LAPORAN PENELITIAN
KETUA:
SRI Rahayu, SKp,Ns,S.Tr.Keb M.Kes
NIP.197408181998032001
JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
TAHUN 2018
i
FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-03/R0
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang
ii
FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-03/R0
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan…………………………………………… ii
Daftar Isi……………………………………………………….. iii
Kata pengantar............................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………... 5
C. Tujuan…………………………………………………. 6
D. Manfaat Penelitian…………………………………….. 6
iii
FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-03/R0
iv
FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-03/R0
Sri Rahayu
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
yayoek.1974@gmail.com
Abstrak
v
FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-03/R0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Masase Endorphin Terhadap Tingkat Kecemasan Dan Involusio Uteri Ibu Nifas
Penyusunan laporan Kemajuan penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin menghaturkan
4. Kepala RSIA Gunung Sawo Kota Semarang yang memberikan ijin untuk
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak sehingga hasil dari penyusunan penelitian ini
Peneliti
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berpengaruh kepada kepercayaan diri dan citra diri. Menurut The National
pada pasangan infertilitas antara lain, timbul perasaan sedih, depresi atau
putus asa (Hongmei Xua, 2016: 4). Setiap pasangan suami istri pada
dapat mewujudkan keinginan untuk bisa memiliki anak atau yang sering
masalah yang serius bagi pasangan suami istri, dan harus mendapatkan
perhatian khusus baik oleh pasangan, keluarga dan pelayanan medis untuk
pada masa reproduksi di negara Asia dan Amerika latin berada diantara
banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempunyai anak yang
Indonesia, dari jumlah tersebut terdapat perempuan infertil 15% pada usia
30-34 tahun, 30% pada usia 35-39 tahun, dan 64% pada usia 40-44 tahun.
beraktivitas dalam waktu yang lama, infeksi chlamydia, dan stress mental
infertilitas yaitu karena faktor pria dan wanita. Menurut The Mayo Clinic
disebabkan oleh faktor pria, 40%-50% disebabkan oleh faktor wanita dan
disebabkan oleh faktor dari salah satu pasangan atau bisa juga kombinasi
lain kelainan ovulasi seperti ovum yang terlalu muda, PCOS (Polycistic
kelenjar tiroid yang terlalu aktif, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan
2
Defisiency Syndrome) atau kanker, masalah pada rahim dan tuba fallopii,
psikologis yang lebih berat jika dibandingkan dengan wanita yang tidak
infertil, dia akan merasa bahwa dirinya tidak mampu untuk menjadi wanita
merupakan salah satu cara yang tepat untuk membantu mengatasi berbagai
3
40% disebabkan oleh faktor wanita, 30% oleh faktor pria dan 30% lainnya
disebabkan oleh kedua faktor pria dan wanita.. Dari permasalahan di atas
terlihat bahwa kejadian infertilitas bisa disebabkan oleh tingkat stress ibu.
B. Rumusan Masalah
Masih tingginya kejadian infertilitas pada wanita pasangan usia subur yang
Masalah penelitian ini adalah Apakah ada hubungan tingkat stress wanita pasangan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisis Hubungan Tingkat Stress Ibu Wanita Pasangan Usia Subur terhadap
Kejadian Infertilitas
2. Tujuan Khusus
c. Mengetahui kekuatan hubugan tingkat stress ibu wanita pasangan usia subur
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pembaca
melakukan pengelolaan yang lebih baik dalam dalam hal psikolgi ibu.
TINJAUAN TEORI
A. Infertilitas
(Hurt, 2011: 421). Pasangan suami-istri dianggap fertil untuk bisa memiliki
anak apabila suami memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat
(spermatozoa) ke dalam organ reproduksi istri dan istri memiliki sistem dan
wanita (sel telur atau ovum) yang dapat dibuahi oleh sel sperma dan
hingga bayi berusia cukup bulan dan dilahirkan. Dua faktor yang telah
1. Klasifikasi Infertilitas
Infertilitas terdiri dari dua klasifikasi yaitu infertilitas primer dan dan
sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam
2011: 421).
5
Infertilitas sekunder adalah pasangan suami istri telah atau pernah memiliki
anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1
2. Penyebab Infertilitas
Secara garis besar penyebab infertilitas dapat dibagi menjadi faktor tuba dan
pelvik (35%), faktor lelaki (35%), faktor ovulasi (15%), faktor idiopatik
Faktor penyebab terjadi infertilitas dibagi menjadi tiga yaitu faktor non-
Faktor Non- organik terdiri dari usia ibu, frekuensi senggama, pola hidup,
obesitas.
dalam kurun waktu tiga tahun lama pernikahan. Ketika usia istri mencapai
6
Sedangkan pada laki-laki kesuburan menurun secara bertahap sampai usia
usia. Kelompok usia paling subur adalah pada usia 20-29 tahun dengan
tingkat 90% subur, atau hanya 10% pasangan yang tidak subur. Setelah
itu, pada usia 30-34 tahun angka ketidaksuburan naik menjadi 14%, usia
35-39 tahun meningkat lagi menjadi 20% dan pada usia 40-44 tahun
b. Frekuensi Senggama
istri melakukan hubungan suami istri dengan frekuensi 2-3 kali dalam
pasangan suami istri tersebut, upaya ini sudah tidak direkomendasikan lagi
c. Pola Hidup
426).
7
Merokok merupakan salah satu faktor gaya hidup yang dapat
kuantitas sperma. Pada kasus infertilitas, hasil analisa semen dari pasien
2011:12).
juta/ml) dengan hasil uji statistik di dapatkan nilai p value = 0,018 dan
pada molitis sperma dan morfologi sperma, pria dengan motilitas sperma
value = 0,000 diperoleh nilai OR sebesar 5,4 dan CI 95% = 2,3-13,1. Dan
abnormal (<60%) dengan nilai uji statistik didapatkan nilai p value = 0,000
8
dan diperoleh nilai OR sebesar 6,7 dan CI 95% = 2,7-16,4 (Amarudin,
2009:12).
mempengaruhi siklus haid, tidak adanya ovulasi (sel telur yang matang
9
Obesitas akan memicu penurunan kerja sel tubuh kita terhadap insulin
lebih banyak lagi. Pada wanita, tingginya kadar insulin dalam darah tubuh
antara obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur. Dengan
nilai OR 3,102 yang menunjukkan bahwa ibu pasangan usia subur yang
dengan ibu pasangan usia subur yang tidak obesitas (Simanjuntak, 2014).
buku infertilitas (Alam, 2007: 33). Pada dasarnya perempuan juga sudah
10
Perempuan dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 29, yang
hamil. Usaha yang paling baik untuk menurunkan berat badan adalah
dengan cara menjalani olah raga teratur serta mengurangi asupan kalori di
2007: 8)
Faktor Organik
vagina yang sehat. Masalah vagina yang memiliki kaitan yang erat dengan
dengan munculnya rasa tidak nyaman dan nyeri saat berhubungan suami
istri. Pada wanita disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: faktor
kemih. Bisa juga disebabkan oleh faktor organik seperti vaginismus, nodul
dan gonore. Dan faktor organik seperti prepusium yang terlampau sempit,
luka parut di penis akibat infeksi sebelumnya, dll (Anwar, 2011: 427).
11
Vaginismus merupakan masalah pada wanita yang ditandai dengan
adanya rasa nyeri saat penis akan melakukan penetrasi ke dalam vagina
yang disebabkan karena diameter liang vagina yang terlalu sempit (Anwar,
niceria gonore dan bakteri vaginosis sering kali tidak menimbulkan gejala
Faktor uterus yang memiliki kaitan erat dengan kejadian infertilitas adalah
normal dan yang tidak normal. Keputihan yang tidak normal merupakan
salah satu tanda dan gejala yang muncul dari servisitis. Dimana keputihan
gonorrhea dua bakteri ini adalah dua jenis yang paling sering
Faktor miometrium
12
dengan sumbatan pada tuba, sumbatan pada canalis servikalis, atau
Masalah tuba
Tuba fallopii memiliki peran yang penting dalam proses fertilitasi, karena
tuba berperan dalam proses transport sperma dan transport embrio. Adanya
2011: 429). Kelainan tuba yang sering kali dijumpai pada penderita
infertilitas adalah sumbatan pada tuba. Tuba yang tersumbat dapat tampil
dengan bentuk dan ukuran yang normal, tetapi dapat pula tampil dalam
Sumbatan pada tuba akan lebih banyak ditemukan pada wanita yang
2007: 430)
Masalah ovarium
13
kaitannya dengan kejadian resistensi insulin. Penderita infertilitas dengan
Masalah peritoneum
dan lengkap, maka terapi dapat diberikan dengan cepat dan tepat,
a. Anamnesis
14
Siklus haid juga merupakan salah satu hal yang harus
21-35 hari. Sebagian besar wanita yang bersiklus haid normal akan
b. Pemeriksaan Fisik
15
termasuk dalam kriteria berat badan berlebih. Hal ini memiliki
16
yang kecil sering kali hilang dengan sendirinya tanpa
B. Psikologis
yang mempengaruhi kesuburan. Dalam hal ini kesuburan wanita itu merupakan
17
psikis dan factor organis atau fisis. Kesulitan-kesulitan psikologis ini berkaitan
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis Penelitian
C. Jenis Penelitian
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
time approach). Artinya tiap subjek penelitian diamati pada waktu yang sama
(Notoatmodjo, 2015).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu penderita infertil yaitu ibu yang sudah
satuh tahun menikah dan melakukan hubungan suami istri teratur tanpa alat
perlindungan apapun dan dia belum pernah hamil yang datang untuk periksa di
Poli Obstetri dan Gynekologi RSIA Gunung Sawo pada bulan Mei 2018 yang
Sedangkan populasi kontrol adalah ibu yang tidak infertilitas (hamil) yang
19
datang untuk periksa di Poli Obstetri dan Gynekologi RSIA Gunung Sawo
sebanyak ada 238 responden pada bulan Mei dan diambil sejumlah sampel
1. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan
sebagian wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2012). Sampel kelompok
perlakuan dalam penelitian ini adalah wanita penderita infertilitas yang periksa
di Poli Obstetri dan Gynekologi RSIA Gunung Sawo Semarang dan sampel
sebagai berikut: .
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
sebagai berikut:
n=
n=
20
n=
n=
n=
n = 38,00 = 38 responden
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik semi quota
E. Definisi Operasional
Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas instrumen tidak dilakukan,
karena menggunakan alat ukur yang sudah terstandar yaitu Skor Tingkat
Kecemasn HARS
21
G. Instrumen Penelitian
Untuk mengukut tingkat stres wanita padangan usia subur, menggunakan alat
berdasarkan jumlah pasien yang peneliti temui pada saat pasien tersebut
berkunjung.
22
8. Peneliti melakukan pengolahan data dan analisa data.
I. Pengolahan Data
1) Editing
jawaban.
2) Coding
3) Tabulating
menganalisa data.
J. Analisa Data
Etika Penelitian
meliputi :
1. Informed consent
23
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta
2. Anonimity
Pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
2. Kerahasiaan (confidentiality)
24
BAB IV
A. Hasil
1. Analisa Univariat
Tabel. 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Stress pada kelompok infertil dan
tidak infertil
Infertil Tidak Inferil
Tingkat n % n f
Stres
Ringan 15 39,5 27 71,1
Sedang 9 23,7 10 26,3
Berat 10 26,3 1 2,6
Berat sekali 4 10,5 0 0
Total 38 100 38 100
sekali ada 10,5% terdiagnosa infertilitas dan tidak ada responden yang
25
2. Analisa Bivariat
Fertilitas Jumlah OR
Tingkat infertilitas fertilitas Total (95% CI)
kecemasan f (n) % f (n) % f (n) %
Berat 24 63,2 11 28,9 35 46,1 4,2
Rimgan 14 36,8 27 71,1 41 53,9 (1,6-11,0)
Total 38 100 38 100 76 100
ringan.
4,2 dengan CI 95% 1,6-11,0. Artinya ibu dengan tingkat stres berat
26
B. Pembahasan
dibandingkan dengan stres dengan tingkat yang rendah. Hasil uji kekuatan
hubungan di peroleh hasil bahwa responden dengan stres berat risiko (Odds)
ringan.
Pada umumnya dinyatakan bahwa sebab yang paling banyak dari kemandulan
adalah ketakutan-ketakutan yang tidak disadari atau yang ada dibawah sadar
(Hongmei, 2016:4).
ovulasi. Oleh karena itu diharapkan bahwa wanita pasangan usia subur tidaj
27
Stres atau kecemasan merupakan suatu pengalaman subjektif
secara psikologis.
kecemasan ini akan muncul. Belum lagi dalam mnghadapi masyarakat yang
selalu menanyakan tentang proses kehamilan istrinya. Untuk itu dalam rangka
mengurangi stres pada sepasang suami istri, maka hendaklah secara dini
reproduksi.
28
BAB V
A. Kesimpulan
1. Wanita pasangan usia subur dengan tingkat stres yang lebih tinggi
4,2 artinya wanita pasangan usia subur dengan tingkar stres berat
B. Saran
pengobatan.
Bagi pasangan usia subur yang sudah beberapa lama menikah dan
29
3. Bagi Peneliti Berikutnya
penelitian sebelumnya.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
32
Lampiran 1
Kepada Yth,
Ibu…….
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakan Penelitian atas nama: Sri Rahayu, Skp Ns,
S.Tr.Keb,M.Kes dosen Jurusan Kebidanan Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang,
Kami memohon kesediaan ibu untuk berpartisipasi dalam kegiatan Penelitian ini yang
berjudul :Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Infertilitas”
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi ibu,
kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan studi. Untuk
itu saya mohon dengan kerendahan hati, kesediaannya untuk menjadi responden dengan
menandatangani lembar persetujuan.
Atas perhatian dan kesediaan ibu saya ucapkan terimakasih.
Penulis
Endri Astuti
Lampiran 2
(INFORM CONCENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang dilakuak oleh ibu Sri Rahayu Dosen Jurusan Kebidanan Semarang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, dengan judul ” Hubungan Tingkat stres
dengan kejadian infertilitas”
Saya memahami bahwa data yang dihasilkan merupakan rahasia dan hanya digunakan
untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak akan merugikan saya, oleh
karena itu saya bersedia menjadi responden pada penyusunan penelitian ini .
Semarang , .....................2017
Responden
(…………………….)
Lampiran 3
A. Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Lama Pernikahan :
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi UNDIP Semarang UNDIP Semarang
Bidang Ilmu Keperawatan Kesehatan Ibu dan Anak
Tahun Masuk-Lulus 2000-2002 2009-2011
A. Analisa Univariat
Pengetahuan
Frequencies
Statistics
total_P
N Valid 78
Missing 0
Mean 15.27
Median 15.50
Mode 15
Range 13
Sum 1191
Frequencies
Statistics
klasif_P
N Valid 78
Missing 0
Mean 1.63
Median 1.50
Mode 1
Sum 127
klasif_P
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Minat
Frequencies
Statistics
total_M
N Valid 78
Missing 0
Mean 45.22
Median 48.00
Mode 31
Sum 3527
total_M
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
klasif_M
N Valid 78
Missing 0
Mean 1.86
Median 2.00
Mode 1
Sum 145
klasif_M
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
klasif_M
cukup Count 12 11 6 29
kurang Count 3 3 4 10
Total Count 36 17 25 78
N of Valid Cases 78
a. 3 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 2.18.
Symmetric Measures
N of Valid Cases 78
Crosstabs
Cases
klasif_M
Total Count 36 17 25 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases
78
Chi-Square Tests
Symmetric Measures
N of Valid Cases 78
Lampiran 6
ANALISA BIVARIAT
Cases
Infertilitas
Berat Count 24 11 35
Risk Estimate