Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN DASAR

FRONT NAHDLIYYIN UNTUK KEDAULATAN SUMBER DAYA ALAM (FNKSDA)

BAB I
NAMA, WAKTU, SIFAT, BENTUK DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PASAL 1
NAMA
Nama organisasi ini adalah Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA)

PASAL 2
WAKTU
FNKSDA dideklarasikan pada tanggal 8 Desember 2013 di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan ditetapkan pada
Musyawarah Nasional I FNKSDA pada 3 April 2015 di Kuningan

PASAL 3
SIFAT DAN BENTUK
1. FNKSDA bersifat nasionalis, religius, terbuka, militan, demokratis, dan independen.
2. FNKSDA berbentuk persyarikatan dan jaringan.

PASAL 4
KEDUDUKAN
FNKSDA berkedudukan di Jombang

BAB II
ASAS, PRINSIP, DAN TUJUAN

PASAL 5
ASAS DAN LANDASAN
FNKSDA berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945.

PASAL 6
PRINSIP-PRINSIP PERJUANGAN
FNKSDA Berpegang teguh pada prinsip-prinsip Ahlussunah waal jamaah dan kearifan lokal.

PASAL 7
TUJUAN
1. Memperkuat dan mendukung perjuangan ekonomi-politik dan kultural masyarakat korban konflik Sumber Daya
Alam (SDA) di Indonesia,
2. Mengokohkan kedaulatan masyarakat dalam tata milik, tata kelola, dan tata guna SDA.

BAB III
POKOK – POKOK PERJUANGAN

PASAL 8
1. Melibatkan diri secara aktif dalam perjuangan masyarakat korban konflik SDA melawan kekuatan kapitalisme dan
upaya perusakan alam ;
2. Membangun basis pengetahuan dan kesadaran kritis masyarakat dalam tata milik, tata kelola, dan tata guna SDA
yang berdaulat ;
3. Mencegah dan menyelesaikan persoalan-persoalan horizontal yang terjadi dalam konflik SDA ;
4. Mendorong terbentuknya serikat-serikat, jaringan-jaringan, dan kantong-kantong perjuangan kedaulatan SDA ;

1
5. Aktif dalam kerja-kerja solidaritas gerakan rakyat dan membangun kerjasama dengan lembaga lain dalam
memperjuangkan kedaulatan SDA.

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI, PRINSIP WILAYAH KERJA ORGANISASI, SYARAT – SYARAT PENDIRIAN DAN
PRINSIP ORGANISASI

PASAL 9
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi FNKSDA tersusun sebagai berikut:

1. Organ tertinggi pembuat keputusan adalah Musyawarah Nasional (Munas) FNKSDA.


2. Pembuat keputusan tertinggi setelah Munas adalah koordinasi antar Koordinator Wilayah FNKSDA (Koorwil –
FNKSDA) yang dilaksanakan oleh Koordinator Umum.
3. Koordinator umum bertugas:
a. Mensosialisasikan hasil-hasil Munas
b. Mengkoordinasikan antar koordinator wilayah dalam pengambilan keputusan.
c. Mengkomunikasikan isu-isu terkait SDA pada pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal.
4. Koordinator Wilayah bekerja di wilayah kabupaten/kota dan membentuk tim kerja wilayah.

PASAL 10
PRINSIP WILAYAH KERJA ORGANISASI
Wilayah kerja FNKSDA adalah seluruh Indonesia

BAB V
KEANGGOTAAN

PASAL 14
Anggota FNKSDA adalah:
Setiap individu dan atau kelompok mendaftarkan diri menjadi anggota, menerima AD/ART & program perjuangan
FNKSDA

PASAL 15
SYARAT KEANGGOTAAN
Persyaratan untuk menjadi anggota FNKSDA adalah :
a. Menerima dan menyetujui program perjuangan dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga FNKSDA,
b. Mendaftarkan diri menjadi anggota dengan mengisi formulir anggota,
c. Menyatakan komitmen untuk terlibat aktif dalam kegiatan FNKSDA.
Membayar Iuran Anggota dengan kisaran sesuai dengan koordinasi antar koorwil.

PASAL 16
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Setiap anggota FNKSDA memiliki hak dan kewajiban yang sama.
2. Setiap anggota FNKSDA berhak:
a. Memilih dan dipilih dalam Munas FNKSDA,
b. Mendapatkan informasi apapun terkait FNKSDA,
c. Mendapatkan dukungan atas perjuangan yang dilakukan,
3. Setiap anggota FNKSDA berkewajiban:
a. Mematuhi AD/ART FNKSDA,
b. Berperan aktif dalam kegiatan FNKSDA,
c. Membayar iuran wajib sesuai kesepakatan rapat koordinasi antara koorwil

2
PASAL 17
SANKSI
Sanksi yang diberikan kepada setiap anggota apabila tidak memenuhi kewajiban. Sangsi berupa :
1. Teguran lisan ;
2. Teguran tertulis ;
3. Skorsing ;
4. Dikeluarkan dari keanggotaan organisasi/pemecatan.

BAB VIII
ATRIBUT

PASAL 19
Bendera FNKSDA bercirikan sebagai berikut :
Berwarna dasar hijau tua dengan gambar sembilan bintang yang melingkari di atas perisai yang melindungi bumi.

BAB IX
KEUANGAN

PASAL 20
Sumber keuangan organisasi FNKSDA didapatkan dari :

1. Uang iuran anggota ;


2. Sumbangan yang tidak mengikat ;
3. Usaha mandiri yang sesuai dengan prinsip perjuangan.

BAB X
TAMBAHAN DAN PERALIHAN

PASAL 21
1. Hal - hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;
2. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisah -
pisahkan.

PASAL 22

Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan di dalam Munas setelah mendapat
persetujuan sekurang - kurangnya setengah tambah satu dari jumlah peserta yang memiliki hak suara.

3
FRONT NAHDLIYYIN UNTUK KEDAULATAN SUMBER DAYA ALAM (FNKSDA)

ART ini terdiri dari 5 bab, yaitu:


1. Munas
2. Wilayah kabupaten/kota
3. Pendirian Wilayah
4. Pergantian Antar Waktu Pengurus
5. Petugas Media FNKSDA
6. Penutup

BAB I
Munas
Pasal 1
Munas adalah forum tertinggi FNKSDA yang diadakan sekali setahun dengan agenda utama:
1. membahas AD/ART organisasi.
2. mendiskusikan kasus-kasus yang dibawa oleh masing-masing koordinator wilayah
kabupaten/kota (selanjutnya dalam dokumen ini “wilayah kabupaten/kota” akan disingkat
dengan “wilayah”).
3. pemilihan Kordum

Pasal 2
Munas diadakan di salah satu wilayah dengan pengurus wilayah yang bersangkutan yang menjadi
Panitia Munas.

Pasal 3
Panitia Munas bertugas:
1. Menyiapkan draft AD/ART yang akan dibahas dengan memberi ruang peran kunci kepada
seluruh kepengurusan wilayah.
2. Menyiapkan tempat dan penginapan peserta Munas.
3. Penyediaan konsumsi peserta (didiskusikan dengan para peserta Munas. Salah satu
kemungkinan pendanaan adalah swadaya).
4. Menghubungi, mengundang, dan memobilisasi secara kreatif semua pengurus untuk hadir di
Munas
5. Menyosialisasikan jadwal acara kepada semua wilayah
6. Mendorong masing-masing wilayah untuk menyiapkan bahan diskusi kasus

Pasal 4
Pemilihan Kordum dilakukan secara musyawarah untuk mufakat

BAB II
Wilayah

Pasal 5
Pengurus minimal wilayah:
1. Koordinator wilayah
2. Sekretaris wilayah
3. Kepala Biro Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

4
Pasal 6

Pemilihan koordinator wilayah dilaksanakan:


1. berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat
2. sekali setahun

Pasal 7
Sekretaris dan Kepala Biro Litbang dipilih dengan prinsip musyawarah untuk mufakat dengan
persetujuan koordinator wilayah terpilih

Pasal 8
Tugas dan tanggungjawab koordinator wilayah adalah memastikan terlaksananya agenda minimal
wilayah, yaitu:
1. Pengkaderan
2. Membangun jaringan
3. Rapat 3 bulanan
4. Memastikan berjalannya Biro Litbang

Pasal 9
Tugas dan tanggungjawab Sekretaris Wilayah adalah:
1. Membantu koordinator wilayah dan Kepala Biro Litbang
2. Mengembangkan sistem adminsitrasi wilayah dan menjadikannya sebagai bahan usulan ke
Munas berikutnya
3. Mengumpulkan dan menyimpan uang iuran di wilayahnya sebelum AD/ART dan
kepengurusan fungsional terbentuk

Pasal 10
Kader dicari dengan cara mengidentifikasinya terutama dari sumber:
1. Organ yang berhubungan dengan NU terutama dari kalangan anak muda
2. Masyarakat marjinal yang berada di ruang konflik
3. Mahasiswa

Pasal 11

Kaderisasi dilakukan dengan:


1. Membangun aliansi mahasiswa dengan isu yang berkaitan dengan tata kelola sumber daya
alam (SDA)
2. Mengadakan Sekolah Agraria, Sekolah Adat dan/atau Sekolah Lingkungan
3. Mengadakan Sekolah lapangan SDA
4. Melalui pengorganisasian Halaqoh, Istigosah, bahtsul masail, jam’iyyah

Pasal 12
Materi minimal kaderisasi adalah:
1. Fiqh lingkungan dan SDA
2. Pemetaan potensi dan ancaman sumberdaya masyarakat marjinal
3. Analisis sosio lingkungan, ekonomis, cultural studies, sosio politik, dan ekonomi politik
dengan kritik terhadap kapitalisme sebagai kerangka teorinya.
4. Hukum (positif, agama, dan adat)
5. Teori dan praktik pergerakan dan pengorganisasian

Pasal 13
Materi kaderisasi (sedang disiapkan, bisa diunduh di: …)

5
Pasal 14
Membangun jaringan bisa dilakukan dengan berbagai pihak, seperti:
1. Lembaga Swadaya Masyarakat
2. Akademisi
3. Politisi
4. Agamawan

Pasal 15
Jaringan yang dibangun ditujukan terutama untuk menarik mereka menjadi kader FNKSDA
dengan cara:
1. Menyiapkan jalur pengintegrasian
2. Menyiapkan penugasan dari organisasi.

Pasal 16
Rapat 3 bulanan berfungsi membahas:
1. Laporan perkembangan wilayah
2. Evaluasi kerja-kerja kepengurusan
3. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)
4. Membahas perluasan organisasi dengan mengidentifikasi aktor di wilayah yang lain,
terutama yang berdekatan
5. Membahas pengusulan pendirian wilayah baru ke Kordum
6. Membahas dan menetapkan AD/ART wilayah.

Pasal 17
Tugas minimal Biro Litbang:
1. Menyiapkan bahan sebagai umpan untuk laporan perkembangan wilayah dalam rapat 3
bulanan; bisa dilakukan misalnya dengan mengundang orang.
2. Membuat dokumentasi rapat dalam bentuk notulensi
3. Menyusun kajian yang berkaitan dengan wilayah kabupaten/kota sebagai lawan-tanding
MP3EI.
4. Menyelenggarakan kegiatan bersama dengan organ NU (misalnya: pesantren, PW NU,
Fatayat, PMII, IPNU/IPPNU, dan atau Lakpesdam) dengan tema SDA, minimal 2 kali dalam
1 tahun.
5. Berkontribusi minimal satu kali 2 bulan ke laman FNKSDA (http://www.daulathijau.org/).
6. Menyiapkan rancangan AD/ART wilayah.
BAB III
Pendirian Wilayah
Pasal 18
Syarat minimal pendirian wilayah adalah memiliki anggota 7 orang, termasuk di dalamnya
pengurus; dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Tiga orang akan menjadi pengurus Wilayah (Koordinator wilayah, Sekretaris
wilayah, dan Kepala Biro Litbang)
2. Satu orang untuk mengurus pengkadean
3. Satu orang membangun jaringan
4. Satu orang mengatur diskusi 3 bulanan
5. Satu orang menjadi bagian dari Biro Litbang

BAB IV
Pergantian Antar Waktu Pengurus

6
Pasal 19
Pergantian antar waktu pengurus terjadi karena:
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis

Pasal 20
Apabila terjadi pergantian antar waktu pengurus, maka wajib dipilih pengurus pengganti dengan
cara:
1. Untuk tingkat Kordum, wajib dilaksanakan Munas Luar Biasa yang bisa diselenggarakan
baik secara langsung atau on-line dengan keterlibatan perwakilan semua pengurus
wilayah.
2. Untuk tingkat pengurus wilayah, diatur di AD/ART masing-masing wilayah.

BAB V
Petugas Media FNKSDA

Pasal 21
Petugas FNKSDA adalah:
1. Webmaster http://www.daulathijau.org/
2. Biro Media FNKSDA

Pasal 22
Webmaster bertugas:
1. Mengelola laman (http://www.daulathijau.org/)
2. Menginformasikan kepada warga apabila ada perubahan atau hal lain yang dianggap
penting berkenaan dengan laman
3. Mengembangkan tim teknologi informasi dengan cara kreatif

Pasal 23
Biro Media bertugas:
1. Menerima dan menaikkan materi dari warga ke laman
2. Memperbarui laman
3. Menginformasikan perkembangan laman kepada warga
4. Secara kreatif mengajak warga untuk menjadi petugas kampanye on-line

BAB VI
Penutup
Pasal 24
Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur melalui peraturan dan keputusan-keputusan
lain melalui Koordum dan Pengurus wilayah. ART ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di:
Pada:

Anda mungkin juga menyukai