Anda di halaman 1dari 16

SPIRIT

SEMARAK MUHARRAM
ALA HIDAYATULLAH
MUALLAF DI PAPUA
NEW GINI

HIJRAH
TIM SARNAS
PENJAGA NKRI
DOKTOR PERTAMA
LULUSAN MARAMA

EDISI TAHUN KE-3 | VOLUME 33 | NOVEMBER 2014 | MUHARRAM 1436 H | 1


Daftar Isi SALAM REDAKSI

Salam RedaksI
Wejangan Pendiri ............................................................... 2
Wejangan Pendiri
NASIONAL
Spirit Hijrah Abdullah Said ................................................. 3
Semarak Muharram Hidayatullah Se-Nusantara ............. 4 Assalamu ‘Alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh.
Syabab Hidayatullah Dukung Pemerintah dalam PBA .... 5
Juru Dakwah = Sales Rompi Anti Peluru ........................... 6 Adakalanya seorang pendakwah menghadapi para pejabat negara. Saat begitu, dai tidak boleh sembarang
WILAYAH bersikap, ada trik dan tips khususnya. Setidaknya, hal yang perlu dilakukannya adalah bersikap luwes tapi
Pendidikan Hidayatullah Terapkan Kurikulum Islami ...... 7 tegas. Wejangan itu disampaikan Ustadz Usman Palese kepada para peserta Pelatihan Kepemimpinan V
Hidayatullah Tuan Rumah Rakor Kemenag Sumut ......... 8 Hidayatullah Training Center (HiTC) di Masjid Ummul Quraa, Cilodong, Depok (29/10/2014).
Muallaf PNG di Hidayatullah Paumako ............................. 9
Kemenkumham Anjangsana ke Dalam ceramah usai shalat Shubuh itu, Ustadz Usman mencontohkan sikap luwes yang dimaksud. Misal­
Hidayatullah Manokwari ................................................. 11 nya, dai tidak melulu memakai baju koko. “Sekarang bagaimana kita kalau ke kantor-kantor pemerintah
ORTOM jangan pakai baju koko. Pakai baju berkerah (kemeja. Red),” ujarnya pada kesempatan yang dihadiri
Mushida Ujung Tombak Transformasi Ilmu ................... 12 ratusan jamaah masjid termasuk desainer buletin ini, SKR aljihad, yang mencatat detail wejangan beliau.
SARNAS Hidayatullah, Jaga NKRI! .................................... 13
PENDIDIKAN Seorang dai, pesannya, harus pandai menempatkan suasana dalam pembicaraan. Ada saat serius, ada
Alumni MARAMA Raih Gelar Doktor ............................... 14 saat bercanda. Meski luwes, menurutnya, dai patut bersikap tegas, termasuk saat di rumah para pejabat.
PESAN ALLAHUYARHAM “Jadi kita di sana siap meniru (luwes. Red), siap menahan kalau nggak perlu (akan sesuatu),” pesan
Patron Bilal ........................................................................ 15 anggota Majelis Pertimbangan Pusat Hidayatullah ini.

Selain itu, pembaca yang budiman, Ustadz Usman Palese pun berpesan agar para dai menjalankan tips
dan trik tersebut. Hal itu sudah dia praktekkan jauh sebelumnya sejak era Presiden Soeharto. “Jadi kalau
kita kembali ke daerah masing-masing, siapkan tenaga-tenaga yang siap (berdakwah) ke kantor. Jangan
DITERBITKAN OLEH
pakai baju putih yang sudah tiga hari nggak diganti-ganti,” pesannya disambut tawa sebagian hadirin.
BIRO HUMAS PIMPINAN PUSAT HIDAYATULLAH

Pada kesempatan itu, Ustadz Usman memperlihatkan kepada jamaah sebuah buku berjudul Surat-surat
PEMIMPIN REDAKSI Mahladi
Rasul SAW Kepada Para Raja & Panglima Perang yang dibawanya. Buku karangan Syaikh Uhaimid
REDAKTUR PELAKSANA Ainuddin Chalik
Muhammad Al-Uqaili ini, menurut Usman Palese, berisi tentang surat-surat politik Rasulullah Shallallahu
DESAIN GRAFIS DAN TATA LETAK SKR aljihad
‘Alaihi Wasallam. “Jadi dai jangan buta politik,” pesannya.
REPORTER Dinhalik
FOTOGRAFER Jurnalis Sarungan
Ia pun berpesan agar para dai tidak lepas dari wirid. “Wirid itu andalan, warisan dari nabi-nabi,” ujarnya.
WEB-MASTER ADMINISTRATOR
Muhammad Syakirin
Demikianlah pembaca, semoga kita dapat mengamalkan wejangan salah satu pendiri Hidayatullah yang
ALAMAT REDAKSI
masih hidup ini.
Kantor PP Hidayatullah Jl. Cipinang Cempedak 1/14
Polonia, Jakarta Timur 13340
Wassalamu ‘Alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh.
Telp/Faks: (021) 85902045
EDISI WEBSITE www.hidayatullah.or.id
SUREL redaksi@hidayatullah.or.id Redaksi
LINK FACEBOOK http://fb.com/hidayatullahonline
TWITTER @PPHidayatullah
| 2
NASIONAL

Spirit Hijrah
Abdullah Said

M
ERAPIKAN saf dan
membenahi jamaah dengan
mempertajam garis
komando merupakan kerja paling
mendasar dan paling mendesak
selalu yang harus setiap tahun
disegarkan. Sebab, itulah modal
dasar kekuatan kita yang harus
selalu dijaga dengan baik.
Maka perlu penyegaran kembali eksistensi kita
kalau kita ini satu jamaah yang kita telah bangun
bersama-sama. Merakit dan menguatkan ulang
yang longgar ikatannya. Menambal dan menjahit
lagi kain yang robek. Memasang dan menguatkan Suasana penyambutan 1 Muharram 1436 H di Hidayatullah Pusat Gunung Tembak, Balikpapan. [KIKI/STISHID]
kancing yang mulai goyah.

Mencoba memasang mana yang lepas bila


memang masih mungkin, mendorong maju yang kekeliruan yang sudah terlanjur sebagai utang yang lilin, kita sementara menerangi sekitar sementara
nampak mulai ketinggalan agar nampak bisa lebih perlu dibayar di hari esok. kita sendiri pelan-pelan hancur ke dalam. []
rapi, memperbaiki posisi mana yang kurang pas
letaknya. Jangan sampai kita terlalu laju melangkah dan Sepenggal spirit pendiri Hidayatullah, KH Abdullah
memacu program pelayanan dan pengembangan Said Rahimahullah yang disampaikan pada 1
Sehingga setiap selesai pertemuan langsung lembaga, sementara kondisi barisan dan jamaah Muharram 1413 H atau bertepatan pada Kamis,
terasa adanya suasana lebih segar, semangat dalam keadaan morat marit. tanggal 2 Juli 1992 di Balikpapan.* (ybh/hio)
kembali meningkat. Rasa berjamaah kembali lebih
merasuk, dan melahirkan tekad untuk membayar Maka dapat kita bayangkan akan menjadi ibarat

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | NOvemBER 2014 | muHarram 1436 h | 3


NASIONAL

Semarak Muharram
Hidayatullah Se-Nusantara
S
ekjen Pimpinan Pusat an santri putra Pesantren Hidayatullah
(PP) Hidayatullah Ir Malang mengikuti Apel Muharram 1436 H
Abu A’la Abdullah di lapangan utama LPI Ar-Rohmah Putra
mengusulkan setiap 1 Malang. Tampil memberikan orasi adalah
Muharram hijriyah menjadi Ustadz Fahmi Ahmad, M.M yang juga
hari nasional resmi yang sebagai Kepala SMA Ar-Rohmah Malang.
ditetapkan oleh negara.
Sementara itu, rangkaian acara
“Kita usulkan agar (tanggal) 1 Muharram menyambut Tahun Baru Islam di LPI
jadi hari libur, Hari Santri Nasional. Tapi Hidayatullah Surabaya digeral Muharram
esensinya bukan libur atau tidak libur,” Day. Siang harinya para siswi SMP
cetusnya di Depok, Jawa Barat, Jumat, Luqman Al Hakim Hidayatullah surabaya
jelang 1 Muharram 1436 H (24/10/2014). mengadakan kegiatan bazar makanan di
lapangan Ponpes Hidayatullah Surabaya.
Beliau menilai, semarak penyambutan
tahun baru Islam 1436 H di Indonesia Sebelumnya, pagi hari, diadakan syiar
tahun ini dinilai kurang. Sebab, perhatian Muharram berupa long march yang
masyarakat tersedot oleh situasi politik di diikuti hampir 1000 santri dari KBTK, TK,
negeri ini. SD, SMP/SMA dan perguruan tinggi
di bawah naungan LPI Hidayatullah
“Fenomena-fenomena presiden Surabaya.
baru, fenomena wakil presiden baru,
fenomena politik, menutupi peristiwa-peristiwa Beliau pun mengimbau kepada para ustadz, dosen, Di Batam, acara menyambut Tahun baru Islam
Hijriyah,” ujarnya saat menyampaikan tausiyah dan guru khususnya di Hidayatullah, a­gar me­­nye­ juga dilakukan TK Yaa Bunayya Hidayatullah.
singkat usai mengimami shalat Ashar di Masjid marakkan spirit hijriyah. Yaitu dengan meng­angkat Para santri menyelenggarakan berbagai kegiatan
Ummul Quraa, Kalimulya, Cilodong. cerita-cerita dan nilai-nilai dari peris­tiwa hijrah untuk diantaranya pawai, long mach melewati jalan
disampaikan kepada para santri atau mahasiswa. Perumahan Genta kel kibing kec Batu Aji Kota
Dia berharap agar awal tahun baru Islam diper­ Batam sejau 1,5 KM.
ingati secara nasional. Lantas ia menjelaskan, Sementara itu, menyambut Tahun Baru Islam 1436
es­en­si 1 Muharram adalah bagaimana mengangkat H yang bertepatan dengan Sabtu (25/10/2014), Hidayatullah se-nusantara juga menggelar helatan
kualitas seorang Muslim (berhijrah) menjadi lebih ribuan santri yang bernaung di Lembaga Pendi­ yang sama dalam rangka menyemarakkan tahun
baik lagi. dik­an Islam (LPI) Hidayatullah se-Indonesia baru Islam ini dengan mengadakan kegiatan
mengadakan berbagai acara. edukatif seperti lomba tahfidzul Qur’an, cerdas
“Hijrah dari yang kurang baik menjadi baik. Dari cermat, seni ketangkasan, dan lain-lain.* (skr/luk/
yang malas jadi rajin,” ujarnya mencontohkan. Dari Kota Malang, semenjak pukul 06.30 WIB, 700- aziz/anca/hio)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | nOvemBER 2014 | muhArram 1436 h | 4


NASIONAL

Syabab Hidayatullah
Dukung Pemerintah
dalam PBA

P
impinan Pusat (PP) Syabab pengurus wilayah
Hidayatullah bekerjasama atau daerah Syabab
dengan Persaudaraan Dai Hidayatullah,
indonesia ( Pos dai), menggelar bekerjasama
acara Trainin g of Trainer dengan Majelis
Gerakan Nasional Dakwah Taklim Hidayatullah (MTH) dan Pos Dai. Peserta Seperti diketahui, dalam Undang-Undang
Men gajar dan Belajar Al Qur’an baru bisa mengikuti TOT Grand MBA Nasional Dasar 1945 alinea Keempat ditegaskan bahwa
(TOT Grand MBA) selama 3 hari di setelah mendapat rekomendasi dari wilayah. pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesai
Gedung Pusdiklat Hidayatullah, berkewajiban untuk mencerdaskan kehidupan
Depok, Jawa Barat (19/10)/2014). “Syabab Hidayatulah ingin terlibat aktif dalam bangsa. Dan dalam pasal 31 ayat 1 dinyatakan
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan program bahwa setiap warga negara berhak mendapat
TOT ini dihadiri puluhan peserta dari unsur Grand MBA ini. Kami membidik kalangan muda pendidikan.
pengurus wilayah Syabab Hidayatullah, karena diharapkan etos kerja mereka tinggi,” kata
mahasiswa, dan praktisi serta relawan pengajar al- Hendra. Dalam semangat pemberantasan buta huruf
Qur’an. Diisi oleh Instruktur Nasional Grand MBA, aksara, jelas Zakky, adalah hak warga negara
Agung Tranajaya, Lc, M.Si dan Ketua Pos Dai Ia mengungkap, gelaran TOT ini berangkat dari untuk mendapatkan pendidikan al-Qur’an.
Indonesia, Achmad Suhail. keprihatinan masih tingginya tingkat buta aksara
baca tulis al-Qur’an. Dia mengutip, di kota Depok “Untuk itu, kami di Syabab Hidayatullah akan
Ketua panitia pelaksana Hendra G. Zakky, saja pada tahun 2006 tercatat angka buta aksara menjadikan ini sebagai program nasional. Selain
mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya latin mencapai angka 13 ribu jiwa, dan buta aksara melayani permintaan masyarakat luas, pemantapan
menyelenggarakan pendidikan al-Qur’an ke al-Qur’an lebih banyak, mencapai angka 20 ribu kemampuan baca tulis al-Qur’an ini setidaknya
berbagai tingkatan dan wilayah, untuk mendukung jiwa. akan diwajibkan untuk anggota dan pengurus,”
pemerintah dalam pemberantasan buta aksara pungkas Zakky yang juga Ketua Departemen
(PBA) yang di dalamnya mencakup buta tulis al- “Boleh jadi data tersebut belum mengalami tren Dakwah PP Syabab Hidayatullah ini.
Qur’an. peningkatan signifkan dalam kemampuan baca
al-Qur’an. Dan tidak menutup kemungkinan kondisi Grand MBA merupakan program nasional
Pelatihan ini, katanya, akan digulirkan ke daerah serupa terjadi juga di daerah-daerah lainnya,” Hidayatullah sebagai metode pilihan pembelajaran
lain di Indonesia yang diselenggarakan oleh katanya. al-Qur’an secara tuntas dan sistematis.* (ybh/hio)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | NOvemBER 2014 | muHarram 1436 h | 5


NASIONAL

pusing hendak ditempatkan di mana atau bertugas

Juru Dakwah = Sales sebagai apa.

Kader dakwah seperti itu, masih menurut Akib, tak

Rompi Anti Peluru


lagi mengenal istilah “daerah basah” atau “daerah
kering”.

“Baginya sama saja, selama itu adalah perintah


dan dalam rangka dakwah dan perjuangan Islam,”
tegas Akib mengobar semangat peserta.

Dalam acara yang digelar di kampus Hidayatullah


Palu, Sulawesi Tengah itu, Akib mengajak para
kader dakwah menjadi teladan untuk diri dan
keluarga.

Jika seorang telah mempraktekkan apa yang ia


ucapkan. Niscaya serta merta orang lain meniru
perilaku dan titah kebaikan itu.

Sebaliknya, ketika seruan itu sebatas wacana dan


aturan teoritis semata, maka alih-alih perintah itu
ditiru. Justru ia bisa mejadi bahan cemoohan dan
olokan semata. Atau sekedar dilakukan karena

T
eladan Nabi Ibrahim dan selama 3 hari di Kampus Hidayatullah Palu, alasan terpaksa dan tak ada pilihan lain, ujarnya.
keluarganya seolah tak ada Sulteng (17-19 Oktober 2014).
habisnya untuk dibicarakan. Para pendakwah, menurut Akib wajib meyakini
Ibarat oase di tengah padang Akib berharap teladan Ibrahim bisa menjadi contoh terlebih dahulu apa yang ia dakwahkan. Tak cukup
sahara, keteladannya dirindukan kader dakwah di organisasi Hidayatullah. dengan itu, ia juga harus memberi bukti atas semua
oleh setiap individu Muslim. isi ceramahnya.
“Saya tidak bisa membayangkan, jika profil santri-
Ibrahim adalah figur teladan selain Nabi santri Hidayatullah seperti Ismail. Santri yang Ia memberi tamsi, pendakwah layaknya seorang
Muhammad dalam meniti jalan kebaikan dalam berkarakter punya komitmen ketaatan terhadap sales rompi anti peluru. Bagaimana ia mampu
kehidupan ini. Keteladanan itu ada dalam setiap seruan dakwah dengan resiko apapun juga,” ucap meyakinkan orang lain akan khasiat rompi tersebut.
episode perjalanan dakwah Nabi Ibrahim. Akib yang memangku amanah anggota Dewan Jika ia sendiri ragu dengan kualitas yang ia jajakan
Syura Hidayatullah 2010-2015. setiap hari.
Demikian dikatakan oleh Akib Junaid Kahar di
hadapan peserta pembukaan Rapat Koordinasi Dengan karakter demikian, niscaya terjadi “Untuk memberi bukti dan meraih keyakinan, kalau
Kampus Madya Hidayatullah Regional Sulawesi, perkembangan dakwah yang sangat pesat. Sebab perlu ia diberondong dulu dengan hujan peluru,”
Maluku, dan Kalimantan Timur yang berlangsung seorang kader dakwah berjiwa Ismail tak lagi pungkas Akib Junaid.* (Masykur)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | nOvemBER 2014 | muhArram 1436 h | 6


Pendidikan kata Imron dikutip juga Hidayatullah.com awal

Hidayatullah
Oktober (12/10/2014) lalu.

Secara umum, Imron menyatakan, kekecewaannya

Terapkan
terhadap terbitnya buku Penjaskes yang
mengajarkan “Pacaran Sehat” itu. Ternyata buku

Kurikulum
panduan untuk kurikulum 2013 dari Kemendikbud
yang basisnya religius karakter belum bisa
diwujudkan sampai sekarang.

Islami “Sangat disayangkan sekali buku panduan seperti


itu bisa terbit dan beredar,” kata Imron.

Imron menuturkan, Hidayatullah telah melakukan


kerjasama dengan lembaga lain, seperti Jaringan
Sekolah Islam Terpadu DKI Jakarta, serta
menggandeng Majelis Ulama Indonesia untuk
melakukan somasi dan perbaikan buku itu, dan
semua telah menyepakatinya.

K
etua Departemen Kesehatan bagi siswa SMA/MA/SMK kelas XI yang
Pendidikan Pimpinan Pusat berisi ilustrasi “Pacaran Sehat” belum lama ini. Buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan bagi
(PP) Hidayatullah, Ali siswa SMA/MA/SMK kelas XI, semester 1 yang
Imron, M.Ag menegaskan, dalam Beliau pun menyesalkan beredarnya buku panduan diterbitkan oleh Kemendikbud RI berisi materi
penyelen ggaraan pendidikannya pendidikan jasmani dan kesehatan yang dinilai yang terdapat pada halaman 128-129 itu seakan
H idayatullah menerapkan naif tersebut. Dari awal hingga saat ini internal mengajarkan siswa untuk pacaran. Sementara
kuriku lum dari pemerintah tetapi Hidayatullah tidak menggunakan buku panduan pada ruang yang sama dalam buku itu dengan jelas
dengan tetap menselaraskan Penjaskes yang dibuat Kemendikbud tersebut. menayangkan gambar seorang gadis berbusana
dengan basis Tauhid. Hal muslimah dengan pemuda berbaju koko.
itu dikatakan dia menyikapi Imron telah melakukan pemantauan dengan
beredarnya buku terbitan menghubungi seluruh pengurus lembaga Menurutnya ada unsur kesengajaan yang memang
Kemendikbud yang dianggap pendidikan Hidayatullah di berbagai wilayah. Dan dilakukan untuk mengaburkan, bahkan itu
berkonten negatif. ternyata mereka menyatakan tidak menggunakan mempermainkan simbol-simbol keislaman. “Masak
buku panduan itu. ada pacaran sehat dengan menampilkan simbol-
Secara khusus Departemen Pendidikan PP simbol keislaman, padahal jelas dalam Islam tidak
Hidayatullah, kata dia, sudah bisa mengendalikan “Untuk buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dianjurkan untuk berpacaran,” tandasnya.* (ybh/
kasus beredarnya Buku Pendidikan Jasmani dan rata-rata Hidayatullah di wilayah tidak memakai,” hio)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | NOvemBER 2014 | muHarram 1436 h | 7


WILAYAH

Hidayatullah
Tuan Rumah
Rakor Kemenag
Sumut

P
ondok pesantren adalah pesantren adalah mitra terbaik Kementerian perwakilan dari 23 pondok pesantren yang ada di
pendidikan tertua di negara Agama. Karena sistem pendidikannya yang komplit, Kabupatem Deli Serdang, baik pesantren modern
Republik Indonesia dan meliputi pendidikan agama yang mempelajari kitab- maupun salafiyah.
merupakan wadah pendidikan yang kitab kuning dan juga tidak melepaskan pendidikan
baik untuk mencetak generasi umum. “Diharapkan nantinya rapat koordinasi ini akan
bangsa yang agamais. tetap terus berlanjut secara rutin dan terjadwal,’
“Sehingga santri-santri bisa memiliki pondasi harap dia.
Hal ini di sampaikan Kepala Kantor Kementerian keagamaan yang kuat, walaupun nantinya mereka
Agama Kabupaten Deli Serdang Ilhamsyah hidup dengan profesinya masing-masing namun Turut hadir dalam rapat koordinasi itu Kepala
Pasaribu, MA, dalam sambutannya sekaligus tetap didasari dengan nilai keislaman,” kata Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam
membuka secara resmi Rapat Koordinasi Pimpinan Ilhamsyah. Kemenag Deli Serdang Dr H Torang Rambe, MAg,
Pondok Pesantren se-Kabupaten Deli Serdang, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah
pertengahan Oktober (16/10/2014) lalu di Pondok Rapat Koordinasi yang mengambil tema Tanjung Morawa, KH Choirul Anam, para staf
Pesantren Hidayatullah Tanjung Morawa. “Peningkatan Mutu dan Perluasan Akses Seksi PAKIS Kemenag Deli Serdang, dan Ketua
Pendidikan Keagamaan Islam Melalui Pondok POKJAWAS PAI Siti Afnizar, SAg, MPd.* (zan/ybh/
Ilhamsyah juga mengatakan bahwa pondok Pesantren” ini dihadiri oleh pimpinan dan hio)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | nOvemBER 2014 | muhArram 1436 h | 8


WILAYAH

S
ejumlah muallaf dan umat muslim Papua
berfoto di pelataran masjid di kampus
Hidayatullah ranting Paumako, beberapa
waktu lalu.

Diberitakan, ratusan muallaf dari negara Papua New Guinea (PNG) belajar
dan memperdalam Islam di ranting Hidayatullah di bilangan distrik Paumako.
Muallaf ini hadir bersama dengan jamaah tabligh Timika. Kegiatan jaulah
silaturrahim ini berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.

Dai Hidayatullah di Paumako, Ustadz Munawwir Situmorang, mengatakan


rombongan muallaf dari PNG ini tidak tahu berbahasa Indonesia. Bahasa
pengantarnya mesti bahasa Inggris.

Hampir semua mereka memiliki kemampuan berbahasa Inggris walaupun


masih tinggal di tengah rimba. Berikut foto-fotonya.* (hio/jsk/dbs)

Muallaf PNG di Hidayatullah Paumako

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | NOvemBER 2014 | muHarram 1436 h | 9


WILAYAH

Foto-foto kary
a Vlad Sokhin
, dipu blikasikan oleh
The Global Mai
l

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | nOvemBER 2014 | muhArram 1436 h | 10


WILAYAH

Panitia HUT Dharma Karyadhika telah


mengagendakan beberapa kegiatan yang intinya
berbagi dengan sesama.

“Kami coba berbagi dengan sesama. Ini semua


merupakan ucapan syukur atas segala berkat
nikmat dari Yang Kuasa. Oleh sebab itu kami
datang dan ingin berbagi dengan saudara-saudara
kita di pondok pesantren ini,” tutur Agus kepada
wartawan seperti dikutip juga harian lokal Radar
Timika.

HUT Kemenkumham ke-69 jatuh pada 30 Oktober.


Kata Agus, jajaran Kanwil Kemenkumham
Papua Barat ingin berbagi dengan warga yang
membutuhkan bantuan.

“Kita berbagi dengan saudara kita di Pondok


Pesantren Hidayatullah ini dan beberapa
tempat lain. Dengan silaturahmi ini maka dapat

Kemenkumham Anjangsana
membuka pintu rejeki untuk kita semua dan dapat
mempererat tali persaudaraan kita,” harap dia.

ke Hidayatullah Manokwari
Sementara itu, Ustad Nurdin Alimudin, Pimpinan
Pondok Pesantren Hidayatullah Manokwari
mengatakan bahwa pondok pesantren ini
merupakan lembaga dakwah, sosial, dan
pendidikan.

D
alam rangka memperin gati Anjangsana ke Pesantren Hidayatullah Manokwari
HUT Dharma Karyadhika, yang dirangkai dengan kegiatan bakti sosial ini “Di pondok ini, anak didik kami dibina. Untuk
jajaran Kantor Wilayah selain dihadiri oleh seluruh staf dari Kemenkumham santriwan dan dan santriwati kita pisah. Jika sudah
Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat, juga dihadiri oleh 3 UPT yang selesai dari sini bisa kita sekolah dan kuliahkan
(Kemenkumham) Papua Barat, dipimpin langsung Kakanwil Kemenhukam Prov lalu ditarik kembali untuk mengajar. Kami berterima
melakukan anjangsana ke Yayasan Papua Barat, Agus Soekono. kasih dengan adanya bakti sosial ini,” kata Nurdin.
Pondok Pesantren Hidayatullah
Manokwari, akhir Oktober (22/10) Agus mengatakan kegiatan bakti sosial di Pondok Pada anjangsana ini, Kanwil Kemenkumham
lalu. Pesantren Hidayatullah ini merupakan awal dari memberikan bingkisan berupa bahan makanan
seluruh rangkaian kegiatan. pokok dan lain-lain.* (ybh/hio)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | NOvemBER 2014 | muHarram 1436 h | 11


ORTOM

Mushida Ujung Tombak


Transformasi Ilmu
M
uslimat Hidayatullah bagi wanita untuk mem­
(Mushida) merupakan ujung per­oleh pendidikan dan
tombak penanaman wawasan pengetahuan di berbagai
keislaman (tsaqofah Islamiyah) bidang, tidak hanya ter­
kepada generasi muda khususnya batas pada ilmu agama,
anak-anak. olehnya, setiap seperti shalat, puasa, za­
muslimah harus terus belajar kat, haji. Hal itu dilakukan
agar dapat mengemban tugas semata-mata untuk menjadi
mulia tersebut. bekal guna menjadi sosok
yang le­bih baik dalam aktivitas kewajiban sehari-
Demikian dikatakan Ketua Umum Pimpinan hari di rumah tangga maupun di tempat kerja.
Pusat (PP) Mushida, Reni Susilowaty, saat Ketua Panitia acara TFT Pandu Hidayatullah
membuka acara Training for Teacher (TFT) Menurut Reni, pemahaman wawasan islamiyah Mushida, Sarah Zakiyah, mengatakan, pada acara
Pandu Hidayatullah khusus guru putri Pesantren sangat penting ditanamkan sejak dini kepada ini diajarkan bagaimana menanamkan tsaqofah
Hidayatullah yang digelar di Cilember, Bogor, Jawa anak dan peserta didik, agar mereka dapat meng­ islamiyah gerakan pengkaderan Hidayatullah. Juga
Barat (23/10/2014). ejawantahkannya kelak ketika dewasa. Diharapkan diajarkan keahlian yang bersifat jasadiyah khas
dari nilai-nilai dasar yang ditanamkan akan meng­ Pandu Hidayatullah.
Reni menekankan, dalam agama Islam pendidikan antar anak menjadi pribadi yang shaleh, ber­karak­
dan pemahaman tentang wawasan keislaman ter, dan bermoralitas agung. “Diharapkan peserta tidak hanya menyerap
merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, tidak knowledge, tapi juga dapat membangun karakter
terbatas hanya untuk wanita atau laki-laki. Wawasan islamiyah atau dalam kajian studi Islam mulia yang terlihat dari pribadi dan akhlak,” kata
disebut Islamic Worldview, adalah pengetahuan Sarah didampingi Neny Setiawaty selaku Ketua
Orangtua hendaknya harus menempatkan diri keislaman yang dilandasi dengan akidah Islam. Departemen Annisa PP Mushida dan Hapseni
sebagai teladan yang baik bagi anak-anaknya. Maka dengan pemahaman tsaqafah islamiyah Dirwan yang mengampu sebagai sekretaris.
Namun, dalam hal ini, kata Reni, Muslimah yang benar akan melahirkan kultur yang selalu
seyogyanya dapat menjadi guru terbaik bagi anak- bersandar pada ajaran dan aqidah Islam, baik Reni berharap peserta yang hadir dapat
anaknya, seraya tetap merangkap sebagai manajer itu tentang tentang alam semesta, manusia, dan mentransfer apa yang didapat dari TFT ini kepada
rumah tangga. Sebab ibu relatif memiliki lebih kehidupan. anak didik dengan maksimal.
banyak waktu bersama anak ketimbang ayah yang
memiliki kewajiban mencari nafkah di luar rumah. “Untuk itulah perlunya tsaqofah Islamiyah ini Acara ini berlangsung dari tanggal 23-26 Oktober
dibangun sejak awal agar menjadi karakter sejak dengan jumlah peserta 55 orang yang berasal dari
Dia menegaskan, menuntut ilmu adalah kewajiban dini,” kata Reni. Aceh hingga Timika, Papua.* (ybh/hio)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | nOvemBER 2014 | muhArram 1436 h | 12


ORTOM

aktif membela Islam lewat Hidayatullah,” ujar para


SARNAS Hidayatullah, pengurus itu mengikuti penggalan lafadz ikrar yang

Jaga NKRI!
dibacakan.

Pengurus juga berikrar, senantiasa memelihara


dan menjaga alam semesta dengan sepenuh hati,
menjunjung tinggi kode etik rescue, dan menjadi
tim yang solid di setiap tugas. Juga berjanji selalu
siap siaga dan bertanggungjawab dalam keadaan
darurat demi kemanusiaan.

Halaqah SAR
Ketua SARNAS Hidayatullah Saharuddin Yusuf
da­lam sambutannya mengatakan, amanah yang
diembankan kepada mereka sungguh berat.
Na­mun, ia dan jajarannya berkomitmen kuat
menjalankan amanah tersebut.

Pelantikan PP SARNAS Hidayatullah oleh Ketum Hidayatullah Dr Abdul Mannan di Depok, dihadiri Pimpinan “Pagi hari ini Allah Subhanahu Wata’ala menaq­dir­
Umum Hidayatulah Ustadz Abdurrahman Muhammad (sorban merah). [JS] kan (kita) untuk sama-sama berkumpul di ruangan
ini, mendukung dan mendoakan kami semua

F
ungsi keberadaan Tim Search Acara pelantikan itu dihadiri oleh Pimpinan Umum un­tuk ba­gaimana SAR Hidayatullah saat ini, esok,
and Rescue Nasional (SARNAS) Hidayatullah Ustadz Abdurrahman Muhammad, dan yang akan datang menjadi pionir-pionir yang
Hidayatu llah bukan sebatas anggota Dewan Syura Hidayatullah Drs Nusyamsa terdepan,” ujarnya.
untuk tanggap bencana. Lebih Hadis, dan hampir seratusan dai se-Indonesia.
dari itu, organisasi otonom ini Saharuddin mengatakan, di antara fungsi utama
diharapkan turut serta menjaga “Kepengurusan SAR Nasional Hidayatullah periode lembaganya adalah tampil terdepan, dalam upaya
Indonesia dari bahaya komunis. 2014-2017 ini dilantik pas fajar ya, serangan menyelamatkan korban-korban bencana yang
fajar. Luar biasa ini. Baru kali ini nih pelantikan terjadi khususnya di Indonesia.
Ketua Umum (Ketum) PP Hidayatullah Dr Abdul SAR dihadiri oleh seluruh Indonesia. Maka kalau
Mannan mengharapkan demikian kepada Pengurus pekerjaannya nggak nasional, dipertanyakan,” ujar “Semoga kami semua ini ke depannya insya Allah
Pusat SARNAS Hidayatullah periode 2014-2017 Abdul Mannan. menjadi generasi-generasi yang tangguh, militan,
yang dilantik di Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa kapan dan di mana saja,” ujarnya.
Barat, Sabtu (01/11/2014). Sebanyak 12 orang pengurus dilantik pada acara
yang digelar usai shalat Shubuh berjamaah itu. Menurutnya, lembaga yang dipimpinnya itu
Menurut Abdul Mannan, SARNAS Hidayatullah Ditandai dengan pembacaan ikrar kesiapan berciri khas khusus. “SAR Hidayatullah punya
bisa terinspirasi dari sejumlah badan otonom milik bertugas yang dipimpin langsung oleh Abdul halaqah sendiri. Tidak seperti SAR yang lain. Ada
ormas Islam lain seperti NU dan Muhammadiyah. Mannan. juga musyawarahnya. Satu minggu dua kali itu
Mereka turut melawan pemberontakan Partai pertemuannya, dan alhamdulillah semua pengurus
Komunis Indonesia (PKI) pada masa silam. “Siap menjalankan tegaknya syariat Islam. Ikut pusat hadir,” jelasnya.* (Jurnalis Sarungan)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | NOvemBER 2014 | muHarram 1436 h | 13


PENDIDIKAN

Alumni dikembangkan oleh penerusnya sebagai gerakan

MARAMA
organisasi.

Dijelaskannya, jika pesantren sudah menerapkan

Raih Gelar
konsepsi ideologi pendidikan Islam, hasil
pembelajarannya akan memunculkan nilai– nilai
inti dalam pendidikan Islam, yaitu; kemerdekaan,

Doktor
kepemimpinan, kewirausahaan, pemenuhan
tanggungjawab dan hasrat berjuang untuk
memecahkan masalah kehidupan.

Upaya memberi pemahaman terhadap para santri


lainnya yaitu Dr H Sumedi, MAg, Prof Dr H Nizar dilakukan melalui proses internalisasi dalam dua
Ali, MAg, Dr Usman, SS, MAg, Inayah Rahmaniyah, aspek yaitu melalui pembelajaran praktis dalam
SAg, MA, PhD, Prof Dr H Hamruni, MSi, (promotor kelas dan kelompok terfokus (halaqah).
merangkap penguji), M Agus Muryatno, MA, PhD,
(promotor merangkap penguji). Menurutnya, optimalnya penerapan konsepsi
ideologi pendidikan Islam dalam pesantren

S
alah seorang alumni Ketika mempresentasikan hasil risetnya, putra memerlukan kelengkapan fasilitas pendukung,
Madrasah Aliyah Raadhiyatan kelahiran Berau, Kaltim ini mengatakan, Pesantren seperti; masjid, pesantren rumah, gedung sekolah
Mardhiyyah Putra (MARAMA) Hidayatullah di Balikpapan telah mengembangkan dan istrumen-instrumen lain yang mendukung
Hidayatullah Balikpapan, formulasi pemikiran Islam yang menjadi platform ketiga fasilitas tadi.
Abdurrohim bin Syamsu Rijal Aswin ideologi sebagai bagian dari organisasi gerakan
(33 tahun) untuk kali pertama bagi Islam di Indonesia. Hal ini diketahui dari riset yang Dari hasil risetnya, promovendus berharap,
alumni MARAMA, berhasil meraih dilakukan dosen STIS Hidayatullah ini terhadap perlunya persepsi baru dalam penerapan
gelar doktor pada bidang Ilmu Hidayatullah Boarding School of Balikpapan. konsepsi ideologi pendidikan Islam yakni persepsi
Agama Islam di Universitas Islam humanitarianisme (humanisme semesta) dalam
Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA), Abdurrohim memaparkan, ia melakukan riset praktek ideologisasi pembelajaran. Konteks
Yogyakarta. kombinasi lapangan dan perpustakaan dengan humanitarianisme ini bukan dalam pengertian
pendekatan sejarah. Data dikumpulkan melalui humanisme liberal atau ateistis yang nge-trend di
Gelar pria 1 anak ini berhasil diraihnya setelah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Sehingga dunia Barat.
pada Kamis (25/9/2014) mampu mempertahankan diperoleh temuan bahwa konsepsi pemikiran Islam
disertasinya di hadapan tim penguji, yakni ketua yang diterapkan di Boarding School of Balikpapan “Dengan humanitarianisme akan ditemukan bahwa
Sidang Penguji Prof Dr Musa Asy’arie (Rektor UIN adalah pemikiran asli allahuyarham KH Abdullah Islam sejatinya adalah faktor yang mendamaikan
Sunan Kalijaga) dan Sekretaris Sidang Dr Sekar Said yang terangkum dalam manhaj Sistematika berbagai kontradiksi lahir-batin, duniawi-ukhrawi,
Ayu Aryani, MA. Ujian promosi doktor ini bertempat Nuzulnya Wahyu (SNW). material-spiritual, dan menisbikan segala bentuk
di Convention Hall UIN SUKA. kontradiksi dengan mengakomodasi segala hal di
Abdullah Said adalah pendiri sekolah dan dalam dirinya secara humanis”, demikian papar
Abdurrohim juga berhadapan dengan tim penguji pesantren tersebut, yang kemudian dipelihara dan suami Nur Muti’ah, SHI, MSi ini.* (ybh/hio)

Edisi Tahun ke-3 | Volume 33 | nOvemBER 2014 | muhArram 1436 h | 14


PESAN ALLAHUYARHAM

INILAH YANG DIJAWAB OLEH ISLAM


PADA AWAL MULA KEDATANGANNYA
YANG MENYEBABKAN ORANG TERPAKSA
TERPERANGAH. JAWABAN YANG
MENIMBULKAN SIKAP RESPONSIF, KARENA
JAWABAN YANG DIVOKALKAN ITU BELUM
ADA SEBELUMNYA; EKSKLUSIF TAPI
MENGENA. SEPERTI YANG TERUNGKAP
LEWAT WAHYU PERTAMA SURAT AL-ALAQ
AYAT 1-5.

Masalahnya sekarang, bagaimana kita menangkap

PATRON
dan menyerapnya. Karena sudah pasti, bahwa
tidaklah memadai kalau hanya lewat bahasa lisan.
Tidak dapat diharap membawa getaran seperti
getaran yang terjadi di kala Nabi Muhammad SAW
menyuarakannya; yang memang dikenal sebagai
pemegang rekor yang tak mungkin terpecahkan.

BILAL
Tapi yang jelas, apa yang menjadi tuntutan dan
harapan semua orang, inilah jawabannya. Kita
harus yakin pasti klop dengan jiwa dan hati nurani
kita. Tinggal kita melakukan introspeksi sudah
sejauh mana kita mampu menyerap informasi
tersebut.

Contoh yang minimal, kalau kita melihat sesuatu


yang indah, yang mengagumkan; melihat
keteraturan di alam ini, kerapian dan keapikan;
dikala mendengar kicauan burung, menikmati
hembusan angin, menyaksikan gerak dedaunan
dan rerumputan; melihat semut-semut berjalan
beriringan dan menyaksikan mekanisme yang
terjadi di alam ini.

Sudahkah timbul detakan dalam qalbu, bahwa di


sana ada tetesan kasih sayang Allah, ada keadilan

EDISI TAHUN KE-3 | VOLUME 33 | NOVEMBER 2014 | MUHARRAM 1436 H | 15


dan pemerataan, yang pada akhirnya pelan-pelan menurut maunya dan sepanjang yang dia ingini. bungkuk di depan yang dipertuan agung Abu Jahl
tumbuh rasa rindu dan cinta yang terwujud dalam Ada semacam detakan hiburan yang muncul dari dan Abu Lahab, hari ini jalannya tidak seperti
bentuk puji-pujian sebagai pengakuan bahwa Dia- dalam bahwa kenapa kita terlalu pusing dengan itu lagi. Kemarin masih terlihat dalam kesibukan
lah yang menciptakan dan menertibkan ini semua. perlakuan mereka itu? rutinitas orang jahiliyah, hari ini sudah mulai
menjauh. Dia lebih banyak menyendiri sambil
Dan, sebaliknya, kalau menyaksikan hal-hal Setidak-tidaknya tentu kita berupaya mulutnya komat-kamit.
yang menjengkelkan, yang tidak menyenangkan mempersiapkan diri, semoga Allah SWT berkenan
karena bertentangan dengan penggarisan Allah, memberikan kekuatan dan kemampuan untuk Sama sekali tidak merongrong kekuatan dan
disamping kita melakukan nahi munkar, sudahkah dapat membuat perhitungan terhadap semua kekuasaan Abu Jahl secara langsung; tidak juga
kita sadari bahwa kalau Allah SWT menghendaki bentuk kedhaliman; mengakhiri segala corak pergi merampok harta orang-orang beduit waktu
itu semua hancur sangatlah mudah, tidak ada satu kebathilan. Insya Allah kita akan tampil dan eksis itu. Tetapi dengan ucapan ‘Allah Tuhan saya, tidak
kekuatanpun yang bisa menghalanginya. membawa dan menyuguhkan al-haq dengan cara ada Tuhan selain Dia’, pandangan orang kepadanya
yang haq pula. tiba-tiba berubah, terkesan bahwa Bilal mulai
Banyak cara yang dapat dilakukan Allah SWT, merasa bahwa dirinya sama saja dengan orang lain
berapa jugalah kekuatan dan kekuasaan yang Mengiris termasuk Abu Jahl dan Abu lahab.
dimiliki manusia, sejauh mana dia akan melakukan Begitulah gambaran perasaan yang ada dalam
hal-hal yang tidak diridhai Tuhan. diri Bilal bin Rabah. Begitu kuatnya perasaan Padahal dia cuma canangkan ‘Laa Ilaha Illallah’
yang menggelora dalam jiwanya, sehingga tetapi ungkapan ini ternyata mengiris jantung Abu
Pada saat Allah telah menghendaki kebathilan membawa ekses yang begitu berpengaruh keluar, Jahl, panglima perang, penguasa tertinggi waktu itu.
dan kedhaliman itu hancur, mudah sekali menyebabkan pendukung kebathilan menjadi
menggerakkan kekuatan-kekuatan tertentu yang terkaget-kaget dibuatnya. Inilah yang menimbulkan pertanyaan : Ada apa di
mungkin saja tadinya sangat dilecehkan dan tidak balik Laa Ilaha Illallah itu? Kenapa Abu Jahl harus
diperhitungkan sama sekali, tapi tiba-tiba muncul Padahal Bilal sama sekali tidak berbuat apa-apa; ketakutan?*
mencuat membuat perhitungan, sesuai dengan tidak membuat pernyataan pindah organisasi
rumus yang dibuat oleh Allah SWT: seperti kebanyakan tokoh-tokoh politik sekarang,
yang menyebabkan banyak sorotan yang tertuju
“Manakala yang haq telah bangkit, kedhaliman padanya; media massa ramai membuat beritanya.
pasti hancur (Q.S. Al-Israa: 81).
Bilal hanya menunjukkan sikap yang tiba-tiba
Tidak mungkin kebathilan akan merajalela berubah. Kemarin berjalan sambil membungkuk-

EDISI TAHUN KE-3 | VOLUME 33 | NOVEMBER 2014 | MUHARRAM 1436 H | 16

Anda mungkin juga menyukai