Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII


YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
Daftar Isi
PEMANTAUAN DISTRIBUSI PARTIKULAT DAN RADIOAKTIVITAS ALPHA
DI UDARA INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL TAHUN 2010.

Budi Prayitno" Suliyanto2, Sri Wahyuningsih3


1,2,3) Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BAT AN, Serpong

ABSTRAK

PEMANTAUAN DISTRIBUSI PARTIKULAT DAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DI UDARA


INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL TAHUN 2010. Pemantauan distribusi partikulat dan
radioaktivitas alpha di udara instalasi elemen bakar eksperimental (IEBE) tahun 2010, telah dilakukan.
Tujuan dari pemantauan ini untuk mengetahui kualitas udara laboratorium IEBE dan radioaktivitasnya,
sehingga dapat mendukung sistem keselamatan bagi pekerja radiasi yang bekelja di laboratorium tersebut.
Pemantauan distribusi partikulat di IEBE dilakukan dengan menggunakan alat ukur distribusi partikulat tipe
alat GT-521. Jumlah partikulat yang diukur adalah untuk diameter 2,5 pm dan 4 pm. Radioaktivitas alpha di
udara IEBE dipantau dengan menggunakan air sampler yang dilengkapi dengan kertas filter, selanjutnya
diukur aktivitasnya dengan Portable Scaler Ratemeter- 8 (PSR-8). Lokasi pemantauan dilakukan di HR-04,
HR- 05, HR-08, HR-22, HR-23 dan HR-24. Jumlah partikulat udara untuk diameter 2,5pm di Hot Room
IEBE, berturut tUrtt! (541.000±39.310) partikulatlm3, (222.000±15.890) partikulatlm3, (192.000±1.580)
partikulatlm3, (245.600±6.730) partikulatlm3, (162.400±3.210) partikulatlm3 dan (374.000±12.390)
partikulatlm3. Untuk partikulat yang berdiameter 4 pm, berturut turut (1 17.800±7. 760) partikulatlm3,
(39. 600±1.140) partikulatlm3, (91.400±1.340) partikulatlm3, (128.800±3.11 0) partikulatlm3, (81.200±1.640)
partikulatlm3 dan (80.200±4.920) partikulatlm3. Radioaktivitas alpha di daerah pemantauan, berturut turut
(5,265±2,029) Bqlm3, (5,915±2,849) Bqlm3, (3,680±0,940) Bqlm3, (1,253±O,126) Bqlm3, (1,353±O,130)
Bqlm3, (1,504±0,128) Bqlm3. Hasil pemantauan partikulat di laboratorium IEBE berdasarkan Kepmenkes
R.J No. 1405IMENKESISKlXII2002, temperatur di dalam laboratorium kurang sejuk serta kelembaban
udaranya berada di atas bat asan. Pemantauan radioaktivitas alpha di udara laboratorium IEBE, berada di
bawah batasan (Batasan 20 Bqlm} Hasil pantauan selama tahun 2010, dapat disimpulkan tidak
membahayakan bagi kesehatan pekelja radiasi yang bekerja di ruangan tersebut.

Kata kU1/ci : diameter dan jumlah partikulat, radioaktivitas alpha, pemantauan udara.

ABSTRACT

MONITORING THE DISTR1BUTION OF PARTICULATES AND ALPHA RADIOACTIVITY IN AIR


OF EXPERIMENTAL FUEL ELEMENT INSTALATION IN 2010. Monitoring the distribution of
particulates and alpha radioactivity in air of Experimental Fuel Element Installation (IEBE) in 2010, has
been done. The plllpose of monitoring is to determine air quality laboratory IEBE and its radioactivity, so it
can support the safety systems for radiation workers who worked in the laboratory. Monitoring the
distribution of particulates in IEBE, pelformed using an instrument measuring the distribution of particulate
type GT-521. The number of particulates were measured for diameter of 2.5 pm and 4 pm .. Alpha
radioactivity in air IEBE monitored by using air sampler equipped with a filter paper, then measured its
activity with Portable Scaler Ratemeter-8 (PSR-8). Locations of monitoring carried out in the HR-04, HR-05,
HR-08, HR-22, HR-23 and HR-24. The number of air particulate in diameter 2.5 pm in the Hot Room IEBE,
respectively (541.000 ± 39.310) particu/atelm3, (222.000 ± 15.890) particulatelm3, (192.000 ± 1.580)
particu/atelm3, (245.600 ± 6.730) particulatelm3, (162.400 ± 3.210) particulatelm3 and (374.000 ± 12.390)
particu/atelm3. For particulates with a diameter of 4 p111,respectively (J 77.800 ± 7.760) particu/atelm3,
(39.600 ± 1.140) particulatelm3, (91.400 ± 1.340) particu/atelm3, (128.800 ± 3.110) particulatelm3, (81.200 ±
1.640) particulatelm3and (80.200 ± 4.920) particulatelm3. Alpha radioactivity in the area of monitoring,
respectively (5.265 ± 2.029) Bqlm3, (5.915 ± 2.849) Bqlm3, (3.680 ± 0.940) Bqlm3, (1.253 ± 0.126) Bqlm3,
(1.353 ± 0.130) Bqlm3, (1.504 ± 0.128) Bqlm3. The results of monitoring of particulate matter in the
laboratory IEBE based on Kepmenkes R.J. No. 14051MENKESISKlXII2002, the temperature in the
laboratory is less cold, and air humidity is above the limit. Monitoring of alpha radioactivity in air IEBE
laboratory, is under the limit (limit 20 Bqlm} Results of monitoring during the year 2010, it can be
concluded no harm to the health of radiation workers who work in the room.
Key words: diameter and number of particulates, alpha radioactivity, air monitoring.

Budi Prayitno dkk 415 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
1. PENDAHULUAN berakibat terjadinya kerusakan paru-paru. Badan
Perlindungan Amerika Serikat (EP A) tahun 1997
Instalasi Elemen Bakar Eksperimental menetapkan standar maksimum partikulat yang
(IEBE) merupakan salah satu fasilitas laboratorium terdapat di udara setiap tahunnya maksimum
yang dibangun di Kawasan PUSPIPTEK Serpong nilainya sebesar 15 I1g partikulat / m3• Berdasarkan
dan mempunyai dua fungsi pokok yaitu ; memproses aturan yang berlaku untuk menjamin kualitas udara
yellow cake menjadi serbuk U02 berderajad nuklir sebuah laboratorium seperti IEBE selain dipantau
(nuclear grade), dan memproduksi elemen bakar radioaktivitasnya juga perlu dipantau distribusi
reaktor air berat (High Water Reactor) jenis partikulatnya sehingga dapat mendukung sistem
ClRENE dengan menggunakan bahan baku utama keselamatan bagi pekerja radiasi yang bekerja di
uranium pengkayaan rendah. Untuk mendukung laboratorium.
Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) IEBE akan
dikembangkan untuk memproduksi e1emen bakar 2. TEORI
reaktor daya [1.2]. Proses kerja di IEBE didesain
menggunakan uranium pengayakan rendah di Ruangan merupakan temp at pekerja
bawah 5 %, namun hingga kini masih menggunakan beraktivitas, dan waktu yang dihabiskannya lebih
uranium alam. Dalam setiap penanganannya banyak dibandingkan di udara terbuka. Pada
didukung dengan sistem keselamatan radiasi dan kenyataannya justru di dalam ruangan pekerja sering
keamanan fisik bahan uranium tersebut. Untuk mengalami gangguan kesehatan yang dikenal
pemantauan radiasilkontaminasi dioperasikan alat- sebagai Sick building Syndrome (SBS), merupakan
alat deteksi radiasi dan kontaminasi, baik untuk kombinasi dari berbagai penyakit terkait dengan
keperluan keselamatan radiasi personel maupun tempat individu bekerja (gedung perkantoran).
untuk keselamatan daerah kerja serta lingkungan. Tahun 1984 organisasi kesehatan dunia World
Beberapa proses penanganan bahan uranium (dalam Health Organization (WHO) melaporkan bahwa
bentuk serbuk dan cairan) menggunakan hingga 30% dari bangunan di seluruh dunia
pengungkung seperti glove-box danfume-hood yang berhubungan dengan masalah kualitas udara
dilengkapi dengan sistem ventilasi. Walaupun ruangan. Sebagian besar SBS adalah terkait dengan
demikian, potensi kontaminasi uranium ke daerah buruknya kualitas udara di dalam gedung, sering
kerja tetap ada, misalkan akibat terjadinya kegagalan disebabkan oleh kekurangan dalam sistem
sistem ventilasi dan kesalahan penanganan uranium pemanasan, ventilasi, dan pendingin udara.
atau bahan yang mengandung uranium. Kontaminasi Penyebab lain disebabkan oleh kontaminan yang
uranium didaerah kerja yang memancarkan radiasi dihasilkan oleh gas yang keluar dari beberapa jenis
alpha dan konsentrasinya melampaui batas bahan bangunan, senyawa organik volatile, jamur,
keselamatan berpotensi terhadap bahaya radiasi ventilasi exhaust yang tidak baik, bahan kimia yang
interna bagi personel j ika kontaminan tersebut digunakan, atau asupan udara segar/ kurangnya
masuk ke dalam tubuh (melalui pernafasan, mulut penyaringan udara yang memadai. Geja!a kesehatan
dan luka). Debu radioaktif dapat bergabung dengan yang dapat terjadi seperti iritasi mata, hidung,
debu udara menjadi satu dan disebut partikulat serta tenggorokan, masalah kesehatan neurotoksik; iritasi
bergerak di udara mengikuti gerak brown. Untuk itu kulit, reaksi hipersensitivitas tidak spesifik, dan
perlu dilakukan pemantauan distribusi keberadaan sensasi bau dan rasa [4].
partikulat di udara laboratorium IEBE. Selain
Pola udara di dalam bangunan merupakan
pelaksanaan pemantauan distribusi partikulat juga
hasil kombinasi dari sistem vantilasi dan kegiatan
dilakukan pemantauan radioaktivitas alpha yang
pengguna gedung. Perbedaan tekanan menyebabkan
berada di udara IEBE. Keberadaan partikulat ini
adanya pergerakan kontaminan dari area bertekanan
menunjukkan jika makin banyak partikulat yang
tinggi ke area bertekanan rendah melalui celah yang
beterbangan di udara, pertanda udara di ruangan
tersebut tidak bersih. ada. Keberadaan komponen di dalam gedung seperti
Berdasarkan klasifikasi laboratorium dinding, atap lantai, peralatan dan pengguna gedung
dapat mempengaruhi distribusi kontaminan. Berikut
menurut Badan Perlindungan Amerika Serikat
ini adalah pola alternatif jalur distribusi kontaminan
Environmental Protection Agency (EP Ai3] ukuran udara[5];
partikulat yang dimaksud ialah zarah yang
1. Sirkulasi lokal dalam ruangan yang
berukuran 0,0 I ~lm sampai dengan 5 11m.Partikulat
mengandung kontaminan.
yang berukuran lebih kecil dari 2,5 11m dengan
2. Pergerakan udara ke ruang bertekanan lebih
mudah dapat terhisap dan masuk kedalam saluran rendah.
pernapasan menuju ke paru-paru. Sementara paru-
3. Pergerakan kontaminan dari bawah ke atas
paru adalah organ tubuh yang paling lambat
bangunan gedung.
mengusir bend a asing tersebut. Kemudian benda
4. Pergerakan udara ke dalam gedung melalui
asing tersebut dapat terdeposit di paru-paru dan

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN 416 Budi Prayitno dkk


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 20 II
ISSN 1978-0176
infiltrasi udara luar. melalui saluran-saluran percabangan (bronchi dan
bronchiola) masuk ke paru-paru. Konsentrasi
Pengendalian kualitas udara di dalam gedung
aktivitas radionuklida pemancar alpha pada
terutama terletak pad a desain gedung. Selain itu,
umumnya mengendap di daerah extrathoracic (ET)
perlu dilakukan pengambilan cuplikan udara di
dan alveolar-intertitial (AI). Kondisi ini terjadi
dalam ruangan secara berkala serta menganalisis dan
karena ukuran partikulat berukuran 2,5 11m- 4 11m
membandingkannya dengan standar yang berlaku,
cukup kecil. Pada daerah bronchi maupun
untuk menilai kualitas udara di dalam ruangan
tersebut [5J. bronchioles merupakan daerah yang berbentuk
seperti pipa sehingga partikel dapat lolos dengan
Persyaratan dan tata cara penyelenggaraan mudah. Mekanisme sedimentasi dan eJekrostatik
kesehatan lingkungan kerja perkantoran untuk udara
dimungkinkan terjadi di daerah ini. Pada daerah
ruangan berdasarkan Kepmenkes R.I No.
extrathoracic terdapat bulu-bulu hidung dan selaput
1405/MENKES/SK/XI/2002, adalah sebagai berikut
(6) • lendir yang membuat partikel dengan mudah
terdeposisi di daerah ini. Begitu pula deposisi di
1. Temperatur dan kelembaban
daerah AI, konsentrasinya besar karena daerah ini
• Temperatur : (18 - 28) °C.
merupakan jaringan lunak.
• Kelembaban: (40 - 60) %.
2. Debu Sistem saluran pemafasan manusia dapat dilihat
Kandungan debu maksimal di dalam udara pada Gambar I.
ruangan dalam pengukuran rata-rata 8 jam
adalah sebagai berikut : konsentrasi maksimal
debu adalah 0,15 mg/m3.
3. Laju ventilasi
Laju ventilasi adalah (0,15 - 0,25) m/detik.
-~
~-
..• _,
""'...., •• \"o.-.atP.rt:
Jro_.,jf> ••.•
..

Untuk ruangan kerja yang tidak menggunakan


pendingin harus memiliki lubang ventilasi
minimal 15% dari luas lantai dengan
Thorilr;;k
menerapkan sistim ventilasi silang.
Debu merupakan partikulat padat yang
berukuran antara 1 mikron sampai dengan 100
mikron. Debu didefinisikan sebagai suatu sistem
disperse (aerosol) dari partikulat padat yang
dihasilkan secara mekanik seperti crushing
(penghancuran), handling (penghalusan) atau
grinding (penggerindaan). Berdasarkan ukurannya,
partikulat debu dibagi menjadi tiga kelompok yakni
(7) •

1. Partikulat debu inhalable, merupakan partikulat


debu yang dapat terhirup ke dalam mulut atau
hidung serta berbahaya bila tertimbun Gambar 1. Sistem pernafasan manusia 181

dimanapun dalam saluran pemafasan.


2. Partikulat debu thoracic, merupakan partikulat Kemampuan penghirupan udara ini
debu yang dapat masuk ke daJam saluran dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ukuran
pemafasan atas dan masuk ke dalam saluran aerodinamik partikel, laju alir, kecepatan dan arah
udara di paru-paru. angin. Fraksi terhirup rata-rata untuk semua arah
3. Partikulat debu respirable, adalah partikulat angin sebagai fungsi ukuran aerodinamik partikel
airborne yang dapat terhirup dan dapat (dae) dinyatakan dalam hubungan sebagai berikut [9] :
mencapai daerah bronchiola sampai alveoli di
dalam sistem pemafasan. Partikulat debu jenis E = 0,5 ( I + e-O.06d,~ ) (1)
ini berbahaya bila tertimbun di alveoli yang
merupakan daerah pertukaran gas di dalam dengan 0 < dae ::; 100 11m
sistem pemafasan.
keterangan :
Sistem pemafasan manusia secara garis E = Fraksi partikel udara yang terhirup
besar terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang dae = Diameter aerodinamik partikel (11m)
menghubungkan paru-paru dengan lainnya, yaitu Nilai fraksi E ini maksimal = I, artinya 100%
hidung, pharynx, pangkal tenggorok, tenggorok, partikulat terhirup oleh manusia ketika bemapas.
cabang tenggorok. Udara dihisap melalui hidung dan Nilai fraksi yang dihasilkan dari
mulut dilewatkan trachea (tabung udara), lalu persamaan (1) tidak akan berubah apabila kecepatan

Budi Prayitno dkk 417 Sekolah Tinggi Tekllologi Nuklir-BA TAN


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176

angin 0,5 - 9 m/s. Untuk partikel yang lebih besar Room dan Clean Hood. Untuk standar clean room
dari 100 11m, fraksi yang terhirup belum diketahui ini ditentukan sebagai Class 100 dengan pengertian
dengan pasti. Namun beberapa penelitian jumlah partikulat lebih kecil atau sarna dengan 100
menunjukkan fraksi yang terhirup sebesar 0,5 untuk
partikulat / Cubic foot berdiameter partikulat 0,5 11m.
partikel berukuran > 100 11m[10].
Debu merupakan salah satu polutan sebagai Adapun Tabel 2 merupakan daftar standar
partikulat di udara (Particulate Matter) dengan keberadaan partikulat dalam suatu ruangan
ukuran 1 11m sampai dengan 100 11m. Partikulat laboratorium. Ketentuan Intemasional ini mengacu
debu akan berada di udara dalam waktu yang relatif standar untuk Cleansrooms dari Institute of
lama dalam keadaan melayang di udara, kemudian Environmental Science and Technology, drafted
dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui lES-RP-CC-006-84-T [3J.
pemafasan. Partikulat ini bervariasi dalam bentuk,
ukuran dan komposisi kimia, dan dapat terdiri dari
berbagai bahan seperti logam, jelaga, tanah, dan
debu. Coarse particle merupakan debu dari udara
ambient yang berukuran :::: 2,5 11m dan biasanya
terbentuk dari proses mekanik dan permukaan debu
yang tersuspensi. Partikulat berdiameter 10 11matau
kurang dari 10 11m didetinisikan sebagai PMlo.
Partikulat halus yang berdiameter 2,5 11m atau
kurang dari 2,5 11m didetinisikan sebagai PM~.5
(partikulat debu respirable), juga dapat memberi
kontribusi kepada pengurangan jarak penglihatan
(Tabel 1).
Selain dari peraturan tersebut, ada peraturan
lain yang pertu diperhatikan yaitu standar
kebersihan laboratorium. Standar bersih
laboratorium yang dipakai oleh badan standar di
Amerika (NBS) atau dikenal dengan nama NIST
(National Institute Standard and Technology). Suatu
laboratorium yang sirkulasi udaranya Tabel 1.
Fraksi dan ukuran partikulat debu
di udara 1111
UKURAN
FRAKSI
PARTIKULAT

PM10 (thoracic) :SIOl1m

PM~.5 (respirable) :S2.5 11m

PM1 :S I ~lIn
Ultratine
(UFP atau UP)
:S 0.1 ~lIn
PMwPM~.5
2.5 11m- 10 ~lIn
(coarse fraction)

menggunakan filter HEP A (High Efficiency


Particulate Absorber), biasanya keadaan udara di
dalam laboratoriumnya bertujuan untuk mencapai
kondisi laboratorium bersih ( Clean Room ). Dalam
standar NBS (NIST) ditentukan tiga klas
laboratorium yaitu : Ordinary LaboratOlY, Clean

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN 418 Budi Prayitno dkk


7.570
757
SEMINAR3.090
100
309
10
I30,9
10.600
1.000
100
106
300
350
35.0
700
75,7991
175
2.650
265 214
24.700
2.470
247
6.180
618
30.900
100,000
10,000
1,000
35,3
10,0
30,0
3,00
0,875
70,0
87,5
7,00
8,75
99,1
9,91
17,512.400
].240
3.530100
353
10.000
1.060
875750
21,4 28.300
2.830
10.000
1.000
283.000
283
100.000
NASIONAL
2214,0
,14
75,0
7,50
English
(m3)
(m3)
(fe)
(fe)
(m3)28,3
2,83
0,283
1,00
10,0
O,IJ.1m 350LIMITS
35.000
3.500
OO,SJ.1m
CLASS
(fe) O,3J.1m
,2J.1m 26.500
S,OJ.1m 75.700 PARTICLE CONCENTRATION)
(MAXIMUM 3.530.000
35.300 100.000
353.000 10.000.000
1.000.000
(ft3)
CLASS
SI NAME
SOM
ISSN TEKNOLOGI
1978-0176 NUKLIR VII
YOGYAKARTA,16NOVEMBER2011
Tabcl 2. Konscntrasi partikulat untuk laboratorium bcrdasarkan Standar Intcrnasional 131
Airborne particle concentration limits for different cleanroom classes:

Disamping itu suatu laboratorium analisis seperti standar maksimum partikulat yang terdapat di udara
IEBE sebaiknya dipenuhi persyaratan lain setiap tahunnya maksimum sebesar 15 flg partiklllat
diantaranya mengacu standar seperti ditampilkan / m3.

pada Tabel 3. Berdasarkan peraturan yang berlaku untuk


Tabel 3. Konsentrasi partikulat di Laboratorium menjamin kualitas sebuah laboratorium seperti IEBE
dalam satuan (J.1gram / m3 ) berdasarkan ini selain dipantau radioaktivitasnya juga perlu
standart NISJi31
Fe 0,02 diukur/dipantau distribusi partikulatnya sehingga
Klas
Cu
Cd
Pb
0,002
0,4
Laboratorium 0,2 dapat mendukung sistem keselamatan dan kesehatan
Laboratorium kerja bagi pekerjanya.

3. TAT A KERJA

Bahan dan alat.


Clean Room
0,00 I 0,002 0,0002 ttd Bahan yang dipakai dalam analisis adalah
Laboratory kertas filter, cawan petri dan pinset, sedangkan
peralatan yang diperlukan adalah Alat pantau
Clean Hood
0,0009 0,007 0,0003 0,0002 partikulat tipe GT -521, A ir Sampler, Portable Scaler
Laboratory Ratemeter (PSR 8), Detektor Alpha dan Multy
Channel Analyzer (MCA) untuk spektrometer
gamma.
Berdasarkan ukurannya yang dimaksud partikulat Pcmantauan jumlah partikulat.
yaitu zarah yang berukuran 0,0 I ~lInsampai dengan
5 flm. Partikulat yang berukuran lebih kecil dari 2,5 Bateray alat GT -521 di isi «(charge) sekitar
15 jam dan alat tersebut dihidupkan dengan
pm dengan mlldah dapat terhisap dan masllk
kedalam saluran pemapasan menuju ke paru-paru. memasang terlebih dahulu filter HEPA yang
Sementara paru-paru adalah organ tubuh yang paling tersedia diperangkat alat. Filter HEP A tersebut
lambat mengusir benda asing tersebut. Kemudian berfungsi untuk membersihkan udara / partikulat
yang berada di dalam alat GT -521. Selanjutnya
benda asing tersebut dapat terdeposit di paru-paru
diatur alat GT -521 untuk menghitung jumlah
dan berakibat terjadinya kerusakan paru-paru. Badan
Perlindungan Amerika Serikat Environmental partikulat yang berdiameter 2,5 flm dan 4 flm
dengan lama pencuplikan 1 menit serta besamya
Protection Agency (EPA) tahun 1997 menetapkan

Budi Prayitno dkk 419 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176

satuan dalam jumlah partikulat / liter. Alat GT -521 siap untuk dicacah aktivitasnya dengan alat cacah
tersebut dilengkapi dengan perangkat ujung PSR-S. Langkah selanjutnya cacah kertas filter
pengambilan partikulat. Selanjutnya alat tersebut dengan alat cacah yang tersedia dan lama
dioperasikan ditempat pencuplikan udara dititik-titik pencacahan selama 1 menit minimal sebanyak tiga
pengambilan masing-masing sebanyak 5 kali kali pencacahan. Kemudian hasil cacahan tersebut
setinggi ± 150 Cm. Pada alat GT -521 akan terekam dirata-rata dan dikurangi dengan cacah latamya dan
jumlah partikulat/liter yang dipantau. Selanjutnya ditampilkan pada pada Tabel-4. Tahapan berikutnya
data yang didapat dirata rata dalam satuan dihitung besamya radioaktivitas alpha di udara
partikulat/m3 udara dan ditampilkan pada Tabel 4. dengan menggunakan persamaan (2) :
Pencacahan radioaktif alpha. (2)
Pencacahan radioaktif a cuplikan udara
menggunakan PSR S, adapun langkah langkahnya dengan :
sebagai berikut : Sebelum pengambilan cuplikan
udara, air sampler dipersiapkan dahulu, antara lain Ak = aktivitas radioaktif alpha dalam satuan
dipasang kertas filter yang telah diketahui cacah Bq/m3
latamya pada air sampler. Kemudian dicatat jam N = cacah netto cuplikan dalam satuan cacah
pada saat air sampler dihidupkan dan dioperasikan per menit
selama 30 menit. Skala bacaan flow meter dicatat. V = volume udara yang dihisap dalam satuan m3
Setelah selesai dimasukkan kertas filter ke dalam E = efisiensi alat cacah (untuk detektor a sebesar
cawan patri dan selanjutnya kertas filter tersebut 19 %)

LANT AI DASAR - IEBE


kETE •••••••_ :
HI01 TfMPOQ.0,RY STORAGE

HR 02 MAT FtSSIL£ STOWE


HR 0) lOUJ Etu: fl$ STOltOhf
HI! 04 ftS CONtAINERS OP.
HI.S PELlfTJZING ROOM
HR Of PEllUS CONTOL .•
L~IN' ROOM

H~ 01 S()I.ID \AASIE ","REHOUSE


HR 01: eLEMENt PoSSEM! ROOM
HR 0' -""R LOCC

HS! 1. HOT CORRIDOR

HR 11 'lULING ROOM
HR 12 fLE"'ENT END PlATES
STO&t1l.tf

HI 1): BUNDLESASSEM&lIN ••
HR14A1JTO(~AREA
HR " BUNDLES !J.u'<:v'ING

HS! 1iii BUNDLES STOAAGf


HI 11 HOT RE~R ROOM
HII! 11 "W DECO" ROOM

HR '" Bf ••.•aoAATORY
H~ 2t SPAAf PARIS "'"REHOUSE
HR 22 "u;TPLO LPL
HR Z)PHYS (HEPs' LAS
HR24(HfM~
HI l6 HOT lOClCfR ROOM
HR Z9 PfRSONfl DECON ROOM
HI )1 HOT wP.:SH WIN
HR )2 TJWfSIT ROOM
HR)~ $/0 •••. PilOT COHVERSIOH
PL.AtiT

"x

Gambar 2. Posisi pengukuran kualitas udara di laboratorium IEBEI11

4. HASIL DAN PEMBAHASAN perkantoran untuk udara ruangan berdasarkan


Pemantauan distribusi partikulat di IEBE Kepmenkes R.I No. 1405/MENKES/SK/XI/2002,
dilakukan di ruangan Hot Room antara lain ruang adalah sebagai berikut [6J :
HR-04, HR- 05, HR-OS, HR-22, HR-23 dan HR-24. Temperatur ruangan berkisar (IS - 2S) °c dan
Fungsi dan kegunaan ruangan tersebut seperti yang kelembaban udaranya berkisar (40 - 60) %. Jika
terdapat pada Gambar 2. Adapun hasil pemantauan dihubungkan dengan aturan ini laboratorium IEBE
distribusi partikulat tersebut di tabelkan pada Tabel tidak me menu hi persyaratan dari segi temperatur
4. Berdasarkan peraturan persyaratan dan tata cara dan kelembaban. Temperatur di dalam laboratorium
penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja kurang dingin dan kelembaban udaranya berada di

Sekolah Tinggi Teknologi NlIklir-BATAN 420 Blidi Prayitno dkk


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 20 II
ISSN 1978-0176

atas batasan. Tingginya temperatur di laboratorium lebih mudah berkaratlkorosi. Pengukuran partikulat
disebabkan sistem VAC tidak bekerja secara optimal. diutamakan terhadap partikulat yang berdiameter 2,5
Kelembaban yang tinggi dapat membuat tidak /lm dan 4,0 /lm, karena partikulat yang berukuran
menguntungkan terhadap usia perala tan demikian cenderung akan terhirup oleh pekerja
elektroniklatau peralatan yang terbuat dari logam radiasi dan masuk ke dalam sistem pemapasan.
Suhu
64
29
68
30
Tabel
2,5 541.000±39
222.000±15.890
80.200±4.920
I192.000±1.580
128.800±3.110
81.200±1.640
62.400±3
Partikulat
Kelembaban .310
.210
117.800±7.760
4.374.000±12.390
245.600±6.730
39.600±1.l40
91.400±
Diameter
Jumlah
/lm
%Jumlah 1.340
partikulat di ruangan laboratorium IEBE.
DC HR -04
Partikulatlm3
4,0
4,0
4,0 !lm
4~m !lm
!lm
Ruang

GambaI' 3 ini dibuat berdasarkan persamaan (I) pada yang membesar. Fraksi yang terhirup relatif stabil
teori: E = 0,5 (1 +
e-O,06d.c ) dengan nilai dae sebesar 50 % untuk partikel yang memiliki diameter
lebih dan 50 /lm. Fraksi terhirup 50% berarti apabila
o < dae ~ 100 /lm, dimana E adalah fraksi partikel
konsentrasi udara sebesar 100 Bq/m3 maka 50 Bq/m3
udara yang terhirup dan dae adalah diameter
partikel berukuran lebih dari 50 /lm akan terhirup
aerodinamik partikel (/lm)[9J• Besamya fraksi
masuk ke dalam sistem pernafasan. Hal ini dapat
partikel udara yang terhirup berdasarkan persamaan
dipahami mengingat partikel yang berukuran besar
ini dapat dilihat pada Gambar 3. Fraksi partikel yang akan dibersihkan/ditahan terlebih dahulu oleh bulu-
terhirup akan semakin kecil secara eksponensial
bulu dan selaput lendir yang ada di daerah hidung.
untuk diameter aerodinamik partikel

::! - ...
c:
m
.Y.~
0)
:£II)(J,)
.:::
u..
0.8
0.2 T
0.6
1.0
0.4 •
0
a.. 0.0


• • •

20 40 60 80 100

Diameter aerodinarrik partikel (JIm)

Gambar 3. Fraksi aerosol yang terhirup fungsi diameter aerodinamik partikel.

Apabila diameter partikulat (dae) di ruang


HR-04 pada Tabel 3, dimasukkan ke persamaan

Budi Prayitno dkk 421 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176

analisa kualitati f radionuklida yang terdapat di udara


E = 0,5 (I + e-O.06d,~ ), maka akan didapat
laboratorium IEBE berasal dari alam dan berumur
nilai fraksi E untuk masing masing diameter dan paro pendek, kecuali untuk K-40 (Gambar 4 dan
ditampilkan pada Tabel 5. Tabel 7).
Hasil pemantauan radioaktivitas alpha di
Tabel 5. Nilai fraksi (E) untuk ruang HR-04 ruang HR-04, HR- 05, HR-08, HR-22, HR-23 dan
lumlah Diameter
0,93
0,89
Partikulat
4,0
2,5 11m
11m HR-24 ditampilkan pad a Tabel 5. Pada Tabel 5,
541.000±39.310 Fraksi (E) terlihat hasil pantauan radioaktivitas alpha sebesar
(5,915±2,849) Bq/m3 terdapat di HR-05 yang
berfungsi sebagai tempat pembuatan pelet. Hal ini
wajar karena mengingat penanganan uraniumnya
dalam keadaan terbuka.dan berupa serbuk. Ruang
HR-04 pun cukup besar radioaktivitas alpha yaitu
Pengertian Tabel 5 ini, untuk diameter partikulat
sebesar (5,265±2,029) Bq/m3. Berdasarkan
yang berukuran 2,5 11m dengan jumlah partikulat
ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi, yaitu
sebanyak 541.000 partikulatlm3 diprediksi akan
keputusan BAPETEN nomor : Ol/Ka-BAPETEN/V-
terhirup ke paru paru sebanyak 0,93 x 541.000 =
1999 batasan untuk radioaktivitas alpha di udara
503.130 partikulatlm3 udara. Namun hal ini tidak
untuk laboratorium yang menggunakan bahan baku
perlu dikhawatirkan, mengingat sebagian besar
uranium adalah sebesar 20 Bq/m3. Mengingat semua
partikulat tersebut bukanlah zat radioaktif. Keadaan
hasil pantauan di Tabel 6 ini tidak ada nilainya yang
ini dibuktikan dengan hasil pemantauan radioaktif
melebihi batasan, maka kondisi udara laboratorium
alpha yang terdapat di ruangan tersebut dan di
am an terhadap bahaya kontaminasi radioaktif alpha.
tampilkan pada Tabel 6. Selain itu juga dari hasil

Tabel 6. Hasil pemantauan radioaktivitas alpha di udara laboratorium IEBE

NO RUANG JENIS KEGIA TAN AKTIVIT AS ALPHA (Bq/m3)


1. HR-04 Gudang uranium (5,265±2,029)
2. HR-05 Pembuatan pelet (5,915±2,849)
3. HR-08 Perakitan e1emen bakar (3,680±0,940)
4. HR-22 Lab. Metalografi (1 ,253±0, 126)
5. HR-23 Lab. Kimia Fisika (1 ,353±0, 130)
6. HR-24 Lab.Kimia (1 ,504±0, 128)

Catatan : MPC 20 Bq/m3 untuk radioaktif alpha di udara II].

Keberadaan distribusi partikulat di udara dengan tersebut. Makin banyak jumlah partikulat di udara
keberadaan radioaktivitas alpha ini, secara teori menunjukkan bahwa ruangan tersebut makin kotor.
semakin besar aktivitas radioaktif yang terdapat di Radioaktivitas alpha yang terdapat di udara IEBE ini
udara, maka semakin besar pula keberadaan jumlah berasal dari alam. Hal ini terlihat dari spektrum
partikulat yang terdapat di udara. Namun pada tenaga gamma dari bekas kertas filter yang dianalisis
kenyataan untuk IEBE ini tidak menunjukkan dengan menggunakan Mlllty Channel Analyzer
demikian. Hal ini kemungkinan disebabkan kondisi (MCA). Tampak pada Gambar 4 spektrum tenaga
sirkulasi udara/pertukaran udara tiap ruangan tidak gamma tersebut berupa radionuklida yang berasal
sama. Untuk mengetahui lebih lanjut penyebabnya dari alam yaitu : Pb-212, Pb-214, Bi-214 dan K-40.
perlu dilakukan pengujian sirkulasi udara di ruangan

Sekolah Tinggi Teknologi Nllklir-BA TAN 422 Budi Prayitno dkk


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176
GUDA.~GU. GlF
,_f_ ,JpiIC.M ••
•• ~t •• ~.tI't_
"*~; 1: """""
10•...•.... ",'I/J!II;I-.':"':
MI,~"" ._",,"11 ""QI._

11)<

=
1100 1750

~l Typt: 1

Gambar 4. Spektrum tenaga gamma debu udara di IE BE.

Tabel 7. Data radionuklida yang terdapat di udara laboratorium IEBE

RADIONUKLIDA ENERGI (KeY) ASAL INDUK UMURPARO


Pb-212 238,63 Th-232 3 menit
Pb-214 295,21 U-238 26,8 menit
Pb-214 351,92 U-238 26,8 menit
Bi-214 609,31 U-238 19, 7 menit
K-40 1460,75 Np-239 1,28.109 tahun
Bi-214 1764.49 U-238 19, 7 menit

Terdapatnya radioaktif berumur pendek yang berasal 6. DAFT AR PUST AKA


dari alam ini merupakan suatu hal yang wajar. Suatu
bangunanlgedung yang terbuat dari campuran [1] ANONIM, Laporan Analisis Keselamatan
pasir/batuan dapat memancarkan radioaktif alamiah, (LAK) Instalasi Elemen Bakar Eksperimental,
karena bahan-bahan terse but tidak sepenuhnya bebas No. Dok. KK20J09003, revisi 6, Pusat
dari induk suatu deret radioaktif alamiah. Teknologi Bahan BakarNuklir, BATAN, Tahun
2007.
5. KESIMPULAN [2] BAT AN, Keputusan Kepala BAT AN
No.123/KAlVIII/2007 tentang Rincian Tugas
Hasil pemantauan distribusi partikulat di Unit Kerja di Lingkungan BAT AN, Jakarta,
laboratorium IEBE, berdasarkan Kepmenkes R.I No. Tahun 2007.
1405/MENKES/SK/XI/2002, temperatur di dalam [3] C. VANDE CASTEELE AND C.B BLOCK,
laboratorium kurang sejuk dan kelembaban udaranya Modem Methods For Trace Element
berada di atas batasan. Untuk pemantauan Determination, Copy right 1993 by John Wily
keberadaan radioaktivitas alpha di udara seluruh and Sons Ltd, 1993.
ruangan berada di bawah batasan (Batasan 20 [4] ANONIM, Sick Building Syndrome,
Bq/m3) dan radioaktivitas alpha yang terdapat di Wikimedia Foundation, Inc., This page was last
IEBE berasal dari alam yaitu : Pb-212, Pb-214, Bi- modified on 3 August 2010.
214 dan K-40. Secara keseluruhan hasil pemantaun [5] LIPPMAN MORTON, Environmental Toxi-
ini tidak memberikan dampak radiologi bagi pekerja cants: Human Exposures and Their Health
radiasi di IEBE. Effects, 2nd ed., Jhon sons, 2006.
[6] DEPARTEMEN KESEHATAN RI, Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
Industri, Keputusan Menteri Kesehatan Rl No.
1405/MENKESI SK/XI/2002, Jakarta, 2002.

Budi Prayitno dkk 423 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN


SEMINAR NASIONAL
SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII
YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011
ISSN 1978-0176

[7] RUZER AND HARLEY, Aerosol Handbook:


Measurement, Dosimetry and Health Effects,
CRC press, 2005.
[8] INTERNATIONAL COMMISSION ON
RADIOLOGICAL PROTECTION (ICRP).
Committee 2: Supporting Guidance Document
Interpretation of Bioassay Data. Tables And
Figures, Vienna, 26 January 2006.
[9] NATIONAL COUNCIL ON RADIATION
PROTECTION AND MEASUREMENTS
(NCRP). Deposition, Retention and Dosimetry of
Inhaled Radioactive Substances. NCRP Report
No. 125, USA, 1997.
[10] USACHPPM. Inhalability and Respirability of
Airborne Particles and Adjusting the ALl and
CEDE for Various Particle Sizes. Appendix D.
HRA Consultation No.26-MF-7555D,
September 15, 2000
[11] ANONIM, Particulate Matter, API Home,
Environment Health Safety, 2009.

Sekolah Tinggi Teknologi Nl/klir-BATAN 424 Bl/di Prayitno dkk

Anda mungkin juga menyukai