Anda di halaman 1dari 50

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebelum istilah wirausaha sepopuler seperti saat ini, dulu sering kali kita dengar istilah
“Wiraswasta”. Istilah wiraswasta berasal dari kata wira (yang berarti utama, gagah, berani,
luhur, teladan dan pejuang), swa (yang bermakna sendiri), dan sta (yang berarti berdiri).
Jadi, wiraswasta (entrepreneur) adalah perjuang yang utama, gagah, luhur, berani, dan layak
menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri di atas kaki sendiri.
Bembahas mengenai business plan atau perencanaan bisnis, mau tidak mau kita harus
memulainya dari arti penting atau tujuan business plan tersebut dibuat. dan berikut ini, saya
akan mengajak anda lebih memahami mengapa pembuatan perencanaan usaha menjadi suatu
hal yang mutlak diperlukan bagi anda yang akan memulai sebuah usaha.
Beberapa pengertian tentang business plan diungkapkan antara lain oleh Hisrich and
Peters yang mengatakan bahwa : “The business plan is a written document prepared by the
entrepeneur that describe all the relevant external and internal elements involved in starting a
new venture.” (Hisrich,Peter, 1995:113). Disisi lain, business plan didefinisikan sebagai
“Business plan is a detailed study of the organization’s activities, which highlights where the
organization has been, where it is owe and where it might get to in the future, and
incorporates an action program to achieve these results.” (M.Coulthard, A.Howell,G.Clarke,
1999:3).
Dari kedua defini diatas dan sekian banyak lagi defini business plan, dapat di rangkum
bahwa business plan atau perencanaan bisnis merupakan penelitian mengenai kegiatan
organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan.Perencanaan
bisnis/business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang
akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang
dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubungannya
dengan wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang
dibuat mendekati dengan kenyataannya. Diharapkan dengan perencanaan bisnis yang baik
maka perencanaan dengan kenyataannya memiliki perbedaan yang cukup kecil. Karena itu
perencanaan bisnis ini dapat digunakan sebagai pedoman penciptaan usaha. Pengertian
lainnya, Business plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan

1
kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan
yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Business plan merupakan dokumen
tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan atau pengusaha untuk manfaatkan peluang –
peluang usaha (business opportunites) yang terdapat dilingkungan eksternal perusahaan,
menjelaskan keunggulan bersaing (competitive advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai
langkah yang haruus dilakukan untuk menjdikan peluang usaha tersebut menjadi suatu
bentuk usaha yang nyata.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Kewirausahaan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Business Plan ?
3. Tujuan dari pembuatan Business Plan ?
4. Bagaimana bentuk format dari Business Plan ?
5. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan ?
6. Apa saja kategori waktu Perencanaan Keuangan ?
7. Bagaimana kondisi dan model dalam Perencanaan Keuangan ?
8. Tujuan dari Perencanaan dan Pengendalian Keuangan ?
9. Apa fungsi dari Time Schedule dan Business Plan ?
10. Apa yang dimaksud dengan Contigency Plan ?
11. Apa saja alasan dalam memilih Lokasi Usaha ?
12. Faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih Lokasi Usaha ?
13. Bagaimana pengaruh lokasi usaha terhadap Produktifitas Usaha ?
14. Bagaimana Pengelompokan Lokasi Fasilitas Produksi ?
15. Metode apa saja dalam memilih Lokasi Produksi
16. Pengaruh Lokasi Produksi terhadap penjualan ?
17. Beriakan contoh Study Kasus dalam Business Plan ?

2
1.3. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis telah paparkan diatas, maka tujuan dalam
penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kewirausahaan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Business Plan
3. Untuk mengetahui tujuan dari pembuatan Business Plan
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk format dari Business Plan
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Perencanaan
6. Untuk mengetahui apa saja kategori waktu Perencanaan Keuangan
7. Untuk mengetahui bagaimana kondisi dan model dalam Perencanaan Keuangan
8. Untuk mengetahui tujuan dari Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
9. Untuk mengetahui apa fungsi dari Time Schedule dan Business Plan
10. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Contigency Plan
11. Untuk mengetahui apa saja alasan dalam memilih Lokasi Usaha
12. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih
Lokasi Usaha
13. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lokasi usaha terhadap Produktifitas Usaha
14. Untuk mengetahui bagaimana Pengelompokan Lokasi Fasilitas Produksi
15. Untuk mengetahui metode apa saja dalam memilih Lokasi Produksi
16. Untuk mengetahui pengaruh Lokasi Produksi terhadap penjualan
17. Untuk mengetahui contoh Study Kasus dalam Business Plan

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya,
bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan
dalam kegiatan usahanya. Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas
dengan apa yang telah dicapainya. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber
daya yang dibutuhlan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta
memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses guna meningkatkan pendapatan. Intinya
seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan
mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya.
Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas
dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya. Penelitian Mc Ber & Co di Amerika Serikat pada
usaha kecil (Zimmerer & Scarborough, 1998) menemukan sembilan ciri wirausaha yang
berhasil, yang dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut :
1. Bersifat proaktif, yaitu inisiatif yang tinggi dan asertif
2. Orientasi prestasi, yaitu melihat kesempatan dan bertindak langsung, orientasi efisiensi,
menekankan pekerjaan dengan kualitas tinggi, perencanaan yang sistematis, monitoring;
3. Komitmen dengan pihak lain,yaitu komitmen yang tinggi pada pekerjaan, dan menyadari
pentingnya hubungan bisnis yang mendasar.

2.2. Business Plan


A. Pengertian Business Plan
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,

4
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan.
Perencanaan bisnis merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana
yang diharapkan, karena di dalam perencanaan bisnis ini dapat diketahui posisi
perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin
dicapai.
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus
menyususn Business Plan. Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan
menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang saran.
Pengertian lain dari business plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan
daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.
Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198) mendefinisikan
Business Plan sebagai dokumen yang disediakan oleh enterpreuner yang memuat rincian
tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah
perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan,
karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini
dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca
pembayaran, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Selain itu juga
memuat pandangan dan ide dari untuk dua tahun yang akan datang, pandangan dan ide
dari anggota tim manajemen serta menyangkut strategi dan tujuan perusahaan yang
hendak dicapai.
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsurunsur yang relevan baik internal maupun eksternal
mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isi dari business plan sering
merupakan perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran, permodalan,
manufacturing dan sumber daya manusia.
Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis kelayakan Usaha, hal ini
dikarenakan aspek utama dalam melakukan usaha pertama kali faktor kelayakan perlu
diperhatikan dan merupakan hal yang cukup penting. Perencanaan usaha diperlukan
dalam kegiatan bisnis yang akan dilakukan maupun yang sedang berjalan agar tetap

5
berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan usaha
merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan
kebijakan perusahaan. Perencanaan usaha juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari
dana dari pihak ketiga. Ada lingkup yang perlu dijelaskan, untuk menuju perencanaan
usaha yang optimal.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para
pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan
waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar
keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana
bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat
pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri
memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat
merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada
sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas
merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.
Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga
saat ini.
B. Tujuan Pembuatan Business Plan
Bisnis plan sangat penting dilakukan karena memiliki beberapa tujuan utama yang
dapat menguntungkan perusahaan ke depannya. Berikut ini beberapa tujuan dari adanya
bisnis plan:
1. Membantu Anda agar tetap kreatif dan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan saat
awal ingin membuka sebuah bisnis.
2. Alat untuk mencari dana, sehingga Anda dapat mengatur keuangan dan berhasil
dalam bisnis.

6
3. Sarana komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan penyandang
dana. Hal ini akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis
Anda.
4. Mempermudah untuk menjalankan usaha dengan mengetahui langkah-langkah
praktis dalam menghadapi persaingan, membuat promosi, dan sebagainya, sehingga
usaha akan lebih efektif dan menghasilkan keuntungan.
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasional yang akan dilakukan.
C. Fungsi Businenss Plan
Fungsi dalam Business plan yaitu sebagai berikut :
1. Bussiness plan berfungsi untuk merancang stategi dan rencana awal bisnis.
Sebuah bisnis akan sulit berkembang apabila dijalankan tanpa rencana ataupun
rancangan bisnis. Untuk itu sangatlah penting bagi seorang wira usaha untuk
menyusun sebuah rencana bisnis agar bisnis yang ditekuni lebih terarah dan
terorientasi dengan benar dan dapat mencapai kesuksesan.
2. Untuk Mencari Sumber Dana.
Rencana bisnis yang telah disusun bermanfaat untuk mendatangkan pihak ketika
seperti investor, bank atau yang lainnya yang akan membantu bisnis yang
dijalankan. Artinya, rencana bisnis yang sudah dibuat dapat menjadi semacam
proposal atau pelengkap proposal yang akan membantu mendapatkan modal
usaha.
3. Membuat Bisnis Lebih Fokus dan Terarah
Seorang pebisnis perlu menyusun sebuah business plan atau rencana dan
rancangan bisnis agar nantinya bisnis yang akan dijalankan akan lebih fokus dan
terarah dalam menentukan jenis bisnis, modal, strategi bisnis serta jenis
pemasaran yang akan digunakan.
4. Memprediksi Masa Depan
Business plan juga dapat digunakan untuk memprediksi masa depan bisnis yang
kan dijalankan. Sebab, saat menyusun rencana bisnis, maka akan terlihat
gambaran jangka pendek, menengah dan panjang bagi bisnis yang akan
dijalankan.
5. Untuk Menaikkan Level Bisnis

7
Business plan juga dapat menaikkan level bisnis yang sedang dijalankan. Rencana
dan rancangan bisnis yang disusun dengan baik akan membuat gairah tersendiri
bagi pebisnis untuk menjalankan usaha mereka.
D. Bentuk Format Business Plan

FORMAT BUSINESS PLAN


(FORMAT RENCANA USAHA)

COVER DEPAN
- Gambar dan Design (Logo Usaha)
Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakili jenis dan karakteristik
dari usaha, yang tercerminkan dari design.
- Informasi Usaha ( nama, alamat, no telephone aktif )
Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang
dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin menghubungi.
- Executive Summary
Berisikan uraian singkat dari keseluruhan konsep/isi proposal (1-2 halaman)

BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Menjelaskan alasan pemilihan usaha (produk, nama usaha, bahan baku, dan segala hal
yang menjadi latar belakang pemilihan usaha). Disertai dengan struktur organisasi
dari usaha yang didirikan, anggota yang terlibat, peran dan tanggung jawabnya
masing-masing.
Misal: penanggung jawab pemasaran, produksi, dll
- Visi & Misi Usaha
Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang (What to
Be?) Perumusan visi menyertakan target waktu pencapaian secara jelas
Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How to
Be?). Misi setidaknya berisi beberapa hal berikut: Konsumen(pasar sasaran),
Produk/ jasa (menawarkan dan menyediakan nilai bagi konsumen), Pasar
geografis(ketika perusahaan memetakan konsumen), Technology (teknologi
yang digunakanuntuk memproduksi dan memasarkan),
Memperhatikan pertumbuhan/ keuntungan dan ketahanan, Filosofi (nilai-nilai, etika
dan kepercayaan dalam organisasi), Public Image (kontribusi yang diberikan
perusahaan kepad masyarakat), Karyawan, Kompetensi yang
berbeda dari competitor

8
Misal: menyediakan produk sabun cair yang hieginis, berkhasiat dalam merawat kulit
sensitif.
- Tujuan Yang Ingin Dicapai
Kemukakan tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan bisnis ini, baik bagi
diri sendiri maupun masyarakat

BAB 2 ASPEK PEMASARAN


Analisis pemasaran dari produk yang dihasilkan, menjelaskan bagaimana
pengusaha merumuskan STP (segmen, target dan positioning) dari produk yang
dihasilkan
- Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen yang menjadi sasaran
- Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial.
- Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita di antara pesaing
usaha yang sejenis.
Misal: ingin memproduksi pakaian anak-anak muslimah segmen pasar adalah
balita (bawah lima tahun) perempuan, dari kelas menengah ke bawah Target pasar
adalah balita perempuan muslimah, dengan jenis produk adalah rok Positioning:
produk merupakan usaha yang telah berdiri selama 7 bulan, dengan pesaing utama
adalah merk X, dengan harga Rp xxx,000
- Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
1. Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1
s/d 3 tahun. Hal ini disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran,
serta adanya produk pesaing yang sejenis
2. Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan
penjualan total produk sejenis dalam industri. Pengusaha harus mengenali
produk pesaing apa saja yang beredar di pasar.
- Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran yang akan diimplementasikan, di samping itu pengusaha juga
sudah mengetahui produk sejenis yang ada di pasar, sehingga dapat
mengantisipasinya. Strategi pemasaran disusun berdasarkan analisa 4 P yang
meliputi:
1. Product
Menjelaskan keunggulan/ kelebihan produk dibanding pesaing, berdasarkan
mutu / kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan.
2. Price
Harga yang diberikan harus bersaing, dalam arti tidak sekedar memberikan
harga murah, namun memberikan kualitas yang baik. Adanya potongan khusus

9
untuk konsumen khusus, serta skema potongan harga yang diberikan untuk
menarik konsumen
3. Promotion
Menjelaskan bagaimana cara promosi yang dilakukan sehingga konsumen
tertarik untuk membeli produk kita. Kombinasi cara-cara konvensional dan
modern berbasis teknologi informasi merupakan cara yang ampuh untuk
melakukan promosi. Bila perlu sertakan desain brosur maupun alat promosi
yang dipergunakan.
4. Placement
Menjelaskan bagaimana cara perusahaan mendistribusikan produk sehingga
sampai ke tangan konsumen dengan baik, tidak ada kerusakan dalam proses
pengiriman. Misalnya dapat menggandeng distributor besar, serta cara-cara
yang lain

BAB 3 ASPEK PRODUKSI/ OPERASIONAL


- Proses Produksi
Menjelaskan bagaimana proses produksi dalam kegiatan produksi. Pada bagian
ini dijelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan
produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam
lembaran skema atau diagram alir yang disertai dengan keterangan deskriptif,
sehingga mudah dipahami.
- Produk dan Kapasitas Produksi
Menjelaskan tentang bagaimana memperoleh bahan baku, misal dengan
membentuk kerjasama dengan pemasok, dengan kriteria harga dan kualitas bahan
baku. Dijelaskan pula bagaimana ketersediaan bahan baku tersebut, apakah jika
supplier hanya dari satu pemasok mencukupi kebutuhan produksi. Perencanaan
kapasitas produksi dilakukan mulai dari jumlah mesin, peralatan, dan faktor
produksi lainnya (manusia, listrik, air) yang diperlukan, sesuai dengan rencana
jumlah kapasitas produksi yang direncanakan.
- Sumber Daya Manusia
Supaya kegiatan operasional berjalan lancar, kemukakan bagaimana sdm yang
diperlukan untuk kegiatan produksi. Jelaskan pula tentang uraian tugas (job
description) sehingga tidak adanya tumpang tindih pekerjaan, dan memperoleh
pemanfaatan waktu yang efisien. Untuk itu pula direncanakan sebuah skema
sistem kompensasi (kalau ada pekerja), namun jika hanya pemilik yang bekerja
sendiri, tetap dirumuskan bagaimana kompensasinya, karena merupakan bagian
dari biaya produksi yang harus dikeluarkan dan dipergunakan dalam penetapan

10
harga jual produk.

BAB 4 Aspek Keuangan


Aspek keuangan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan, yang meliputi :
investasi yang dibutuhkan (kebutuhan modal kerja dan modal investasi), laporan
arus kas, penentuan harga pokok penjualan, perhitungan kriteria kelayakan
investasi (npv, irr dan bep), proyeksi neraca dan proyeksi laporan laba/rugi selama
3 (tiga) tahun.
Semua biaya yang dikeluarkan akan diperhitungkan, seperti kompensasi
karyawan, walaupun pengusaha bertindak sebagai karyawan.
Biaya, berdasarkan aktivitas volume dapat digolongkan kepada biaya tetap,
biaya variabel dan biaya Semi Variabel (biaya campuran). Walaupun pada
akhirnya biaya ini hanya digolongkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel saja.
Menurut Ilmu Ekonomi, dalam jangka panjang semua biaya adalah bersifat
variabel; karena biaya tetap itu akan berubah disebabkan oleh perkembangan
teknologi, perubahan kondisi perusahaan dan perubahan strategi manajemen.
Berikut penjelasan untuk masing-masing biaya:
1. Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam jumlah perubahan
volume kegiatan tertentu. Biaya tetap timbul akibat adanya pengambilan
keputusan dan kebijakan manajemen misalnya keputusan dalam kepemilikan
pabrik, ekuipmen dan organisasi pokok atau kepemilikan aktiva tetap.
Contoh biaya tetap:
a. gaji karyawan utama
b. biaya asuransi
c. beban pajak Bumi dan Bangunan
d. biaya penyusutan mesin pabrik
e. biaya iklan, dll
2. Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubahnya sebanding
denggan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan (tetap)
dengan adanya perubahan volume kegiatan. Biaya bahan baku merupakan
contoh biaya variabel yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi.
Contoh biaya variabel :
a. Biaya bahan baku langsung
b. Biaya bahan penolong
c. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya semi variabel adalah : biaya yang memiliki unsur biaya tetap dan biaya
variabel didalamnya. Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya
minimum untuk menyediakan jasa sedangkan unsur variabel merupakan bagian

11
dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Contoh biaya variabel :
a. Biaya pemakaian listrik
b. Biaya pemakaian air
c. Biaya pemakaian telefon dll
- Analisa Kelayakan Usaha
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat
pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang
akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang
sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai
macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor- faktor resiko yang akan
dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi.
Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai
sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang
diharapkan.
2. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil
bersih yang diharapkan selama usaha berjalan.
- Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volume penjualan yang
dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing.
Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode
tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan istilah CPV (Cost-Profit- Volume) ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada
tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

- Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk menyampaikan
informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan ini
mengiktisarkan data transaksi dalam bentuk yang berguna bagi pengambilan
keputusan. Secara umum laporan keuangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Neraca (Balance Sheet)

12
2. Laporan Laba/ Rugi (Income Statement)

Penutup
Pada saat menyajikan rencana usaha, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
pengusaha adalah sebagai berikut :
1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pembaca/evaluator
untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat
dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal
rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama usaha/nama produk, jenis
usaha, alamat, nomor telpon, dan tahun rencana bisnis dikeluarkan.
3. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 1-2 halaman yang memuat penjelasan
mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan
jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan
perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang
dibutuhkan.
4. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.

2.3. Perencanaa Keuangan

A. Pengertian Perencanaa Keuangan


Pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin
dicapai (tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pengertian perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu
kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Dengan begitu, di dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah
pencapaian, mengkaji ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah pencapaian,
serta menentukan langkah untuk mencapainya.
Business plan adalah sebuah perencanaan yang wajib dibuat oleh sebuah
perusahaan agar program usahanya lebih terarah di masa datang. Sebuah business plan
hanya bersifat konseptual atau panduan kata-kata sampai adanya beberapa angka-angka
yang ikut dicantumkan untuk melengkapi perkiraan yang ada.
Bagian keuangan dalam sebuah business plan akan selalu memegang peran
penting, karena keuangan adalah salah satu komponen yang menentukan tentang
kemungkinan pembiayaan dari semua perencanaan. Bagian keuangan juga akan

13
menentukan bagaimana perencanaan keuangan yang baik, sehingga dapat digunakan
sebagai sebuah proposal untuk mengajukan tambahan dana kepada pihak bank maupun
investor lainnya.
Perencanaan keuangan adalah perencanaan bagaimana suatu bisnis dapat
mencapai tujuannya yang tercantum dalam visi dan misi. Dalam perencanaan keuangan
tersebut terdapat analisa aktifitas dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang disertai dengan jangka waktunya.
Bisnis yang memiliki perencanaan keuangan akan memiliki pertumbuhan
pendapatan yang lebih besar dibandingkan bisnis yang tidak memiliki perencanaan
keuangan. Keputusan yang diambil akan terjadi secara logis karena berdasarkan angka-
angka yang terjadi. Dengan adanya perencanaan keuangan, manajemen juga akan
beroperasi secara efisien yang berakibat pertumbuhan yang lebih cepat.
Ketika tidak memiliki perencanaan keuangan maka bisnis tidak memiliki
pedoman dalam menjalakan kegiatannya, akibatnya perjalanan bisnis akan lebih sulit dan
dapat muncul banyak masalah. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan yang sangat besar
pasti mempunyai perencanaan keuangan. Tanpa hal tersebut, kemungkinan bisnis gagal
akan meningkat.

B. Tujuan dari Perencanaan Keuangan


Membangun usaha bukan perkara mudah, baik itu untuk perusahaan konglomerasi
beromzet miliaran maupun tergolong newbie yang tengah merintis perusahaan kecil-
kecilan pasti akan menghadapi sejumlah tantangan berusaha. Salah satu hal krusial yang
perlu diperhatikan dalam berbisnis, sudah tentu adalah masalah keuangan. Maka
membuat perencanaan keuangan perusahaan yang kompeherensif wajib hukumnya untuk
diterapkan.
Sebab, instrumen ini penting dalam mencapai tujuan bisnis. Selain itu,
perencanaan keuangan perusahaan juga bisa membantu untuk mengukur dan menjaga
agar profil keuangan perusahaan tetap sehat. Karenanya, untuk mengetahui apa saja
tujuan perencanaan keuangan untuk perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Mengontrol Penggunaan Uang Perusahaan

14
Dengan membuat pencanaan keuangan, perusahaan bisa mengetahui dengan jelas
kemana arah, tujuan dan alokasi uang atau modal perusahaan untuk membiayai
keperluan lini usaha. Sehingga anggaran perusahaan itu akan terdistribusi pada pos
yang tepat untuk digunakan untuk berbagai kepentingan yang mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan. Seperti, mengalokasikan dana untuk kegiatan produksi,
pemasaran atau distribusi yang mana ketiganya bisa mendapat porsi sesuai
perencanaan perusahaan agar jangan sampai mengalami over buget.
Melalui rencana keuangan kamu juga bisa memantau kelancaran arus kas masuk
dan keluar. Lini usaha apa saja yang mendatangkan banyak keuntungan, atau biaya-
biaya apa saja yang tidak terlampau penting, namun bisa ditekan untuk mengurangi
pengeluaran, semuanya akan terpantau. Hal ini yang kemudian akan membuat kamu
tetap memiliki kas yang cukup untuk menjalankan operasional bisnis, sehingga
kestabilan keuangan bisnis pun tetap terjaga.
2. Meningkatkan Produktivitas
Setelah mengetahui kondisi keuangan melalui rencana keuangan, maka kamu bisa
memperoleh gambaran untuk meningkatkan produktivitas. Caranya adalah dengan
merencanakan pembiayaan untuk lini produktivitas yang selama ini belum pernah
dilakukan atau dengan merencanakan pembelian aset produktif.
Dengan produkivitas perusahaan yang meningkat, maka peluang perusahaan
untuk berkembang lebih pesat juga akan semakin besar. Secara tidak langsung, dengan
perencanaan keuangan yang tepat maka kamu dapat membangun masa depan bisnismu
menjadi lebih baik.
3. Sebagai Bahan Evaluasi dan Tolak Ukur Usaha
Perencanaan keuangan juga bermanfat untuk mengukur sejauh mana pencapaian
bisnis perusahaan. Hal ini bisa diketahui dari apa saja yang menjadi isi perencanaan
keuangan dan sejauh apa hasilnya berdasarkan evaluasi pada periode tertentu. Dengan
demikian kita akan menjadi tahu dan memahami sejauh mana perusahaan sudah maju
dan berkembang. Faktor apa saja yang menghambat usahamu sehingga perolehan
margin tidak bisa didapat secara maksimal.
Jika belum mengalami kemajuan usaha signfikan, melalui perencanaan bisnis ini
kamu juga dapat menentukan langkah selanjutnya yang perlu diambil meningkatkan

15
bisnis asalkan dengan panduan yang tepat dan terukur agar bisa mencapai tujuanmu
memperoleh keuntungan.

C. Kategori Waktu dalam Perencanaan Keuangan


Merencanakan Keuangan Memerlukan Proses dan Waktu. Semuanya tidak bisa
dilakukan dengan instan.
Dan inilah bentuk waktu dan perencanaan keuangan
 Langkah 1: Membuat dan Mengontrol Anggaran
Anggaran adalah salah satu alat keuangan yang sangat penting. Dengan menggunakan
anggaran keuangan rumah tangga, Anda dapat mengetahui uang yang boleh dikeluarkan
untuk masing-masing pos pengeluaran, misal berapa yang boleh dikeluarkan untuk pos
pendidikan anak, kesehatan, hobi, keperluan pribadi dan lainnya.
 Langkah 2: Mencatat Keuangan
Catatan keuangan adalah tools yang berfungsi untuk mengingatkan kita kemana uang kita
mengalir, dan Anda dapat mengetahui kebocoran-kebocoran dalam keuangan Anda.
Setiap klien yang datang ke perencana keuangan selalu dicek pola pengeluarannya.
Dimana letak kebocoran keuangan dan bagaimana cara membelanjakan uangnya.
Seringkali hal ini menjadi permasalahan, karena mereka tidak memiliki catatan keuangan.
Bagaimana kita bisa, melakukan perbaikan jika kita tidak memiliki data yang cukup?
Sebenarnya mencatat keuangan adalah pekerjaan yang sederhana, namun kita masyarakat
Indonesia tidak terbiasa mencatat keuangan. Jika Anda mau memperbaiki kondisi
keuangan Anda, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencatat keuangan.
 Langkah 3: Merencanakan Keuangan dan Menjalankan
Langkah ketiga adalah mulai merencanakan keuangan dan menjalankan. Hitung berapa
dana yang harus Anda persiapkan untuk mewujudkan impian Anda. Misal Anda ingin
menyiapkan biaya kuliah anak, maka Anda harus mulai menghitung berapa yang
dibutuhkan untuk biaya kuliah anak? Dan berapa yang harus diinvestasikan setiap
bulannya?
Setelah itu, langkah berikutnya adalah memantau seberapa jauh kemajuan (progress) dari
tujuan keuangan Anda. Mulailah dengan merencanakan tujuan-tujuan keuangan jangka
pendek yang mudah diwujudkan.

16
 Langkah 4: Berinvestasi
Rencana keuangan saja tidak cukup untuk mewujudkan tujuan keuangan Anda. Anda
perlu berinvestasi untuk membuat uang Anda bekerja lebih kereas. Langkah-langkah
sebelum berinvestasi adalah hitung dan simulasikan, kemudian berinvestasi sesuai
dengan tujuan keuangan. Terakhir pantau perkembangan investasi Anda setiap akhir
bulan.
 Langkah 5: Cek Kesehatan Keuangan
Jangan lupa, selalu cek kesehatan keuangan Anda. Ada banyak keuntungan, jika Anda
sehat secara keuangan, antara lain: proses kredit Anda dapat lebih mudah disetujui, uang
Anda bekerja untuk mewujudkan tujuan keuangan Anda dan keuntungan lainnya.
 Langkah 6: Lakukan Perbandingan Produk Keuangan
Banyak orang Indonesia, tidak terbiasa dengan membandingkan produk-produk
keuangan. Alasannya sederhana: ribet, repot, tidak memiliki waktu untuk harus melihat
satu-persatu produk keuangan. Padahal Anda bisa mendaptkan bunga yang paling murah
untuk kredit Anda (kartu kredit, KTA, KPR, kredit kendaraan). Anda juga dapat membeli
investasi dengan hasil yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda
(investasi reksa dana, saham, deposito, tabungan). Anda juga dapat membeli produk-
produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dengan biaya premi yang paling
terjangkau

D. Kondisi dan Model dalam Perencanaan Keuangan


- Kondisi Perencanaan Keuangan
Kondisi perencanaan keuangan juga harus dipahami oleh manajer produksi.
Dalam kegiatan perencanaan keuangan bisnis plan biasanya didahului dengan kegiatan
melakukan prakiraan (forecasting) tentang apa yang diharapkan akan terjadi di masa yang
akan datang. Untuk pengambilan keputusan, prakiraan untuk masa yang akan datanglah
yang relevan, bukan apa yang telah terjadi. Meskipun demikian, kita sering menggunakan
kejadian historis sebagai titik tolaknya, meskipun dapat juga kita menggunakan dasar
pertimbangan lain. Berikut kondisi yang harus diketahui dalam perencanaan keuangan :

17
1. Arus Kas Perusahaan
Perencanaan keuangan adalah memperkirakan bagaimana posisi keuangan
perusahaan di masa yang akan datang (bisa bulan depan, triwulan depan, tahun depan),
termasuk di dalamnya perkiraan tentang berapa banyak pendanaan ekstern yang harus
dicari. Analisis terhadap apa yang telah terjadi memang penting, tapi perencanaan untuk
masa yang akan datang lebih penting lagi. Sebelum menyusun rencana keuangan,
manajer keuangan perlu memahami bagaimana perencanaan keuangan arus kas dalam
perusahaan. Bagi manajer keuangan kas yang menjadi perhatian dan jangan melupakan,
laba rugi menurut akuntansi.
2. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Perusaha
Dalam suatu periode, misalnya satu tahun laporan keuangan yang disajikan
perusahaan menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan dana kas. Dari mana
saja sumber dan penggunaan dana tersebut?
Sumber dana berasal dari:
 Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
 Penurunan bruto aktiva tetap
 Kenaikan bersih kewajiban dan utang
 Penambahan modal sendiri
 Dana yang diperoleh dari operasi
Penggunaan dana berasal dari:
 Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
 Penambahan bruto aktiva tetap
 Penurunan kewajiban dan hutang
 Pengurangan modal sendiri
 Pembayaran dividen
Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan kepada penerapan
matching principle dalam pendanaan. Prinsip ini menyatakan bahwa penggunaan jangka
panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang, sedangkan dana jangka pendek
hanya untuk keperluan jangka pendek. Dengan demikian, prinsip ini lebih menekankan
pada pertimbangan likuiditas.

18
- Model Perencanaan Keuangan :
Bahan baku : Sebagian perencanaan akan meminta pengguna menggunakan ekspektasi
masa depan untuk nilai – nilai yang diramalkan untuk banyak variabel lainnya.unsur –
unsur model diantaranya:
Ramalan penjualan : ramalan penjualan akan menjadi penggerak yang artinya pengguna
model perencanaan akan memberikan nilai ini, dan kebanyakan nilai lainnya akan
dihitung berdasarkan atas nilai tersebut. Perencanaan akan berfokus pada proyeksi
penjualan di masa akan dating dan asrt pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung
penjualan tersebut. Sering kali ramalan penjualan akan diberikan dalam bentuk tingkat
pertumbuhan dalam penjualan dan bukannya dalam satu angka penjualan yang eksplisit.
Ramalan yang sempurna tentu tidak mungkin sebab penjualan bergantung pada kondisi
ekonomi di masa depan yang tidak pasti.
Laporan pro forma : sebuah rencana keuangan yang memiliki ramalan neraca, laporan
laba rugi, dan laporan kas disebut laporan keuangan pro forma, atau disingkat pro forma
saja. Pro forma secara harfiah berarti “ dalam bentuk”. Dalam hal ini laporan keuangan
adalah bentuk yang kita gunakan untuk membuat laporan ini berdasarkan proyeksi dari
hal – hal penting, seperti penjualan. Pro forma adalah out put dari model perencanaan
keuangan.
Persyaratan Aset : suatu rencana keuangan akan menguraikan proyeksi belanja modal.
Minimal, proyeksi neraca akan memuat perubahan –perubahan dalam total asset tetap dan
modal kerja bersih. Perubahan ini secara efektif merupakantotal anggaran modal
perusahaan. Oleh sebab itu, usulan belanja modal di area – area yang berlainan harus
direkonsiliasikan dengan kenaikan secara keseluruhan yang termuat didalam rencana
jangka panjang.
Persyaratan Keuangan : rencana keuangan akan memuat tentang satu bagian ketentuan
pandanaan yang dibutuhkan. Rencana keuangan perusahaan harus mempertimbangkan
jenis – jenis sekuritas apa yang akan dijual dan apa metode emisi yang paling tepat.
Penyeimbang (Plug) : setelah perusahaan memiliki ramalan penjualan dan estimasi
mengenai belanja asset, dibutuhkan sejumlah pendanaan baru karena proyeksi total asset
akan melebihi proyeksi total kewajiban dan ekuitas. Atau neraca tidak seimbang.

19
Karena pendanaan baru mungkin dibutuhkan untuk menutupi seluruh proyeksi belanja
modal, maka akan dipilih satu variabel “penyeimbang” keuangan yang harus dipilih.
Penyeimbang ini adalah sumber atau sumber – sumber pendanaan eksternal khusus yang
dibutuhkan untuk mengatasi setiap kekurangan/kelebihan dalam pendanaan dan
karenanya akan menyeimbangkan neraca kembali.
Asumsi – asumsi perekonomian : rencana tersebut akan harus secara eksplisit
menyatakan lingkungan perekonomian di mana perusahaan akan berada seanjang umur
rencana. Di antaranya tingkat suku bunga dan tariff pajak perusahaan.

2.4. Time Schedule

A. Pengertian Time Schedule

Pengertian time schedule secara umum adalah rancangan waktu pelaksanaan kegiatan,
mulai dari awal kegiatan hingga akhir pelaksanaan. Di dalam time schedule dijelaskan
secara detil aktivitas apa saja yang harus dilakukan dan kapan harus terselesaikan. Jadi,
time schedule ibaratnya adalah pedoman kegiatan yang harus dilalui sejak hari kesatu
hingga terselesaikannya seluruh kegiatan.

Fungsi Time Schedule adalah memegang peranan penting dalam setiap kegiatan, baik
skala kecil maupun skala besar. Mulai dari kegiatan sekolah, kampus hingga sebuah proyek.
Semuanya membutuhkan time schedule.

B. Pentingnya Time Schedule

Mengapa time schedule sangat penting? Sebab time schedule memiliki sejumlah fungsi
vital berikut ini:

1) Semua elemen kegiatan bisa dilaksanakan terjadwal dan tepat waktu. Dengan demikian
bisa menjadi monitoring sekaligus kontrol aktivitas.
2) Membantu menyusun urutan aktivitas yang harus dikerjakan. Misalnya time schedule
pendirian rumah, yakni mulai dari waktu yang harus diselesaikan untuk penyiapan
lahan, selanjutnya diteruskan dengan penyiapkan desain rumah, pemilihan pekerja,
penyediaan bahan baku, pengerjaan, dst.

20
3) Meningkatkan efektifitas dan efisien. Dengan time schedule semua kegiatan telah
terjadwal dan diberi tenggat waktu pelaksanaannya. Artinya, tidak ada kegiatan yang
mengalir begitu saja. Semua ada deadline-nya. Dengan cara ini, setiap orang yang
terlibat di dalam kegiatan tersebut akan bersungguh-sungguh mematuhi time schedule
yang telah dibuat. Walhasil, tidak ada waktu, tenaga, biaya, maupun pikiran yang
terbuang secara percuma. Semua difungsikan seoptimal mungkin mengikuti time
schedule tersebut.
4) Mencapai hasil riil Time schedule menjelaskan urutan kegiatan yang harus dilakukan
dari awal hingga akhir. Artinya, ada bentuk riil yang akan dicapai dengan adanya time
schedule ini.

C. Fungsi time schedule dalam Business Plan

a) Memberi arahan pekerjaan yang lebih terfokus


b) Diharapkan setiap pekerjaan yang dapat terselesikan secara terjadwal
c) Dengan kualita time schedue yang sempurna dan dengan disusun dengan konsep
manajemen keuangan modern serta dengan mengedepakan prudential pronsiple
(pronsip kehatia2an) diharapkan dapat menyelesaikan pekerjaan yang berkualitas
dan bertanggung jawab

D.Contoh dari time schedule business plan

21
2.5. Contigency Plan

A. Pengertian Contigency Plan

Contingency plan secara sederhana dapat diartikan sebagai serangkaian langkah yang
telah disiapkan dan akan dijalankan jika terjadi suatu kondisi yang tidak diharapkan terjadi
serta menganggu suatu operasi normal. Isi suatu contingency plan sangat bervariasi dari satu
bisnis dengan bisnis lainnya, tergantung dari proses bisnis serta barang atau jasa yang
dihasilkan. Namun selayaknya suatu contingency plan bisnis berisi list potensi bencana,
situasi darurat, serta ancaman lain disertai dengan bagaimana suatu bisnis merespons setiap
kondisi yang tidak diinginkan tersebut.

Sebagai owner dan leader dari suatu bisnis, seorang entrepreneur sejatinya memahami
apa itu contingency plan dan memahami potensi-potensi resiko yang mungkin mengancam
bisnisnya, serta merencanakan langkah-langkah solusi dalam sebuah contingency plan. Jadi
suatu contingency plan adalah serangkaian rencana tindakan yang sudah harus dibuat
sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

Contohnya : serangkaian tindakan atau langkah yang dilakukan setelah satu-satunya


mesin alat produksi yang sudah full capacity rusak parah, sehingga tidak mampu
berproduksi adalah bukan contingency plan. Namun jika seorang entrepreneur dan teamnya
telah memiliki list mesin alat produksi yang sudah full capacity, kemudian untuk mesin-
mesin yang memiliki jaminan supplier diperjelas kontrak serta jaminan perbaikannya, untuk
mesin-mesin yang spare parts nya ada di pasar lokal dibuatkan list spare part serta nomor
kontak supplier, dan untuk mesin-mesin khusus serta memerlukan waktu lama untuk
penyediaan spare parts (long lead items spare parts) disediakan spare parts-nya sebagai stok,
maka sudah bisa dikatakan seorang entrepreneur sudah memiliki contingency plan terhadap
potensi hilangnya produksi dari kegagalan mesin produksi.

Keuntungan yang didapat oleh seorang entrepreneur yang memiliki contingency plan
ini adalah kecepatan waktu recovery terhadap bisnis yang terganggu, perlindungan terhadap
karyawan, keluarga, pegawai, customer, menjaga image dan reputasi bisnis, meminimalkan
kehilangan data, meminimalkan pengambilan keputusan kritis di waktu-waktu kritis, dan
tentunya menekan angka kerugian (loss) jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

22
B. 4 tahapan komponen dalam contingency plan

1) Business Impact Analysis

Pada komponen tahap ini, tim CP dilengkapi dengan informasi dan tantangan yang mereka
hadapi. Setiap informasi yang diperoleh akan diidentifikasi dan dibuat perencanaan per
setiap unit bisnis untuk mengembangkan skenario kesuksesan organisasi. Setelah skenario
selesai, maka dilakukan tindakan lanjut untuk menanggapi kejadian tak terduga untuk
selanjutnya dilakukan analisis biaya, perencanaan lanjut, serta hasil yang mungkin terjadi
sebagai evaluasi organisasi di masa mendatang.

2) Incident Response Plan

Tahap ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas sebagai deteksi dan antisipasi atas efek
yang terjadi akibat dari kejadian yang tak terduga. Pada komponen tahap ini dilakukan
pengukuran yang dilakukan ketika kejadian, lalu dibandingkan dengan kondisi sesudah dan
sebelum kejadian. Tim juga diharapkan dapat merencanakan dan mendeteksi respon serta
aksi yang harus dilakukan untuk menanggapi kejadian tersebut.

3) Disaster Recovery Plan

Tahap komponen dimana perencanaan dilakukan atas antisipasi dan persiapan dari kejadian
yang tak terduga. Pada tahap ini disusun skenario lanjut mulai dari proses yang paling
penting bagi organisasi, serta melakukan restorasi sistem dan data penting perusahaan.

23
Tahap ini juga menyiapkan kebijakan yang mengandung elemen-elemen seperti misalnya
ruang lingkup, kebutuhan sumber daya, pelatihan, maintenance, dll.

4) Business Continuity Plan

Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa bisnis akan dapat tetap berjalan apabila terjadi
kejadian yang tak diinginkan. Pada tahap ini dianalisis strategi berkelanjutan untuk masa
mendatang serta manajemen resiko dan krisis atas respon kejadian tersebut.

C. Langkah – langkah membuat Contingancy Plan

Untuk membuat sebuah contingency plan yang baik dan berpotensi menyelamatkan
bisnis maka ada beberapa langkah yang patut diambil ketika menyusunnya.

1. Identifikasi dan prioritaskan sumber daya

Lakukan penelitian di dalam perusahaan Anda dan buatlah daftar sumber daya
krusialnya seperti tim, peralatan, fasilitas, dll. Setelah itu, Anda dapat memprioritaskan
daftar itu dari yang paling penting hingga tidak penting. Untuk membantu Anda dalam
menyusun daftar prioritas, maka perhatikanlah tips berikut ini:

 Fokuslah pada peristiwa paling kritis yang mungkin akan Anda hadapi di masa
depan, berikan peringkat atau skala 1-10 untuk masing-masing perkiraan tersebut.
Kenali pula dampak apa yang bisa muncul dari peristiwa tersebut.
 Kembangkan peringkat untuk seberapa sering risiko mungkin terjadi. Contohnya,
Anda bisa memberi nilai 10 untuk kejadian yang mungkin terjadi sebulan sekali, dan
nilai 1 untuk kejadian yang mungkin terjadi dalam 20 hingga 50 tahun ke depan.
 Kerjakan skor tertinggi terlebih dahulu. Area yang penting bagi keberlangsungan
perusahaan biasanya dilitakkan pada prioritas atas. Contohnya, bagaimana Anda
mempertahankan arus kas, pangsa pasar, serta dukungan staf.
 Kembangkan skenario untuk risiko dengan peringkat tertinggi. Anda perlu membuat
skenario realistis untuk tiap risiko guna mengembangkan contingency plan yang

24
efektif. Pada bagian ini, Anda dapat menentukan pula dampak yang muncul dari
suatu peristiwa.
 Kembangkan berbagai gradasi skenario dari skenario yang sama, seperti skenario
terbaik hingga skenario terburuk.

2. Cari risiko utama

Cobalah untuk mencari tahu tentang gambaran lengkap mengenai peristiwa yang dapat
membahayakan sumber daya Anda. Analisa setiap bidang, tim, dan juga departemen yang
ada. Dan bila perlu, Anda bisa menyewa konsultan yang berpengalaman.

Berikut ini beberapa contoh risiko utama yang mungkin muncul dalam bisnis Anda:

 Pembelian: Bagaimana jika pemasok utama Anda bangkrut? Atau bagaimana jika
Anda kehilangan akun kredit dengan salah satu vendor kepercayaan Anda?
 Staf dan karyawan: Bagaimana jika salah satu staf yang Anda andalkan mengajukan
resign? Atau bagaimana jika manajer Anda mengajukan cuti dalam jangka waktu
yang panjang?
 Penjualan: Bagaimana jika salah satu sales andalan Anda berbelok pada pesaing
bisnis Anda? Bagaimana jika salah satu staf yang mengelola media sosial melakukan
kesalahan fatal yang berdampak pada pemboikotan produk Anda?
 Bencana alam: Bagaima jika akses listrik di daerah Anda tiba-tiba padam dan
berpotensi menghilangkan data-data penting di perusahaan Anda? Bagaimana jika
bencana seperti banjir, gempa, atau kebakaran terjadi?

Untuk merangkumnya, maka ada tiga kunci pertanyaan yang harus Anda jawab saat
menyusun contingency plan:

 Apa yang mungkin terjadi?


 Apa yang akan kita lakukan sebagai tanggapan?
 Apa yang bisa kita lakukan sebagai persiapan sebelum kejadian buruk itu terjadi?

25
3. Buat draft contingency plan

Jika Anda bisa, maka tuliskan draft contingency plan untuk setiap risiko yang Anda
identifikasi. Mulailah dari yang paling atas atau paling penting dari kehidupan organisasi
Anda. Apa pun rencananya, pemikiran di baliknya harus menjadi langkah yang diperlukan
guna melanjutkan normalisasi perusahaan. Buatlah pula rencana darurat untuk masing-
masing resiko yang mungkin terjadi, untuk menjabarkan langkah demi langkah yang perlu
Anda tempuh, beberapa poin yang wajib dipertimbangkan adalah:

 Garis waktu
Ketika membuat rencana darurat, pastikan untuk melihatnya dari prespektif garis
waktu. Contohnya, apa yang perlu Anda lakukan di jam pertama setelah kehilangan
data? Bagaimana dengan hari-hari selanjutnya?
Anda dapat membuat jadwal untuk skenario yang berhubungan dengan kerentanan
fisik, organisasi, atau kelembagaan. Tempatkan orang berbeda untuk segera melakukan
aksi ketika sebuah peristiwa terjadi.
 Komunikasi
Tentukanlah siapa yang bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan semua orang
lain untuk setiap skenario yang ada.
 Kebutuhan staf
Bicaralah dengan masing-masing departemen dan minta mereka membuat draft yang
berisi segala keperluan mereka saat skenario dijalankan. Selanjutnya, buat pengaturan
yang dibutuhkan untuk menyediakannya.
 Kurangi risiko
Misalnya saja, untuk bencana alam, maka Anda bisa meminimalkan risiko dengan
bergabung pada perusahaan asuransi yang memadai. Sedangkan untuk mengurangi
risiko kehilangan data, Anda dapat menyimpan dengan aman di cloud atau aplikasi
penyimpan data lainnya.

4. Putuskan langkah apa yang diambil untuk menjalankan bisnis Anda kembali

Sebagai contoh, saat Anda harus berhadapan dengan banjir. Maka tentukan hal apa saja
yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Apakah itu dari segi

26
insfratruktur gedung ataukah dari segi pemberdayaan lingkungan. Pastikan pula Anda telah
melakukan analisis dampak bisnis, sehingga Anda mampu memenuhi misi perusahaan dan
terus beroperasi meskipun sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

5. Bagikan draft rencana tersebut

Ketika Anda telah menuliskan contingency plan, maka pastikan bahwa semua orang di
organisasi memiliki salinannya. Sebaik apapun rencana darurat yang Anda buat tidak akan
efektif jika belum dikomunikasikan dengan baik. Pastikan semua orang tahu akan peran
mereka masing-masing, dan bila diperlukan berikan pelatihan untuk hal tersebut. Hal ini
akan mengurangi kemungkinan panik saat hal buruk terjadi pada perusahaan.

6. Uji rencana darurat tersebut

Anda dapat melakukan pengujian hemat biaya dengan melakukan pengujian dalam
beberapa tahap. Jika suatu “area” terbukti cacat atau bertentangan dengan rencana darurat
dari departemen lainnya, maka Anda bisa mengedit dan menguji ulang rencana tersebut.

 Lakukanlah tinjauan staf senior untuk memilih tanggal dan waktu guna membahas
semua rencana darurat dan mengenali semua pihak yang secara tuntas akan
menyelesaikan tugas mereka.
 Lakukan tinjauan antar departemen agar setiap departemen mampu meninjau
rencana dari departemen yang lain. Hasil akhirnya, akan ditemukan bila ada hal yang
bertabrakan satu dengan yang lain dan perlu direvisi.
 Pelajarilah kegagalan sistem. Maksudnya, pengujian melibatkan simulasi kegagalan
sistem dan / atau vendor. Anda bisa memainkan skenario peran tanpa harus benar-
benar mematikan peralatan atau proses penting lainnya.

7. Jalankan rencana tersebut

Anda telah membuat contingency plan dan telah menyebarkannya ke seluruh divisi
perusahaan, maka langkah yang tidak kalah penting selanjutnya yaitu memastikan bahwa
skenario yang telah disusun tersebut berjalan ketika diperlukan.

27
8. Lakukan peninjauan kembali

Bagaimana pun, contingency plan dapat ditinjau atau direvisi kembali untuk
penyesuaian kondisi. Misalnya perubahan pada organisasi, karyawan, teknologi, dan sumber
daya lainnya. Lakukanlah pembaruan contingency plan secara berkala.

 Libatkan lebih dari satu orang dalam pembaruannya, bahkan karyawan baru pun bisa
diberi kesempatan untuk sekedar memberi masukan.
 Konfirmasi semua asumsi dengan mencocokkannya dengan data termutakhir atau
memeriksanya bersama pihak ketiga.

9. Simpan contingency plan di tempat yang mudah dijangkau

Berikut ini beberapa kiat untuk menyimpan contingency plan dan memastikan bahwa
rencana darurat Anda akan membantu saat terjadi masalah:

 Hindari menyimpan contingency plan hanya dalam bentuk digital. Jika daya padam
dan Anda kehilangan data, maka Anda tidak akan bisa mengaksesnya kembali.
Simpan dalam salinan kertas juga untuk berjaga-jaga.
 Simpan salinan di dalam dan di luar kantor, pastikan ada staf yang dipercaya untuk
mengakses contingency plan tersebut saat Anda melakukan perjalanan bisnis.
 Selain itu, simpan contingency plan di tempat yang mudah diakses, aman dari
kebakaran, atau banjir.

2.6. Lokasi Usaha dan Produksi

A. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam meilih lokasi usaha


Menurut Tjiptono (2008), Lokasi usaha adalah tempat usaha beroperasi atau
tempat usaha melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
mementingkan segi ekonominya. Lokasi usaha adalah hal utama yang perlu
dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat
menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam memilih lokasi usahanya, pemilik lokasi
usaha harus mempertimbangkan faktor-faktor pemilihan lokasi, karena lokasi usaha
adalah aset jangka panjang dan akan berdampak pada kesuksesan usaha itu sendiri

28
Strategi memilih lokasi usaha yang strategis merupakan hal yang perlu
diperhatikan sebelum membuka usaha. Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan
lokasi usaha ini menjadi salah satu factor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari
sebuah usaha. Semakin startegis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat
penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya,
jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun tidak akan terlalu bagus.
Untuk itu sebelum memilih sebuah bisnis atau usaha sebaiknya pilih terlebih
dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha. Berikut bebrapa factor
yang sebaiknya diperhatikan sebagai bahan pertimbangan strategi memilih lokasi usaha.

9 Strategi memilih lokasi usaha :


1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi
Usahakan memilih lokasi yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi.
Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk disuatu lokasi, maka semakin besar pula
potensi pasar sebuah usaha. Coba saja bandimgkan tingkat pendapatan usaha yang
lokasinya didaerah pedesaan dengan dengan usaha yang berada didaearah perkotaan,
omset yang diperoleh akan sangat jauh berbeda.

2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi


Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha
yang akan dibangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh
terhadap daya beli konsumen. Jika ingin menjalankan usaha dengan produk dengan harga
yang sedikit tinggi, sebaiknya pilih lokasi dengan daya belinya yang cukup tinggi (missal
di kota kota besar). Sedangkan jika ingin menawarkan suatu produk dengan harga yang
relative murah, tidak akan jadi masalah jika anda memilih lokasi yang daya beli
masyarakatnya kurang. Karena konsumen didaerah tersebut lebih mementingkan harga
murah dibandingkan kualitas produk yang dijual.

3. Memperhatikan tingkat lalu lalang kendaraan yang lewat


Perhatikan trafik lalu Lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal
ini juga mempengaruhi jenis usaha yang cocok didaerah tersebut. Untuk daerah yang

29
juala pejalan kaki, usaha toko kelontong atau usaha minuman dingin sangat cocok dijual
didaerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui kendaraan bermotor, bias
mecoba usaha bengkel yang lebih dibutukan. Sesuaikan jenis usaha anda dengan para
konsumen yang lalu Lalang dilokasi tersebut.

4. Banyaknya usaha yang mendukung lokasi tersebut


Semakin banyak usaha yang ada disekitar lokasi, maka konsumen yang dating ke
lokasi juga semakin ramai. Karena dilokasi gtersebut terdapat berbagai macam usaha
yang menyediakan berbagai produk yang berbeda pula, sehingga para konsumen leboih
tertarik dating ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha. Missal nya saja lokasi
pasar atau mal yang ramai pengunjung.

5. Sesuaikan dana sesuai lokasi yang akan dipilih


Biasanya lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall atau dipinggir jalan
yang nya strategis harga sewa nya lebih mahal dibandinghkan lokasi usaha yang kurang
strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang anda miliki, dengan lokasi usaha yang dipilih.
Jangan memilih lokasi yang harga sewa nya mahal, tetapi tidak ramai pengunjun.

6. Pilih lokasi usaha yang tingkat kopetinsinya rendah


Jika dilokasi tersebut sudah banyak usaha yang sejenis, sebaiknya lokasi ini
dihindari. Namun jika yakin karena posisi nya yang sangat strategis maka harus siap
bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan usaha anda dengan
usaha lain yang sejenis.

7. Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha


Usahakan meilih lokasi uasaha yang mudah diakses oleh para konsumen. Jika
memungkinkan pilih lokasi usaha yang dilewati kendaraan umum. Agar konsumen yang
tidak memiliki kendaraan pribadi bias menjangkau lokasi usaha.

30
8. Tingkat keamanan yang mendukung
Lokais yang juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan
ragu meninggalkan kendaraan titempat parkir, dan bias menikmasti pelayanan usaha
dengan rasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman bias mengurangi resiko pencurian
maupun perusakan yang bias terjadi pada usaha yang ada dilokasi yang kurang aman.

9. Perhatikan lokasi kebersihan usaha


Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung ataupun outlet yang
berada dilingkungan kumuh. Merak akan merasa ragu untuk membeli suatu produk.
Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar lokasi, agar konsumen merasa nyaman
berkunjung ke lokasi usaha.

Tips memilih lokasi usaha


Beriku ini bebrapa tips memilih lokasi usaha yang benar:
1. Mudah terlihat
Memilih tempat yang mudah terlihat akan membuat tempat usaha anda cepat dikenal
oleh masyarakat. Apabila usaha berupa fashion dan food makan dengan memilih
lokasi yang mudah dilihat tentunya akan menekan budget promosi.
2. Akses
Dalam meilih lokasi usaha sangat penting mempertimbangkan akses jalur yang
dilalui. Dengan memilih lokasi yang banyak orang berlalu lalang dan mudah maka
akn membuka peluang pengunjung yang dating semakin banyak.
3. Dekat dengan konsumen
Tetntukan target pasra terlebih dahulu, agar membantu memudahkan dalam penjualan
produk. Membuka usaha pada lokasi yang dekat dengan konsumen akan
memudahkan mereka mengunjungi lokasi usaha. Selain memnghemat waktu dan
tenaga biasanya lokasi yang dekat dengan konsumen akan menjadi pilohan pertama
mereka.
4. Sewa tempat

31
Dalam memilih tempat atau lokasi usaha yang strategis maka akan membuat biaya
sewa yang tinggi pula . pertimbangkan dengan jumlah pemasukan atau keuntungan
setiap bulannya jika akan menyewa pada lokasi yang strategis.
5. Perijinan
Sebelum memulai usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terutama
perijinan usaha. Jangan sampai mengabaikan perijinan karena akan dapat
menimbulkan risiko yang besar dikemudian hari.
6. Lingkungan sekitar tempat usaha
Perhatikan lingkungan sekitar tempat usaha,pastoikan lingkungan mendukung dan
sesuai dengan jenis usaha. Apabila membuka usaha kuliner pastikan denkat dengan
café, warnet, kost-kostan ataupun kampus

B. Pengaruh lokasi usaha terhadap produktivitas usaha


Sebelum memulai usaha alangkah baiknya seorang entrepreneur melibatkan
konsep marketing mix yang dikenal dengan 4P (product, price, place, promotion) di
dalam perencanaan bisnisnya terlebih lagi jika seorang entrepreneur tersebut baru
memulai sebuah start up. Fokus pembahasan kali ini adalah pada place yang terkait
dengan pemilihan lokasi usaha dalam bisnis. Menurut Kotler (2009) place merupakan
segala sesuatu yang menunjukkan berbagai kegiatan bisnis untuk membuat produk agar
mudah diperoleh oleh pelanggan dan selalu tersedia bagi pelanggan. Apabila berada
dalam kondisi bisnis yang memiliki persaingan ketat, faktor pemilihan lokasi menjadi
komponen utama yang penting agar usaha yang dijalankan juga dapat bersaing secara
efektif, maka perlu adanya lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau oleh
konsumen. Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
kesuksesan sebuah usaha.
Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha untuk
menarik konsumen dalam rangka mendapatkan keuntungan dan sebaliknya apabila
terdapat kesalahan dalam pemilihan lokasi akan menghambat kinerja bisnis dan secara
otomatis keuntungan maksimal tidak akan dapat dirasakan oleh pengusaha tersebut.
Harding (1978) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
bisnis yaitu lingkungan masyarakat, sumber daya alam, tenaga kerja, kedekatan dengan

32
pasar, fasilitas dan biaya transportasi, tanah untuk ekspansi, dan pembangkit tenaga
listrik.
Keputusan penentuan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis bisnis apa yang
dimiliki oleh para pengusaha tersebut. Misalnya saja untuk pengusaha yang memilih
lokasinya dekat dengan lokasi industri memiliki strategi untuk meminimalkan biaya
operasional perusahaan, sedangkan untuk lokasi dekat dengan gudang para pengusaha
memikirkan agar biaya operasional dapat ditekan dan kecepatan pengiriman dapat
dimaksimalkan. Di balik penentuan ini terdapat strategi penentuan lokasi yang harus
diketahui oleh pemilik usaha dalam rangka memaksimalkan keuntungan pada lokasi
mereka di kedepannya. Berbeda jenis perusahaannya maka akan berbeda pula faktor
yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi.
Untuk itu, penentuan lokasi usaha sangat berpengaruh terhadap perkembangan
bisnis. Karena semakin strategi lokasi usaha, semakin besar pendapatan yang diperoleh
perusahaan. Dan begitupun sebaliknya, semakin tidak strategisnya lokasi perusahaan,
maka akan memberikan dampak yang negative untuk perusahaan seperti menambahnya
pengeluaran-pengeluaran perusahaan.

C. Alasan memilih lokasi produksi


Lokasi produksi adalah posisi keberadaan suatu aktivitas produksi di tempat yang
sesuai dengan ruang lingkup bentuk bisnis tersebut. Posisi lokasi produksi bersifat sangat
fleksibel, karena semua itu di sesuaikan dengan bentuk bisnis atau usaha yang di jalankan
dengan menempatkan perhitungan pendekatan skala ekonomi sebagai salah satu acuan
dalam pengambilan keputusan yang di buat.
Penempatan skala ekonomi artinya di lihat dari segi nilai ekonomis, namun ada
juga ukuran lain yang non ekonomis. Seperti kondisi dan situasi masyarakat, alam, dan
stabilitas politik di tempat tesebut.
Beberapa perusahaan dalam memilih lokasi produksi sangat mengedepankan
berbagai banyak pandangan. Dan setiap pandangan tersebut memiliki berbagai alaasan
yang bersifat rasional, baik dilihat dari segi pandangan internal maupun dari segi
eksternal. Kondisi dan situasi internal dan eksternal dianggap sebagai kondisi yang bisa
saling mempengaruhi satu sama lainnya.

33
Masalah – masalah yang dihadapi industri dalam memilih lokasi ialah :
a) Dekat dengan sumber material.
b) Delat dengan pasar.
c) Mudah mendapat tenaga kerja.
d) Mudah fasilitas transportasi.
e) Mudah memperoleh air.
f) Sikap pemerintah setempat dan masyarakat.

Ketika hendak melakukan pembukaan usaha baru, seorang pengusaha akan


mempertimbangkan lokasi usaha yang strategis. Pertimbangan lokasi ini penting karena
salah memilih lokasi dapat berakibat tempat usaha sepi dan bangkrut.
Alasan utama memilih tenpat usaha adalah:

1. Mudah diakses pelanggan


Lokasi usaha yang terletak di tempat ramai adalah lokasi yang banyak di cari. Selain itu
lokasi yang terletak di dekat pemukiman atau lokasi perkantoran juga banyak dicari
karena banyak calon pelanggan yang berada di dekatnya. Bila usaha menjual alat tulis
misalnya, lokasi usaha ahrus didekat sekolah atau didekat perumahan yang banyak anak
sekolahnya.
2. Biaya yang terjangkau
Biaya sewa atau cicilan untuk tempat usaha juga perlu diperhatikan. Bila tempat usaha
memiliki sewa yang terlalu besar, maka akan sulit bagi pengusaha, terutama pengusaha
kecil untuk mendapatkan keuntungan.
3. Tingkat keamanan yang baik
Lokasi usaha yang baik harus aman baaik dari bencana alam seperti kebakaran dan banjir,
ataupun dari gangguan kejahatan seperti preman dan perampokan.
4. Fasilitas yang lengkap
Fasilitas pendukung isaha seperti listrik, parkir dan jalan akses harus diperhatikan oleh
pengusaha. Bila tempat usaha tidak memiliki parkir yang cukup, maka calon pelanggan
dapat memilih pesaing yang lebih mudah dan nyaman parkirnya.
5. Lingkungan sekitar

34
Lingkungan sangat mendudukung kesuksesan tempat usaha. Bila di sekitar tempat usaha
banyak sampah berserakan atau banyak kemacetan, maka ini akan mengurangi jumlah
pelanggan dan mengganggu kelangsungan usaha.

D. Pengelompokan lokasi fasilitas produksi


Lokasi fasilitas dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat masalah :
1. Lokasi untuk satu fasilitas atau single fasiliti location.
2. Lokasi untuk beberapa fasilitas pabrik dan gudang atau location of multipel factories
and warehouse.
3. Lokasi di kawasan yang banyak pengecer pesaing atau location of competitif ritail
stores.
4. Penempatan unit – unit layangan darurat atau location of emergensi service.

E. Metode pemilihan lokasi produksi

Untuk memilih loksi perusahaan ada tiga metode yang paling uum di pergunakan,
yaitu :
1. Metode penilaian hasil
                    Metode ini biasa juga di kenal dengan metode hasil / value karna dalam
metode ini pembahasan pada segi market, material, employer, dan peran ransportation
menjadi penting.
Contoh Soal :
                        Diketahui bahwa PT. Textile Agung mendirikan pabrik tekstil dan pihak
manajer keuangan dan produksi sedang melakukan analisis untuk menentukan lokasi
sebuah pabrik dengan masukan dari berbagai pihak dipilih tiga lakasi difavoritkan yaitu :

Tabel 2.1. Pertimbangan Lokasi pada Tiga Kota

35
Bobot
No Pertimbangan Nilai Tanggerang Jakarta Bandung
Lokasi
1 Kebutuhan Bahan Baku 50 30 33 23

Kebutuhan Tenaga
2 40 33 24 24
Kerja

3 Kebutuhan Transportasi 35 32 25 21

Kebutuhan Daya Serap


4 45 34 20 20
Pasar

Total 170 129 102 88

Untuk kebutuhan daya setiap pasar maka ini menyangkut dengan kedekatan
dengan pasar, semakin dekat dengan pasar maka semakin baik dan cepat dalam
memasarkan produk tekstil tersebut karena tidak membutuhkan biayaa yang banyak
untuk urutan transprortasi. Dari hasil perhitungan table dan grafik di atas maka kita dapat
membuat suatu kesimpulan bahwa lokasi yang paling cepat untuk pendirian pabrik tektill
adalah Tanggerang. Karena bobot nilai untuk Tanggerang adalah yang tertinggi yaitu
129.

2. Metode dengan penerapan perbandingan biaya


Metode analisa yang harus didasarkan pada sisi biaya dikarenakan biaya dijadikan
bagian penting dalam pengambilan keputusan untuk pendirian bisnis. Contoh :

Tabel 2.2. Pertimbangan Lokasi pada Empat Kota

No Bentuk Biaya Lokasi pabrik yang direncanakan (dalam hitungan biaya)


Jakarta Tanggerang Bogor Bandung
1 Biaya Operasi 140 110 110 130
2 Biaya Bahan Mentah ( BB) 100 125 115 120
3 Biaya Transportasi 90 85 80 95
4 Biaya Listrik 135 110 128 125
Total 465 430 433 470

36
Untuk pemilihan biaya kita harus melihat biaya, biaya yang tettrbaik adalah biaya
termurah dan dari hasil itungan, kita dapat memperhatikannya bahwa biaya yang paling
murah itu ada di wilayah tanggerang yaitu sebesar Rp. 430.000, per unit. Jika kita kaji
secara lebih dalam memang tanggerang saat ini memiliki industry yang sangat banyak
dan itu memudahkan untuk membangun dan membuka akses baru guna mendirikan dan
membangun pabrik.
Keberadaan banyank industry di wilayah Tanggerang memberi akses kuat bagi
tumbuh dan berkembangnya berbagai bentuk usaha dana bisnis disana karena secara
tidak langsung sisi historis pendirian dan penggerakan suatu bisnis sudah terlibat dan
tampak semenjak periode – periode sebelumnya dan untuk selanjutnya. Sedangkan pada
saat membuka di tempat lain maka itu artinya mendirikan indrustri pada daerah yang jauh
dari kawasan indrustri kata lain itu adalah sebuah tantangan dan juga menjadi tidak layak
atau kurang layak (no fessiter).

3. Metode dengan dampak ekonomi


Metode ini adalah sebagai pengambilan keputusan dengan berbagai pertimbangan
dan persoalan yang akan muncul di kemudian hari.

Tabel 2.3. Perhitungan dengan Menepatkan Dampak Ekonomi


N Lokasi Pabrik yang Direncanakan (dalam hitungan biaya)
Bentuk Biaya
o
Jakarta Tanggerang Bogor Bandung
1 Pajak 120 200 210 145

Pencemaran
2 Lingkungan (Biaya 185 130 180 155
AMDAL)

3 Biaya Tenaga Ahli 180 210 185 160

Biaya Sosial
4 136 160 190 170
Kemasyarakatan

5 Biaya Angkutan 140 146 130 110


6 Biaya Lain – lain 145 160 145 100

37
Total Biaya 906 1006 1040 840
Karakteristik Stabil dan
7 Stabil Stabil Stabil
Masyarakat aspiratif

8 Kebijakan Pemda sangat baik Baik Baik Sangat Baik

Organisasi politik Stabil dan


9 Stabil Stabil Stabil
dan Aktivitas politik terkendali

Maka berdasarkan perhitungan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa dari segi
analisis dampak ekonomi adalah dipilih kota Jakarta karena dari segi biaya adalah nomor
dua termurah dan dari segi karakteristik masyarakat, kebijakan Pemda serta organisasi
politik dan aktivitas politik maka kota Jakarta menempati posisi yang paling baik
dibandingkan yang lain. Oleh karena itu keputusan dapat kita tempatkan pada kota
Jakarta.
Sebagai bahan perbandingan perlu bagi kita memahami model lain yang dalam
menilai kedudukan perusahaan yaitu ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Pontas M.
Pardede bahwa dalam penentuan tempat kedudukan perushaan dapat digolongkan atas :
a.Model Kualitatif, yang terdiri dari :
Model Kajian factor – factor kualitatif atau system penilaian faktor – faktor kualitatif
atau system penilaian faktor – factor
b. Model kuantitatif, yang terdiri dari :
1) Model titik impas (breakeven model).
2) Model median sederhana (simple median model).
3) Model pengangkutan atau penyebaran linear programing (linier programing
transportation and distribution model).
4) Model lokasional (locational model).

F. Pengaruh lokasi produksi terhadap penjualan


Ada hubungan yang linier antara lokasi produksi dan penjualan, baik secara jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam konsep manajemen keuangan disebutkan pendapatan
yang baik adalah pendapatan yang memberikan keuntungan secara jangka panjang.

38
Bagi para pemegang saham yang umumnya memiliki karakterstik risk adverseakan
selalu melakukan kontrol bagaimana kondisi penjualan perusahaan.termasuk faktor-
faktor yang bisa mempengaruhi peningkatan penjualan. Dengan kata lain suatu tindakan
dilakukan oleh para manajer perusahaan namunitu sebenarnya bertentangan dengan sikap
dan keinginan pemegang saham maka ini bisa membangun sikap curiga.
Keputusan lokasi memang dianggap mampu memberi pengaruh terhadap penjualan
perusahaan. Dan lokasi yang bagus bukan hanya dianggap untuk saat ini namun juga
bersifat jangka panjang. Oleh karena itu perencanaan yang matang dalam memilih lokasi
bisnis sangat perlu dipikirkan matang-matang dan itu salah satu tugas manajer produksi.

2.7. Study Kasus

Business Plan "Roti Bakar Ice Cream"

BAB I  PENDAHULUAN
 1.1    Latar Belakang
Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhati-
hati dalam memilih dan membeli makanan, karna pada masa kini banyak makanan yang
dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Sebagian masyarakat kelas
bawah, memilih makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah. Dua
hal inilah yang menjadi prioritas utama mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak
begitu memikirkan kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami
bermaksud untuk membuat makanan yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang
cukup murah dan aman untuk dikonsumsi karna tidak menggunakan bahan kimia yang
berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup.
Dari uraian di atas maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha roti
bakar ice cream ini, karna sebagian dari masyarakat sangat menyukai roti bakar ice cream
karena rasanya yang enak dan nikmat. Roti bakar ice cream ini memiliki beraneka ragam
rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang sesuai dengan kesukaan mereka.
Selain itu, roti bakar ice cream ini dapat di nikmati oleh semua umur. Jadi, siapapun bisa
untuk mengkonsumsi roti bakar ice cream ini baik orang yang sudah tua maupun orang
muda. Roti bakar ice cream ini dapat dinikmati dalam kondisi apapun, baik malam hari
maupun pagi hari. Roti Bakar Ice Cream ini akan lebih enak apabila dijadikan cemilan

39
ketika kita sedang berkumpul dengan teman atau saudara, terlebih ketika ditemani dengan
secangkir minuman dingin atau sejenisnya maka roti bakar ice cream sangat cocok
sebagai makanan cemilan.
Dengan alasan dan landasan tersebut kami berniat untuk merintis usaha roti bakar
ice cream dan usaha kami tersebut kami beri nama atas kesepakatan bersama, yaitu:
ROTI BAKAR ICE CREAM. Dengan harapan pelanggan akan tertarik untuk datang dan
membeli roti bakar ice cream kami dengan rasa penasaran akan kenikmatan rasa ROTI
BAKAR ICE CREAM.

1.2  Visi, misi dan tujuan


Visi : Menciptakan sebuah usaha yang mudah diterima masyarakat dan merakyat.
Misi :
- Memberikan cita rasa yang terbaik.
- Memberikan pelayanan yang terbaik.
Tujuan Usaha :
- Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
- Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan
kegiatan usaha.
- Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk
meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
- Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan terdepan
dalam berwirausaha

BAB ll ASPEK PEMASARAN


2.1  Produk
Produk roti bakar ini berbeda dari roti-roti bakar yang lainnya. Saya mempunyai
ide dan inovasi tersendiri dalam menciptakan menu roti bakar. Saya tidak hanya menjual

40
roti bakar biasa pada umumnya, tetapi saya juga mempunyai menu spesial yakni roti
bakar buah dan roti bakar ice cream. Tidak hanya menjual roti bakar, saya juga menjual
aneka minuman seperti aneka macam jus buah, sirup, bebagai jenis kopi, maupun ice
cream. Dengan memiliki berbagai macam rasa tersebut maka masyarakat dapat memilih
rasa yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Produk yang
kami berikan tidak menggunakan campuran bahan kimia yang berbahaya seperti
formalin, sianida, zat beracun dll, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh konsumen dan
tidak merusak kesehatan.

2.2  Rencana Usaha


Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut:
1.      Rencana Jangka Pendek
Usaha bisnis roti bakar ice cream yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah
pengalaman kerja di dalam usaha bisnis bagi kalangan sesama mahasiswa maupun bagi
umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang
menjanjikan untuk kehidupan masa depan dan biaya kebutuhan sehari hari kita.
2.      Rencana Jangka Menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian
kami bersama, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, strategi pasar
dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami ke depannya.
Pelanggan ialah raja, maka dari itu kepuasan pelanggan menjadi yang utama dari
segalanya, karena tanpa pelanggan belum tentu usaha ini akan bertahan lama. Tidak lupa
pula kami rajin melakukan promosi usaha kami, baik dari mulut ke mulut, iklan radio,
media online, dan media yang lainnya.
3.      Rencana Jangka Panjang
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan
kualitas dari usaha kami ini, tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan
membangun café maupun franchise agar usaha yang kami jalankan dapat berkembang
lebih besar dalam bidang usaha kuliner di Indonesia.

2.3    Analisis Pasar 

41
Analisis Pasar dan Pemasaran usaha roti bakar ice cream kami yaitu:
1.    Target Penjualan
Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir jalan utama,
seperti Alun-alun dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat lokasi tersebut yang
banyak di lewati oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun non lokal sehingga
usaha kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Yang menjadi target pasar kami
yaitu masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.

2.    Sasaran Konsumen


Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan
masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua
kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan,
karna harga yang kami berikan pun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang
kami berikan yaitu Rp10.000/Pcs.

2.4   Strategi Pemasaran


Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
1.    Media Banner
Promosi ini merupakan promosi yang cukup sederhana, serta tidak memerlukan banyak
biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan memasang banner di dekat lokasi kita
berusaha untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua
konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah
diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain
untuk membeli roti bakar ice cream di tempat kita.
2.    Dengan media Internet
Selain menggunakan banner, maka promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan
media internet, seperti dapat melalui facebook, twitter, blog,dll. Karna sebagian besar
masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui
usaha kita,
3.    Membuka Cabang

42
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga
mempromosikan usaha kami ini dengan cara menambah cabang baru untuk memperluas
jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha roti bakar
ice cream ini ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh
masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat
pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
4.    Pengembangan Produk
Pengembangan produk dari usaha ini dapat menambahkan rasa yang mungkin tidak ada
di pesaing lain, seperti rasa red velvet dengan harga yang terjangkau, yang memberikan
nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga pengembangan produk semakin baik, dan
tingkat ciri khas produk kita pun setiap harinya kian dikenal.
5.    Melakukan promosi
Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan kami
mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu:
- Pada setiap hari sabtu kami akan memberikan potongan harga kepada konsumen
yang membeli roti bakar ice cream dengan harga diatas Rp 20.000, maka akan kami
berikan diskon sebesar 10%.
- Apabila konsumen membeli roti bakar ice cream sebanyak 3 Pcs, maka kami akan
memberikan gratis sebanyak 1 Pcs.

BAB III ANALISA OPERASIONAL


3.1 Rencana Produksi
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
1.    Kualitas
Kualitas yang akan kami berikan adalah kualitas yang terbaik, dengan terus menjaga dan
mengamati bahan-bahan yang kita gunakan, agar konsumen pun tidak kapok/jerah karena
telah membeli produk kita yang memang mempunyai kualitas yang baik, baik dari segi
bentuk maupun rasanya.
2.    Lokasi
Tempat usaha yang kami rintis ialah di alun-alun yang ramai dilalui orang atau tempat
kumpul orang-orang, agar konsumen dapat dengan mudah mengakses tempat usaha kami,

43
selain itu di alun-alun juga memungkinkan kami untuk membuka usaha roti bakar ice
cream ini.
3.    Cita Rasa
Dalam mengontrol cita rasa produk dari usaha kami ini agar dapat dinikmati oleh
konsumen dengan rasa yang enak, maka kami melakukan proses yang baik, dari bahan
baku yang akan kita pakai sampai proses pengemasan yang baik, guna mempertahankan
cita rasa dari produk kami dan tak lupa kami menggunakan bahan baku yang memang
mempunyai kualitas yang baik. Agar para konsumen puas dengan produk yang akan kita
tawarkan ke mereka

3.2  Analisa Pendukung Bisnis


Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen-elemen yang
terkait di dalamnya. Adapun elemen-elemen yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini,
yaitu:
1.    Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan
kerjasama dengan distributor-distributor bahan baku, sehingga bahan-bahan dari roti
bakar ice cream ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang
yang memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti penjual roti maupun toko
bahan baku yang menjual segala bahan yang kami butuhkan.
2.    Pelaku Bisnis tersebut
Dalam bisnis jualan roti bakar ice cream ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia
yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah
orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan orang yang cukup
kreatif karena bisnis tak cukup hanya bekerja keras, kita juga memerlukan pemikiran-
pemikiran atau ide cemerlang yang mampu membuat usaha kita semakin berkembang.
3.    Pelaku Bisnis lainnya
Kita pun harus memiliki hubungan baik dengan pelaku bisnis lainnya, karna apabila kita
tidak mempunyai hubungan baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga
dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha
harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja. Disamping itu dengan

44
mempunyai hubungan yang baik dengan pelaku bisnis lainnya, tentu saja akan mudah
bagi kita untuk saling bertukar pendapat ataupun informasi yang manguntungkan bagi
kepelaku bisnis lainnya.
4.    Pengelola Tempat
Dalam bisnis yang akan kita jalankan tentunya kita harus mempunyai izin dengan
pengelola tempat yang akan kita jadikan sebagai lokasi berbisnis. Tentunya jika kita
sudah mempunyai izin yang cukup usaha yang kita jalankan pun tidak berjalan dengan
rasa ke khawatiran dan akan menimbulkan rasa aman bagi pelaku usaha maupun
konsumen.

3.3 Analisa SWOT


1. Strenght (Kekuatan)
- Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha roti bakar yang lainnya yaitu
roti bakar buah dan roti bakar ice cream.
- Tempatnya strategis dan mempunyai cabang di mana-mana sehingga mudah untuk
dikunjungi.
- Rasanya sangat enak.
- Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan bersih.
- Selai yang digunakan untuk roti bakar berasal dari buah segar dan tanpa pengawet
karena dibuat sendiri.
2.      Weakness (Kelemahan)
- Tidak cocok bagi orang yang tidak suka roti, buah, ataupun ice cream.
- Belum mempunyai cabang.
- Kurang modal untuk memulai usaha.
- Harga bahan baku tidak stabil (dalam pembuatan selai).
3.      Opportunity (Peluang)
- Digemari sebagian besar
- Ciri khas menu yaitu roti bakar menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.
- Cabang yang semakin banyak membawa konsumen mudah mendatanginya.
- Budaya masyarakat yang konsumtif.
4.      Threat (Ancaman)

45
- Banyak saingan di luar sana.
- Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan
harga roti bakar yang mungkin dapat mengurangi pembeli.
- Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu
banyak (jarang).

BAB IV
ANALISA KEUANGAN
4.1    Modal Awal
Bagi pelaku usaha penting bagi kita untung memperhitungkan modal awal yang akan kita
gunakan untuk memulai kegiatan bisnis/usaha yang akan kita jalankan, karena modal adalah
salah satu aspek penting dalam memulai bisnis/usaha yang akan kita jalankan. Adapun
modal awal sebagai berikut;
Note : Dapat digunakan dalam jangka panjang

No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total


1. Gerobak 1 unit Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
2. Pemanggang Roti 1 unit Rp. 500.000 Rp500.000
3. Kompor gas 1 unit Rp. 300.000 Rp. 300.000
4. Telenan 2 buah Rp. 15.000 Rp. 30.000
5. Pisau 2 buah Rp. 25.000 Rp. 50.000
6. Tabung Gas 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
7. Serbet 5 buah Rp.   5.000 Rp. 25.000
8. Solet 3 buah Rp.   2.000 Rp. 6.000
9. Kotak Sampah 2 buah Rp. 30.000 Rp. 60.000
10. Listrik, air, dll _ _ Rp. 250.000
11. Merek Usaha/banner 2m _ Rp. 100.000
12. No Box Nama Barangice
tempat Harga (Rp)
1 buah Jumlah
Rp. 50.000 Rp. 50.000
1 creamRoti Rp. 150.000 30 Bungkus
2 Ice cream Rp. 250.000 1 kotak
3 TotalNanas
Modal Awal Rp. 12.000 1 Kg Rp 4.471.000
4 Strawberry Rp. 12.000 1 Kg
5 Kacang
Note : Rp. 3-Hari)
Dalam jangka pendek (Max 20.000 1 Kg
6 Coklat Rp. 16.000 1 Bungkus
5 Srikaya Rp. 20.000 1 Kg
6 Nangka Rp. 16.000 1 Kg
46
7 Susu Rp. 9.000 1 Kaleng
8 Keju Rp. 18.000 1 Kotak
Total Rp. 553.000
Jadi Total untuk modal awal kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek adalah;
Rp. 4.471.000 + Rp. 553.000   =   Rp. 5.024.000

4.2  Rencana Pendapatan


Adapun rencana pendapatan yang akan kami lakukan sebagai berikut
Untuk target penjualan  roti bakar ice cream 30 Pcs per hari (asumsi)
Penjualan :
Roti bakar ice cream           Rp 10.000 x 30 = Rp. 300.000
Total Penjualan per Hari                                   = Rp. 300.000

Rencana Pendapatan
- Penjualan/hari x 7 hari(berdasarkan kebutuhan jangka pendek) – Rp. 178.000
(Kebutuhan jangka pendek)
- Hasil total di bagi 2 orang

47
- Dikali 4 (waktu sebulan)

Rp. 200.000  x  7        = Rp. 2.100.000  -  Rp. 553.000


= Rp. 1.547.000
Rp. 1.547.000:  2        = Rp. 773.000
Rp. 773.000x  4          = Rp. 3.094.000

Jadi pendapatan bersih per bulan dari setiap orang adalah sebesar :
Rp. 3.094.000

BAB V PENUTUP
5.1  Rencana Pengembangan Usaha
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan
secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar
para peminat atau konsumen puas atas pelayanan dan citarasa roti yang kami buat.
Karena apabila kualitas roti  kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini
tidak akan maju dan terancam bangkrut.
5.2  Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami
sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh
orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar
bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang
untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

48
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan
merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya
dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
usahanya.
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus
menyususn Business Plan. Business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur yang relevan baik internal maupun
eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isi dari business plan sering
merupakan perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran, permodalan, manufacturing
dan sumber daya manusia. Bisnis plan sangat penting dilakukan karena memiliki beberapa
tujuan utama yang dapat menguntungkan perusahaan ke depannya.
Bagian keuangan dalam sebuah business plan akan selalu memegang peran penting,
karena keuangan adalah salah satu komponen yang menentukan tentang kemungkinan
pembiayaan dari semua perencanaan.
Business plan bisa menggambarkan kesiapan calon entrepreneur yang terjun langsung
dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon entrepreneur mengetahui bisnis yang sednag
dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa komleks dan rinci business plan yang disusun. Calon
investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat kesiapan calon entrepreneur
dari business plan yang mereka susun. Business plan akan  memperlihatkan apakah bisnis
yang sedang direncanakan tersebut realistis untuk dijalankan.

3.2. Saran
 Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan terlebih dahulu
untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga dapat berkembang.
 Agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan memiliki
perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis.
 Lakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar.
 Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat meminta pendapat pada para
wirausaha yang sudah berpengalaman.

49
 Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih
sukses agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang kurang, dengan demikian
kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
 Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai usaha karena
sekali kita salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi adalah efek berantai dimana
kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan akan
habis.

50

Anda mungkin juga menyukai