a. Studi keputakaan
Penjelasan : ………………………………………….
b. Wawancara
Penjelasan : Selain penelitian dilakukan melalui studi Pustaka, penulis
juga melakukan penelitian lapangan yaitu dengan melakukan Wawancara
kepada salah satu Karyawan Bank di Kota Jakarta dibagian
Pengkreditan , dan selain karyawan Bank, penulis juga melakukan
Wawancara kepada pihak Notaris di Kota Jakarta. (Untuk Bab 3)
PERTANYAAN :
3. Apa yang dilakukan oleh pihak Bank apabila terjadi kredit macet pada
debitur yang menjaminkan agunan milik pihak ketiga yang telah
meninggal dunia?
Jawab : Apabila terjadi kredit macet, pihak bank (kreditur) akan
mengirimkan surat peringatan(SP) 1 sampai 3 kali kepada debitur, dan
jika debitur belum juga melunasi kredit sesuai waktu yang telah
ditentukan, maka pihak bank (kreditur) akan melelang asset yang
dijaminkan oleh debitur kepada bank.
1. Akta apa saja yang dibuat oleh Notaris, sebelum debitur menjaminkan
tanah milik pihak ketiga kepada Pihak Bank ?
Jawab : Akta yang dibuat oleh Notaris agar hutang kreditur bisa
terealisasi oleh Bank yaitu :
- Akta Pengakuan hutang
- Akta perjanjian kredit
- Akta surat kuasa membebankan Hak Tanggungan
- Akta pemberian Hak Tanggungan
2. Langkah apa saja yang dilakukan oleh Notaris/PPAT apabila nama yang
dijaminkan atau pihak ketiga yang telah meninggal dunia?
Jawab : Apabila pihak ketiga (penjamin) yang meninggal dunia, Notaris
tidak membuat akta otentik apapun, dikarenakan yang berhutang (debitur)
masih hidup, dan apabila debitur yang meninggal dunia sebelum waktu
pelunasan hutang, maka hutang tersebut akan jatuh ke ahli waris debitur
yang akan melanjutkan hutang tersebut. Dengan catatan apabila ahli waris
menolak melunasi kredit debitur ,maka pihak asuransi yang bertanggung
jawab melunasi hutang debitur ditinjau dari pasal 1023 KUHPerdata