Lokasi :
Tahun Anggaran : 2013
A. MOBILISASI
1. Suvey Lapangan.
Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli. Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal
dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik dan kondisi exiting
site dimana bangunan akan didirikan.
5. Mobilisasi Personil.
Personil yang akan dimobilisasi disesuaikan dengan Daftar usulan personil yang
diusulkan dan dilaksanakan pada saat setelah kontrak kerja ditanda tangan.
Selain itu personil yang dimobilisasi juga termasuk tenaga kerja, operator dll yang
disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
6. Mobilisasi
Mobilisasi/ pengiriman peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi
keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman/
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
dalam base camp dan dekat dilokasi proyek agar mudah digunakan dalam
pekerjaan nantinya.
1.1. Asumsi :
a. Pekerjaan menggunakan tenaga kerja dan alat bantu lainnya.
b. Perkiraan Kuantitas : 125.85 m3.
c. Lokasi Pekerjaan : a. Bahan tanah pondasi bangunan adalah galian tanah
untuk pasangan batu kali, yang dilaksanakan sesuai
gambar rencana/ instruksi/petunjuk Konsultan
Pengawas / Direksi Teknik.
1.2. Uraian :
Pekerjaan ini meliputi semua galian tanah dalam batas – batas yang ditunjukkan
dalam gambar rencana, dan pembuangan hasil galian, pembentukkan bidang galian
dan penentuan kedalaman yang diinginkan dimana kedalaman disesuaikan dengan
gambar rencana.
Bila kedalaman yang tertera dalam gambar rencana telah dicapai namun pihak
Direksi Teknik / Konsultan Pengawas menganggap bahwa kedalaman tersebut
belum mampu untuk memikul daya dukung struktur bangunan, maka diambil
langkah – langkah untuk mengadakan penggalian kembali (menambah kedalaman
dll).
b. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran sekaligus
pemasangan bouwplank dan peil bangunan. Hal ini untuk mengetahui titik
lokasi penggalian, batas – batas dan kedalaman rencana.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
bergesar lebih dari 5 cm dari yang telah ditentukan atau yang disetujui pada
tiap titik.
Pengukuran/Pas. Bouwplank
Penyiapan Shop Drawing
Penyiapan
Tenaga Kerja
Pengerjaan / Penggalian
Tidak
Pengecekan
Setelah Pondasi
Selesai, sisa
galian diurug
kembali pada alur
pondasi
Selasai
2.1. Asumsi :
a. Pekerjaan menggunakan tenaga kerja dan alat bantu lainnya.
b. Perkiraan kuantitas :
c. Lokasi Pekerjaan : Galian tanah pondasi poor plat adalah galian tanah
untuk pasangan pondasi poorplat, yang
dilaksanakan sesuai gambar rencana/ instruksi /
petunjuk Konsultan Pengawas / Direksi Teknik.
2.2. Uraian
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Pekerjaan ini meliputi semua galian tanah untuk pondasi poorplat menurut
batas – batas yang tertera dalam gambar rencana, pembuangan hasil galian,
pembentukkan bidang galian dan penentuan kedalaman yang telah ditentukan
dalam gambar rencana.
Bila delaman galian yang tertera dalam gambar rencana telah dicapai, namun
pihak Direksi teknik / konsultan pengawas menganggap bahwa kedalaman
tersebut belum mampu untuk memikul daya dukung struktur bangunan, maka
diambil langkah - langkah untuk mengadakan penggalian kembali (menambah
kedalaman atau memasang cerucuk bambu, atau diadakan pondasi sumuran,
ataupun dengan cara lain).
Pengukuran/Pas. Bouwplank
/Penyiapan shop drawing
Penyiapan Tenaga
Kerja
Setelah pondasi
selesai, sisa galian
diurug kembali pada
alur pondasi
Selesai
3.2. Uraian
Pekerjaan ini meliputi semua urugan bekas galian pondasi.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Urugan bekas galian pondasi untuk bekas galian pondasi poorplat, setelah
diurug, diadakan pemadatan dengan menggunakan hand compactor, dengan
syarat bahwa beton untuk poor plat telah cukup umur untuk diadakan
pembebanan.
4.1. Asumsi :
a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia, alat bantu, dump truck dan wheel laoder.
b.Perkiraan Kuantitas : 46,20 m3
c. Lokasi Pekerjaan : Pekerjaan pada seluruh luas bangunan yang telah selesai
pondasinya dikerjakan.
4.2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material
timbunan (tasirtu) pada daerah yang tertera dalam gambar rencana.
4.3. Material
a. Material diambil dari lokasi yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/
Direksi Teknik berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang ada.
b. Timbunan tasirtu digunakan pada lokasi atau untuk Konsultan Pengawas/
direksi tasirtu ditentukan atau disetujui oleh Direksi teknik / Konsultan
Pengawas.
c. Timbunan yang digunakan terdiri dari bahan tanah, sirtu dan batu – batuan
yang berdiameter < 10 cm.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
a. Sebelum urugan tasirtu bawah lantai dilakukan, semua area yang akan
ditimbun dibersihkan dari sampah, lumpur dan bahan lainnya yang tidak
terpakai.
b. Setelah area kerja telah dibersihkan maka segera diadakan penimbunan
dengan mengacu ke spesifikasi , gambar maupun instruksi dari Direksi teknik/
Konsultan Pengawas.
Uraian
a. Pekerjaan meliputi pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material
yang telah dihampar pada daerah yang akan didirikan bangunan.
b. Pada dasarnya pekerjaan ini dilaksanakan untuk pembentukan tanah dasar
sebagai tempat / dasar perletakan bangunan.
c. Pembentukan elevasi dari permukaan tanah dibentuk / diratakan yang
selanjutnya dipadatkan.
5.3. Material
a. Material diambil dari daerah / lokasi yang disetujui oleh Direksi Teknik/
Konsultan Pengawas berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang ada.
b. Timbunan digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana bangunan
akan didirikan dan ditentukan / disetujui oleh Direksi Teknik/ Konsltan
Pengawas.
c. Timbunan yang digunakan terdiri dari bahan tanah bercampur pasir dan
batu – batuan, dimana material timbunan ini harus disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi Teknik / Konsultan Pengawas sebelum dihampar.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
a. Sebelum urugan / timbunan dilaksanakan, maka semua area yang akan
ditimbun dibersihkan , semua semak belukar, akar-akar pohon dan sampah
lainnya dibersihkan dan diangkat keluar lokasi pekerjaan.
b. Setelah area kerja telah selesai dibersihkan , maka segera diadakan
penimbunan dengan mengacu pada spesifikasi, gambar maupun instruksi
dari Direksi teknik/ Konsultan Pengawas.
6.1. Asumsi :
a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia, alat bantu dan dump truck.
b. Perkiraan Kuantitas : 45.10 m3
c. Lokasi Pekerjaan : Dasar permukaan galian pondasi batu kali dan
pondasi poor plat.
6.2. Uraian
Pekerjaan ini meliputi pengangkatan dan penghamparan material pasir pada
daerah permukaan hasil galian, baik galian pondasi batu kali maupun pondasi
poor plat.
6.3. Material
a. Material diambil dari lokasi yang disetujui oleh Konsultan Pengawas /
Direksi Teknik berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang ada.
b. Timbun pasir bawah lantai digunakan pada lokasi tersebut diatas pada point
6.2.
c. Timbunan yang digunakan terdiri dari bahan pasir yang penggunaannya
telah disetujui oleh Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
1.1. Asumsi :
a. Pekerjaan menggunakan tenaga manusia, alat bantu dan dump truck.
b. Perkiraan Kuantitas : 18,28 m3
c. Lokasi Pekerjaan : Pada lokasi galian untuk pondasi batu kali.
1.2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan penyusunan batu kosong pada daerah
permukaan hasil galian tanah untuk pondasi batu kali.
1.3. Material
a. Material yang digunakan adalah batu kali atau batu gunung yang disetujui
oleh Direksi Teknik/ Konsultan Pengawas.
b. Batu yang digunakan adalah batu yang keras dan tidak keropos serta
mempunyai gradasi yang baik dengan diameter + 25 cm.
c. Pasir yang digunakan sebagai bahan pengisi adalah pasir yang bersih dan
disetujui penggunanya oleh Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.
2.2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pemasangan pondasi batu kali yang
dilaksanakan diatas pasangan batu kosong.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
2.3. Material
a. Material yang digunakan adalah batu kali atau batu gunung yang disetujui
oleh Direksi teknik/ konsultan pengawas.
b. Batu yang digunakan adalah batu yang keras dan tidak keropos serta
mempunyai gradasi yang baik dengan diameter + 25 cm.
c. Bahan adukan yang digunakan terdiri dari 1 Pc : 5 ps.
d. Pasir yang digunakan sebagai bahan pengisi (adukan) pasir yang bersih
dan disetujui penggunaannya oleh Direksi teknik/ Konsultan Pengawas.
3.1. Asumsi :
a. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia, alat bantu dan
truck.
b. Perkiraan kuantitas :
Pasangan dinding ½ batu bata 1 c : 3 Ps : 13,57 m2
Pasangan dinding ½ batu bata 1 Pc : 5 Ps : 302.20 m2
3.2. Uraian :
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pemasangan dinding batu bata sebagai
berikut :
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
b. Pasangan dinding ½ batu bata 1 Pc : 5 Ps.
Pekerjaan ini dilaksanakan selain yang disebutkan pada print 3.2.a. diatas.
3.3. Material
a. Batu bata yang digunakan adalah batu bata yang keras dan baru.
b. Ukuran batu bata yang digunakan disesuikan dengan spesifikasi yang ada.
c. Adukan yang digunakan disesuaikan peruntukan pasangan
d. Semen yang digunakan adalah semen yang mutu baik, tidak berbatu, dimana
semen yang dibawah ke tempat pekerjaan dalam kemasan standar dari pabrik
dan terlindung.
e. Pasir yang digunakan adalah pasir yang bersih dan tidak memiliki
kandungan organik dan lumpur.
f. Semua contoh bahan batu bata dan semen harus diajukan ke Direksi
Teknik / Konsultan Pengawas untuk disetujui.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Persiapan Area
Kerja
Material
Adukan Material Batu Bata
Pemasangan Batu
bata
Perbaikan
Pemeriksa Tidak
Selesai
4. Pekerjaan Plasteran.
4.1. Asumsi :
a. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu.
b. Perkiraan kuantitas :
Plasteran dinding trasram 1 c : 3 Ps : 42,90 m2.
Plasteran Biasa 1 Pc : 5 Ps : 604.40 m2
c. Lokasi Pekerjaan : Pada lokasi plasteran dinding dan peruntukan pada bagian
tersebut diatas.
4.2. Uraian
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pesangan plasteran dinding dan kolom
sebagai berikut :
a. Plasteran dinding ½ bata 1 Pc : 3 Ps
Plasteran ini dilaksanakan untuk plasteran pada semua dinding ½ bata
trasram.
b. Plasteran dinding ½ bata 1 Pc : 5 Ps
Plasteran ini dilaksanakan untuk plasteran pada semua dinding ½ bata
selain yang disebutkan pada point 4.2.a.
4.3. Material
a. Pasir yang digunakan adalah pasir yang bersih, bebas dari bahan organik,
lumpur dan bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.
b. Air yang digunakan untuk pencampuran adalah air bersih yang bebas dari
bahan yang berbahaya seperti oleh, garam, alkali dan bahan organik lainnya.
c. Semen yang digunakan untuk disesuaikan dengan ………………
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
d. Semua contoh bahan sebelum digunakan harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.
5. Pekerjaan Acian.
5.1. Asumsi :
a. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat
lainnya .
b. Perkiraan kuantitas :
Acian dinding Dan kolom 1 Pc : 7 Kpr : 604.40 m2
5.2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pasangan pekerjaan acian pada dinding
dan kaki pondasi sebagaimana yang sebutkan pada point 5.1.6.
5.3. Material.
a) Material yang digunakan adalah kapur acian dan semen, dimana ; dimana
kapur yang digunakan adalah kapur mild atau kapur bakar yang bersih.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
6.2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pemasangan keramik, baik lantai,
dinding, meja dapur maupun pemasangan keramik pada km/ wc sebagai berikut :
6.3. Material
a) Keramik yang digunakan adalah keramik dengan ukuran 40 x 40 cm,
dimana warna dan motif ditentukan oleh pemilik proyek.
b) Baik dinding keramik, wafel, tegel list dll, penggunaan motif dan warna
ditentukan oleh pemilik proyek . Sedang untuk kualitas dan ukuran mengikuti
spesifikasi yang ada serta petunjuk teknis dari Direksi teknik / konsultan
pengawas.
c) Semua contoh keramik yang akan digunakan, diajukan kepada Direksi teknis/
konsultan pengawas untuk disetujui.
d) Pasir yang digunakan untuk speci pada pemasangan keramik adalah pasir
yang bersih serta bebas dari bahan organik dan lumpur.
e) Semen yang digunakan adalah semen yang direkomendasikan pada spesifikasi
maupun petunjuk teknis dari Direksi teknik / konsultan pengawas.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
FLOW CHART PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
Ganti
Persiapan/pembersihan
Semen Pasir Air /shop drawing
Material
Adonan/Spaci Pelaksanaan Keramik
Pemasangan
tidak
Pemeriksanaan Perbaikan
Selesai
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Ring balk utama beton bertulang K – 175 : 5,10 m3
Balok lantai 25x35 beton bertulang K- 175 : 10,69 m3
Balok lantai 20x35 beton bertulang K- 175 : 0,42 m3
Plat lantai beton bertulang : 16,80 m3
Tangga beton bertulang : 2.20 m3
Plat Knopi beton : 0,43 m3
Cor lantai 1 Pc : 3 Ps : 5 Krk (t = 7 cm) : 12.68 m3
c) Lokasi Pekerjaan : Pada lokasi pekerjaan beton bertulang sebagaimana yang tertera
dalam gambar rencana.
1.2. Uraian
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, perakitan besi, pembuatan mall/ bekesting,
pengeceran dan pemeliharaan pasca pengecoran dan pembongkaran mall/ bekesting.
Pekerjaan beton dilaksanakan sebagai berikut :
a) Pondasi poor plat beton bertulang.
Pondasi poor plat dilaksanakan bila pekerjaan galian untuk pondasi poor plat telah
selesai dilaksanakan dan kedalaman galian telah disetujui oleh direksi teknik /
konsultan pengawas.
Pondasi poer plat dilaksanakan dengan dimensi 1,5 x 1,5 m atau sesuai petunjuk
teknis dari Konsultan pengawas, dimana pengecoran poer plat dilaksanakan diatas
lantai kerja yang dibuat terlebih dahulu dengan tebal disesuaikan dengan gambar
rencana.
b) Kolom utama beton bertulang.
Kolom utama ini dilaksanakan dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar
rencana dan dilakukan dengan 3 tahap yaitu :
Pengecoran pertama mulai dari poer plat sampai batas sloef utama.
Pengecoran kedua mulai dari sloef utama sampai batas balok utama
Pengecoran ketiga mulai dari plat lantai II sampai batas ring balk.
Pengecoran kolom utama dilaksanakan bila anyaman tulangan dan bekesting telah
cukup kokoh untuk dilakukan pengecoran serta telah diadakan pemeriksaan dan
disetujui oleh Direksi teknik / Konsultan Pengawas untuk diadakan pengecoran.
c) Kolom praktis
Dilaksanakan dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar rencana dan
dilaksanakan setelah pasangan dinding batu bata telah selesai dilaksanakan.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Sloef praktis dilaksanakan dengan dimensi yang diseuaikan dengan gambar
rencana. Sloef praktis dipasang diatas pondasi batu kali pada tempat-tempat yang
ditujukkan dalam gambar rencana.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
l). Plat Lantai Ramp. Beton.
Idem Pekerjaan plat tangga beton bertulang.
1.3. Material
a. Semen digunakan disesuaikan dengan spesifikasi yang ada dan dibawah ke site
pekerjaan dalam kawasan standar.
b. Agregate yang didatangkan adalah agregate yang mempunyai gradasi dari yang
halus sampai kasar yang disesuaikan dengan spesifikasi maupun ketentuan –
ketentuan dalam pembetonan.
c. Penyimpanan dilaksanakan sedemikian rupa , sehingga bebas dari kontaminasi
dengan bahan – bahan yang dapat merusak.
d. Air yang digunakan untuk pengecoran adalah air yang bersih dan tidak
mengandung lumpur dan bahan kimia lainnya yang dapat merusak beton.
e. Besi yang digunakan adalah besi yang mempunyai dimensi yang dipersyaratkan
dalam gambar rencana.
f. Penyimpanan besi tulangan harus bebas dari kontaminasi langsung dengan
udara , tanah lembab, aspal, olie, gemuk dll.
g. Kayu yang digunakan untuk bekesting / mall adalah papan atau balok dengan
kualitas klass III.
b. Bekesting / Cetakan.
Pembuatan cetakan / bekesting harus memenuhi syarat-syarat dalam
spesifikasi yang telah ditetapkan.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
kemungkinan bergeraknya bekesting selama pelaksanaan dapat
dihindari.
c. Pembesian
Pengukuran dan pemotongan besi dilakukan diluar area kerja
pengecoran.
Besi yang telah diukur dan dipotong selanjutnya diangkut kearea
pengecoran yang bekestingnya telah selesai dikerjakan, dimana besi
tersebut dirakit / diikat sesuai komposisi / kelompok – kelompok tulangan
yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Besi yang digunakan adalah besi dengan dimensi yang disesuaikan
dengan gambar rencana.
d. Pengecoran
Sebelum pengerjaan pengecoran beton dilaksanakan, semua pekerjaan
bekesting baja tulangan, pemasangan pipa-pipa instalasi air dan instalasi
listrik serta angkur – angkur yang harus ditanam dalam beton, sudah
harus terpasang dan telah mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari
Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.
Dpastikan bahan concrete mixer yang akan digunakan telah siap pakai.
Acuan / bekesting harus dibersihkan terl;ebih dahulu dengan cara
menyemprotkan air bersih sehingga semua kotoran tersapu bersih.
Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin setelah
bidang acuan dibasahi dengan air.
Bila pengecoran pada salah satu bagian konstruksi terpaksa harus
diputuskan, maka tempatnya harus terletak pada batas/ siar pelaksanaan
yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan
ketentuan yang berlaku untuk konstruksi beton bertulang.
Selama pengecoran berlangsung adukan beton pada acuan harus
dipadatkan dengan menggunakan alat penggetar (Vibrator concrete).
e. Perawatan Beton
Beton yang telah dicor terutama pada plat lantai dan luifel harus dijaga agar
tidak terlalu cepat kehilangan kelembaban selama + 14 hari yaitu dengan
menggunakan atau menutup permukaan beton dengan karung - karung yang
senantiasa basah.
Mulai
Mix Design
Persiapan/ shop
Drawing
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
PC PS Air Agg Material Besi Material
Bekesting
Perakitan Pembuatan
Besi Bekesting
Tdk Tdk
Pemeriksaan Pemeriksaan
Selesai Selesai
Pengecoran
Pemeriksaan Tdk
Selesai
1.2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, perakitan, penyetelan kuda-kuda dan
pemasangan kasau dan reng sebagai rangka atap.
1.3. Material
Kayu yang digunakan adalah kayu yang mempunyai klas kuat II dan kelas
keawetan II sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi, dimana kayu
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
tersebut adalah kayu kering, memiliki serat yang teratur, serta tidak terdapat
cacat dan mata kayu.
Sebelum pekerjaan ini dimulai, maka terlebih dahulu mengajukan contoh kayu
yang akan digunakan kepada Direksi Teknik / Konsultan Pengawas.
2.2. Uraian
Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap, bubungan pada kuda-kuda yang telah
terpasang.
2.3. Material
A. Bahan atap yang digunakan adalah atap genteng metal colour ( 2 x
4) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam spesifikasi.
B. Bahan bangunan / nok yang digunakan adalah bubungan metal colour
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam spasifikasi.
C. Pasangan talang miring yang digunakan adalah seng plat sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam spesifikasi.
D. Warna ditentukan oleh pemilik proyek.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
B. Atap genteng netal dapat dipasang bila kuda-kuda dan rangka atap
telah diadakan pemeriksaan dan telah disetujui untuk pasangan atap.
C. Atap yang akan dipasang disesuaikan dengan prosedur pemasangan
dan spesifikasi dari pabrik pembuat.
D. Atap yang terpasang harus terlihat rapih, lurus dan tidak bergelombang.
3.1. Asumsi :
A. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat
bantu.
B. Perkiraan kuantitas :
Rangka plafond : 227.765 m2
Plafond gypsum : 227.765 m2
List plafond gypsum : 210.40 m’.
3.2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka plafond , pemasangan plafond
gypsum dan pemasangan list profil gypsum.
3.3. Material.
A. Rangka plafond adalah kayu dengan ukuran dan mutu yang telah
ditentukan dalam gambar dan spesifikasi yang ada.
B. Plafond yang digunakan adalah dari material gypsum dengan tebal + 9
mm.
C. List profil yang digunakan adalah list profil yang dicetak dari bahan
gypsum.
4. Pekerjaan Listplank.
Telah diuraikan pada pekerjaan kuda-kuda / gording.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
VI. PEKERJAAN KOSEN, PINTU , JENDELA DAN VENTILASI.
1. Asumsi
a. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat
bantu lainnya.
b. Perkiraan kuantitas :
Konsen ventilasi atap kayu : 1,43 m3
Pas. Daun pintu panil kaca, rangka kayu : 14,96 m2
Pintu Almunium : 2 bh
Jalusi papan kayu : 2,34 m2
Bingkai jendala : 30.52 m2
Pas. Kaca Mati 5 mm : 18.60 m2
Pas. Ralling Besi Hole : 23.50 m’
Pas. Rolling door : 9.25 m2
c. Lokasi pekerjaan : pada semua rangka pintu dan jendela, reiling tangga
dll, sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana
2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi , pengadaan bahan, pengerjaan dan pemasangan.
3. Material
a. Kayu digunakan untuk ventilasi atap kayu, pintu panil adalah kayu klas
kuat II dan kelas awet II sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi yang ada maupun atas petunjuk teknis dari direksi / kosultan
pengawas.
b. Aluminium digunakan untuk kosen pintu dan jendela, daun pintu , daun
jendela dll sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
c. Aluminium yang digunakan adalah disesuaikan dengan spesifikasi yang
ada.
4. Urutan Kerja.
a. Material aluminium di dipotong dan dibentuk sesuai gambar rencana
sehingga pada saat pemasangan tidak terjadi rongga antara tembok
dan kosen aluminium begitupun antara kosen dan pintu / jendela yang
akan dipasang.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
b. Aluminium tidak bisa menahan beban yang benar, oleh sebab itu pada
tembok yang akan dipasang kosen pintu dan jendela diberi penguat
berupa balok beton dengan dimensi 12/12 pada keempat sisinya.
d. Pemasangan kosen aluminium harus rata dan tegak lurus satu sama lain
sehingga memudahkan menutup dan membuka pintu / jendela serta
tidak ada celah antara tembok dan osen aluminium.
Pek.Pembuatan Kusen
1. Asumsi :
a. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat
bantu lainnya.
b. Perkiraan kuantitas :
Pengecetan dinding tembok : 604.40 m2
Pengecetan plafond gypsum : 227.76 m2
Pengectan kayu : 160.40 m2
Residu kap, kuda – kuda + gording : 160.30 m2
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
c. Lokasi Pekerjaan : Pada semua tembok , plafond, kosen / jalusi kayu,
lysplank dll sebagaimana yang ditunjukkan dalam
gambar dan instruksi teknis dari Direksi /
Konsultan pengawas.
2. Uraian
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, pengecetan, perapihan dan
pembersihan.
3. Material
a. Material cat yang digunakan untuk cat tembok, plafond, cat kayu
mengikuti petunjuk spesifikasi yang ada.
b. Semua contoh bahan cat diajukan kepada Direksi teknik/ konsultan pengawas
untuk mendapatkan persetujuan sebelum digunakan.
4. Urutan Kerja
a. Pekerjaan pengecetan dilaksanakan, apabila semua bagian pekerjaan yang
akan dicat telah selesai dilaksanakan, dimana pekerjaan pengecetan
merupakan finishing dari semua pekerjaan yang dilaksanakan.
b. Pengecetan Kayu.
Pengecetan kayu yaitu untuk lysplank, kosen ventilasi atap, jalusi
ventilasi atap, dll sebagaimana yang ditunjuk pada gambar rencana.
Semua permukaan kayu yang telah dicat harus rata, halus serta
memperlihatkan warna yang sama.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Pada saat pekerjaan plamur selesai, maka tidak ada lagi pori – pori pada
tembok yang tampak, sehingga cat akhir yang dihasilkan benar – benar rata
dan halus.
d. Menie Kayu
Semua kayu yang akan dicat harus dimeni terlebih dahulu, dimana meni
kayu berfungsi sebagai penutup pori – pori pada permukaan kayu.
e. Residu
Residu digunakan untuk pengawetan kayu yaitu untuk menghindari kayu
dari serangan rayap dll.
Residu digunakan untuk seluruh pekerjaan kuda-kuda kayu, gording, rangka
atap, dan dikerjakan sebelum atap terpasang.
1. Asumsi
A. Pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia, alat bantu
dll.
B. Perkiraan kuantitas :
Kran air
Pembuatan bak Km/Wc
Floor drain
Pemasangan instalasi air kotor
Pemasangan instalasi air bersih
Bak kontrol septitank
Pembuatan Septitank dan peresapan
2. Uraian
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, pengerjaan dan perapihan.
3. Material.
A. Semua contoh bahan yang akan digunakan terlebih dahulu diajukan
contoh kepada direksi teknik / konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan untuk digunakan.
B. Semua material yang digunakan mengikuti material yang diisyaratkan
dalam spesifikasi yang ada.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
4. Urutan Kerja
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai petunjuk pabrik pembuat (wastafel, colosed
dll), dan petunjuk teknis dari direksi teknis / konsultan pengawas.
2. Uraian.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangannya.
3. Material
Semua bahan yang akan digunakan, diajukan contohnya kepada direksi teknik/
konsultan pengawas untuk disetujui.
4. Urutan Kerja
A. Pekerjaan dilaksanakan bila, semua pintu dan jendela telah siap dipasang.
B. Pemasangan alat penggantung dilaksanakan dengan mengikuti spesifikasi
yang ada dan petunjuk tehnis dari Direksi teknik / konsultan pengawas.
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Saklar seri (Engkel biasa) : 10 Bh
Saklar tunggal (Engkel lebar) : 4 Bh
Stop kontak : 11 Bh
Sekering Box : 1 Bh
Penangkal Petir : 1/Ls
2. Uraian
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangannya.
3. Material
A. Semua contoh bahan yang akan digunakan terlebih dahulu diajukan contoh
kepada direksi teknik / konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan
untuk digunakan.
B. Semua material yang digunakan mengikuti material yang diisyaratkan
dalam spesifikasi yang ada.
4. Urutan Kerja
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai petunjuk pabrik pembuat dan instruksi teknis
dari Direksi teknis / konsultan pengawas.
Pengajuan Pekerjaan
Contoh Mulai Pendukung
Selesai
Tidak
Persiapan
Bahan dan
Acsesories (siap Pemasangan Instalasi
pasang)
Perbaikan
Pemeriksaan
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Perbaikan
Pemeriksaan
PLN
Penyambungan Daya
Perbaikan
Pemeriksaan
Selesai
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7
Demikian methode pelaksana untuk Pembangunan Gedung Shelter/Gedung Siaga SAR
Kota Palu, yang kami ajukan.
SIGIT PRABOWO
Direktur
C V. D U T A K O N S T R U K S I Page 7