Anda di halaman 1dari 36

METODOLOGI PRAKTIKUM

KIMIA LINGKUNGAN

“ METODOLOGI PRAKTIKUM PARAMETER UDARA ”

DOSEN PENNGAMPU : RENI JULIANA HASIBUAN, S.SI. M.SI

KELOMPOK 3 :

PUTRA RAMADHAN P00933121018


RANI Y. TAMPUBOLON P00933121019
REDOFOD BAHTERA SEJATI SITEPU P00933121020
RIDIA ANGGELIANA BR SITEPU P00933121021
RISMAULI BR PINAYUNGAN P00933121022
RUTH ELISABETH SAMOSIR P00933121023
RUTH ENJELINA ROSMAULI RITONGA P00933121024
RUTH OKTAVIAR SILALAHI P00933121025
SALLY SAYIDINA BR SITORUS P00933121026

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III SANITASI


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
2022
METODOLOGI PRAKTIKUM PARAMETER UDARA

A. ALAT DAN BAHAN

 ALAT

No Alat Gambar
Alat untuk Mempersiapkan Larutan Penjerap
1. (SO2, O3, dan NO2)
Botol Reagen

2. Pipet Ukur

3. Pipet Filler

4. Tabung Reaksi

5. Rak Tabung Reaksi


6. Alat Tulis

7. Kertas Label

8. Laboratory Refrigerator / Kulkas Laboratorium

No Alat Gambar
Alat untuk MempersiapkanSampling Pengujian
TSP
1.
Kertas Saring Whatman

2. Kaca Arloji
3. Pinset

4. Oven

5. Penjepit

6. Desikator

7. Neraca Analitik

8. Alat Tulis
9. Kertas Label

No Alat Gambar
Alat untuk Pengambilan Sampling Udara Ambien
(SO2, O3, dan NO2)
1.
Impinger

2. Dust Sampler

3. Plastik Klip

4. Cool Box
5. Tabung Penjerap

6. Sarung Tangan

7. Alat Tulis

8. Kertas Label
Alat Sampling Udara Ambien
Carbon Monoxode (CO)

9.
CO Meter

Alat Sampling Udara Ambien


Kebisingan dan Kecepatan Angin

10.
Sound Level Meter / Pengukur Kebisingan

11. Anemometer / Pengukur Kecepatan Angin

No Alat Gambar
Alat yang Diperlukan untuk Penentuan Analisa
Kadar SO2
1.
Labu Ukur 25 mL
2. Botol Reagen

3. Pipet Ukur

4. Pipet Filler

5. Tabung Reaksi
6. Rak Tabung Reaksi

7. Kuvet

8. Log Book

9. Spektrofotometer UV-Vis

No Alat Gambar
Alat yang Diperlukan untuk Penentuan Analisa
Kadar O3
1.
Spektrofotometer UV-Vis

2. Kuvet
3. Alat Tulis

No Alat Gambar
Alat yang Diperlukan untuk Penentuan Analisa
Kadar TSP
1.
Kaca Arloji

4. Oven

5. Penjepit

6. Desikator
7. Neraca Analitik

8. Alat Tulis

 BAHAN
No Bahan Gambar
Bahan Larutan Penjerap Tetrakloromerkurat
(TCM) untuk penentuan SO2
1.
Kalium Klorida

2. EDTA (Titriplex III)


3. Merkuri (II) Klrorida

Bahan Larutan Penjerap Oksidan O3

1. Kalium Dihidrogen Fosfat

2. Dinatrium Dihidrogen Fosfat Dodekahidrat

3. Kalium Iodida

Bahan Larutan Penjerap Griess-Saltzmen


untuk NO2
1.
Larutan Aasam Asetat Glasial Pekat
2. Larutan Aseton

3. Neda

4. Asam Sulfanilat

No Bahan Gambar
Bahan yang Diperlukan untuk Penentuan
Analisa Kadar SO2
1.
Sampel Uji

2. Larutan Pararosaniline 0,2 %


3. Larutan Formaldehida 0,2 %

4. Larutan Asam Sulfamat 0,6 %

5. Aquades Sebgai Blanko

Bahan yang Diperlukan untuk Penentuan


Analisa Kadar Oksidan O3
1.

Sampel Uji

2. Aquades Sebgai Blanko


3. Kalium Iodida

Bahan yang Diperlukan untuk Penentuan


Analisa Kadar TSP
1.
Kertas Whatman Sebagai Sampel Uji

B. PROSEDUR KERJA

No Langkah Kerja Dokumentasi


1. Mempersiapkan larutan penjerap O3,
SO2, dan NO2.

2. Dipipet larutan penjerap sebanyak 10 ml


dalam tabung penyimpanan.
3. Beri label pada larutan penjerap agar
mudah untuk mengidentifikasinya.

4. Bilas pipet dengan aquades untuk


membersihkan sisa larutan yang masih
menempel

5. Diperlakukan sama dengan langkah


sebelumnya untuk larutan penjerap
lainnya.

6. Larutan penjerap disimpan ke dalam


lemari pendingin.

PERSIAPAN SAMPLING
PENUJIAN TSP
7. Diambil kertas saring dengan pinset agar
menghindari kontaminasi.

8. Masukkan kertas saring dengan kaca


arloji ke dalam oven.

9. Nyalakan oven dan atur suhunya 105⁰C


dan atur waktunya selama 1 jam.

10. Setelah selesai, atur suhu ± 30⁰ C serta


waktunya dan diambil kertas saring dan
kaca arloji dengan penjepit.

11. Setelah dioven, masukkan kertas saring ke


dalam desikator agar cepat dingin dan
bobot konstan.
12. Timbang kertas saring whatman dengan
kaca arloji yang telah disetting terlebih
dahulu hingga bobot 0 gram.

13. Catat bobot kertas yang terukur sebagai


W1.

14. Simpan kertas saring whatman ke dalam


klip plastik.

15. Beri label bobot kertas saring whatman


yang terukur pada plastik.

SAMPLING UDARA AMBIEN


SO2, O3, DAN NO2
16. Larutan penjerap dimasukkan ke dalam
tabung penjerap yang telah dibersihkan
terlebih dahulu.

17. Tabung perangkap berisi silica gel yang


berfungsi untuk menyerap panas saat
dilakukan sampling udara.

18. Selang tabung perangkap dimasukkan


pada konektor selang impinger dan selang
tabung penjerap dimasukkan ke dalam
mulut tabung perangkap.

19. Impinger diletakkan pada probe yang


telah diatur tingginya 1,5 meter dari
permukaantanah. alat impinger
dinyalakan dan diatur laju alir minimal
0,4 L / menit.

20. Alat impinger dinyalakan dan diatur laju


alir minimal 0,4 / menit.
Pengujian ini diatur laju alirnya 1 L /
menit.
21. Dilakukan cara yang sama terhadap
tabung yang lainnya dan di catat laju air
awalnya sebagai F1.

22. Lakukan sampling minimal 30 menit.

23. Setelah sampling, dibaca kembali laju alir


akhirnya dan dicatat sebagai F2.

24. Masukkan larutan penjerap kedalam


tabung penyimpanan kembali.

25. Silica gel yang telah digunakan disimpan


ke dalam plastik klip.
SAMPLING UDARA AMBIEN
TSP
26. Siapkan alat dust sampler dan gunakan
sarung tangan agar terhindar dari
kontaminasi.

27. Ambil kertas saring whatman dan


letakkan pada wadah filter alat secara
menyeluruh.

28. Dust sampler diletakkan pada probe yang


telah diatur tingginya 1,5 meter.
29. Dust sampler dinyalakan kemudian atur
laju alirnya seebesar 1 L / menit dan
dicatat laju alir awal sebagai Qo.

30. Setelah selesai, diatur kembali laju alir


sampai 0 L / menit.

31. Kertas saring whatman diambil secara


perlahan dan dilipat agar debu yang
terjerap tidak berkurang.

32. Masukkan kertas saring whatman ke


dalam plastik klip dan hindari udara
masuk pada plastik klip.

SAMPLING UDARA AMBIEN


CARBON MONOXIDE (CO)
33. Nyalakan CO meter dengan tombol
ON/OFF dan dimasukkan pada tempat
yang gelap untuk mendapatkan nilai 0.

34. Lakukan pengukuran CO hingga angka


yang terukur konstan dan dicatat hasil
pengukurannya.

SAMPLING UDARA AMBIEN


KEBISINGAN DAN KECEPATAN ANGIN

35. Tekan tombol max/min untuk


memperoleh tinggi atau rendahnya
pengukuran kebisingan dalam satuan dB.

36. Untuk mengubah mode kecepatan angin,


tekan tombol function dan ubah letak alat,
kemudian catat pengukurannya dalam
satuan m/s.
37. Setelah dilakukan sampling. Sampel
diserahkan kepada administrasi
laboratorium untuk dilakukan pengujian.

38. Sampel udara yang telah terjerap dalam


hasil sampling.

PENENTUAN KADAR
SO2,O3, DAN NO2

PENENTUAN ANALISA KADAR SO2

39. Sampel dimasukkan ke dalam labu ukur


25 mL dengan bantuan corong agar tidak
berceceran.

40. Dipipet larutan asam sulfamat 0,6 %


sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam
labu ukur 25 mL.
41. Homogenkan dengan digojog dan
didiamkan selama 11 menit

42. Tambahkan larutan formaldehida 0,2 %


sebanyak 2 mL.

43. Bilas pipet ukur dengan aquades supaya


menghilangkan larutan yang masih
tersisa.

44. Tambahkan larutan pararosaniline 0,2 %


sebanyak 5 mL dan homogenkan.

45. Diamkan larutan sampel selama 30 menit.


46. Larutan sampel diencerkan menggunakan
aquades sampai tanda tera kemudian
homgenkan

47. Sebelum memakai alat, pengguna wajib


mengisi log book alat terlebih dahulu.

48. Spektrofotometer UV-Vis disetting pada


pengujian SO2 dengan panjang
gelombang 550 nm dan kuvet diisi dengan
aquades sebagai blanko pengujian.

49. Posisi kuvet blanko diatur pada alat untuk


pengukuran dan ditekan tombol measeure
blank.

50. Masukkan larutan sampel pada kuvet


yang telah dibersihkan.
51. Kuvet sampel diposisikan untuk
pengukuran pada spektrofotometer UV-
Vis dan tekan tombol measure sample.

52. Catat absorbansi yang terukur pada alat


dan dihitung kadar yang terukur
menggunakan kurva kalibrasi.

PENGUJIAN NO2

53. Alat spektrofotometer UV-Vis disetting


untuk pengujian NO2 dengan
menggunakan panjang gelombang 550
nm.

54. Kuvet diisi dengan aquades sebagai


blanko pengujian.
55. Atur posisi kuvet pada alat untuk
pengukuran dan tekan tombol measure
blank.

56. Homogenkan sampel terlebih dahulu dan


masukkan pada kuvet untuk pengukuran.

57. Posisikan kuvet sampel untuk pengukuran


pada spektrofotometer UV-Vis dan tekan
tombol measure sample.

58. Catat absorbsi yang terukur pada alat dan


dihitung kadar yang terukur menggunakan
kurva kalibrasi.

PENENTUAN KADAR O3
59. Spektrofotometer UV-Vis disetting pada
pengujian O3 dengan panjang gelombang
352 nm.

60. Kuvet diisi dengan aquades sebagai


blanko pengujian.

61. Atur posisi kuvet pada alat untuk


pengukuran dan tekan tombol measure
blank.

62. Homogenkan sampel terlebih dahulu dan


masukkan ke dalam kuvet.

63. Posisikan kuvet sampel untuk pengukuran


pasa spektrofotometer UV-Vis dan tekan
tombol measure sample.
64. Catat absorbansi yang terukur pada alat
dan hitung kadar yang terukur
menggunakan kurva kalibrasi.

PENEENTUAN KADAR TSP

65. Letakan sampel pada kaca arloji.

66. Masukkan sampel ke dalam oven dan


nyalakan oven, kemudian atur suhu 105⁰C
serta atur waktu selama 1 jam.

67. Setelah dioven, setting hingga suhu


rendah dan matikan. Kemudian masukkan
kertas saring ke dalam desikator.
68. Timbang kertas saring whatman dengan
kaca arloji yang telah disetting terlebih
dahulu hingga bobot 0 gram.

69. Catat bobot terukur sebagai W2.

 RUMUS PENENTUAN KADAR SO2

1. Volume Contoh Uji Udara yang Diambil


Volume contoh uji udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal (25⁰C, 760
mmHg) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

∑ (Qi) x t x Pa x 298
V = i=1 Ta 760
n
Keterangan :
V : Volume udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760 mmHg
(Nm3);
Qi : Pencatatan laju alir ke - I (Nm3/menit);
n : Jumlah pencatatan laju alir
t : Durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa : Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg);
Ta : Temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji dalam Kelvin (K)
298 : konversi temperatur pada kondisi (25⁰C) ke dalam Kelvin (K)

2. Konsntrasi Sulfur Dioksida (SO2) di Udara Ambien


Konsentrasi SO2 dalam contoh uji untuk pengambilan contoh uji selama 1 jam
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Absorbansi sampel −intersept


a= Slope
a
C = v x 1000

Keterangan :
C : Konsentrasi SO2 di udara (µg/Nm3);
a : Jumlah SO2 dari contoh uji dengan melihat kurva kalibrasi (µg);
V : Volume udara pada kondisi normal (L);
1.000 : Konversi liter (L) ke m3

 RUMUS PENENTUAN KADAR NO2

1. Konsentrasi NO2 dalam Larutan Standar


Jumlah NO2 (µg) tiap 1 mL larutan standar yang digunakan dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
a 46 1 10
No2 100 x 69 x f x 100 x 106

Keterangan :
NO2 : Jumlah NO2 dalam larutan standar NaNO2 (µg/mL);
a : Berat NaNO2 yang ditimbang (g);
46 : Berat molekul NO2;
69 : Berat molekul NaNO2;
f : Faktor yang menunjukkan jumlah mol NaNO2 yang menghasilkan warna
yang setara dengan 1 mol NO2 (nilai f = 0,82);
10/1.000 : Faktor pengenceran dari larutan induk NaNO2;
106 : Konversi dari gram ke µg

2. Volume Contoh Uji Udara yang diambil

∑ (Qi) x t x Pa x 298
V = i=1 Ta 760
n
Keterangan :
V : Volume udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760 mmHg
(Nm3);
Qi : Pencatatan laju alir ke-i (Nm3/menit);
n : Jumlah pencatatan laju alir;tadalah durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa : Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg);
Ta : Temperatur rata-rata selama pengambilan ontoh uji (K);
a : Konversi temperatur pada kondisi normal (25⁰C) ke dalam Kelvin;
760 : Tekanan udara standar (mmHg).

CATATAN :
Jika menggunakan alat pengukur volume otomatis, catat volume dan konversikan ke
volume pada keadaan standar.

3. Konsentrasi NO2 di Udara Ambien


Konsentrasi NO2 dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Absorbansi sampel − Intersept


B=
Slope
B V1
C= x x 1000
Vu 25
Keteragan :
C : Konsentrasi NO2 di udara (µg/Nm3);
B : Jumlah NO2 dari contoh uji hasil perhitungan dari kurva kalibrasi (µg);
Vu : Volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760mmHg
(Nm3)
V1 : Volume akhir larutan penjerap (mL);
25 : Volume larutan standar dalam labu ukur;
1.000 : Konversi liter ke m3.

 RUMUS PENENTUAN KADAR O3

1. Jumlah Oksidan dalam Larutan Standar Iod


Jumlah (µg) oksidan (dihitung sebagai ozon) dalam 1 mL larutan standar Iod yang
dalam perbuatan kurva kalibrasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
48
O3 = NIod

Keterangan :
O3 : Jumlah oksidan (µg);
48 : Berta molekul O3;
N Iod : Normalitas iod 0,05 N hasil standardisasi

2. Volume Contoh Uji Udara yang diambil

∑ (Qi) x t x Pa x 298
V = i=1 Ta 760
n

Keterangan :
V : Volume udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760 mmHg
(Nm3);
Qi : Pencatatan laju alir ke-i (Nm3/menit);
n : Jumlah pencatatan laju alir;tadalah durasi pengambilan contoh uji (menit)
Pa : Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg);
Ta : Temperatur rata-rata selama pengambilan ontoh uji (K);
a : Konversi temperatur pada kondisi normal (25⁰C) ke dalam Kelvin;
761 : Tekanan udara standar (mmHg).
CATATAN :
Jika menggunakan alat pengukur volume otomatis, catat volume dan konversikan ke
volume pada keadaan standar.

3. Konsentrasi NO2 di Udara Ambien


Konsentrasi NO2 dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Absorbansi sampel − Intersept


a=
Slope
a
C= x 1000
V
Keteragan :
C : Konsentrasi oksidan di udara (µg/Nm3);
a : Jumlah oksidan dalam contoh uji yang diperoleh dari kurve kalibrasi (µg);
V : Volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25⁰C, 760mmHg
(Nm3);
1000 : Konversi liter ke m3

 RUMUS PENENTUAN KADAR O3

1. Koreksi Laju Alir pada kondisi Standar

Ts x Po 0,5
Qs = ( ¿ x Ps ¿ x Q 0

Keterangan :
Qs : laju alir volume dikoreksi pada kondisi standar (Nm3/menit);
Q0 : Laju alir volume uji (m3/menit);
Ts : Temperatur standar, 298K;
T0 : Temperatur rata-rata aktual (273 + T ukur) dimana Q0 ditentukan ;
Ps : Tekanan barometik standar, 101,3 kPa (760 mmHg);
P0 : Tekanan barometik rata-rata aktual dimana Q0 ditentukan.

2. Volume Contoh Uji Udara

∑ (Qs)
s=1
Vstd = xt
n
Keterangan :
Vstd : Volume contoh uji udara dalam keadaan standar (Nm3);
Qs : Laju alir volume dikoreksi pada kondisi standar ke-s (Nm3/menit);
n : Jumlah pencatatan laju alir;
t : Durasi pengambilan contoh uji (menit).
CATATAN :
Jika menggunakan alat pengukur volume otomatis, catat volume dan konversikan ke
volume pada keadaan standar.

3. Konversikan Partikel tersuspensi Total dalam udara Ambien

Konversikan partikel tersuspensi total dalam contoh uji dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
(W 2 −W 1) x 10 6
C=
V std
Keterangan :
C : Konsentrasi massa partikel tersuspensi (µg/Nm3);
W1 : Berat filter awal (g);
W2 : Berat filter akhir (g);
Vstd : Volume contoh uji udara dalam keadaan standar (Nm3);
10^6 : Konversi gram (g) ke mikogram (µg)

Anda mungkin juga menyukai