KITAB KUNING
Dosen Pengampu:
Mohamad Zaenal Abidin, Lc., MA.
Kelompok 5
HABSATUN (NIM: 2281130920)
HABIB SURONO (NIM: 2281130921)
LALU ASIZUDDIN (NIM: 2281130922)
IRFANUDDIN (NIM: 2281130923)
PENDAHULUAN
Metode merupakan suatu hal yang penting dalam proses
pembelajaran karena dengan penerapan metode yang sesuai dengan
materi, diyakini tujuan pembelajaran dapat dicapai, termasuk
pembelajaran kitab kuning yang tidak memiliki tanda baca atau
disebut kitab gundul di pondok pesantren.
Pada dasarnya, kitab kuning itu sendiri esensinya sebagai buku
yang dijadikan sebagai proses belajar. Umumnya kitab kuning ditulis
dalam bahasa Arab karya salaf yang berisi khasanah kreativitas
peradaban Islam pada masa itu.
isi kitab kuning yang dibuat sejak zaman klasik, permasalahan
yang terjadi masih relevan sesuai dengan permasalahan saat ini.
1. Metode Bandongan
Metode ini dilakukan dengan cara seorang kiyai
mengkaji/membacakan (mendikte) kitab kuning dan
sementara para santri memberi makna pada kitab kuning yang
masih kosong maknanya.
Contoh:
ALHAMDU dimaknai “Adapun segala puji”.
Iku LILLAHI “hanya milik Alloh”.
ROBBIL 'ALAMIINA “yang menjadi Tuhan semesta Alam”.
2. Metode Kilatan
(Wetonan)
Adalah penyampaian kajian ilmiah oleh seorang kiyai
secara kilat/ cepat untuk dikhotamkan dalam waktu yang
singkat/dalam waktu tertentu, seperti contoh ngaji kilatan
pada bulan Ramadhan.
Adapun kitab kuning yang biasa dikaji ada yang tipis
seperti kitab usfuriyah, Nurul dholam, washiyatul Musthofa,
dan sebagainya. Ada juga kitab kuning yang agak tebal
(sedang) seperti kitab Bulughul Marom, Tambighul Ghofilin,
Hasyiyah Abi Jamroh, dan lain-lain. Dan Ada juga kitab kuning
yang tebal seperti kitab Ihya Ulumuddin, Fathul Wahhab,
Iqna', Bajuri, Shohih Bukhori, Shohih Muslim, dan yang
lainnya.
3. Metode Sorogan
Faktor penghambat:
• (a) Motivasi santri kalong yang rendah.
• (b) Aktivitas santri yang padat.
• (c) Tingkat kecerdasan rendah
• (d) Terjangkit Sifat malas .
TERIMA KASIH