Anda di halaman 1dari 12

A.

PENGERTIAN AGAMA ISLAM (kelompok 1)


Nama agama Islam merupakan istilah yang menunjukkan sikap dan sifat pemeluknya terhadap Allah
SWT. Nama Islam lahir bukan karena pemberian dari seseorang atau sekelompok masyarakat, melainkan
berasal dari Sang Pencipta langsung, Allah SWT
Islam adalah agama yang diturunkan Allah ta'ala kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, berisi hukum-
hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah ta'ala, manusia dengan manusia, dan manusia dengan
alam semesta.
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan (atau sejenisnya)
serta tata kaidah yang berhubungan dengan adat istiadat, dan pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatanan kehidupan, pelaksanaan agama bisa dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat.
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan
agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-
hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi
Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima
selain Islam.
Allah ta’ala juga berfirman,
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas
kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Tujuan Agama Islam
Tujuan diturunkannya agama Islam adalah untuk menunjukkan manusia agar dapat mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW bukan hanya dalam bentuk nilai-
nilai yang abstrak, namun juga dituangkan dalam aturan-aturan yang disebut dengan Syariat Islam. Syariat
Islam adalah tata aturan (hukum-hukum) Allah SWT yang magatur tata hubungan manusia dengan Allah
SWT dan manusia dengan manusia.
Tujuan diturunkannya syariat Islam adalah untuk kebaikan seluruh umat manusia baik di dunia maupun
di akhirat.
Di dalam Al-Quran Allah menyebutkan beberapa katan syari’ah, di antaranya adalah:
“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa
yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.”(QS: Asy-Syuura: 13).
Dua ayat di atas dapat dimenjelaskan bahwa “syariat” sama dengan “agama”. Syaikh Muhammad
Syaltout mengatakan bahwa Syari’at adalah aturan-aturan yang diciptakan oleh Allah SWT. untuk
dipedomani oleh manusia dalam mengatur hubungan dengan Tuhan, dengan manusia, baik sesama muslim
maupun non muslim, alam dan seluruh kehidupan. Dengan kata lain, tujuan diturunkannya Islam adalah
untuk kemaslahatan hidup manusia, baik ruhani maupun jasmani, individual maupun sosial.
Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan (hukum) Islam, yakni:
1. Memelihara Agama (Hifdz Ad-Din) 4. Memelihara Keturunan (Hifdz An-Nasb)
2. Memelihara Jiwa (Hifdz An-Nafs) 5. Memelihara Harta (Hifdz Al-Maal) 
3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql)
METODE AGAMA ISLAM
Baiklah, berikut ini metode pembelajaran yang sering digunakan oleh lembaga pendidikan Islam pada
umumnya.
1. Metode Qudwah tawadhu’. Sehingga proses tanya-jawab tidak bisa
Mengajar dengan contoh/keteladanan adalah seenaknya.
metode paling kuat dalam pembelajaran Islam. Ada 6. Metode musyawarah
ungkapan “tindakan lebih efektif daripada ucapan”. Berdiskusi dilakukan untuk memecahkan
Bahasa perilaku (guru) lebih bermakna daripada masalah. Dalam pembelajaran, diskusi berarti
bahasa lisan. Bahkan Nabi Muhammad juga dikenal menemukan solusi atas suatu permasalahan yang
dengan sebutan ‘uswatun hasanah’. Ini menandakan diberikan guru berkenaan dengan topi k yang sedang
posisi guru begitu penting sebagai panutan baik di dibahas. Ada banyak manfaat berdiskusi. Selain
lingkungan sekolah dan masyarakat. Tingkah laku merangsang daya kreativitas siswa, berdiskusi juga
pendidik punya daya sentuh yang lebih besar bagi membantu siswa yang punya kelemahan belajar di
siswa daripada apa yang diceramahkan. saat ia bekerjasama dengan teman yang lebih
2. Metode Khitabah/Qoul mampu.
Berceramah masih menjadi metode yang efektif 7. Metode mujadalah/bahtsul masail
diterapkan dalam setiap suasana.  Sebagaimana kita Bahtsul masail telah menjadi tradisi di
lihat para dai/kyai yang istiqomah menerapkan lingkungan pesantren. Inilah salah satu metode
metode ini. Dengan kemampuan bahasa yang fasih menemukan solusi / dasar hukum dari setiap
dan komunikatif, metode ceramah akan membawa persoalan kontemporer. Melalui debat/brainstorming
keberhasilan belajar apalagi jika dilengkapi dengan dengan referensi kitab/buku karya ulama klasik,
teknologi terkini/multimedia. ketajaman berpikir dan kerangka logika dibangun. Tak
3. Metode Kitabah/Khat salah saat ini bermunculan cendekia-cendekia dengan
Satu tingkat lebih tinggi dibanding berceramah latar belakang pesantren.
adalah kitabah (menulis). Sejarah mencatat, Nabi 8. Metode Tafakkur-tadzakkur
Muhammad pernah membebaskan tawanan perang Refleksi-kontemplasi di lembaga pendidikan
dan meminta mereka mengajar baca tulis kepada Islam dilakukan dengan mengambil satu topik khusus
sahabat yang saat itu belum mampu. Begitu untuk ditemukan solusinya dengan
pentingnya aktivitas baca tulis. Metode menulis mempertimbangkan dua hal: wahyu (dalil naqli) dan
sendiri di lembaga-lembaga pendidikan Islam pemikiran/penelitian. Meskipun metode ini
diterapkan dengan berbagai teknik, seperti imla’ merupakan tradisi para sufi dan filsuf Islam
(dekte) atau khat (kaligrafi). terdahulu, tidak ada salahnya dicoba untuk siswa
4. Metode hiwar pendidikan dasar sekalipun. Tentu saja harus
Hiwar (dialog) bagus diterapkan untuk menyesuaikan usia dan kemampuan berpikirnya.
mengunggah ide kreatif siswa. Syaratnya, 9. Metode Muhasabah an-nafs
topik/materi yang dipelajari jelas batasannya dan Muhasabah an-nafs atau introspeksi diri
memiliki kegunaan tinggi. Metode ini juga efektif dilakukan sebagai bentuk rasa cinta terhadap diri
untuk melatih siswa membaca peristiwa dan kejadian sendiri sekaligus ungkapan syukur kepada Tuhan atas
terbaru yang terjadi di lingkungan sekitar. ilmu yang telah diberikan. Jika dicermati, inilah
5. Metode as’ilah wa ajwibah metode yang jarang dilakukan guru sehingga
Banyak yang bilang di lingkungan lembaga berdampak pada kurangnya pengenalan siswa
pendidikan Islam/pondok pesantren kurang terbentuk terhadap potensinya masing-masing. Muhasabah bisa
iklim tanya jawab (as’ilah wa ajwibah). Santri dilakukan tiap akhir pekan atau akhir semester,
(siswa) tidak punya keberanian berhadapan apalagi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang
bertanya kepada ustadz. Padaha tidak demikian. telah dilakukan.
Hubungan guru dan murid terjalin atas dasar
10. Metode Qishah 12. Metode Tadabbur Alam
Anak usia dini biasanya sangat suka jika guru Karyawisata atau studi wisata sangat penting
bercerita. Metode bercerita sangat tepat untuk untuk menghadirkan suasana menyenangkan dalam
menjelaskan kisah para tokoh muslim atau peristiwa belajar. Dengan metode ini, kesan jenuh dan
sejarah lainnya. Namun, perhatikan target yang ingin monoton dalam belajar di kelas akan menghilang
dicapai. Metode qishah disebut berhasil manakala karena siswa belajar di tempat yang tidak biasanya.
siswa mampu mengambil ibrah (pelajaran) yang baik 13. Metode Mumarasat
yang bisa dijadikan contoh untuk diikuti. Latihan secara berkelanjutan (drill) sering
11. Metode tathbiq dipakai untuk siswa ketika hendak mengikuti
Dipendidikan umum lebih dikenal dengan tes/ujian akhir. Selain itu, metode ini sangat efektif
metode demontrasi. Tujuan menggunakan metode ini untuk melatih keterampilan bahasa asing (Arab,
agar teori yang dipelajari bisa dialami langsung dan Inggris, dan lain-lain). Saat ini banyak lembaga
diaplikasikan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pendidikan Islam yang berhasil menciptakan
memahami suatu materi ajar. lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah), dimana bahasa
asing dijadikan sebagai bahasa ibu dan alat komunikasi
sehari-hari.
Ruang Lingkup Agama Islam
Ruang Lingkup adalah penjelasan tentang batasan suatu masalah. Dalam hal ini ruang lingkup ajaran
Islam adalah penjelasan tentang-tentang batasan dalam agama Islam.
Adapun ruang lingkul tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aqidah yaitu secara bahasa berasal dari kata akhada yakidu,aqidah artinya adalah sesuatu yang tertancap
dalam hati, mengakar kuat dan kokoh terhadap suatu dzat tanpa ada keraguan sedikitpun. Aqidah ini pada
prinsipnya mengakar pada Tauhid kepada Allah Subhanahu wataala. adapun prinsip aqidah ini terbagi
menjadi 3 yaitu:

-Prinsip pertama: Berserah diri pada Allah dengan bertauhid.

-Prinsip Kedua: Taat kepada Allah dengan cara berusaha sekuat mungkin menjalankan perintahNya
dan menjauhi LaranganNya

-Prinsip ketiga: Berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik.

Dalilnya tentang aqidah adalah surat Al Ikhlas ayat 1 sampai dengan ayat 4.

2. Syariat yaitu hukum dan aturan yang mengatur segala aspek kehidupan baik itu untuk Muslim maupun
non-muslim (seluruh manusia). Secara garis besar syariah ini mencakup 2 hal yaitu:

 -Hubungan dengan Tuhan (Habluminallah) seperti tentang hukum ibadah


 -Hubungan dengan sesama Manusia (Habluminannas) seperti tentang hukum muamalah
Dalilnya tentang aqidah adalah surat Al Jasiyah ayat 18 yaitu:
"Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka
ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui."
3. Akhlak yaitu tingkah laku sesorang yang didorong berdasarkan kesadaran untuk melakukan suatu
perbuatan. Contihnya akhlak terhadap orang tua, tetangga, teman, hewan dan lainnya.

Dalilnya tentang akhlak salah satunya dalam surat Al Qalam ayat 4 yaitu:

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"


B. KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM (kelompok 2)
Yaitu memerankan ajaran Allah SWT. yaitu Al-Qur’an dalam sehari-hari, Tuhan berperan bukan
sekedar pencipta melainkan juga mengatur semesta dam penyelamat umat islam, penentu takdir, dan hakim
takdir.
Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah (Tuhan). Benda-benda seperti : patung, pohon,
binatang, benda mati dan lain-lain dapat pula berperan sebagai ilah (Tuhan).
Filsafat Ketuhanan Dalam Islam
Yaitu pemikiran dengan pendekatan akal budi yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filsafat.
Bagi orang yang menganut agama tertentu terutama (agama islam, kristen, yahudi), akan menambahkan
pendekatan wahyu di dalam usaha pemikirannya. Usaha yang dilakukan manusia bukanlah untuk menemukan
Tuhan secara absolut atau mutlak, namun mencari pertimbangan, kemungkinan-kemungkinan bagi manusia
sampai pada kebenaran tentang Tuhan.
Sejarah Pemikiran Manusia Dalam Islam
1. Pemikiran Barat
a. DINAMISME adalah kepercayaan bahwa benda- memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-
benda di sekitar manusia mempunyai kekuatan gaib. dewa itu, seperti agama hindu.
Kekuatan gaib tersebut bisa terdapat di api, batu- d. HENOTEISME Percaya bahwa hanya ada satu
batuan, pohon, binatang, bahkan manusia dewa yang berkuasa didunia, seperti agama yunani
b. ANIMISME suatu paham kepercayaan mengenai kuno yang percaya terhadap dewa zeus, yaitu dewa
adanya roh atau arwah yang mendiami alam semesta yang terpenting yang dapat memerintah dewa-dewa
ini. Salah satu contohnya seperti suku ngaju di lainnya.
Kalimantan yang percaya pada nenek moyangnya e. MONOTEISME Kepercayaan bahwa tuhan hanya
dapat menjaga kelestarian kampong, sungai, dan satu yaitu tuhan yang maha esa. Yang berkuasa
sawah.. penuh atas segalanya dan alam semesta. Seperti
c. POLITEISMEKepercayaan kepada dewa-dewa. agama islam, Kristen,yunani.
Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya
2. Pemikiran Umat Islam
a. MU’TAZILAH adalah kelompok rasionalisme yang c. JABARIAH adalah Berteori bahwa manusia
berfikir secara logika tidak mempunyai kemerdekaan dalam
b. QODARIAH adalah Berpendapat bahwa manusia berkehendak dan berbuat. Semua tingkah laku
mempunyai kebebasan dalam berkehendak dan manusia ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan.
berbuat. Manusia sendiri yang menghendaki apakah d. ASY’ARIYAH dan MATURIDIYAH adalah Setiap
ia akan kafir atau mukmin dan hal itu yang manusia wajib berusaha dan berdoa semaksimal
menyebabkan manusia harus bertanggung jawab atas mungkin. Tetapi untuk hasil akhirnya hanya tuhan
perbuatannya. yang menentukan.
Dalil Pembuktian Adanya Tuhan
1.Dalil Ontologis Yaitu pembuktian keberadaan tuhan 3. Dalil Teleologis Pendekatan tentang keteraturan,
melalui wujud yang sempurna.Tidak ada manusia yang alam semesta ini dibuat oleh Allah SWT. Untuk
sempurna yang sempurna hanya Allah SWT. menjadi tempat sarana bagi manusia.

2.Dalil Kosmologis Pembuktian adanya tuhan 4. Dalil Moral Manusia tidak mungkin
berdasarkan fakta yang benar mengenai alam memberikan kode moral sebaik- baiknya, seadli
semesta. adlinya, susuai fitrah manusia, dan bersifat absolut
untuk manusia lainnya– kecuali datangnya dari Allah. 6. Dalil Astronomi Tuhan memperkenalkan diri-Nya
Contoh : anak tidak boleh menikahi ibunya. bahwa Dia ada dengan cara menunjuk planet-planet
yang terdiri atas bintang, bulan dan matahari yang
5. Dalil Al- Qur’an Al Ankabut (29) : 61 Dan
masing-masing beredar tetap pada garis orbitnya.
jika engkau bertanya kepada mereka siapakah
yang menciptakan langit dan bumi dan menundukan 7. Dalil antropologi Keistimewaan manusia sebagai
matahari dan bulan ? Pasti mereka akan menjawab khalifah di muka bumi adalah terletak pada akal,
Allah. Maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari ilmu pengetahuan dan ruhnya.
kebenaran)
8. Dalil Psikologi Dibandingkan makhluk lain ,
Al Kahfi (18) : 84 Sungguh, Kami telah memberi manusia memiliki dua keistimewaan. Pertama,
kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah bentuk tubuh yang indah, sempurna dan praktis
Memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua, jiwa
segala sesuatu. Ath Thur (52) : 35 Atau apakah yang memiliki perasaan dan kepandaian, untuk
mereka tercipta tanpa asal usul ataukah mereka menyelesaikan persoalan yang dihadapkan kepadanya
yagn menceptakan (diri mereka sendiri) dengan berpikir dan memelihara ketahanan mental

C. PENGERTIAN SUMBER AJARAN ISLAM (kelompok 3)


Sumber ajaran islam adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan acuan pedoman, dasar untuk menjalankan
syariat islam.
PENJELASAN TENTANG SUMBER AJARAN ISLAM
Sumber agama islam atau sering disebut sumber ajaran agama islam dan sumber ajaran islam. Ajaran islam
adalah pengembangan ajaran islam. Komponen utama agama islam atau unsur utama ajaran agama islam
(akidah,syariah,dan ahlak) dikembangkan dengan ra’yu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat
untuk mengembangkannya. Sumber agama islam atau sumber ajaran agama islam adalah Al-Qur;an dan Al-
Hadist.
ADA BERAPAKAH SUMBER AJARAN ISLAM
Sumber pokok ajaran islam itu ada tiga macam,diantarnya;
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalamullah yang berisikan firman-firman Allah, diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai salah satu mukjizatnya melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an yang merupakan kitab suci
umat Islam yang berisikan tentang aqidah, ibadah, hukum, peringatan, kisah-kisah dan isyarat
pengembangan iptek yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman hidup bagi umat Nabi Muhamad SAW.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya“.
(QS. Yusuf: 2)
2. Hadits (Sunnah)
Merupakan sumber ajaran Islam yang kedua. Sunnah merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah
baik dari segi perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau persetujuan Rasulullah terhadap apa yang
dilakukan oleh para sahabatnya.
Menurut ulama Salaf, As-Sunnah ialah petunjuk yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, baik
tentang ilmu, i’tiqad (keyakinan), perkataan maupun perbuatannya.
As-Sunnah berfungsi untuk memperjelas, menafsirkan isi atau kandungan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan
memperkuat pernyataan ayat-ayat Al-Qur’an serta mengembangkan segala sesuatu yang samar-samar atau
bahkan tidak ada ketentuannya di dalam Al-Qur’an.
Macam-macam Hadits atau Sunnah:
Hadits atau sunnah dilihat dari segi bentuknya, diantaranya:
1. Qauliyah yakni semua perkataan Rasulullah 8. Ahad yaitu diriwayatkan hanya oleh satu orang
2. Fi’liyah yakni semua perbuatan Rasulullah saja.
3. Taqririyah yakni penetapan, persetujuan dan Hadits atau sunnah dilihat dari segi
pengakuan Rasulullah kualitasnya, diantaranya:
4. Hammiyah yakni sesuatu yang telah direncanakan 9. Shahih yakni hadits yang benar dan sehat tanpa
oleh Rasulullah dan telah disampaikan kepada para ada keraguan atau kecacatan.
sahabatnya untuk dikerjakan namun belum sempat 10. Hasan yakni hadits yang baik, memenuhi
dikerjakan dikarenakan telah datang ajalnya. syarat seperti hadits shahih, letak perbedaannya
5. Hadits atau sunnah dilihat dari segi jumlah orang hanya dari segi kedhobitannya (kuat hafalan).
yang menyampaikannya, diantaranya: Hadits shahih kedhobitannya lebih sempurna
6. Mutawatir yaitu hadits yang diriwayatkan oleh daripada hadits hasan.
orang banyak 11. Dhaif yakni hadits yang lemah.
7. Masyhur yaitu diriwayatkan oleh banyak orang, 12. Maudhu yakni hadits yang palsu atau dibuat-
namun tidak sampai (jumlahnya) kepada derajat buat.
mutawatir
3. Ijtihad
Ijtihad yaitu mengerahkan segala kemampuan berpikir secara maksimal untuk mengeluarkan hukum syar’i
dari dalil-dalil syara’ yaitu Qur’an dan hadits. Ijtihad dapat dilakukan jika ada suatu masalah yang
hukumnya tidak terdapat di dalam Al-Qur’an maupun  hadits, maka dapat dilakukan ijtihad dengan
menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu dan berdasarkan pada Al-Qur’an dan  hadits.
Macam-macam Ijtihad
Berikut ini adalah macam-macam dari ijtihad yang dapat anda pahami
Ijma’ Yaitu kesepakatan para ulama (mujathid) dalam menetapkan suatu hukum-hukum berdasarkan Al-
Qur’an dan Hadits dalam suatu perkara yang terjadi. Keputusan bersama yang dilakukan oleh para ulama
dengan cara ijtihad untuk kemudian dirundingkan dan disepakati. Adapun hasil dari ijma’ adalah fatwa,
yakni keputusan bersama para mujtahid yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.
Qiyas Yaitu menggabungkan atau menyamakan. Artinya menetapkan suatu hukum atau suatu perkara yang
baru muncul, yang belum ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam sebab, manfaat,
bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama. Dalam Islam, Ijma dan Qiyas
sifatnya darurat, bila memang terdapat hal-hal yang ternyata belum ditetapkan pada masa-masa
sebelumnya.
Istihsan Yaitu tindakan meninggalkan satu hukum kepada hukum lainnya disebabkan karena adanya suatu
dalil syara’ yang mengharuskan untuk meninggalkannya. Berbeda dengan Al-Quran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas
yang kedudukannya sudah disepakati oleh para jumhur ulama sebagai sumber hukum Islam. Istihsan ini
adalah salah satu cara yang digunakan hanya oleh sebagian ulama saja.
Maslahah Mursalah Yakni kemaslahatan yang tidak disyari’atkan oleh syar’i dalam wujud hukum, dalam
rangka menciptakan kemaslahatan, disamping tidak terdapat dalil yang membenarkan atau menyalahkan.
Sududz Dzariah Yakni tindakan dalam memutuskan sesuatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi
kepentingan dan kemaslahatan umat.
Istishab Yakni menetapkan ssuatu keadaan yang berlaku sebelumnya hingga adanya dalil yang menunjukkan
adanya perubahan keadaan itu. Atau menetapkan berdasarkan hukum yang ditetapkan pada masa lalu secara
abadi berdasarkan keadaan, hingga terdapat dalil yang menunjukkan adanya perubahan.
Urf Yaitu segala sesuatu yang sudah dikenal oleh manusia karena telah menjadi kebiasaan, adat atau tradisi
baik bersifat perkataan, perbuatan atau dalam kaitannya dengan meninggalkan perbuatan tertentu.
D. MENGINTEGRASIKAN IMAN, ISLAM DAN IHSAN DALAM MEMBENTUK INSAN KAMIL(kelompok 4)
 Pengertian Iman, Islam Dan Ihsan
1. ISLAM Islam secara Bahasa artinya berserah diri dan damai.
2. IMAN Kata iman berasal dari Bahasa arab, yaitu Amanah-yu’minu yang artinya percaya atau mener
3. IHSAN Ihsan berasal dari Bahasa arab yaitu ahsan-yuhsinu-ihsanan yang artinya kebaikan atau berbuat
baik.
Menelusuri Konsep dan Urgensi Islam, Iman, dan Ihsan dalam Membentuk Insan Kamil(Manusia Sempurna )
Menurut Ibnu Araby, ada dua tingkatan menusia dalam mengimani Tuhan. Pertama, tingkat insan
kamil. Mereka mengimani Tuhan dengan cara penyaksian. Artinya, mereka “ menyaksikan” Tuhan; mereka
menyembah Tuhan yang disaksikannya. Kedua, manusia beragama pada umumnya. Mereka mengimami Tuhan
dengan cara mendefinisikan. Artinya, mereka tidak menyaksikan Tuhan. Tetapi mereka mendefinisikan
Tuhan. Mereka mendefinisikan Tuhan berdasarkan sifat – sifat dan nama – nama Tuhan. ( Asma’ul
Husna )
Abdulkarim Al – Jilli membagi insan kamil atas tiga tingkatan.
a)Tingkat Pemula(al–bidayah)
b)Tingkat menengah(at–tawasuth)
c)Tingkat terakhir(al–khitam)
Menanyakan Alasan Mengapa Iman, Islam, dan Ihsan Menjadi Persyaratan dalam Membentuk Insan Kamil
Apakah anda percaya akan adanya Allah ? Mereka semua memberikan jawaban yang sama kami percaya
akan adanya Allah, kami percaya akan adanya malaikat – malaikatnya dan seterusnya. Kemudian jika ditanya
lebih lanjut adakah manusia yang tidak percaya akan adannya malaikat, dan adakah manusia yang tidak
percaya adanya tuhan, dan serterusnya. Hampir semua mahasiswa menjawab tidak ada seorang manusiapun
yang tidak percaya akan adanya Tuhan, tidak ada seorang manusiapun yang tidak percaya akan adanya
malaikat, dan seterusnya. Semua manusia percaya adanya Tuhan, dan seterusnya.
Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Tentang Iman, Islam, dan Ihsan Sebagai Pilar Agama Islam
dalam Membentuk Insan Kamil.
1. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Tentang Iman, Islam, dan Ihsan sebagai Pilar Agama
Islam.
2. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Konsep Insan Kamil Istilah Insan Kamil (manusia
sempurna) pertama kali diperkenalkan oleh syekh Ibn Araby ( abad ke – 14 ).
Konsekuensinya, diluar kedua jenis manusia ini da manusia yang sedang berproses menanggalkan
kemonsterannya dalam membentuk insan kamil.
a. Konsep Manusia dalam Al-Quran.
b. Unsur –unsur Manusia Pembentuk Insan Kamil
MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG KARAKTERISTIK INSAN KAMIL DAN METODE PENCAPAIANNYA
1. Karakteristik insan kamil
Insan kamil bukanlah manusia pada umumnya. Menurut ibnu araby meyebutkan adanya dua jenis
manusia yaitu insan kamil dan monster bertubuh manusia.
2. Metode Mencapai Insan Kamil
cara konkret :
1.Memulai sholat jika tuhan yang akan disembah itu sudah dapat dihadirkan dalam hati, sehingga ia
menyembah tuhan yang benar-benar tuhan.
2.Berniat sholat karna allah.
3.Selalu menjalankan sholat dan keadaan hatinya hanya mengingat allah.
4.Shollat yang telah didirikannya itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar
MENDESKRIPSIKAN TENTANG ESENSI DAN URGENSI IMAN, ISLAM, DAN IHSAN DALAM
MEMBENTUK INSAN KAMIL
Insan kamil merupakan tipe manusia ideal yang dikehendaki oleh tuhan. Hal ini disebabkan, jika tidak
menjadi insan kamil maka manusia itu hanyalah monster bertubuh manusia.
Dalam perspektif islam manusia memiliki 4 unsur yaitu : jasad, hati, roh dan rasa.
Yang berfungsi untuk menjalankan kehendak ilahi.
Macam-macam yang dimaksud merupakan karakter-karakter inti yang memiliki 6 unsur :
Taubat, Fakir, Wara’, Sabar, Zuhud, Tawakal.
E. Ruang Lingkup Ahklak Etika dan Moral (kelompok 5)
A.Ahklak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakin keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa
tersebut benar benar telah melekat sifat sifat yang melahirkan perbuatan perbuatan dengan mudah dan
spontan tanpa dipikirkan dan diangan angan lagi.
Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak Perbuaan akhlak mempunyai bebrapa ciri-ciri:
1. Perbuaan yang tertanam kuat dalam jiwa
2. Perbuatan akhlak yang dilakukan denganmu dan tanpa pemikiran
3. Perbuatan yang tmbuh dari dalam diri orang yang mengerjakan tanpa ada paksaan
4. Perbuatan yang dilakukan ikhlas semata karena Allah
5. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh.
Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak
1. Memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau buruk
2. Terhadap perbuatan baik ia berusaha melakukannya
3. Terhadap perbuatan buruk ia berusaha menghindarinya
4. Berguna secara efektif dalam upaya membersihkan diri manusia dari perbuatan dosa dan maksiat
B.Etika adalah Etika adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa di gunakan sebagai
pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi 2:
• Etika Umum merupakan jenis etika yang berkaitan dengan situasi dan kondisi dasar
mengenai perilaku dan tindakan individu secara etis
• Etika Khusus merupakan jenis etika yang menjadi suatu implementasi dari prinsip atau
asas moral di dalam kehidupan individusecara khusus
C.Moral adalah baik buruk yang diterima untuk mengenai perubahan sikap kewajiban dan sebagainya. Tujuan
dan Fungsi Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan kebijakan
yang didasari atau kesadaran kewajiban yang dilandasi moral untuk menjaga keharmonisan hubungan social
antar manusia karena moral menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.

F. SYARIAH SEBAGAI ATURAN ATAU HUKUM HUKUM ALLAH SWT UNTUK MENCEGAH PERSOALAN
DUNIA (kelompok 6)
Pengertian syariah syariah sebagai aturan atau hukum hukum allah swt untuk mencegah persoalan dunia
Perkara Yang Di Alami Umat Islam Dalam Menjalani Hidup
1.Asas Syara yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Quran atau Al Hadits.
2.Asas Syara'Furu Syara yaitu perkara yang tdak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Al Quran dan Al
Hadits
Tujuan Syariah Sebagai Aturan Atau Hukum Hukum Allah SWT
Tujuan Syariah Islam adalah menjadikan hidup umat manusia sebagai kebahagiaan hidup di Dunia dan di
Akhirat.
Fungsi Syariah Sebagai Aturan Atau Hukum Hukum Allah
Fungsi syariah adalah sebagai jalan atau jembatan bagi umat manusia dalam berpijak dan berpedoma agar
sampai pada tujuan akhir dengan selamat.
G. KONSEP LGBT DALAM AGAMA (kelompok 7)

LGBT adalah Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) adalah konteks history dimana mereka
tumbuh dewasa dipenuhi dengan viktimisasi dan diskriminasi. Stres Moniritas Kronis (CMS) berkontribusi
pada kesejangan kesehatan LGBT, termasuk penyakit kardiovaskular dan depresi,kondisi yang pada gilirannya
meningkatkan penurunan kognitif dini.
Pengertian Lgbt Istilah LGBT digunakan semenjak tahun 1990-an, istilah LGBT digunakan untuk semua
orang yang tidak heteroseksual bukan hanya homoseksual, biseksual atau transgender.
Penyebab Terjadinya Lgbt  Tidak diketahui secara pasti alasan mengapa seseorang bisa menjadi seorang
lesbian, gay, biseksual, transgender. Akan tetapi, dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa orientasi
seksual dapat disebabkan oleh faktor biologis yang dimulai dari sebelum kelahiran.

Faktor Yang Menyebabkan Seseorang Menjadi Lgbt  Faktor lingkungan, factor genetic, factor traumatis.
Kaitan Lgbt Dengan Agama  Pada kurun waktu tertentu peilakuini dilakukan oleh kaum nabi Luth as. Al-
Qur’an Al-Karim telah menggambarkan sifat-sifat nabi Luth yang tidak mau mengawini perempuan,
sebagaimana terdapat dalam QS. Al A’raf (7) :80-84.
Terdapat 4 kategorisasi pemikiran fuqaha tentang hukuman bagi pelaku homoseksual (liwath) yaitu:
PERTAMA : ImamMalik, ImamSyafi’I, Imam Ahmad bin Hanbal
KEDUA : Iman Abu Hanifah
KETIGA : UlamaMalikiyah, Ulama Hanabilah
KEEMPAT : Ulama Syafi’iyah
Ada 3 jenis hukuman bagi pelaku perbuatan fahisyahini yaitu :
1. Dibunuh dalam bentuk dihukum rajam(jenis hukuman dalam bentuk dilempar dengan batu sampai
mati)baik dilakukan oleh muhshan maupun ghairu muhshan.
2. Sama dengan sanksi bagi pelaku zina, yakni apabila yang melakukan liwath adalah muhshan maka
pelakunya dihukum rajam, jika pelakunya ghairu muhshan maka didera (cambuk)100 kali.
3. Hukum ta’zir (jenis hukuman yang diserahkan kepada pemerintah atau hakim
akibat dari prilaku lbgt adalah Haus akan pengakuan
-Hubungan yang tidak direstui pemerintah & agama -Beberapa dijauhi oleh keluarga
-Cenderung gonta-ganti pasangan -Teman-temannyaitu-itu saja
-Berisiko menyebabkan penyakit seksual -Beberapa lahan pekerjaan kurang menerima orang-
-Biasanya menjadi atheis orang semacam ini
-Gila akan kebutuhan materi -Rentan stres
H. KONSEP KERUKUNAN UMAT BERAGAMA ISLAM DAN IMPLEMENTASINYA DALAM MULTI
KONTEKS (kelompok 8)
Pengertian Kerukunan Umat Beragama
istilah “kerukunan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, diartikan sebagai “hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat”
untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran”. Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh
muatan makna “baik” dan “damai”. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan
“bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kerukunan ialah hidup damai dan tentram saling toleransi antara masyarakat yang beragama sama maupun
berbeda, kesediaan mereka untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang atau kelompok lain,
membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang diyakini oleh masing-masing masyarakat, dan
kemampuan untuk menerima perbedaan.
Kerukunan Umat Beragama Dalam Pandangan Islam
Toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari
sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat-istiadat, budaya, bahasa, serta agama. Ini semua merupakan
fitrah dan sunnatullah yang sudah menjadi ketetapan Tuhan. Dalam terminologi Islam, istilah yang dekat
dengan kerukunan umat beragama adalah ”tasamuh”. Keduanya menunjukkan pengertian yang hampir sama,
yaitu saling memahami, saling menghormati, dan saling menghargai sebagai sesama manusia. Tasamuh
memuat tindakan penerimaan dan tuntutan dalam batas-batas tertentu. Toleransi adalah mengakui adanya
keberagaman keyakinan dan kepercayaan di masyarakat, tanpa saling mencampuri urusan keimanan, kegiatan,
tata cara dan ritual peribadatan agama masing-masing. Toleransi Islam antar umat beragama itu hanya
menyentuh ranah sosial. Membenarkan keyakinan agama lain bukanlah disebut toleransi, tapi pluralisme
agama yang mengarah pada sinkretisme. Sedangkan pluralisme adalah paham yang bertentangan dengan
ajaran Islam. Islam mengajarkan keyakinan bahwa Islam sajalah agama yang benar, yang diridlai Allah.
Ajaran Islam yang mengungkapkan hidup damai, rukun dan toleran, diantaranya beberapa poin di bawah ini
1. Manusia adalah mahluk sosial yang diciptakan 3. Tidak ada paksaan dalam beragama
berbeda-beda. 4. Mengikuti Keteladanan Rasulullah
2. Perbedaan keyakinan tidak bisa dipungkiri
Implementasi Dalam Multikonteks
Dalam konteks ke-Indonesia-an, sebagaimana sudah sama-sama kita ketahui, bahwa bangsa Indonesia adalah
terdiri dari beragam etnis, bahasa, budaya, dan agama. Dari keragaman ini tidak menutup kemungkinan
muncul konflik dan gesekan kepentingan. Dalam konteks inilah diperlukan suasana hidup rukun dan toleran.
Kerukunan antar agama merupakan salah satu pilar utama dalam memelihara persatuan bangsa dan
kedaulatan negara Republik Indonesia. Kerukunan sering diartikan sebagai kondisi hidup dan kehidupan yang
mencerminkan suasana damai, tertib, tentram, sejahtera, hormat menghormati, harga menghargai,
tenggang rasa, gotong royong sesuai dengan ajaran agama dan kepribadian pancasila. Tujuan penyelenggaraan
kerukunan umat beragama untuk menjamin terpenuhinya hak-hak Umat beragama agar dapat berkembang,
berinteraksi, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya kerukunan umat beragama yang
berkualitas dan berakhlak mulia.
Dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di Indonesia perlu adanya kesadaran bahwa keyakinan agama
tidak dapat dipaksakan. Ini berarti bahwa yang dirukunkan itu bukan keyakinan agama, tetapi kebersamaan
sebagai bangsa. Dialog dikembangkan antara sesama agama dan antar agama. Dalam dialog bukan masalah
teologi yang dibicarakan yang selalu mengundang perbedaan atau pertentangan, tetapi masalah sosial
keagamaaan yang menjadi perhatian setiap umat beragama
I. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) DALAM ISLAM (kelompok 9)
1). Definisi Iptek
Iptek singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam pandangan Al-quran, ilmu adalah keistimewaan
yang menjadikan manua.
2). Pelaksanaan dan Pengembangan Iptek di Indonesia
Untuk mendaya gunakan Iptek diperlukan nilai nilai luhur . Berikut adalah
rumusan 4 nilai luhur pembangunan Iptek nasional:
1. Acountable 3. Innovative
2. Visionary 4. Excellece
3). Dampak Negatif Iptek
Pengembangan Iptek dianggap sebagai solusi permasalahan yang ada. Namun manusia tidak dapat menipu
diri akan kenyataan bahwa Iptek dapat mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Oleh
karena itu iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah masalah
kemanusiaan.
4). Konsep Pengembangan IPTEK
Pengembangan Iptek harus memenuhi ketentuan seperti:
1. Niat karena Allah 4. Menjaga keseimbangan alam
2. Mengintegrasikan pengetahuan yang disediakan 5. Menyadari bahwa Iptek adalah hasil kerja manusia
oleh Allah yang tidak menghasilkan kebenaran mutlak
3. Berorientasi pada kemaslahatan umat manusia 6. Berorientasi pada ridha Allah
5). Iptek Menurut Islam
Peran islam dalam pengembangan Iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan
iptek. Islam sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan
mementingkan umatnya untuk mempelajari,mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam
semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
J. ISLAM DAN SOLIDARITAS SOSIAL (kelompok 10)
A). Pengertian islam
Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai
nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman
Islam adalah peradaban agama Islam yang dimulai dari turunnya wahyu pertama pada tahun 700 M tahun
yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, (Arab Saudi)
sampai dengan sekarang.
Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam
berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada Allah SWT. Orang yang beragama Islam berarti ia
pasrah dan tunduk patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang muslim berarti juga harus mampu
menyelamatkan diri sendiri, juga menyelamatkan orang lain. Tidak cukup selamat tetapi juga
menyelamatkan.
Secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar dapat
hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Inti ajarannya (rukun Islam) adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad
adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji bila
mampu.
Islam datang ke bumi untuk membangun manusia dalam kedamaian dengan sikap kepasrahan total kepada
Allah SWT, sehingga seorang yang beragama Islam akan mengutamakan kedaiaman pada diri sendiri maupun
pada orang lain. Juga keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain.
Dalam sebuah hadits Nabi SAW dikatakan:
Artinya : Seorang muslim itu yang menyelamatkan muslim yang lain dari perkataannya, dan dari perbuatan
tangannya, dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari sesuatu yang dilarang Allah.  (HR.
Nasa’i).
B). Tujuan islam
Tujuan syariat Islam pada hakekatnya adalah menyelamatkan manusia, baik sebagai individu, kelompok
manusia, serta bangsa-negara agar selamat dari kesesatan dan kerugian.
C). Definisi solidaritas sosial
Adalah sudatu hubungan antara individu Atau kelompok Yang di dasarkan pada pemerataan moral dan
kepercayaan yang di anut bersama dan di perlakukan oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas sosial
dibagi menjadi 2 yaitu solidaritas mekanis dan organis
D). Solidaritas sosial dalam islam
• Islam telah mengatur kehidupan manusia mulai dari bidang kehidupan,baik yang bersifat duniawi atau
di dunia maupun ukhrawi Yaitu di akhirat.
• Ajaran Islam dalam Asabiyyah yaitu ajakan seseorang untuk membela keluarganya dari siapapun yang
menyerang mereka, tak peduli keluarganya zalim atau tidak.
• Sesuai utusan Allah SWT, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam diutus untuk mengatur kehidupan
sebagaimana yang telah tertera dalam Al- Qur’an.
• Dan itu menjadi suri tauladan bagi umat Islam lewat adanya sabda rosululah yang mengatur segala
kehidupan manusia termasuk kehidupan sosial masyarakat

Anda mungkin juga menyukai