Anda di halaman 1dari 7

PERISTIWA MERAH PUTIH DI MANADO

A. Latar Belakang
Secara garis besar peristiwa ini terjadi sebagai bentuk perlawanan masyarakat
Sulawesi Utara terhadap provokasi yang dilakukan oleh Belanda. Pada saat itu
Belanda mengklaim bahwa kemerdekaan Indonesia hanya untuk pulau Jawa dan
Sumatera, karena faktor zaman dulu itu alat komunikasi belum secanggih
sekarang, sehingga membuat kabar kemerdekaan Indonesia sampai ke Manado itu
telat. Masyarakat Manado baru mengetahui bahwa bangsa Indonesia telah
mengumumkan kemerdekaannya pada tanggal 21 Agustus 1945. Setelah
mengetahui hal tersebut, masyarakat Indonesia di Manado segera mengibarkan
bendera merah putih sebagai bentuk perayaan kemerdekaan Indonesia. Namun
pada bulan Oktober 1945 tentara sekutu bersama dengan NICA. Pihak sekutu
ingin kembali menguasai Sulawesi Utara terutama Manado, sayangnya pada saat
itu masyarakat Manado enggan untuk melawan, sehingga mengakibatkan kembali
dikuasainya daerah tersebut oleh Belanda. Melihat kondisi ini tentu saja para
pejuang di Manado tidak tinggal diam , mereka menyusun strategi untuk merebut
kembali wilayah Sulawesi Utara ke tangan Indonesia.Melihat kondisi ini tentu
saja para pejuang di Manado nggak tinggal diam dong, mereka menyusun strategi
untuk merebut kembali wilayah Sulawesi Utara ke tangan Indonesia.
Tokoh-tokoh yang berperan Antara lain ada Letnan Kolonel Taulu yang
merupakan pemimpin militer dan Sersan Wuisan. Mereka memerintahkan
pasukan untuk segera mengambil alih markas pusat yang dikuasai oleh Belanda.
Rencana tersebut ternyata disusun sejak tanggal 7 Februari 1946.
Selain itu rencana perebutan kembali wilayah Sulawesi Utara ini dibantu pula oleh
politisi sipil yaitu Bernard Wilhem Lapian. Peristiwa ini juga melibatkan banyak
himpunan rakyat di Sulawesi Utara, seperti KNIL dari kalangan pribumi, barisan
pejuang dan laskar rakyat.
Puncak peristiwa ini terjadi pada tanggal 14 Februari 1946, tapi sayangnya
sebelum puncak peristiwa tersebut Kolonel Taulu dan Sersan Wuisan tertangkap
oleh Belanda. Kemudian pemberontakan militer ke Belanda diambil alih oleh
Komando Mambi Runtukanu, yang merupakan pemimpin anggota KNIL dari
Minahasa. Berkat perjuangannya bersama rakyat Manado ia akhirnya berhasil
membebaskan Kolonel Taulu dan Sersan Wuisan serta pemimpin lain yang
ditahan oleh Belanda. Puncak Peristiwa Merah Putih di Manado ini ditandai
dengan dirobeknya bendera Belanda yang awalnya merah, putih, biru menjadi
merah putih, seperti bendera Indonesia. Akhirnya bendera tersebut dikibarkan di
markas Belanda. Hingga akhirnya pada saat itu rakyat Manado berhasil
mengambil alih kekuasaan yang sebelumnya dimiliki oleh Belanda.
Akhir Peristiwa Merah Putih di Manado di ambil alih kekuasaan dari Belanda ini
nggak berlangsung lama. Pada bulan Maret 1946, kapal perang Belanda Piet Hein
tiba di Manado dengan membawa pasukan sekitar satu batalion. Kedatangan
mereka itu disambut oleh pasukan KNIL yang memihak Belanda. Pada awalnya
pihak Belanda mengundang para pemimpin Indonesia untuk melakukan
perundingan, pada tanggal 11 Maret 1946.

Namun, ternyata hal tersebut merupakan strategi Belanda untuk kembali


menguasai wilayah Sulawesi Utara. Ternyata Belanda memiliki tujuan utama nih,
yaitu ingin menahan para pemimpin Sulawesi Utara. Hingga pada akhirnya ajakan
untuk berundung tersebut melemahkan para pejuang rakyat Sulawesi Utara. Pada
akhirnya, Belanda berhasil kembali menguasai wilayah Sulawesi Utara.

B. Tokoh / Pelaku

Tokoh-tokoh yang berperan Antara lain ada Letnan Kolonel Taulu dan Sersan
Wuisan yang merupakan pemimpin militer dan Sersan Wuisan. Mereka
memerintahkan pasukan untuk segera mengambil alih markas pusat yang dikuasai
oleh Belanda. Rencana tersebut ternyata disusun sejak tanggal 7 Februari 1946.

C. Ruang / Tempat

Peristiwa Merah Putih di Manado merupakan peristiwa penyerbuan markas


militer Belanda yang berada di Teling, Manado pada tanggal 14 Februari 1946.

D. Waktu

Waktu terjadinya peristiwa tersebut mulai pada tanggal 7 Februari 1946


(disusunnya strategi) – 14 Februari 1946 ( puncak nya peristiwa ) – dan Maret
1946 (peristriwa selesai).
PERISTIWA G30S PKI

A. Latar belakang
Pemberontakan G30S/PKI adalah keinginan PKI untuk merubah idiologi bangsa
dan bentuk negara Indonesia. PKI melalui kekuatan politiknya merasa khawatir
dengan kesehatan Presiden Soekarno yang memburuk dan menganggap usia
Soekarno tidak akan lama lagi. Kesimpulan tersebut didapatkan usai pingsannya
Soekarno pada saat pidato bulan Agustus 1965. Hal ini menyebabkan persaingan
tajam antara PKI dan TNI yang bersebrangan politik.

B. Waktu
 Pada tanggal 30 September 1965, PKI dibawah Letkol Untung melakukan
penculikan terhadap para petinggi PKI yang dianggap sebagai Dewan
Jenderal yang akan menggulingkan kekuasaan Soekarno. Penculikan ini
dilanjutkan dengan pembunuhan para jenderal yang menolak mengakui
akan melakukan pemberontakan. Jasad para jenderal TNI AD dimasukkan
ke lubang sumur tua di kawasan Pondok Gede, Jakarta (Lubang Buaya).
 Pemberontakan G30S/PKI menyebar ke berbagai wilayah lain seperti Jawa
dan Yogyakarta.
 Pada tanggal 1 Oktober 1965, Cakrabirawa dibawah pimpinan Mayjen
Soeharto dikerahkan guna menguasai RRI dan Telekomunikasi guna
menyebarkan kabar Presiden Soekarno dan A.H. Nasution dalam keadaan
selamat.\Pada tanggal 2 Oktober 1965, operasi berlanjut ke kawasan Halim
Perdanakusuma, tempat PKI mundur dari kawasan Monas. Atas petunjuk
Polisi Sukitman yang lolos dari pembunuhan PKI, pemerintah menemukan
tempat jenazah para perwira TNI di lubang sumur tua (Lubang Buaya) di
kawasan Pondok Gede, Jakarta.
 Pada tanggal 4 Oktober 1965, dilakukan pengangkatan jenazah para
petinggi TNI dan keesokan harinya dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata Jakarta.

C. Tokoh Dalam Peristiwa


1. D.N Aidit
2. Syam Kamaruzaman
3. Letkol Untung Syamsuri
Tokoh yang Gugur
1. Mayjen TNI (Anumerta) Soetojo Siswomiharjo
2. Mayjen TNI (Anumerta) D.I Panjaitan
3. Letjan TNI (Anumerta) R. Soeprapto
4. Jenderal TNI(Anumerta) Ahmad Yani
5. Letjan TNI (Anumerta) M.T. Haryono
6. Letjan TNI (Anumerta) S. Parman
7. Kapten Czi (Anumerta) P.A. Tanden
8. Brigjen ( Anumerta) Katamso
9. A.I.P II ( Anumerta) K.D Tubun
10. Kolonel (Anumerta) Sugiyono

D. Tempat
Lokasi Lubang Buaya berada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Lubang
Buaya menjadi tempat pembuangan perwira Angkatan Darat yang menjadi korban
G30S PKI.

KONFERENSI MEJA BUNDAR


A. Latar Belakang
Latar Belakangnya Konferensi Meja Bundar adalah Agresi Militer II Belanda
terhadap Indonesia, penangkapan beberapa pemimpin Republik Indonesia serta
hasil dan kesepakatran Perundingan Roem- Roem.

B. Waktu
23 Agustus 1949 – 2 November1949

C. Tokoh
1. Mohammad Hatta
2. Mr. Mohammad Roem
3. Prof. Dr. Soepomo
4. Dr. Johannes Leimena
5. Mr. Ali Sastromidjojo
6. Mr. Suyono Hadinoto
7. Dr. Sumitro Djojohadikusumo
8. Mr. Abdul Karim Pringgodigdo
9. Kolonel T.B Simatupang
10. Dr. Muwardi

D. Tempat
Lokasi : Konferensi Meja Bundar ( KMD) di Den Haag, Tahun 1949

TRAGEDI BANDUNG LAUTAN API


A. Latar Belakang
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 yang
disebabkan karena pasukan Sekutu yang mengultimatum pengosongan wilayah
Bandung bagian utara. Taktik ini dijalankan karena para pejuang Indonesia tidak
rela jika Kota Bandung akan dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA.

B. Tokoh yang terlibat


1. Muhammad Toha
Muhammad Toha adalah salah satu komandan pejuang yang ditugaskan dalam
misi untuk menghancurkan gudang senjata dan amunisi milik pasukan sekutu.

2. Mayor Rukana
Mayor Rukana adalah tokoh pertempuran Bandung Lautan Api, seorang
komandan Polisi Militer Bandung. Ia adalah orang yang mencetuskan ide untuk
membakar Bandung Selatan menjadi lautan api.

3. Atje Bastaman
Atje Bastaman merupakan seorang wartawan muda yang menulis untuk koran
Suara Merdeka. Ia melihat langsung peristiwa terbakarnya Kota Bandung dari
Cicadas hingga Cimindi dari atas bukit Gunung Leutik di Garut.

Keesokan harinya, ia langsung menuliskan peristiwa yang disaksikan tersebut.


Tulisannya tersebut diberi judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api”.

4. Sutan Sjahrir
Bersama Kolonel Abdul Haris Nasution, dia memutuskan taktik
membumihanguskan Bandung.

C. Waktu Terjadi Peristiwa


Bandung Lautan Api adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat Bandung yang
terjadi pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, warga Bandung telah
berhasil membakar rumah mereka dan mengungsi ke wilayah pegunungan di
selatan Bandung.

D. Tempat
Wilayah pegunungan di selatan Bandung.

PERISTIWA RENGASDENGKLOK
A. Latar Belakang
Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah perbedaan pendapat
antara golongan tua dan golongan pemuda yang tidak sepaham mengenai
bagaimana mekanisme pelaksanaan kemerdekaan Indonesia

B. Tokoh yang Terlibat


1. Sukani
2. Wikana
3. Chairul Saleh
4. Sutan Syahrir
5. Sayuti Melik
6. BM Diah
7. Yusuf Kunto
8. Achmad Soebardjo
9. Shodanco Singgih

C. Waktu Terjadi
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan
Hatta yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Peristiwa ini diawali atas
penyerahan Jepang kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.

D. Tempat Terjadi
Peristiwa bersejarah ini terjadi di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat, pada 16 Agustus 1945 atau sehari sebelum proklamasi kemerdekaan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai