Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi minimal 2 buah persoalan lahan gambut dan berikan Solusi untuk

mengatasinya!

1. Persoalan yang sering terjadi di lahan gambut yang dapat kita temui yakni adanya
“Eksploitasi besar-besaran terhadap lahan gambut oleh aktifitas pembukaan lahan hutan
tanam industri, perkebunan, infrastruktur, dan pemukiman”. Dalam website yang kami
temukan disebutkan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu komoditi utama perkebunan
di Indonesia dan merupakan penghasil minyak nabati di dunia. Disamping memiliki
peranan dalam sektor perekonomian dan dapat mensejahterakan masyarakat Indonesia,
industri ini memiliki isu terhadap lingkungan. Salah satu isu yang dimaksud salahsatunya
yaitu adanya pengalihan fungsi Kawasan hutan menjadi lahan perkebunan, terutama di
Kawasan lahan gambut.
Perluasan perkebunan lahan sawit mengakibatkan kerusakan lahan (degradasi) dimana
hal ini membuat terjadinya penurunan prodiktivitasnya. Selain itu, peralihan menjadi
perkebunan kelapa sawit ini juga mengakibatkan hilangnya fungsi ekologis pada lahan gambut
tersebut. Melalui proses pembukaan lahan dan pembuatan saluran drainase, hidrologi sistem
airpun berubah. Dinyatakan dalam Las et al. (2009) dalam artikel Suwondi dkk (2012),
disebutkan bahwa perubahan ini mempunyai konsekuensi yang signifikan terhadap kesuburan
tanah, yang dapat mengakibatkan penurunan permukaan tanah dan kekeringan yang tidak dapat
diperbaiki. Padahal kita telah mengetahui bahwasanya salah satu peran dari lahan gambut ini
yaitu berperan dalam usaha untuk mengatasi krisis iklim. Hal tersebut dikarenakan lahan
gambut yang tersebar di dunia dapat menyimpan karbon hingga 30% dimana hal ini jauh lebih
besar dibandingkan jumlah yang dapat disimpan oleh hutan agar tidak terlepas mencapai
atmosfer yang mana dapat menyebabkan efek rumah kaca.
Oleh karena itu, dalam rangka menjaga keberlangsungan lahan gambut kita dapat
melakukan upaya dengan: 1. Menetapkan UU yang melarang pembukaan lahan di Kawasan
gambut yang dilindungi 2. Mewajibkan bagi pemangku usaha kelapa sawit ini untuk
merestorasi lahan setalah masa produksinya usai seperti melakukan penanaman kembali
kepada tanaman yang terdegradasi 3. Melakukaan pemetaan menyeluruh di area gambut yang
ada 4. Melakukan pengawasan yang ketat terhadap upaya-upaya menjaaga keberlangsungan
lahan gambut dll. Selain itu upaya preventif yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian
lahan gambut dapat diilakukan dengan pengedukasian terhadap diri sendi, orang lain, terutama
anak muda akan pentingnya kesadaran akan isu lingkungan terutama yang terjadi pada lahan
gambut. Hal ini salah satunya dimaksudkan agar di masa depan nantinya terdapat pemikiran
yang menimbulkan inovasi maupun penggunaan teknologi terbaru yang dapat mengurangi
penggunaan minyak sawit, menggantikan minyak sawit. Kemudian, bahkan mungkin dengan
hal ini ditemukan nantinya teknologi untuk menjaga lahan dan mengembalikan kembali fungsi
lahan gambut yang rusak akibat dari penggunaannya sehingga lestarilah dari peran lahan
gambut yang ada.

2. Tahun 2015 merupakan tahun pengukuran indeks kualitas udara di enam provinsi: Riau, Jambi,
Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Di Provinsi
Jambi, kebakaran rawa disebabkan oleh pembukaan lahan baru untuk hutan tanaman industri.
Kebakaran hutan dan rawa telah menghancurkan ribuan hektar perkebunan, hutan, dan lahan
pertanian. Lahan gambut mempunyai fungsi penting terkait siklus karbon dan iklim global. Api
akhirnya merembet ke kawasan Taman Nasional Berbak (TNB), hutan lindung lahan gambut,
dan kawasan Taman Hutan Raya di Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur.

Solusi yang diterapkan Pemerintah Provinsi Jambi melarang warga membuka lahan
dengan cara membakar. Jika ditemukan pelanggaran pembakaran lahan, akan dikenakan
sanksi administratif dan sanksi pidana. Solusi lainnya adalah memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang bahaya dan dampak kebakaran hutan. Hal ini akan memungkinkan
pemerintah melakukan simulasi dan pelatihan untuk membuka lahan tanpa membakarnya.
Jika terjadi kebakaran, solusinya adalah dengan menyiapkan personel, peralatan, perlengkapan
dan prasarana untuk memadamkan api, mengidentifikasi penyebab kebakaran, dan
menanggulangi dampak kebakaran lahan gambut.
REFERENSI

Ambari, M. 2023. Ekosistem Lahan basah, terancam dan diancam krisis lingkungan.
https://www.mongabay.co.id (Diakses pada tanggal 15 Maret 2024)
A, Risal Sepdianadi. 2020. Apa sih lahan basah? Yuk kenalan dengan ekosistem yang
satu ini.
https://fsc.fkt.ugm.ac.id/apa-sih-lahan-basah-yuk-kenalan-dengan-ekosistem-yang-satu-ini/
(Diakses pada tanggal 15 Maret 2024)
Badan Perencanaan Daerah, 2015. Kajian Pola Pengembangan Pertanian Pada Areal
Gambut di Kabupaten Muaro Jambi, Pemerintah Daerah Muaro Jambi
Cassel, D.K.1997. Aquic Conditions and Hydric Soils: The Problem Soils. SSSA
Special Publication Number 50. McGraw-Hill New York.
Cooke et al. 2009. Integrating Socio-Economic and Ecology: Taxonomy of Quantitif
Methods and a Review of their Use in Agroecology J. Applied Ecology 46(2):269-277.
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015. Laporan Tahunan Dinas Perkebunan. Jambi.
Eco Nusa. 2021. Mengenal Lahan Gambut dan Manfaatnya bagi Lingkungan.
https://econusa.id/id/ecodefender/mengenal-lahan-gambutdan-manfaatnya-bagi-lingkungan/
(Diakses pada Sabtu 16 Maret 2024.)
Egoh, B et al. 2007. Integrating Ecosystem Services into Conservation Assesment: A
Review. J. Ecological Economics 63:714-721.
ENVIHSA FKM. 2020. Alih Fungsi Hutan Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Seta
Kaitannya Dengan Climate Change. https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2020/06/10/alih-fungsi-
hutan-menjadi-perkebunan-kelapa-sawit-sertakaitannya-dengan-climate-change/ (Diakses
pada Sabtu 16 Maret 2024.)
Galbraith et al. 2005. Designing Complex Organization. Addison Wesley Roading
MA.
Gliesman, S. R. 1998. Agroecology: Ecological Processes in Sustainable Agriculture.
CRC Press USA
Ini Cara yang Bisa Kita Dilakukan Untuk Melindungi, Menjaga dan Memelihara
Lahan Gambut. https://yayasanpalung.com/2017/07/12/ini-cara-yang-bisa-kita-dilakukan-
untuk-melindungimenjaga-dan-memilihara-lahan-gambut/ (Diakses pada Sabtu 16 Maret
2024)
Melling, L.R. dan Goh. K.J, 2008. Comparison Study Between GHG Fluxes from
Forest and Oil Palm Plantation on Tropical Peat Land of Serawah Malaysia. International
Conference on Oil Palm and Environment, Bali Indonesia
Mironga, JM. 2005. Effect Farming Practices on Wetlands of Kisii District. Kenya. J.
Applied Ecology and Environmental Research 3(2):81-89
Noor, M. 2001. Rawa Lebak; Ekologi, Pemanfaatan dan Pengembangan. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Prakoso, A. Aji. 2023. Lahan basah- pengertian, jenis, manfaat dan pengelolaan
https://rimbakita.com/lahan-basah/ (Diakses pada tanggal 15 Maret 2024)
Pristiandaru, Danur Lambang. 2023. 7 Situs Ramsar di Indonesia.
https://lestari.kompas.com (Diakses pada tanggal 15 Maret 2024)

Pusat Studi Lingkungan Hidup. 2022. Lahan Basah Berkelanjutan. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta. https://pslh.ugm.ac.id/lahan-basah-berkelanjutan/ (Diakses pada tanggal 15
Maret 2024)
Puslitbang Tanah dan Agroklimat, 1999. Panduan Karakterisasi dan Analisis Zone
Agroecology Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian. Bogor.
Reijntjes, C.B. Haverkort and. AW Bayer, 1992. Pertanian Masa Depan, Pengentar
untuk Pertanian Berkelanjutan, Netherlands
Riwandi, 2003. Indikator Stabilitas Gambut Berdasarkan Analisis Kehilangan Karbon
Organik, Sifat Fisikokimia dan Komposisi Bahan Gambut. Jurnal Penelitian UNIB Bengkulu.
Sabiham, S, 2007. Sawit dan Lahan Gambut dalam Pembangunan Kebun Kelapa Sawit
di Indonesia. Himpunan Gambut Indonesia.
Suriadikarta, DA dan MT. Sutriadi, 2007. Jenis-jenis Lahan Berpotensi untuk
Pengembangan Pertanian di Lahan Rawa. J. Litbang Pertanian 26(3) 115-12
Suwondo dkk. 2012. Efek Pembukaan Lahan terhadap Karakteristik Biofisik Gambut
pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Natur Indonesia 14 (2): 143-
149. Yayasan Palung. (2017).
Wetlands International. Mengapa Lahan Basah Penting.
https://indonesia.wetlands.org/id/wetlands/mengapa-lahan-basah-penting/Sumber: (Diakses
pada tanggal 15 Maret 2024)

Anda mungkin juga menyukai