DOSEN PEMBIMBING
Disusun Oleh:
Muhammad Oktariq
P07220217021
A. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya kesehatan, dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes, 2000).
B. Etiologi
1. Keluhan fisik
2. Penurunan kesadaran
1. Faktor predisposisi
a. Perkembangan : melindungi & memanjakan
(inisiatif terganggu)
b. Biologis : penyakit kronis
c. Kemampuan realitas menurun : ketidak pedulian dirinya dan
lingkungan
2. Faktor presipitasi
D. Patofisiologi
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan
merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan
toileting (Yusuf, Rizky & Hanik, 2015)
Penurunan Motivasi
Isolasi sosial
G. Penatalaksanaan
Terapi Farmakologi:
Antikolinergik
Terapi elektrokonvulsif
Dalam terapi ini, pasien akan diberikan bius umum, dan obat untuk membuat
otot pasien lebih rileks. Kemudian, dokter akan memasang elektroda di ubun-ubun
pasien. Arus listrik rendah akan mengalir melalui elektroda, dan memicu kejang
singkat di otak pasien.
H. Komplikasi
Komplikasi dari pasien dengan defisit perawatan diri adalah isolasi sosial,
karena dengan kurangnya rasa untuk merwat diri, maka pasien dapat mengisolasi
sosial karena dengan perubahan pada penampilan fisik tersebut, dan komplikasi
selanjutnya yaitu dengan penurunan motivasi untuk memenuhi kebutuhan ADLs.
I. Pengkajian
Untuk pengkajian pada pasien ODGJ dengan masalah defisit perawatan diri
dapat dengan menggunakan pemeriksaan status mental, berikut pengkajian status
mental :
J. Diagnosa
DEFISIT KEPERAWATAN
NOC
NIC
5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien
tidak mampu melakukannya.
ISOLASI SOSIAL
NOC
NIC
Intervensi Keperawatan :
1. Perlihatkan sikap menerima dengan cara melakukan kontak yang sering tapi
singkat.
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama. Koping tidak efektif teratasi
dengan kriteria hasil:
NIC
7. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali pagi
dan sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur),
keramas dan menyisir rambut, gunting kuku jika panjang.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ny. H terlihat duduk di salah satu sudut ruangan sambil menggaruk-garuk
kepala yang terlihat kotor, rambut sebahu dan tidak tertata rapi. Pakaian yang
digunakan Ny. H tidak terpasang dengan benar dan terlihat banyak robekan.
Kuku jari tangan terlihat hitam dan panjang. Gigi Ny.H terlihat kotor dan
mulut Ny. H mengeluarkan bau.
2. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
b. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
e. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ny. M terlihat duduk disalah satu sudut ruangan sambil memegang rambut
yang basah. Klien terlihat menggunakan pakaian dengan kancing baju yang
tidak terpasang. Klien mengatakan merasa segar setelah mendi.
2. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus:
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
Membantu klien latihan berhias
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi, masih ingat dengan saya Ny. M?
b. Evaluasi/Validasi
“Saya lihat dari tadi Ny. M memegang kepala, kenapa Ny. M? Bagaimana
perasaan Ny. M setelah melakukan kegiatan mandi?”
c. Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang berhias diri?”
Waktu: “Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, jadi Ny. M mau
kita ngobrolnya 20 menit saja ya”.
Tempat: “Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. M? Oh jadi kita
ngobrolnya diruang ini saja ya”.
2. Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. “Bagaimana perasaan Ny. M setelah mandi? Apa yang Ny. M lakukan
setelah mandi? Baiklah sekarang kita akan melakukan latihan berdandan”
b. “Apa Ny. M sudah mengganti baju? Untuk pakaian pilihlah yang bersih
dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2 kali sehari. Sekarang coba Ny.
M lakukan menggangti pakaian. Bagus sekali Ny. M kerja yang bagus.
Sekarang setelah menggunakan pakaian yang baik kita akan latihan
berdandan supaya Ny. M tampak rapi dan cantik”
c. “Kira-kira apa alat yang Ny. M butuhkan untuk berdandan? Bagus sekali
Ny. M alat yang digunakan adalah sisir, bedak dan kaca”
d. “Setelah Ny. M memasang pakaian dengan baik sekarang sisir rambut
yang rapi. Bagus Ny. M, sekarang ambil bedak dan bedaki muka Ny. M
rata dan tipis. Bagus sekali Ny. M bisa melakukan nya dengan baik”.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan Ny. M setelah latihan berdandan?”
2. Evaluasi perawat/objektif
“Ny. M terlihat segar dan cantik”
b. Tindakan lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. M sehabis Ny. M
melakukan kegiatan mandi kemudian melakukan cara berdandan yang baik
dan benar sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M (Mandiri) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B (Bantuan) kalau diingatkan dan T (Tidak) tidak
melakukan”.
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Baik nanti siang kita akan bertemu kembali untuk latihan cara makan
yang baik dan benar”
Waktu: “Kalau begitu kita akan latihan cara makan nanti siang atau sesuai
jadwal makan Ny. M”
Tempat: “Siang nanti kita latihan makan yang baik diruang makan,
bagaimana menurut Ny. M?”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ny. M terlihat duduk disalah satu kursi di dekat meja makan. Ny. M terlihat rapi
dengan rambut yang disisir.
2. Diagnosis Keperawatan: Defisit Keperawatan Diri
3. Tujuan Khusus:
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan cara persiapkan makanan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapikan peralatam makan setelah makan
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang Ny. M? bagus sekali Ny. M terlihat rapi siang ini”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ny. M siang hari ini?”
c. Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita latihan cara makan yang baik?”
Waktu: “Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, jadi kita
ngobrolnya 25 menit saja ya”
Tempat: “kita akan latihan cara makan yang baik langsung diruang makan
saja ya, bagaiman menurut Ny. M?”
2. Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. “Bagaimana menurut Ny. M cara makan yang baik? Bagus Ny. M sebelum
kita makan, kita cuci tangan dengan air sabun dulu ya”
b. “Sebelum mencuci tangan dengan air dan sabun, Ny. M bisa mengambil
makanan di atas meja dengan menggunakan piring”
c. “Sebelum makan Ny. M dapat berdoa. Bagus sekarang, Ny. M bisa berdoa
sebelum makan. Suap makanan dengan pelan-pelan, ya bagus Ny. M
sekarang sudah bisa melakukan menyuap makanan dengan abik dan benar”
d. “Setelah makan Ny. M harus membereskan piring dan gelas yang kotor,
setelah dibereskan sekarang Ny. M dapat mencuci tangan dengan sapu tangan
yang bersih”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan Ny. M setelah latihan cara makan yang baik?”
2. Evaluasi perawat/objektif
“Ny. M terlihat rapid an bersih”
b. Rencana tindak lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. M sehabis melakukan
mandi kemudian melakukan cara berdandan dan makan yang baik dan
benar sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M (Mandiri) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B (Bantuan) kalau diingatkan dan T (Tidak) tidak
melakukan”.
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan cara BAK/BAB
yang baik ya Ny. M?”
Waktu: “Kalau begitu kita akan latihan cara BAK/BAB besok jam 10 pagi
atau sesuai jadwal kapan Ny. M merasa ingin BAB/BAK”
Tempat: “Besok kita latihan cara BAB/BAK dengan baik diruangan ini ya
Ny. M?”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ny. M terlihat duduk di salah satu sisi kamar. Ny. M terlihat rapi dengan
rambut yang di sisir.
2. Diagnosis Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus:
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan membersihkan tempat BAB/BAK
B. Strategi Komunikas dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang Ny. M? Sudah dilakukan jadwal harian yang telah kita
lakukan kemarin? Bagus sekali Ny. M dapat melakukan secara mandiri
semua latihan yang telah kita lakukan”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ny. M siang hari ini?”
c. Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita latihan cara BAK/BAB yang baik?”
Waktu: “Kita akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit, bagaimana
menurut Ny. M?”
Tempat: “Kita akan latihan cara BAB/BAK yang baik jadi kita latihan
langsung di tempat BAB/BAK”
2. Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. “Menurut Ny. M dimana kita BAB/BAB yang benar? Benar Ny. M kita
BAB/BAK di ruang tertutup dan ada saluran pembuangan kotoran. Jadi
kita tidak boleh BAB/BAK di sembarang tempat”
b. “Sekarang coba Ny. M sebutkan bagaimana cara membersihkan/cebok?
Bagus Ny. M cebok itu adalah cara membersihkan bokong atau tempat
keluar BAB/BAK dengan air yang bersih dan jernih. Setelah Ny. M
cebok pastikan juga tidak ada BAB/BAK yang tersisa di WC dengan
cara menyirami WC dengan air bersih. Setelah di pastikan bokong dan
WC bersih baru Ny. M mencuci tangan dengan air bersih dan sabun”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan Ny. M setelah cara BAB/BAK yang baik”
2. Evaluasi perawat/objektif
“Ny. M terlihat tersenyum dan wajah yang segar”
b. Tindak lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. M sehabis Ny. M
melakukan mandi kemudian melakukan cara berdandan dan cara makan
yang baik dan benar. Jika Ny. M merasakan keinginan BAB/BAK Ny.
M dapat melakukan latihan yang telah kita lakukan. Beri tanda M
(Mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (Bantuan) kalau diingatkan
dan T (Tidak) tidak melakukan”.
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Baiklah Ny. M sekarang kita akhiri pertemuan ini, kalau Ny. M
masih ada yang ingin ditanyakan atau ada masalah yang ingin
dibicarakan boleh kepada perawat lain yang dinas diruangan ini. Saya
permisi dulu ya Ny. M. Selamat siang”.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika