Anda di halaman 1dari 15

Topik H dan E

Kedudukan IQAir di Indonesia &


Dampak Kualitas Udara ke Kesehatan
Manusia
Hilma Zulfadli R.
Dampak Kualitas Udara
terhadap Kesehatan Manusia

Gas Konvensial Gas Rumah Kaca

Topik H
Dampak
Langsung Tidak Langsung
Batuk-batuk ISPA
Iritasi mata Pneumokinosis
Kardiovaskular
Kanker

Topik H
Dampak Zat Pencemar
GAS GEJALA PENYAKIT

1. Pneumonia
PM 2,5 (4, 5, 6) 1. Iritasi mata, 2. Bronkitis
PM 10 (4, 5, 6 ,7) hidung, 3. Kardiovaskular
SO2 (3, 2, 5) tenggorokan 4. Paru-paru kronis
NO2 (2, 5, 8) 2. Pusing 5. Asma
CO (3, 9) 3. Batuk 6. Gangguan Aliran
O3 (8) 4. Sesak napas darah
GRK (DEHIDRASI, 5. Sakit kepala 7. ISPA
KANKE R 8. Keracunan CO

Topik H
Kelompok Rentan
Kelompok rentan merupakan kelompok
atau golongan orang yang lebih mudah
terkena dampak.
Yang termasuk dalam kelompok rentan
yaitu anak kecil, lansia, dan orang yang
punya riwayat penyakit.
Mereka mudah terkena dampak karena
imunitas tubuh mereka yang rendah.

Topik H
Kesimpulan
Gas pencemar dapat memberikan dampak
berbahaya bagi kesehata manusia. Gas
pencemar dapat berdampak buruk pada
saluran pernapasan bahkan pada mata. Gas
pencemar semakin mudah memberi dampak
buruk kesehatan pada kelompok rentan
karena imunitasnya yang rendah

Topik H
IQAir
Lembaga teknologi dari Swiss yang
fokus kepada teknologi pemurnian
udara.
IQAir menampilkan data indeks
kualitas udara (AQI) menggunakan
alat pemantaunya.
Parameter yang diukur: PM 2,5, PM 10,
CO, SO2, NO2, dan O3.

Topik E
Keakuratan IQAir di Indonesia
Dinilai kurang akurat di Indonesia karena:
1. Bukan menggunakan SNI, tapi menggunakan
NAAQS (Standar Kualitas Udara Ambien Nasional)
2. Penempatan posisi alat tidak sesuai
kajian/kriteria

Topik E
Bagaimana dengan
metode lain?

Topik E
HVAS
Alat pemantau kualitas udara .
Mengukur particulate: TSP, PM 2,5,
dan PM 10.
Menggunakan metode analisis
gravimetri

Topik E
Keakuratan HVAS di Indonesia
Dinilai akurat di Indonesia karena:
1. Mengikuti SNI 19-7119.3-2005 (metode analisis
gravimetri)
2. Hasil pengukurannya ditampilkan ditampilkan
pada laman KemenLH dalam bentuk indeks
standar pencemaran udara (ISPU)
Topik E
LVAS
Menggunakan alat gent sampler untuk
mengukur kualitas udara .
Mengukur particulate: TSP, PM 2,5,
dan PM 10.
Menggunakan metode analisis
gravimetri

Topik E
Keakuratan LVAS di Indonesia
Dinilai kurang akurat di Indonesia karena:
1. instrumen yang belum standar Indonesia

*Namun, pada sebuah penelitian hasil pengukuran


LVAS dengan HVAS dinilai memiliki korelasi.

Topik E
Kesimpulan
Kedudukan pengukuran kualitas udara
ambien menggunakan HVAS lebih
tinggi dibandingkan dengan IQAir dan
HVAS, karena HVAS sudah diambil
sebagai standar pemerintah Indonesia.

Topik E
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai