggi, serta jaringannya yang luas dan
kuat. Sedangkan berikut merupakan kriteria-kriteria yang digolongkan ke dalam
kategori berpotensi rendah, yaitu biaya tetap dan tidak tetap rendah, tingkat
pengendalian harfa dan biaya rendah, serta jaringannya yang sempit.
Adapun variabel kreasi nilai dan isu-isu terkait, terdapat kriteria-kriteria yang
digolongkan ke dalam kategori berpotensi tinggi, yaitu laba setelah pajak 10%-15%
bahkan lebih, waktu arus kas positif kurang dari 2 tahun, dan tingkat pengembalian
investasi 40-70% atau lebih. Sedangkan berikut merupakan kriteria-kriteria yang
digolongkan ke dalam kategori berpotensi rendah, yaitu laba setelah pajak di bawah
5%, waktu arus kas positif lebih dari 3 tahun, dan tingkat pengembalian investasi
di bawah 20%.

2.2 Timmons Model

Proses kewirausahaan harus dipertimbangkan. Salah satu model yang lazim


digunakan karena pendekatannya yang komprehensif terhadap proses
kewirausahaan adalah Model Timmons. Menurut Timmons dan Spinneli (2007)
proses kewirausahaan dimulai dari peluang, didukung oleh sumber daya, dan
diseimbangkan oleh tim. Karektiristik peluang yang baik dilihat dari tiga hal yaitu,
permintaan pasar (market demand), struktur dan ukuran pasar (market structure and
size), dan analisis selisih (margin analysis). Sumber daya yang dibutuhkan dalam

28
proses kewirausahaan meliputi kewirausahaan. Karena tim yang baik akan mampu
mengelola keseimbangan antara peluang dan sumber daya.

(Sumber : Timmons & Spinelli, 2008)


Gambar 2. 1 Model Timmons untuk Proses Kewirausahaan

Dari gambar 2.1, Timmons menganalisis bahwa bentuk, ukuran, dan dalamnya
peluang usaha menentukan bentuk, ukuran, dan dalamnya kondisi sumber daya dan
tim.
1. Peluang usaha, merupakan inti dari proses kewirausahaan. Suatu peluang usaha
dianggap baik jika memiliki permintaan pasar, tingkat pertumbuhan pasar, ukuran
pasar yang baik dan besarnya marjin. Ringkasnya, suatu peluang dikatakan
memiliki kekuatan bila investornya mendapatkan modalnya kembali.
2. Sumber daya, yakni potensi dan kompetensi yang didukung oleh kreativitas,
penghematan biaya tetap dan tidak tetap, tingkat pengendalian harga dan biaya.
Wirausahawan yang sukses adalah yang dapat menghemat modal dan
memanfaatkan dengan cerdik.
3. Tim kewirausahaan, dipimpin oleh wirausahawan yang sudah memiliki
pengalaman kerja yang sukses. Menempatkan orang yang tepat pada posisi yang
tepat, menghargai yang berhasil tetapi juga membantu yang gagal. Menerapkan
standar perilaku dan performa yang tinggi pada tim.
Hubungan antara ketiga kekuatan bagan Timmons harus diwarnai oleh konsep

29
kesesuaian dan keseimbangan. Dengan demikian, tugas wirausahawan dan timnya
adalah meramu semua faktor yang ada sehingga terjadi suatu keseimbangan. Dalam
artian, dia harus bisa menguasai keadaan sehingga bisa mencapai keberhasilan
usaha.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan
usaha diantaranya sebagai berikut:
1. Pihak wirausahawan (pemilik perusahaan)
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada, sudah barang
tertentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada
ketidakpastian. Bagi pihak wirausahawan, studi kelayakan bisnis sangat penting
dilakukan agar kegiatan bisnis tidak mengalami kegagalan dan memberikan
keuntungan sepanjang waktu. Demikian juga bagi penyandang dana yang
memerlukan persyaratan tertentu, seperti banker, investor, dan pemerintah. Studi
kelayakan berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan untuk
merintis dan mengembangkan usaha atau melakukan investasi baru sehingga bisnis
yang akan dilakukan meyakinkan wirausahawa itu sendiri ataupun bagi semua pihak
yang berkepentingan.
2. Pihak inestor penyandang dana
Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha penting untuk
memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal
yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukannya
memberikan jaminan imbal hasil ats investasi yang memadai atau tidak. Oleh
investor, studi kelayakam sering digunakan sebagai bahan pertimbangan layak atau
tidaknya investasi dilakukan.
3. Pihak masyarakat dan pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai bahan
kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan seperti bagaimana dampak
lingkungan, apakah positif atau negatif. Demikian juga bagi pemerintah, sangat
penting untuk mempertimbangkan izin usaha atau penyeduaan fasilitas lainnya.

30
2.3 Penelitian Terdahulu

Table 2.2
Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Tahun Judul Kesimpulan

1 Tino Aprilyanto 2018 Bisnis Bisnis pembuatan futsall


https://www.scrib pembuatan mempunyai potensi tinggi dan
d.com/document/ lapangan futsall layak untuk di teruskan sebagai
377913029/Bisni implementasi bisnis karena
s-Plan-lapangan- memenuhi dan berpotensi tinggi
futsal tetapi membutuhkan waktu untuk
berkembang

2 Miftakhudin 2020 Perencanaan Mitra Gypsum mempunyai potensi


Bisnis Pada tinggi dan layak untuk di teruskan
Toko Bangunan sebagai implementasi bisnis
Mitra Gypsum karena memenuhi dan berpotensi
Di Kota Tegal tinggi menurut kriteria Timmons.

3 Abang gilang 2016 Perancangan Futsal dipontianak membutuhkan


https://media.nelit Futsal Center Di lapangan futsal yang lengkap
i.com/media/publ Kota Pontianak untuk pecinta olahraga futsal, serta
ications/206104- fungsi dan klasifikasi menjadi
perancangan- menjadi dasar dalam perancangan
futsal-center-di- Futsal Center yang baik guna
kota-pontia.pdf memenuhi kebutuhan pemerintah
dalam memajukan olahraga futsal
di Kota Pontianak.

31
4 Agil Ridlho Bima 2015 Manajemen Manajemen pengelola futsal
Anggara Pengelolaan ditemanggung cukup baik karena
http://lib.unnes.ac Lapangan Futsal operasi bisnis cukup mudah
.id/22938/1/6101 Di Kabupaten dijalankan dikarenakan hambatan
411178.pdf Temanggung tidak terlalu menghambat proses
Tahun 2015 bisnis

5 Yulius haliman 2017 Analisis Persaingan lapangan futsal


https://adoc.pub/a Persaingan dibandung cukup ketat
nalisis- Lapangan Futsal dikarenakan banyaknya pesaing
persaingan- (Studi Kasus Di sehingga kita harus memberikan
lapangan-futsal- Lapangan Futsal hal yang beda dari bisnis lapangan
studi-kasus-di- Meteor Arena) futsal kita supaya memiliki nilai
lapangan-.html value tersendiri

2.4 Kerangka Pemikiran

Memulai suatu usaha dibutuhkan gagasan usaha atau ide gagasan usaha atau ide
muncul dari sebuah peluang yang tercipta di dalam suatu pasar atau dari dalam diri
sendiri tentunya harus memiliki ide yang membuat produk tersebut menjadi
menarik, memiliki kualitas baik dan benilai. Sebuah ide dapat dianalisis dan di
identifikasi dari sebuah kreativitas serta mengamati perkembangan dari produk
pesaing, ide yang di hasilkan harus bisa berbeda dari pesaing, menarik, dan
memiliki nilai lebih dibanding pesaing.
suatu usaha layak dijalankan, maka selanjutnya adalah membuat perencanaan
bisnis yang berisi gambaran produk, potensi pasar dan aspek aspek manajemen
didalamnya. Berikut ini adalah kerangka pemikiran yang penulis gunakan dalam
penelitian ini:

32
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran

33

Anda mungkin juga menyukai