Anda di halaman 1dari 4

Menurut jurnal PEMAHAMAN MASYARAKAT MENGENAI

GANGGUAN JIWA DAN KETERBELAKANGAN MENTAL


Thun 2015, vol 2, no 3
Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang dapat menyerang
seseorang kapan saja dan dimana saja dan penyakit ini dapat
disembuhkan dengan mendapatkan penanganan yang tepat, sedangkan
cacat mental bukanlah suatu penyakit akan tetapi cacat mental
merupakan suatu keadaan yang telah dialami seseorang dari semenjak
dikandungan, akan tetapi bukan berarti mereka tidak dapat
mengembangkan diri sebagai manusia, penanganan sejak dini dan
dengan tepat juga diperlukan oleh penderita cacat mental.

Disfungsi Sel Beta Pankreas dan Hiperglikemia pada Pasien Skizofrenia


. risperidone adalah gangguan gerak, konstipasi dan peningkatan berat
badan. Selain itu, risperidone juga dapat menimbukan dyskinesia tardis,
neuroleptic malignant syndrome dan hiperglikemia.

Neurologi
1994
Clozapine merupakan sediaan antipsikotika baru yang tidak
menimbulkan gangguan gerak
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN
KEKAMBUHAN KLIEN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SICINCIN TAHUN 2017
Risperidone adalah obat benzoxazole yang pertama diperkenalkan di
Amerika serikat untuk terapi gangguan jiwa.Disamping afinitasnya yang
bermakna untuk reseptor, suatu sifat yang memiliki antipsikotik lain,
maka risperidone merupakan antagonis yang paten untuk reseptor
serotonin tipe 2.
Clozapine merupakan obat antipsikotik dari jenis yang baru.Jarang
disertai dengan efek samping yang mirip dngan parkinsonisme
dibandingkan antipsikotik konvensional.

Jurnal Keperawatan Komprehensif 2017


dampak dari agen eksternal yang menimbulkan kerusakan fisik maupun
mental. Cedera termasuk salah satu dari beberapa penyebab utama
morbiditas dan mortalitas pada anak di dunia

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PENERAPAN TAK


STIMULASI PERSEPSI :DEFISIT PERAWATAN DIRI
UNTUKMENGATASI DEFISIT PERAWATAN DIRI PADA
PASIEN SKIZOFRENIA TAHUN 2018
Defisit perawatan diri adalah kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan melakukan perawatan diri secara mandiri seperti
berpakaian,berhias.
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi
aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene).
berpakaian berhias, makan dan BAB/BAK(toileting) (Fitria, 2009).
Menurut Keliat (2009) defisit perawatan diri pada pasien gangguan jiwa
terjadi akibat adanya perubahan proses pola pikir sehingga kemampuan
untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami kelaianan dalam kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mendiri (Yusuf.
2015)

Tanda dan Gejala Menurut Fitria (2012) tanda dan gejala yang tampak pada klien yang
mengalami defisit perawatan diri adalah sebagai berikut:

1) Mandi/hygiene Klien mengalami ketidak mampuan dalam membersihkan badan,


memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi,
mendapatkan perlengkapan mandi, meringankan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.

2) Berpakian/berhias Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil


potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga
memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan
alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki,
mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil pakaian, dan
mengenakan sepatu.

3) Makan Klien mempunyai ketidak mampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan


makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan,
mendapatkan makanan, mengambil makanan dari wadah lalu memasukkannya ke mulut,
melengkapi makan,mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat,mengambil
cangkir atau gelas,sertamencerna cukup makanan dengan aman.

BAB/BAK (toiletting) Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan


jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk
toileting, membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar
kecil. Keterbatasan diri di atas biasanya diakibatkan karena stresor yang cukup berat dan sulit
ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri rendah), sehingga dirinya tidak mau
mengurus atau merawat dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan,
maupun BAB dan BAK. Bila tidak dilakukan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan bisa
mengalami masalah resiko tinggi isolasi sosial.

Anda mungkin juga menyukai