Anda di halaman 1dari 3

Kamiluna Agusri

210102132
Studi Qanun Lks Dan Baitul Mal Aceh

1. Menjelaskan pengertian Baitul Mal di Aceh sebagai lembaga keamilan milik


pemerintah.

Lembaga Baitul Mal sesuai Qanun Baitul Mal telah diatur dalam pasal 1
angka 11 yang berbunyi: Baitul Mal adalah lembaga keistimewaan dan
kekhususan pada Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang dalam
melaksanakan tugasnya bersifat independen berwenang untuk menjaga,
memelihara, mengelola dan mengambangkan zakat, infak, harta wakaf dan harta
keagamaan lainnya, dan pengawasan perwalian berdasarkan syariat Islam.
Keberadaan Baitul Mal pada setiap tingkatan secara perlahan mulai
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, namun perkembangannya di
kabupaten/kota masih berfariasi. Dalam hal ini, sesuai Qanun Baitul Mal pasal
18 huruf i dan pasal 21 huruf j Baitul Mal Aceh (BMA) sebagai Baitul Mal pada
tingkat Aceh mempunyai fungsi dan kewenangan melakukan pembinaan terhadap
BMK, yang diharapkan akan lebih meningkatkan kinerjanya.

2. Menjelaskan tentang tupoksi dan karakteristik dan kewenangan Baitul Mal,


sebelum Qanun 10/2018 lahir (Menurut qanun 7/2004)

Qanun Nomor 7 Tahun 2004 membahas tentang pengaturan zakat di


Provinsi Aceh, Indonesia. Qanun ini bertujuan untuk memastikan bahwa zakat
dikumpulkan dan didistribusikan dengan adil dan efisien untuk kepentingan
masyarakat yang membutuhkan di Provinsi Aceh. Qanun ini mengatur berbagai
aspek terkait pengumpulan, pengelolaan, dan distribusi zakat sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah Islam. Ini termasuk pembentukan lembaga Baitul Mal,
kriteria penerima zakat, prosedur pengumpulan dan distribusi zakat, serta audit
dan evaluasi pengelolaan dana zakat.

Berkaitan dengan Baitul Mal menurut qanun tersebut, dapat disimpulkan


mengenai tupoksi, karakteristik, dan kewenangannya sebagai berikut:

a. Tupoksi
Baitul Mal adalah lembaga yang bertugas mengelola dana zakat, infak, dan
sedekah (ZIS) serta distribusinya kepada yang berhak menerima. Tupoksinya
termasuk pengumpulan, pendistribusian, pemeliharaan, dan pengelolaan dana
zakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
b. Karakteristik
Baitul Mal harus memiliki karakteristik sebagai lembaga yang profesional,
transparan, dan akuntabel dalam pengelolaan dana zakat. Mereka juga harus
memastikan bahwa proses pengumpulan dan distribusi zakat dilakukan dengan
adil dan efisien.
c. Kewenangan
Menurut qanun tersebut, Baitul Mal memiliki kewenangan yang luas terkait
dengan pengelolaan zakat, antara lain:
• Mengumpulkan zakat dari masyarakat yang wajib zakat sesuai dengan
ketentuan syariah.
• Menentukan kriteria dan prosedur untuk penerima zakat.
• Melakukan pendistribusian zakat kepada yang berhak menerima sesuai
dengan ketentuan syariah dan kebutuhan masyarakat.
• Memastikan bahwa dana zakat dikelola dan didistribusikan dengan penuh
tanggung jawab dan akuntabilitas.
• Mengembangkan program-program pengentasan kemiskinan dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis pada zakat.
• Melakukan audit dan evaluasi terhadap pengelolaan dana zakat secara berkala
untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah dan efisiensi
penggunaan dana.

Anda mungkin juga menyukai