Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN 2

Jurusan Teknik Lingkungan – FALTL – Universitas Trisakti


Gasal 2013/2014

KELOMPOK 2
1. Anissa Rizky Faradilla (082.11.005)
2. Widyaningrum Permata Siwi (082.11.047)

Asisten : Ria Stephani

GAS NO DAN NO2

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha peningkatan kualitas hidup manusia sejak revolosi industri pada
pertengahan abad ke 19 hingga sekarang masih terus berkembang. Dalam
usahanya untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia berupaya dengan
segala daya untuk mengolahdan memanfaatkan kekayaan alam yang ada demi
tercapainya kualitas hidup yang diinginkan. Manusia menciptakan peralatan
baru yang berupa mesin-mesin dan alat bantu lainnya yang berteknologi
tinggi, untuk dapat menghasilkan produk yang melimpah dalam waktu yang
singkat. Pemakaian mesin dan peralatan baru dalam bidang industri serta
pemanfaatan teknologiuntuk mendapatkan produk yang tinggi diharapkan
akan dapat mencapai sasaran kualitas hidup manusia yang lebih baik.
Di daerah industri banyak beroperasi berbagai pabrik seperti kimia,
semen, kayu lapis, pembangkit listrik maupun yang lainnya. Kegiatan
industri tersebut potensial dalam menghasilkan bahan pencemar
udara. Pencemaran udara adalah bertaambahnya bahan atau subtrat fisik atau
kimia kedalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu,
sehingga dapat di diteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur)
serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi, dan material.
Bahan pencemar udara yang dapat dikeluarkan oleh industri maupun
pembangkit listrik antara lain adalah partikel debu, gas SO2 (sulfur diaoksida),
gas NO2 (nitrogen dioksida), gas CO (karbon monoksida), gas NH3 (amoniak),
dan gas HC (hodro karbon).
Perubahan kualitas udara ambien, biasanya mencakup parameter-
parameter seperti gas SO2, NO2, CO, NH3, O3, H2S, HC, dan partikel debu.
Apabila terjadi peningkatan kadar bahan-bahan tersebut diudara ambien yang
melebihi nilai baku mutu udara ambien yang telah ditetapkan, dapat
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Mengetahui cara pemakaian alat sound level meter
2. Mengetahui tingkat kebisingan di lingkungan Universitas Trisakti

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi
Di dalam atmosfir, NOX merupakan suatu kelompok gas yang
terutama terdiri dari dua komponen utama yaitu gas nitrit oksida (NO)
dan nitrogen dioksida (NO2), serta oksida-oksida nitrogen lainnya yang
sangat kecil jumlahnya. NO merupakan gas yang tidak berwarna dan
tidak berbau, sebaliknya NO2 berwarna coklat kemerahan dan berbau
tajam.
NO2 dihasilkan dari NO yang bereaksi dengan ozon ataupun
oksigen yang ada di udara. NO2 jika jumlahnya melebihi baku mutu
yang ditetapkan sangat membahayakan kesehatan manusia. Pengaruhnya
terhadap kesehatan manusia tergantung dari konsentrasi NO2. Beberapa
menit sampai satu jam dengan konsentrasi 50-100 ppm menyebabkan
inflamasi jaringan paru-paru periode 6 sampai 8 minggu. Setelah itu
subyek normal kembali. Pada konsentrasi 150 sampai 200 ppm
NO2 menyebabkan “bronchiolities fibrosa obliterons” dan keadaan fatal
akan terjadi dalam waktu 3 sampai 5 minggu setelah kejadian. Kematian
biasanya terjadi dari 2 sampai 10 hari setelah subyek terpapar 500 ppm
NO2 atau lebih (Achmad, 2004).
B. Sumber Pencemar
Sebagai bahan pencemar, sumber pencemaran gas NOx ini dapat
dibagi dalam dua katagori, yaitu yang berasal dari sumber alami dan hasil
aktivitas manusia. Sumber alami pencemaran NOx banyak berasal dari
aktivitas bakteri, yang sebagian besar dalam bentuk NO. Akan tetapi
emisi NO dari sumber alami ini tidak menjadi masalah terhadap
penurunan kualitas lingkungan, karena gas ini dapat terdistribusi secara
merata sehingga konsentrasinya didalam atmosfir sangat rendah.
Disamping sumber alami, aktivitas manusia merupakan penyebab
terjadinya pencemaran udara oleh gas ini. Sumbangan terbesar dari
kegiatan manusia terhadap polusi NOx bersumber dari hasil kegiatan-
kegiatan yang menggunakan proses pembakaran pada temperatur yang
cukup tinggi. Hal ini berkaitan dengan reaksi pembentukan gas NOx
dalam atmosfir sangat dipengaruhi oleh faktor temperatur.

C. Komposisi Pembentuk
Pada suhu kamar, pembentukan NO yang dihasilkan dari reaksi
antara gas oksigen dan gas nitrogen akan berlangsung sangat lambat.
Berbeda dengan hal ini, pada temperatus diatas 1200°C, gas oksigen dan
gas nitrogen akan bereaksi sangat cepat untuk menghasilkan nitrit oksida.
Dengan kandungan udara yang terdiri dari 79% gas nitrogen, 20%
gas oksigen dan 1% gas-gas yang lain, maka pada proses pembakaran
pada kegiatan industri maupun pada kendaraan bermotor, akan terjadi
proses reaksi yang menghasilkan NOx. Sehingga emisi NOx dari hasil
pembakaran tidak tergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan,
tetapi sangat tergantung pada tinggi rendahnya temperatur pembakaran.

D. Dampak
Menurut WHO pengaruh NO2 ini terhadap kesehatan manusia dapat
dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu :
a. Pada paparan dalam waktu singkat (10-15 menit) dengan
3
konsentrasi 3.000 s/d 9.000 μg NO2 per m (1.6 – 5 ppm), dapat
menyebabkan terjadinya perubahan pada fungsi paru untuk
subyek yang normal dan bronhitis.
3
b. Pada paparan selama 10 menit dengan konsentrasi 1300 μg/m (0.7
ppm) akan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi, Sebagai
penyebab terjadinya perubahan fungsi pharmacological
bronchoconstrictor untuk subyek asma.
3
c. Pada paparan selama 1 jam pada konsentrasi 190 μg/m (0.1 ppm)
akan menambah perubahan pharmacological bronchoconstrictor
untuk subyek asma.

III. ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat

No. Alat Ukuran Jumlah Gambar


1 Pompa vakum 1
( Thomas model
1132D)

2 Botol impinger 2
( Schott duran )
3 Labu ukur 100 ml 2
(Pyrex ±0,10 ml)

4 Gelas ukur 100 ml 1


(Superior ±0,1
ml)

5 Selang (1/4”) 1
dan corong

6 Anemometer 1

7 Barometer 1
8 Aluminium voil secukupnya

9 Spektrofotometer 1

3.2 Bahan
No. Bahan Jumlah Gambar
1 Larutan 50 ml
penyerap

2 Granula secukupnya
IV. CARA KERJA
4.1 NO2

Masukan larutan Susun peralatan


penyerap 50 ml ke dalam pengambilan contoh uji
botol impinger (pompa, impinger+larutan
penyerap , selang +
corong)

Lakukan pengambilan Hidupkan pompa vakum


contoh uji selama 1 jam, dengan kecepatan laju alir
catat suhu dan tekanan 1 l/ menit dan catat laju
udara alir awal

Setelah satu jam catat laju Lakukan analisis dengan


alir akhir dan matikan metode spektrofotometri
pompa penghisap

4.2 NO

Masukan larutan Susun peralatan


penyerap 50 ml ke dalam pengambilan contoh uji
botol impinger (pompa, impinger+larutan
penyerap , impinger +
granula, selang + corong)

Lakukan pengambilan Hidupkan pompa vakum


contoh uji selama 1 jam, dengan kecepatan laju alir
catat suhu dan tekanan 1 l/ menit dan catat laju
udara alir awal
Setelah satu jam catat laju Lakukan analisis dengan
alir akhir dan matikan metode spektrofotometri
pompa penghisap

V. HASIL PENGAMATAN

Lokasi
sampling
gg

Gambar 5.1 Lokasi sampling : Depan Presma Kampus A Universitas

Tabel 5.1 Hasil Pengukuran


Pengukuran NO2 NO
Tanggal sampling 19 November 2013 21 November 2013
waktu sampling 11.00 - 12.00 WIB 09.00 - 10.00 WIB
Temperatur 309,7 K 303,7 K
Tekanan 721, 275 mmHG 724,942 mmHg
Laju alir awal 1 L/menit 1 L/menit
Laju alir akhir 1 L/menit 1 L/menit
Kecepatan angin 1,1 0,4
Volume contoh uji 54, 778 L 55,97 L
ABS 0,045 0,043
Konsentrasi di udara ambien 41,08 µg/m3 38,41 µg/m3
VI. PERHITUNGAN
6.1 Rumus
 Konsentrasi NO2 dalam larutan standar
𝒂 𝟒𝟔 𝟏 𝟏
NO2 = 𝟓𝟎 × 𝟔𝟗 × 𝒇 × 𝟏𝟎𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟔

Dimana :
NO2 = Jumlah NO2 dalam larutan standar NaNO2 (µg/mL)
a = Berat NaNO2 yang di timbang (g)
46 = Berat molekul NO2
69 = Berat molekul NaNO2
f = Faktor yang menunjukan jumlah mol NaNO2 ( f = 0,82)
1/ 1000 = Faktor pengenceran dari larutan induk NaNO2
106 = Konversi dari gram ke µg

 Volum contoh uji udara yang diambil


𝑭𝟏 +𝑭𝟐 𝑷𝒂 𝟐𝟗𝟖
V = ×𝒕× ×
𝟐 𝑻𝒂 𝟕𝟔𝟎

Dimana :
V = Volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal
F1 = Laju alir awal (L/ menit)
F2 = Laju alir akhir (L/ menit)
T = Durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa = Tekanan barometer selama pengambilan contoh uji (mmHg)
Ta = Temperatur selama pengambilan contoh uji (K)
298 = Konversi temperatur pada kondisi normal ke dalam Kelvin
760 = Tekanan udara standar (mmHg)

 Konsentrasi NO2 di udara ambien


𝒃
C = 𝑽 × 𝟓𝟎 × 𝟏𝟎𝟎𝟎

Dimana :
C = Konsentrasi NO2 di udara ( µg/ Nm3)
b = Jumlah NO2 dari contoh uji hasil perhitungan dari kurva
kalibrasi
V = Volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal
1000 = Konversi liter ke m3

6.2 Perhitungan
 Konsentrasi NO2 dalam larutan standar
Dimana :
a = 0,135 gr
ml pelarut = 50 ml
Jadi,
𝒂 𝟒𝟔 𝟏 𝟏
NO2 = 𝟓𝟎 × 𝟔𝟗 × 𝒇 × 𝟏𝟎𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟔
0,135 46 1 1
NO2 = × 69 × 0,82 × 1000 × 106
50

= 2,19 µg/mL
6.2.1 NO2
 Volum contoh uji udara yang diambil
Dimana :
F1 = 1 L/ menit
F2 = 1 L/ menit
T = 60 menit
Pa = 721, 275 mmHg
Ta = 309,7 K
Jadi,
𝑭𝟏 +𝑭𝟐 𝑷 𝟐𝟗𝟖
V = × 𝒕 × 𝑻𝒂 × 𝟕𝟔𝟎
𝟐 𝒂

1+1 721,275 298


V = × 60 × × 760
2 309,7

= 54,778 L

 Konsentrasi NO2 di udara ambien


Dimana :
b = 0,045 µg
V = 54,778 L
Jadi,
𝒃
C = 𝑽 × 𝟓𝟎 × 𝟏𝟎𝟎𝟎
0,045
C = 54,778 × 50 × 1000
= 41,08 µg/ Nm3

6.2.2 NO
 Volum contoh uji udara yang diambil
Dimana :
F1 = 1 L/ menit
F2 = 1 L/ menit
T = 60 menit
Pa = 724,942 mmHg
Ta = 303,7 K
Jadi,
𝑭𝟏 +𝑭𝟐 𝑷 𝟐𝟗𝟖
V = × 𝒕 × 𝑻𝒂 × 𝟕𝟔𝟎
𝟐 𝒂

1+1 724,942 298


V = × 60 × × 760
2 303,7

= 55,97 L

 Konsentrasi NO di udara ambien


Dimana :
b = 0,043 µg
V = 55,97 L
Jadi,
𝒃
C = 𝑽 × 𝟓𝟎 × 𝟏𝟎𝟎𝟎
0,043
C = 54,97 × 50 × 1000

= 38,41 µg/ Nm3

III. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini dilakukian pengukuran terhadap gas NOx di udara
ambien. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gas NOx terdiri dari gas
NO dan NO2. Pengukuran gas NOx dilakukan dengan metode
spektrofotometri dengan prinsip Gries Saltzman. Dalam prinsip ini gas NO2
dari udara ditangkap oleh larutan penyerap dan langsung membentuk warna
merah muda yang merupakan hasil dari reaksi azo dengan ion nitrit. Warna
yang stabil dihasilkan dalam waktu 15 menit. Sampel udara kemudian dibaca
absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm.
Pada dasarnya, pengukuran gas NO maupun NO2 sama baik dalam hal
prinsip, metode maupun rangkaian alat ujinya, namun pada pengukuran NO,
rangkaian pengambilan contoh uji ditambah botol impijer yang berisi arang
aktif. Arang aktif yang digunakan merupakan granula yang berbahan dasar
batubata yang dihancurkan dan telah direndam dengan larutan kalium
permanganat. Penambahan granula pada rangkaian pengambilan cotoh uji gas
NO bertujuan untuk mengadsorbsi ion O2 dari NO2 menjadi NO sehingga
yang terjerap dalam larutan adalah gas NO.
Untuk praktikum pertama, dilakukan pengambilan contoh uji gas NO2.
Pengambilan contoh uji dilakukan selama 1 jam yang berlokasi di depan
presma usakti. Dari hasil pengukuran didapat hasil volume udara contoh uji
sebesar 54,778 L. Dari hasil ini dilanjutkan dengan perhitungan gas NO2 di
udara ambien dan didapat hasil sebesar 41,08 µg/ Nm3.
Sementara itu pada praktikum kedua dilakukan pengukuran terhadap gas
NO. Pada pengukuran gas NO, sempat terjadi kesalahan karena salahnya
pemasangan rangkaian alat sehingga yang terpompa bukannya udara tetapi
larutan penyerapnya sehingga harus diganti dengan larutan baru. Pengambilan
contoh uji juga dilakukan pada hari yang berbeda dengan pengambilan contoh
uji gas NO2. Pada pengambilan gas NO dilakukan pada pagi hari disaat
kelembaban dan temperatur masih rendah. Dari hasil perhitungan, didapat
volume udara contoh uji gas NO sebesar 55,97 L dan volume gas NO di udara
ambien sebesar 38,41 µg/ Nm3.
Dalam pengukuran NO dan NO2 terjadi

IV. KESIMPULAN
1. Banyaknya jumlah kendaraan yang melewati lokasi sampling selama 60
menit adalah sepeda motor 3930 unit, sedan 1109 unit, mikrobus 1760
unit, bus 232 unit dan truk 460 unit
2. Nilai hasil perhitungan Leq dari setiap jenis kendaraan adalah Leq sepeda
motor 68,6 dB, Leq sedan 47,21dB, Leq mikrobus 55,71 dB, Leq bus
48,52 dB dan Leq truk 52,72 dB
3. Nilai Leq total dan L2 yang didapat adalah sebesar 68,89 dB dan 65,36 dB
4. Penyumbang kebisingan terbesar dalam pengukuran kebisingan ini adalah
dari jenis kendaraan sepeda motor
5. Hasil pengukuran kebisingan lalulintas di universitas Trisakti tepatnya
Jalan S. Parman, tidak sesuai dengan baku tingat kebisingan yang telah
ditetapkan KEPMENLH 48/1996 dan KEPGUB DKI Jakarta 551/2001
6. Hasil pengukuran yang tidak sesuai dengan baku tingkat kebisingan ini
dapat menimbulkan gangguan kenyaman lingkungan di sekitar lokasi
7. Hasil pengukuran tidak 100 % valid, dikarenakan human error saat
pengambilan sampel maupun perhitungan

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Freddy. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.


(online)

http://diah-dyeah.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-k3-2.html. ( Diakses
6 Oktober 2013/15.30 WIB)

Salter, R.J., 1976. Highway Traffic Analysis and Design. London : The Macmillan
Press Ltd (Online)
http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/PENGARUH-ARUS-LALU-
LINTAS-TERHADAP-KEBISINGAN.pdf ( Diakses 6 Oktober 2013/ 15.35
WIB)

Wardhana, Wisnu Arya, 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Andi


Offset (Online).
http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/PENGARUH-ARUS-LALU-
LINTAS-TERHADAP-KEBISINGAN.pdf ( Diakses 6 Oktober 2013/ 15.35
WIB)

Bachtiar., Akustik Lingkungan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003. (Online)


http://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2013/05/laporan-kesling-udara-kel-
1b.pdf. ( Diakses 6 Oktober 2013/ 15.35 WIB)

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/131/jtptunimus-gdl-primanitam-6545-3-
babii.pdf ( Diakses 6 Oktober 2013/ 15.35 WIB)

Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/1996. Tentang Baku Tingkat


Kebisingan. (Online)
http://www.menlh.go.id/perundang-undangan/keputusan-menlh/keputusan-
menteri-negara-lingkungan-hidup-nomor-48-tahun-1996-tentang-baku-tingkat-
kebisingan/ ( Diakses 28 September/ 22.50 WIB)

Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 551/KEPGUB/2001. Tentang Penetapan Baku


Mutu Udara Ambien Dan Tingkat Kebisingan Di Propinsi DKI Jakarta. (Online)
http://bplhd.jakarta.go.id/peraturan/pergub/KEPGUB_NO_551_TH_2001.pdf
(Diakses 28 September 2013/ 23.00 WIB)

LAMPIRAN

Lokasi : Titik Kampus A Universitas Trisakti (Jalan S.Parman)


Hari/Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Pukul : 10.00 WIB
Kondisi : Lalulintas ramai, jalanan didominasi oleh sepeda motor dan
mikrobus.
LOKASI
SAMPLING

Gambar 1. Lokasi Sampling

Gambar 2. Suasan saat survey dilakukan


Gambar 3. Saat kegiatan survey berlangsung

Anda mungkin juga menyukai