KIMIA LINGKUNGAN
KELOMPOK 3 :
ALAT
No Alat Gambar
Alat untuk Mempersiapkan Larutan Penjerap
1. (SO2, O3, dan NO2)
Botol Reagen
2. Pipet Ukur
3. Pipet Filler
4. Tabung Reaksi
7. Kertas Label
No Alat Gambar
Alat untuk MempersiapkanSampling Pengujian
TSP
1.
Kertas Saring Whatman
2. Kaca Arloji
3. Pinset
4. Oven
5. Penjepit
6. Desikator
7. Neraca Analitik
8. Alat Tulis
9. Kertas Label
No Alat Gambar
Alat untuk Pengambilan Sampling Udara Ambien
(SO2, O3, dan NO2)
1.
Impinger
2. Dust Sampler
3. Plastik Klip
4. Cool Box
5. Tabung Penjerap
6. Sarung Tangan
7. Alat Tulis
8. Kertas Label
Alat Sampling Udara Ambien
Carbon Monoxode (CO)
9.
CO Meter
10.
Sound Level Meter / Pengukur Kebisingan
No Alat Gambar
Alat yang Diperlukan untuk Penentuan Analisa
Kadar SO2
1.
Labu Ukur 25 mL
2. Botol Reagen
3. Pipet Ukur
4. Pipet Filler
5. Tabung Reaksi
6. Rak Tabung Reaksi
7. Kuvet
8. Log Book
9. Spektrofotometer UV-Vis
No Alat Gambar
Alat yang Diperlukan untuk Penentuan Analisa
Kadar O3
1.
Spektrofotometer UV-Vis
2. Kuvet
3. Alat Tulis
No Alat Gambar
Alat yang Diperlukan untuk Penentuan Analisa
Kadar TSP
1.
Kaca Arloji
4. Oven
5. Penjepit
6. Desikator
7. Neraca Analitik
8. Alat Tulis
BAHAN
No Bahan Gambar
Bahan Larutan Penjerap Tetrakloromerkurat
(TCM) untuk penentuan SO2
1.
Kalium Klorida
3. Kalium Iodida
3. Neda
4. Asam Sulfanilat
No Bahan Gambar
Bahan yang Diperlukan untuk Penentuan
Analisa Kadar SO2
1.
Sampel Uji
Sampel Uji
B. PROSEDUR KERJA
PERSIAPAN SAMPLING
PENUJIAN TSP
7. Diambil kertas saring dengan pinset agar
menghindari kontaminasi.
PENENTUAN KADAR
SO2,O3, DAN NO2
PENGUJIAN NO2
PENENTUAN KADAR O3
59. Spektrofotometer UV-Vis disetting pada
pengujian O3 dengan panjang gelombang
352 nm.
∑ (Qi) x t x Pa x 298
V = i=1 Ta 760
n
Keterangan :
V : Volume udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760 mmHg
(Nm3);
Qi : Pencatatan laju alir ke - I (Nm3/menit);
n : Jumlah pencatatan laju alir
t : Durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa : Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg);
Ta : Temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji dalam Kelvin (K)
298 : konversi temperatur pada kondisi (25⁰C) ke dalam Kelvin (K)
Keterangan :
C : Konsentrasi SO2 di udara (µg/Nm3);
a : Jumlah SO2 dari contoh uji dengan melihat kurva kalibrasi (µg);
V : Volume udara pada kondisi normal (L);
1.000 : Konversi liter (L) ke m3
Keterangan :
NO2 : Jumlah NO2 dalam larutan standar NaNO2 (µg/mL);
a : Berat NaNO2 yang ditimbang (g);
46 : Berat molekul NO2;
69 : Berat molekul NaNO2;
f : Faktor yang menunjukkan jumlah mol NaNO2 yang menghasilkan warna
yang setara dengan 1 mol NO2 (nilai f = 0,82);
10/1.000 : Faktor pengenceran dari larutan induk NaNO2;
106 : Konversi dari gram ke µg
∑ (Qi) x t x Pa x 298
V = i=1 Ta 760
n
Keterangan :
V : Volume udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760 mmHg
(Nm3);
Qi : Pencatatan laju alir ke-i (Nm3/menit);
n : Jumlah pencatatan laju alir;tadalah durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa : Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg);
Ta : Temperatur rata-rata selama pengambilan ontoh uji (K);
a : Konversi temperatur pada kondisi normal (25⁰C) ke dalam Kelvin;
760 : Tekanan udara standar (mmHg).
CATATAN :
Jika menggunakan alat pengukur volume otomatis, catat volume dan konversikan ke
volume pada keadaan standar.
Keterangan :
O3 : Jumlah oksidan (µg);
48 : Berta molekul O3;
N Iod : Normalitas iod 0,05 N hasil standardisasi
∑ (Qi) x t x Pa x 298
V = i=1 Ta 760
n
Keterangan :
V : Volume udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760 mmHg
(Nm3);
Qi : Pencatatan laju alir ke-i (Nm3/menit);
n : Jumlah pencatatan laju alir;tadalah durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa : Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg);
Ta : Temperatur rata-rata selama pengambilan ontoh uji (K);
a : Konversi temperatur pada kondisi normal (25⁰C) ke dalam Kelvin;
761 : Tekanan udara standar (mmHg).
CATATAN :
Jika menggunakan alat pengukur volume otomatis, catat volume dan konversikan ke
volume pada keadaan standar.
Ts x Po 0,5
Qs = ( ¿ x Ps ¿ x Q 0
Keterangan :
Qs : laju alir volume dikoreksi pada kondisi standar (Nm3/menit);
Q0 : Laju alir volume uji (m3/menit);
Ts : Temperatur standar, 298K;
T0 : Temperatur rata-rata aktual (273 + T ukur) dimana Q0 ditentukan ;
Ps : Tekanan barometik standar, 101,3 kPa (760 mmHg);
P0 : Tekanan barometik rata-rata aktual dimana Q0 ditentukan.
∑ (Qs)
s=1
Vstd = xt
n
Keterangan :
Vstd : Volume contoh uji udara dalam keadaan standar (Nm3);
Qs : Laju alir volume dikoreksi pada kondisi standar ke-s (Nm3/menit);
n : Jumlah pencatatan laju alir;
t : Durasi pengambilan contoh uji (menit).
CATATAN :
Jika menggunakan alat pengukur volume otomatis, catat volume dan konversikan ke
volume pada keadaan standar.
Konversikan partikel tersuspensi total dalam contoh uji dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
(W 2 −W 1) x 10 6
C=
V std
Keterangan :
C : Konsentrasi massa partikel tersuspensi (µg/Nm3);
W1 : Berat filter awal (g);
W2 : Berat filter akhir (g);
Vstd : Volume contoh uji udara dalam keadaan standar (Nm3);
10^6 : Konversi gram (g) ke mikogram (µg)