Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aditya Kris Nur Maulana

Kelas : PPG Penjas

Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Assesment II

Tugas : Elaborasi Pemahaman

1. Bagaimana Anda mempertimbangkan teknik asesmen awal yang Anda pilih?


Jawaban :
Asesmen awal dilakukan di awal pembelajaran untuk memberikan informasi kepada
pendidik tentang kesiapan belajar peserta didik. Asesmen awal dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, seperti presentasi, membuat peta konsep, graphic organizer, penilaian
kinestetik, papan bicara, jawaban bersama, contoh dan bukan contoh, tunjuk lima jari,
menyebutkan hal-hal yang sudah dipelajari, uraian singkat, ringkasan singkat,
memecahkan masalah, kartu jawaban, dan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh
peserta didik. Dalam memilih teknik asesmen awal, perlu mempertimbangkan prinsip-
prinsip asesmen yang adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar. Asesmen awal juga dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik tes atau teknik non tes seperti pengamatan dan wawancara.
Tahapan-tahapan dalam asesmen diagnosis terdiri atas persiapan, pelaksanaan, dan
tindak lanjut, dan tidak ada bentuk yang baku untuk masing-masing tahapan.
2. Bagaimana Anda memutuskan instrumen asesmen yang Anda susun untuk
melaksanakan asesmen awal?
Jawaban:
Seorang guru dapat memutuskan instrumen asesmen yang akan digunakan untuk
melaksanakan asesmen awal dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti
tujuan asesmen, karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran.
3. Bagaimana pelaksanaan asesmen awal? Apakah ada hal-hal menarik yang dapat Anda
pelajari?
Jawaban:
Asesmen awal adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi yang dilakukan
oleh guru di sekolah untuk mengetahui kemampuan siswa dan siswi dalam memahami
materi pembelajaran. Asesmen awal ini dilakukan pada kurikulum merdeka dan
dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kemampuan dasar anak sebelum
merancang suatu pembelajaran. Asesmen awal dapat dilakukan dengan berbagai
kegiatan yang menyenangkan seperti bermain balok, pasir, menggambar, finger
painting dan lain sebagainya. Terdapat beberapa jenis asesmen awal, yaitu asesmen
awal pembelajaran intrakurikuler, tes minat bakat, tes pemecahan masalah, dan
asesmen afektif. Pelaksanaan asesmen awal perlu dilakukan seefektif mungkin agar
guru dapat menyesuaikan dan memilih metode pembelajaran yang tepat bagi siswa.
Asesmen awal dapat memberikan banyak informasi penting bagi guru dan siswa. Dari
asesmen awal, guru dapat mengenali keberagaman tingkat kemampuan siswa, termasuk
keterampilan dan pengetahuan yang perlu ditingkatkan.
4. Bagaimana kualitas data asesmen awal yang Anda peroleh?
Jawaban :
Data asesmen awal adalah data yang diperoleh dari proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan
pencapaian hasil belajar peserta didik pada awal pembelajaran. Data ini dapat
digunakan sebagai baseline untuk mengukur kemajuan siswa selama periode
pembelajaran, membantu guru dan siswa untuk memantau perkembangan belajar dan
membuat penyesuaian jika diperlukan, serta sebagai rujukan untuk merancang kegiatan
belajar yang responsif dan efektif. Namun, tidak ada informasi yang spesifik mengenai
kualitas data asesmen awal yang diperoleh.
5. Apakah Anda menemui hambatan dalam mengolah data asesmen awal?
Jawaban :
Dalam mengolah data asesmen awal, para guru sering menghadapi berbagai hambatan.
Beberapa
kesulitan yang mungkin dihadapi termasuk dalam hal mengidentifikasi materi asesmen
sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek,
Menyusun pertanyaan yang sesuai dengan capaian pembelajaran, dan menentukan
tingkat kesulitan soal. Selain itu, hambatan juga dapat muncul dalam pelaksanaan
asesmen dan pengolahan data hasil asesmen. Hal ini dapat memengaruhi penyusunan
laporan hasil belajar. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk memahami secara
mendalam tentang asesmen diagnostik dan memiliki keterampilan dalam mengelola
data asesmen awal.
6. Bagaimana Anda dapat menemukan pemetaan karakteristik peserta didik terhadap
penyusunan rancangan pembelajaran dan asesmen?
Jawaban:
Untuk menemukan pemetaan karakteristik peserta didik terhadap penyusunan
rancangan pembelajaran dan asesmen, guru dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1. Menyesuaikan dengan Tahap Perkembangan Peserta Didik: Pembelajaran dan
asesmen perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik, serta tingkat
pencapaian mereka saat ini.
2.Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar: Penting untuk mempertimbangkan
kebutuhan belajar, minat, motivasi, dan informasi lain dari peserta didik dalam
merencanakan pembelajaran.
3. Mengembangkan Modul Ajar yang Sesuai: Modul ajar perlu dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, bersifat esensial, menarik, bermakna, dan
relevan.
4.Penyesuaian Pembelajaran dan Asesmen: Pembelajaran dan asesmen perlu
disesuaikan dengan tahap capaian serta karakteristik peserta didik.
5. Pemetaan Kebutuhan Siswa: Guru perlu membuat kategori besar yang mewakili
karakteristik dan kebutuhan siswa, kemudian merancang pembelajaran sesuai
dengan pemetaan tersebut.
Untuk mewujudkan pembelajaran paradigma baru yang terdiferensiasi dan berfokus
pada peserta didik, satuan pendidikan harus melaksanakan tahapan-tahapan
perencanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler.

Anda mungkin juga menyukai