Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


FARMASI INDUSTRI

DISUSUN OLEH
TIM PEMBIMBING PKPA FARMASI INDUSTRI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
2022
TATA TERTIB PKPA FARMASI INDUSTRI

1. Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) wajib mengikuti kegiatan


PKPA di Industri Farmasi secara penuh sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
2. Sebelum melaksanakan kegiatan PKPA Farmasi Industri, mahasiswa peserta
PKPA wajib mengikuti pembekalan
3. Menjunjung tinggu, memenuhi dan melaksanakan kode etik kefarmasian
4. Bersikap dan berperilaku sopan serta berbahasa yang baik dan benar selama
melaksanakan kegiatan PKPA
5. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di Industri Farmasi
tempat PKPA
6. Menjaga hubungan kerja yang serasi dengan sesame peserta PKPA, apoteker
dan staf lain selama melaksanakan kegiatan PKPA di Industri Farmasi
7. Mahasiswa peserta PKPA selama melaksanakan kegiatan PKP wajib
menggunakan pakaian sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Industri
Farmasi
8. Mahasiswa peserta PKPA wajib menyerahkan laporan PKPA ke Sekretariat
PSPA STIFA Makassar dan Industri Farmasi paling lambat satu bulan setelah
kegiatan PKPA berakhir
BAB I

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)

FARMASI INDUSTRI

A. Capaian Pembelajaran PKPA di Industri Farmasi

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, tugas, fungsi

pokok dan tanggung jawab apoteker dalam praktek kefarmasian di Industri

Farmasi

2. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis

untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi

3. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk mempelajari penerapan

CPKB/COPTB/CPKB di Industri Farmasi

4. Meningkatkan kemampuan menyelesaiakan permasalahan tentang

pekerjaan kefarmasian diindustri Farmasi

5. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga

farmasi yang professional di Industri Farmasi

B. Kemampuan Akhir yang Diharapkan

1. Mahasiswa mampu membuat keputusan profesi pada pekerjaan kefarmasian

di Industri Farmasi berdasarkan ilmu pengetahuan, standar praktek

kefarmasian, perundang-undangan yang berlaku dan etik profesi farmasi

2. Mahasiswa mampu merancang dan mengembangkan produk farmasi

3. Mahasiswa mampu merancang produksi dan melakukan pengendalian

persediaan serta perencanaan pengadaan bahan baku


4. Mahasiswa mampu melakukan pengawasan mutu dan pemastian mutu

terhadap bahan awal, bahan pengemas, produk farmasi, maupun proses

produksi di Industri Farmasi

5. Mahasiswa mampu melaksanakan proses produksi sesuai dengan prosedur

yang telah dibuat untuk menghasilkan produk yang berkualitas

C. Aktivitas PKPA

1. Aktivitas mahasiswa PKPA di STIFA Makassar. Seluruh mahasiswa wajib

mengikuti pembekalan sebelum melaksanakan PKPA di Industri Farmasi.

Pembekalan berguna untuk memberi pengetahuan dan penjelasan tentang

PKPA di Industri Farmasi yang akan dilaksanakan

2. Aktivitas Mahasiswa PKPA di Industri Farmasi. Setiap mahasiswa

melaksanakan praktek kerja profesi di salah satu industri farmasi di

Indonesia dengan jangka waktu antara 4-8 minggu, disesuaikan dengan

kesepakatan antara pihak industri farmasi dengan pihak pengelola PSPA.

Waktu pelaksanaan PKPA disesuaikan dengan kesediaan industri farmasi

untuk menerima mahasiswa PKPA

D. Tugas

Setiap mahasiswa wajib mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Adapun

tugas bagi mahasiswa terdiri dari tugas terstruktur dan non struktur.

a. Tugas terstruktur

Tugas terstruktur adalah mini project yang diberikan oleh Industri Farmasi

berdasarkan departemen di mana mahasiswa ditempatkan (misalnya tugas

validasi proses, kualifikasi alat atau analisis produk). Pelaksanaan tugas

terstruktur harus dicatat dalam logbook PKPA.

b. Tugas non struktur


Tugas non struktur dapat berupakan pekerjaan harian yang dibebankan

kepada mahasiswa PKPA oleh Apoteker di Industri Farmasi di saat

mahasiswa PKPA tidak sedang mengerjakan tugas terstruktur (misalnya

mendampingi Apoteker dalam pengawasan proses produksi) atau dapat

berupa pemberian induksi oleh Apoteker Bagian di mana mahasiswa PKPA

tidak ditempatkan. Pelaksanaan tugas non-struktur harus tercatat di dalam

logbook.
BAB II

LAPORAN PKPA

A. Penyusunan Laporan PKPA

Laporan PKPA disusun berdasarkan tugas terstruktur yang didapatkan selama

PKPA. Laporan tersebut dapat berisi kajian tentang pemrosesan suatu bets

produk, kajian tentang prosedur dan hasil analisis produk. Kajian tentang proses

dan hasil suatu kegiatan validasi atau kualifikasi dan seterusnya, bergantung

pada departemen di mana mahasiswa PKPA ditempatkan dan tugas yang

diperoleh. Isi laporan harus mendapatkan persetujuan dari tempat PKPA dan

tidak boleh mencantumkan informasi yang di klaim rahasia (confidential) oleh

tempat PKPA. Dokumen penyerta laporan seperti protocol atau Lembar Hasil Uji

dapat dicantumkan dalam laporan sebagai lampiran apabila mendapatkan

persetujuan dari Industri Farmasi tempat mahasiswa melaksanakan PKPA.

B. Format Laporan PKPA

Secara umum, struktur laporan PKPA Farmasi Industri, sebagai berikut :

Halaman Sampul (Format terlampir)

Halaman Pengesahan (Format terlampir)

Kata Pengantar

Kata pengantar di ketik dengan ringkas dan jelas dan bila mencantumkan

ucapan terima kasih maka urutan yang disarankan adalah pembimbing dan
koordinator yang dinarasikan dalam paragraph kemudian disusun dalam

penomoran berturut-turut (1) Pimpinan STIFA Makassar dan jajarannya, (2)

Pimpinan industri farmasi tempat PKPA dan jajarannya, (3) Ketua PSPA dan (4)

lain-lain.

Daftar Isi

BAB 1 Pendahuan (maks 2 halaman)

1.1 Latar Belakang

Bagian ini dapat berisi pengantar tentang praktek kefarmasian di Industri

Farmasi, aturan-aturan terkait, serta sekilas gambaran tentang tugas khusus

yang didapatkan.

1.2 Tujuan PKPA

Tujuan PKPA terdiri atas dua yaitu, untuk melihat penerapan CPOB di

Industri Farmasi secara umum dan tujuan PKPA terkait tugas terstruktur

yang diberikan.

BAB 2. Gambaran Umum (maks. 10 halaman)

Bagian ini memuat Profil Perusahaan yang berisi sejarah singkat, visi, misi,

produk-produk dan sertifikasi yang diperoleh oleh Industri Farmasi. Selain itu

bagian ini juga harus memuat penerapan aspek-aspek CPOB/CPOTB/CPKB

diitempat PKPA secara umum. Bila selama penyusunan laporan PKPA di

Industri mahasiswa diminta membuat laporan dengan jumlah halaman melebihi

batas yang telah ditetapkan maka mahasiswa disarankan untuk melakukan

penyerderhanaan laporan begitu tiba kembali di STIFA Makassar sebelum

pelaksanaan ujian akhir.


BAB 3. Gambaran Khusus (maks. 10 halaman)

Bagian ini memuat informasi-informasi yang relevan dengan pelaksanaan tugas

terstruktur diberikan

BAB 4. Pembahasan (maks. 5 halaman)

Bagian ini berisi pembahasan terkait tugas terstruktur yang diberikan terutama

yang berkaitan erat kaitannya dengan standar yang berlaku

(CPOB/CPOTB/CPKB, undang-undang, kompendial atau acuan normative lain

yang diadopsi oleh industri farmasi serta bets practice yang diterapkan oleh

Industri Farmasi. Bagian ini tidak boleh memuat ulang informasi yang sudah

tercantum dengan jelas di BAB 2 dan BAB 3.

BAB 5. Kesimpulan dan Saran (maks. 1 halaman)

Kesimpulan yang disusun harus sesuai tujuan PKPA

Daftar Pustaka (maks. 2 halaman)

Daftar pustaka disusun menurut aturan Vancouver (aturan penomoran) dan

tidak boleh menggunakan referensi laporan/blog/website akses bebas seperi

Wikipedia.

Lampiran-lampiran (menyesuaiakan)

Hal-hal yang dapat dicantumkan sebagai lampiran meliputi struktur organisasi,

alur proses dan gambar-gambar yang relevan.

C. Aturan Penulisan Laporan PKPA

Aturan penulisan laporan PKPA Farmasi Industri adalah sebagai berikut :


1. Laporan diketik di kertas A4 (120 x 297 mm) (bukan A4s)

2. Kecuali halaman sampul dan halaman pengesahan, dan daftar pustaka isi

laporan diketik kdengan ukuran huruf 12, Times New Roman, spasi 1,5

3. Ukuran huruf di dalam tabel dapat menyesuaikan ukuran tabel

4. Daftar pustaka diketik dengan spasi 1

5. Batas-batas halaman laporan adalah 3 cm (atas), 4 cm (bawah), 4 cm (kiri) dan

3 cm (kanan)

6. Setiap halaman mulai BAB 1 diberi nomor halaman dengan angka arab (1, 2, 3

dst) yang diletakkan di bagian kanan atas halaman kecuali untuk setiap halaman

dengan judul bab, nomor halaman diletakkan di bagian tengah bawah halaman.

7. Judul Bab dan Sub-bab dicetak tebal (Bold). Istilah dalam Bahasa asing dicetak

miring (italic)

8. Isi halaman diketik penuh, rata kiri dan kanan (justify) . Tidak diperkenalan

menambahkan Header dan Footer selain nomor halaman.

9. Laporan yang telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing dan koordinator

PKPA dijilid antero biasa (softcover) dengan sampul berwarna biru

10. Apabila di tempat mahasiswa melaksanakan PKPA diminta untuk membuat

laporan dengan format lain maka mahasiswa diminta untuk melakukan

penyesuaian laporan setibanya kembali di STIFA Makassar untuk keperluan

ujian.
Lampiran 1. Format Sampul Laporan PKPA

LAPORAN
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
FARMASI INDUSTRI

DI
PT. INDUSTRI FARMASI
(Makassar, 21 Juli 2022 – 21 Agustus 2022)

JUDUL TUGAS

DISUSUN OLEH :

AINI FAIZAH NUR RUSMAN


22039014

LOGO STIFA MAKASSAR


(UKURAN TINGGI LOGO 4 CM)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
2022

Lampiran 2. Format Lembar Pengesahan Laporan PKPA

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


FARMASI INDUSTRI

DI

PT. INDUSTRI FARMASI


(Makassar, 21 Juli 2022 – 21 Agustus 2022)

JUDUL TUGAS

AINI FAIZAH NUR RUSMAN


22039014

DISETUJUI OLEH

PEMBIMBING PKPA
INDUSTRI PT. INDUSTRI FARMASI

(PEMBIMBING DARI INDUSTRI)

KOORDINATOR PKPA PEMBIMBING PKPA


FARMASI INDUSTRI FARMASI INDUSTRI
NAMA NAMA
NIDN NIDN

Anda mungkin juga menyukai