Anda di halaman 1dari 4

Materi base stock

Dalam konteks manajemen persediaan atau manajemen rantai


pasokan, "base stock" mengacu pada tingkat persediaan yang
dianggap sebagai jumlah minimum yang harus ada dalam
persediaan untuk menghindari kekurangan stok yang tidak
diinginkan. Base stock adalah jumlah persediaan yang dianggap
sebagai titik awal atau "base" dari mana pesanan tambahan
dibuat untuk menggantikan atau memperbarui stok yang telah
digunakan.

Istilah "base stock" sering digunakan dalam model persediaan


yang disebut "model persediaan dasar" atau "model persediaan
dengan pesanan variabel" (EOQ). Model ini bertujuan untuk
menentukan tingkat persediaan optimal dan ukuran pesanan
untuk menjaga persediaan pada tingkat yang diinginkan. Dalam
model ini, base stock dihitung berdasarkan faktor-faktor seperti
tingkat permintaan, tingkat persediaan yang diinginkan, waktu
pengiriman, dan biaya persediaan.
Base stock merupakan persediaan yang tetap ada setelah
pemenuhan permintaan yang diharapkan, dan biasanya dihitung
berdasarkan rata-rata permintaan dalam periode waktu tertentu
dan waktu pengiriman yang diperlukan untuk mengisi kembali
stok. Base stock yang tepat dapat membantu perusahaan
menghindari kekurangan persediaan yang berpotensi
mengganggu operasional mereka, sementara juga mengurangi
persediaan berlebih yang dapat meningkatkan biaya persediaan.
Base stock adalah istilah yang digunakan dalam manajemen
persediaan untuk menggambarkan tingkat persediaan minimum
yang harus dipertahankan untuk memenuhi perintaan pelanggan.
Ini adalah jumlah minimum dari suatu produk atau bahan yang
perlu ada di gudang atau lokasi penyimpanan lainnya agar
operasi bisnis tetap berjalan dengan baik. Sistem ini
menggabungkan ciri yang terdapat pada sistem pull maupun
sistem push. Keunggulan yang mendasar dari sistem sistem base
stock dibandingkan dengan sistem order point adalah bahwa
suplai pada gudang pusat didasarkan pada permintaan kustomer
pada pusat-pusat distribusi. Variasi permintaan selal lebih kecil
daripada yang terjadi pad order point karena terhindar dari
proses amplifikasi pada pusat distribusi.
Aturan dasar dari sistem base stock dapat diurutkan sebagai
berikut
1. informasi tentang permintaan maupun persediaan dikirim dari
jaringan distribusi pada eselon yang lebih tinggi dengan
frekuensi tinggi
2. bas stock dihitung tersendiri untuk masing-masing item pada
tiap eselon distribusi. Perhitungan ini didasarkan pada yang
harus disimpan pada eselon tersebut dan eselon yang di
bawahnya
3. secara periodik masing-masing eselon mengeluarkan pesanan
yang besarnya adlah nilai base stock dikurangi jumlah dari
posisi persediaan yang dimiliki pada semua eselon yang berada
di bawahnya
Penting untuk memiliki base stock yang memadai karena
beberapa alasan berikut:

1. Memenuhi Permintaan Pelanggan: Base stock yang memadai


memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan
pelanggan dengan cepat dan efisien. Dengan menjaga tingkat
persediaan di atas base stock, perusahaan dapat menghindari
kekurangan stok yang dapat menyebabkan pelanggan kecewa
dan berpotensi kehilangan bisnis.
2. Mengatasi Ketidakpastian: Base stock membantu
mengatasi ketidakpastian dalam permintaan pelanggan dan
waktu pemasokan. Fluktuasi permintaan dan waktu
pengiriman yang tidak terduga dapat diatasi dengan
mempertahankan tingkat persediaan yang mencukupi untuk
mengisi celah-celah ini.
3. Mengurangi Risiko Rantai Pasok: Dengan memiliki base
stock yang memadai, perusahaan dapat mengurangi risiko
yang terkait dengan rantai pasok. Gangguan dalam rantai
pasok seperti keterlambatan pengiriman atau kekurangan
pasokan dapat diatasi dengan menggunakan persediaan
yang ada hingga masalah tersebut teratasi.
4. Mengoptimalkan Efisiensi Operasional: Base stock yang
optimal membantu mengoptimalkan efisiensi operasional.
Dengan menjaga tingkat persediaan yang tepat, perusahaan
dapat menghindari penumpukan persediaan yang
berlebihan yang menghabiskan ruang penyimpanan dan
modal, sementara juga menghindari kekurangan stok yang
dapat mengganggu produksi dan pelayanan pelanggan.

Untuk menentukan base stock yang tepat, perusahaan harus


melakukan analisis permintaan pelanggan, waktu pengiriman
dari pemasok, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
persediaan. Pendekatan seperti metode reorder point (ROP) dan
metode persediaan keselamatan (safety stock) sering digunakan
untuk menghitung base stock yang diperlukan.
ROP adalah titik di mana pesanan persediaan baru harus
ditempatkan untuk mencegah kekurangan stok. Metode ini
mempertimbangkan tingkat permintaan rata-rata, waktu
pengiriman, dan toleransi risiko dalam menghadapi kekurangan
stok.
Safety stock adalah persediaan tambahan yang dipertahankan di
atas level base stock untuk mengatasi fluktuasi permintaan atau
waktu pengiriman yang tidak terduga. Ini bertujuan untuk
memberikan perlindungan tambahan terhadap ketidakpastian
dan membantu mencegah kekurangan stok yang
merugikan.Dalam prakteknya, perusahaan perlu memperhatikan
kebijakan persediaan yang tepat, kecepatan putaran persediaan,
biaya penyimpanan, dan faktor-faktor lainnya saat menentukan
tingkat base stock yang optimal untuk bisnis mereka.

Anda mungkin juga menyukai