Tugas Rekayasa Forensik
Tugas Rekayasa Forensik
DISUSUN OLEH:
MUSDALIFA (D011191003)
ADRIAN (D011191064)
JUNAEDI KALA (D011191072)
NURHIKMA ARIS (D011191110)
MUHAMMAD FATHIR RAYHAN (D011191112)
LISA BUNGA PAGALLA (D011191120)
ANDI KHAERUNNISA (D011191128)
√ x
No Item N/A Comment
Yes No
I Umum
II Perencanaan
Telah sesuai
Apakah perencanaan bangunan sudah
A √ dengan standar
berdasarkan standar?
yang berlaku
Beberapa kolom
Apakah kondisi kolom baik setelah
A x mengalami
pengecoran?
segregasi
Bekisting dilepas
Apakah bekisting dilepas pada saat
G √ pada saat yang
yang telah ditentukan?
ditentukan
Ada bekisting
H Apakah ada bekisting yang tertinggal? √ yang masih
menempel
(II-B) Apakah pengerjaan kolom di lapangan telah sesuai dengan gambar perencanaan?
Pembahasan:
Pekerjaan kolom Gedung Program Magister dan Doktor Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro dilakukan sesuai dengan gambar rencana. Gambar 1.
menunjukkan rencana denah kolom untuk lantai dasar.
(II-C) Apakah pengerjaan balok di lapangan telah sesuai dengan gambar perencanaan?
Pembahasan :
Pengerajan balok Gedung Program Magister dan Doktor Fakultas Sains dan
Matematika Universitas Diponegoro telah dilaksanakan sesuai denah rencana balok.
Perencanaan balok pada proyek ini memliliki 20 tipe. Masing-masing tipe mempunyai
ukuran yang berbeda sesuai dengan beban yang dipikul.
(II-D) Apakah mutu beton yang digunakan untuk kolom sesuai dengan mutu yang
direncanakan?
Penyeleseian :
Dari hasil pengujian kuat tekan beton yang dilakukan di Laboratorium Beton
Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro di atas, terlihat bahwa Semua nilai kuat
tekan karakteristik beton tersebut lebih besar dari mutu yang ditentukan. Sehingga kuat
tekan beton memenuhi persyaratan mutu beton yang sudah direncanakan. Walaupun
mutu beton yang direncanakan sesuai kontrak dan gambar kerja adalah K-350 dan K-
250, namun pihak kontraktor sengaja menaikan mutu beton menjadi K-275 dan K-375.
Hal ini untuk mencegah adanya gagal mutu.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 6. Penulangan elemen struktur, (a) penulangan pada kolom, (b) penulangan
pada balok, (c) penulangan pada pelat lantai, dan (d) penulangan pada tangga.
(III-D) Apakah pemasangan bekisting kolom sudah sesuai dengan standar yang
berlaku?
Penyeleseian :
Menurut Trijeti (2011), bahan beekisting dikatakan baik apabila memenuhi
syarat antara lain tidak bocor dan tidak menyerap air di dalam campuran beton. Jenis
bekisting plywood yang digunakan oleh proyek pembangunan Gedung Magister dan
Doktor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro. Beksiting Plywood
merupakan bekisting yang terbuat dari kayu berlapis. Dimensi plywood polyfilm ini
ialah 120 cm x 240 cm dan tebal 22 mm. Bekisting ini dapat dipakai 3 sampai 5 kali
pemakaian dilihat dari kondisi pada saat pelepasan bekisting. Bekisting plywood pada
proyek untuk pekerjaan struktur balok, pelat lantai, dan tangga. Bekisting plywood
polyfilm dapat dilihat pada Gambar
Gambar 8. Bekisting
(III-E) Apakah pada proyek tersebut terdapat ahli scaffolding?
Pembehasan :
Tidak terdapat ahli scaffolding yang bertanggung jawab penuh terhadap
penggunaan scaffolding di lapangan. Pemasangan dan pengawasan scaffolding hanya
dipantau oleh mandor dan pihak konsultan pengawas. Ahli scaffolding penting dalam
suatu proyek untuk mengidentifikasi salah satu masalah yang berhubungan dengan
scaffolding yaitu karat.
Gambar 9. Pemasangan scaffolding
(III-J) Apakah proyek telah berjalan sesuai dengan time schedule yang dibuat?
Pembahasan :
Proyek mengalami keterlambatan dimana pada tanggal 28 November 2018,
proyek sedang pada tahap pengerjaan lantai atap, pekerjaan arsitektur hingga lantai 3,
pekerjaan penerangan, dan pekerjaan plumbing. Padahal menurut time schedule, bulan
Juli minggu kedua seharusnya proyek sampai 56,5% atau pada pekerjaan penutup atap,
pekerjaan arsitektur hingga lantai 5, pekerjaan penerangan, air conditioning, plumbing,
fire hydrant & splingker, dan lift.