Anda di halaman 1dari 11

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549 - 559

ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MENGAJAR


PEMAHAMAN MEMBACA

Andi Afifatul Ulfa1,Baso Jabu2,Amra Ariyani3*

1,2,3Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Makassar, Indonesia

Surel:1andiafifatul.ulfha87@gmail.com ,2basojabu@unm.ac.id ,3*amraariyani@unm.ac.id

* Penulis yang sesuai

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi yang digunakan oleh guru untuk
mengajar pemahaman membaca dan faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih
strategi untuk mengajar pemahaman membaca. Subyek penelitian ini adalah guru Bahasa Inggris
di SMPN 9 Makassar. Jenis penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif. Untuk
mengumpulkan data dalam penelitian, peneliti menggunakan wawancara. Data yang diperoleh
diolah dengan beberapa cara, yang pertama adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa strategi yang digunakan guru dalam mengajar
pemahaman adalah Scaffolding, Reciprocal Teaching, dan QARs (Question-Answer Relationships).
Dalam memilih strategi pengajaran pemahaman membaca, peneliti menemukan tiga faktor yang
mempengaruhi guru dalam memilih strategi pengajaran, yaitu karakteristik siswa, bahan ajar, dan
pengetahuan guru tentang strategi yang akan digunakan.

Kata kunci —Strategi guru, analisis, pengajaran, pemahaman bacaan.

PERKENALAN

Membaca merupakan keterampilan penting yang perlu dipelajari siswa. Membaca melibatkan transformasi

informasi dari teks menjadi makna, dimulai dengan fakta teks dan diakhiri dengan
artinya pembaca memahaminya. Mengenal dunia lebih baik melalui membaca adalah hal yang paling penting

manfaat membaca.

Membaca teks bahasa Inggris membutuhkan banyak kosakata. Untuk memahami suatu teks, pembaca menggunakan

pengetahuan, keterampilan, dan teknik membaca. Untuk memahami materi pengajaran dan pembelajaran,

siswa harus meningkatkan kemampuan membaca mereka. Pemahaman membaca mengacu pada seberapa baik seorang pembaca

memahami apa yang mereka baca. Menurut Abidin (2012), pemahaman membaca meliputi

mendapatkan informasi, pesan, dan makna dari membaca. Pembaca yang berpengalaman mempertimbangkan

kata-kata bukan hanya sebagai huruf individual, tetapi sebagai bagian dari keseluruhan (Zare & Othman, 2013).

549
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549-559

Sebagian besar siswa melaporkan mengalami kesulitan dengan pemahaman membaca, kosa kata,

tata bahasa, dan pemahaman gagasan pokok paragraf. Di sini siswa akan mengalami kesulitan

memahami informasi yang disajikan, serta menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks.

Dalam pemahaman membaca, guru mendidik siswa di kelas menjadi kompeten dan

pembaca yang sukses. Efisiensi dan keberhasilan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pengajaran

teknik yang digunakan oleh guru. Dengan menggunakan strategi yang tepat selama pengajaran dan

Dalam proses pembelajaran, guru dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuannya membaca secara akurat.

Strategi pembelajaran adalah suatu metode yang digunakan guru untuk membantu siswa belajar. Strategi yang dipilih

mempertimbangkan keadaan, kondisi, sumber belajar, kebutuhan, dan karakteristik


siswa yang dihadapinya untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Uno, 2009; Atmowardoyo, 2021).

Berdasarkan observasi di SMPN 9 Makassar, peneliti menemukan permasalahan yang dialami

yang dilakukan siswa dalam belajar bahasa Inggris, salah satunya adalah membaca. Kurangnya penggunaan strategi adalah salah satunya

faktor di balik masalah membaca yang dialami siswa. Siswa tanpa menggunakan
strategi mungkin akan kesulitan memahami proses pembelajaran dan materi yang ada

diajarkan bertentangan dengan isi bacaan, berkontribusi terhadap hasil belajar siswa yang buruk.

TINJAUAN LITERATUR

1. Strategi Pengajaran

Strategi pengajaran adalah strategi yang melibatkan pendekatan sistematis dalam perencanaan atau rangkaian

tugas yang terfokus pada pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Menurut Djamarah & Zain (2002:5),

strategi pengajaran adalah pola umum kegiatan guru yang bertujuan untuk melaksanakan pengajaran

dan proses pembelajaran.

Guru hendaknya menyiapkan beberapa strategi agar siswa dapat memahami apa itu

guru sedang mengajar di kelas. Menurut Brown (2000), guru dapat menggunakan enam hal berikut ini

strategi untuk mengajar membaca di kelas:

A. Identifikasi tujuan membaca

B. Mendukung decoding bottom-up dengan aturan dan pola grafik

C. Menggunakan prosedur membaca senyap yang efektif untuk pemahaman yang relatif cepat

D. Membaca sekilas teks untuk menemukan ide-ide kunci

e. Temukan informasi terkait dengan cepat

F. Menggunakan pemetaan atau pengelompokan semantik:

550
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549 - 559

2. Membaca

A. Membaca

Membaca adalah proses memahami apa yang ingin disampaikan penulis melalui kata-kata

dan bahasa tertulis. Menurut Harmer (1985), membaca merupakan suatu kegiatan yang terutama melibatkan

mata dan otak. Pesan-pesan yang dilihat oleh mata diterjemahkan oleh otak. Itu
Mata menangkap berbagai pesan, dan otak kemudian menafsirkannya untuk menghasilkan makna.

B. Tujuan Membaca

Tujuan membaca adalah cara memperoleh pengetahuan dari sumber tertulis. Anderson

mengemukakan beberapa tujuan membaca, antara lain:

1) Membaca fakta secara detail

2) Membaca untuk mengetahui gagasan pokok

3) Membaca untuk organisasi atau urutan

4) Membaca untuk inferensi berupaya menarik suatu kesimpulan

5) Mengklasifikasikan bacaan meliputi pengklasifikasian jenis bacaan.

6) Membaca untuk evaluasi

7) Membaca untuk perbandingan dan kontras

C. Strategi dalam Membaca

Mister (2016) mendefinisikan strategi membaca sebagai proses memahami teks,


memahami apa yang dibaca, dan mengatasi ketidakpastian. Guru membimbing siswa masuk

memahami isi dan makna suatu teks dengan menggunakan strategi. Ada beberapa
strategi membaca: Membaca nyaring, membaca senyap, membaca sekilas, dan memindai

3. Pemahaman Membaca

A. Pemahaman membaca

Menurut Olson dan Diller (1982), kemampuan memahami dan menggunakan pengetahuan

ditemukan dalam sumber tertulis disebut sebagai pemahaman membaca. Kapasitas untuk

memahami, mengolah, dan memahami teks disebut dengan pemahaman membaca.

B. Proses Pemahaman Membaca

Menjelaskan dan memahami makna teks adalah tujuan membaca


pemahaman. Dalam pandangan Subadiyono (2019), membaca terdiri dari tiga langkah: bottom-up,

top-down, dan interaktif.

551
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549-559

4. Strategi Mengajarkan Pemahaman Membaca

Adler (2001) mendefinisikan strategi pemahaman membaca sebagai rencana atau tindakan yang

pembaca mahir menggunakannya untuk memahami teks. Menurut Vacca & Vacca (1999), ada a

berbagai strategi yang dapat diterapkan guru untuk mengajarkan pemahaman membaca, termasuk:

A. Perancah
Berdasarkan teori scaffolding Vygotsky (1978), menyatakan bahwa untuk belajar dan berkembang, siswa

membutuhkan bantuan 'lebih banyak' dari teman sebaya atau orang dewasa yang berpengetahuan dibandingkan yang dapat mereka berikan sendiri. Dia

disebut zona perkembangan proksimal (ZPD). Sani (2013) menggambarkan scaffolding sebagai memberi

bimbingan siswa pada tugas-tugas yang kompleks, sulit, dan realistis sambil memberikan mereka kecukupan

pendampingan.

Vygotsky (1978) menegaskan bahwa ada dua tahap perkembangan siswa: tahap

perkembangan aktual dan tahap perkembangan potensial. Abidin (2013) tahapan


membaca menggunakan strategi Scaffolding: pemilihan teks, rotasi teks, pembacaan teks, bahasa

rotasi, meningkatkan pemahaman, dan menguji fokus dan pemahaman siswa


membaca

B. Berpikir keras

Keene & Zimmerman (1997), penulis menegaskan bahwa strategi berpikir keras memungkinkan

siswa untuk mengkomunikasikan pemikirannya, meningkatkan pemahamannya terhadap teks bacaan.

Think Aloud membantu siswa dalam kegiatan belajar dengan membantu mereka dalam mengingat lebih banyak

informasi penting dari teks yang diberikan oleh guru. Aktivitas berpikir keras digunakan

untuk mensimulasikan aktivitas pemahaman seperti merumuskan prediksi, menggambar konseptual

gambar, menghubungkan informasi tekstual dengan pengetahuan yang ada, menilai pemahaman, dan

menyelesaikan masalah dengan pengenalan atau pemahaman kata (Gunning, 1996).

C. Pengajaran Timbal Balik

Menurut Palinscar & Brown (1984), pengajaran timbal balik melibatkan membimbing siswa untuk melakukan hal tersebut

mengembangkan keterampilan membaca-pemahaman otomatis (meringkas, memprediksi, mengklarifikasi, dan

menanggapi apa yang mereka baca). Strategi pengajaran timbal balik adalah cara bagi guru dan

siswa mendiskusikan materi secara bergilir sehingga meningkatkan pemahamannya

dari materi itu. Penggunaan pengajaran timbal balik akan membantu siswa mengembangkan kosa kata, berkembang

ide, dan merangkum informasi sambil merangsang pemikiran kritis.

552
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549 - 559

D. Hubungan Tanya – Jawab (QAR)


Raphael menciptakan strategi QAR pada tahun 1986. Metode hubungan tanya jawab (QAR).

adalah strategi pemahaman bacaan yang memberikan siswa kesempatan untuk menggunakan apa yang sudah mereka miliki

mengetahui tentang teks tersebut untuk menghubungkan dengan apa yang mereka pelajari setelah membacanya dan menjawabnya

pertanyaan tentang hal itu.

Dalam strategi ini, siswa menjawab pertanyaan setelah selesai membaca. Ada beberapa

kategori strategi QAR. Kategori pertama “In the Book Question terdiri” dari Right There

pertanyaan dan Pikirkan dan Cari Pertanyaan. Penulis dan Anda, dan pertanyaan saya disertakan

di kategori kedua, "Pertanyaan di Kepalaku".

e. persegi3r

Strategi pembelajaran SQ3R adalah membimbing siswa memahami materi secara sistematis,

menjadi lebih mandiri dan aktif, serta belajar lebih cepat karena langsung mengarahkan model ini kepada

hakikat mata pelajaran (Susanti, & Yulita, 2016). Strategi SQ3R adalah sebuah metode pengorganisasian

pembacaan ke dalam satuan yang dapat dikelola. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman membaca dengan menggunakan berbagai macam

strategi serupa. Ada lima langkah dalam prosesnya: survei, menanya, membaca, membaca, dan

meninjau.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih strategi pengajaran pemahaman membaca

Seorang guru harus memilih strategi yang tepat untuk mengajar pemahaman membaca sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi siswa. Seorang guru harus menggunakan berbagai macam strategi ketika melaksanakannya

suatu kegiatan pembelajaran, namun tidak semua strategi sama efektifnya.

Uno (2011) menyatakan bahwa ketika memilih strategi pembelajaran, guru harus mempertimbangkan

memperhitungkan unsur-unsur berikut: pendekatan strategis untuk tugas belajar mengajar, itu

penerapan konten atau bahan yang digunakan untuk belajar mengajar, strategi dan

metode yang digunakan untuk tujuan belajar mengajar, dan media yang digunakan untuk melibatkan siswa

sedang belajar. Penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor dalam memilih strategi pembelajaran untuk mengajar

pemahaman bacaan, antara lain:

A. Guru perlu memahami strategi yang akan digunakan.


B. Bahan ajar.
C. Tujuan pembelajaran.

D. Ciri-ciri siswa.
e. Ada hubungan antara waktu dan jumlah siswa.

553
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549-559

METODE
1. Desain Penelitian

Gay (2012) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai pencarian wawasan tertentu

fenomena dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data naratif dan visual. Penelitian ini

difokuskan pada fenomena tertentu di lingkungan sekolah, peneliti menggunakan metode deskriptif

desain untuk itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan guru dalam mengajar

pemahaman membaca dan faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih strategi mengajar

pemahaman membaca.

2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah guru SMP Negeri 9 Makassar. Peneliti menggunakan

teknik purposive sampling karena subjek yang digunakan peneliti mempunyai kriteria tersebut

sesuai dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 orang guru bahasa Inggris

dari kelas VII, VIII, dan XI dilihat dari kualifikasi dan pengalaman mengajar.

3. Variabel penelitian
Dalam suatu penelitian yang diteliti adalah variabel penelitian atau apa yang menjadi fokus penelitian tersebut (Arikunto, 2010).

Penelitian ini menggunakan dua strategi variabel dalam pengajaran pemahaman membaca dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

mempengaruhi guru dalam memilih strategi dalam mengajar pemahaman membaca. Peneliti

menggunakan dua variabel karena peneliti menemukan ada kekurangan atau permasalahan didalamnya

mengajarkan pemahaman membaca di mana strategi yang digunakan oleh guru dapat ditingkatkan

pemahaman bacaan siswa

4. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah Wawancara. Wawancara adalah a

proses tanya jawab yang dilakukan oleh peneliti dan partisipan untuk mengumpulkan data atau

informasi. Dalam wawancara, peneliti melibatkan guru. Penelitian ini menggunakan semi-

metode wawancara terstruktur; Oleh karena itu, peneliti akan membahas daftar pertanyaan sebelumnya

menanyakan pertanyaan lanjutan (Arikunto, 2010).

554
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549 - 559

5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.

Penelitian ini mengumpulkan data dengan menggunakan wawancara. Sebelum peneliti mengumpulkan data,

peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah SMP Negeri 9

Makassar untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Setelah mendapat izin untuk melakukan penelitian,

peneliti kemudian akan mewawancarai 3 orang guru bahasa inggris yang mengajar di kelas 7,8,9 dengan jumlah total

12 pertanyaan, untuk meneliti strategi yang digunakan oleh guru dalam mengajar pemahaman membaca

dan faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih strategi untuk mengajar pemahaman membaca.

6. Teknik Menganalisis Data


Menurut Miles dan Huberman, 1994, pendekatan deskriptif kualitatif digunakan
menganalisis data. Tiga langkah utama dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi.

HASIL
Temuan dari penelitian ini mencakup analisis strategi guru dalam mengajar
pemahaman bacaan dan hasil wawancara. Wawancara dengan 3 orang guru adalah

dilakukan di SMPN 9 Makassar. Dalam wawancara, peneliti mewawancarai guru satu per satu

satu kali setelah jam sekolah atau saat istirahat untuk mengetahui strategi yang digunakan guru dalam mengajar

pemahaman membaca dan faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih strategi pembelajaran.

Temuan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1. Strategi Guru Bahasa Inggris dalam Mengajarkan Pemahaman Membaca

Berdasarkan wawancara, peneliti telah menemukan strategi yang digunakan guru dalam mengajar

Bahasa Inggris di kelas VII, VIII, & XI. Ada tiga strategi yang digunakan guru dalam mengajar bahasa Inggris,

yaitu guru bahasa inggris kelas VII menggunakan strategi scaffolding, guru bahasa inggris kelas VIII menggunakan

strategi pengajaran timbal balik dan QAR, dan guru bahasa Inggris kelas XI menggunakan QAR (Question-

Jawab hubungan). Guru menggunakan strategi ini karena membantu siswa memahami teks

dan memahami maksudnya. Berikut data yang peneliti temukan di lapangan.

555
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549-559

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi untuk mengajarkan pemahaman membaca

Berdasarkan wawancara, peneliti menemukan ada tiga faktor yang mempengaruhi guru

pilihan strategi dalam pengajaran pemahaman membaca, yaitu karakteristik siswa,

bahan ajar, dan guru harus memahami strategi yang akan digunakan.

DISKUSI
Bagian ini berisi interpretasi atas temuan yang telah dilakukan peneliti
mengenai strategi guru bahasa Inggris dalam mengajar pemahaman membaca. Penelitian ini adalah

dilakukan di SMP Negeri 9 Makassar. Guru bahasa Inggris menjadi populasi dalam penelitian ini

dengan jumlah 7 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah tiga orang guru bahasa Inggris yang mengajar di kelas

VII, VIII, & IX. Peneliti menggunakan instrumen yaitu wawancara yang berjumlah 12 orang

pertanyaan.

1. Strategi Guru dalam Mengajarkan Pemahaman Membaca

Berdasarkan wawancara, peneliti menemukan tiga strategi yang digunakan guru untuk melakukan perbaikan

pemahaman membaca. Strategi pengajaran yang digunakan adalah scaffolding, reciprocal teaching,

dan QARs (Question-Answer Relationships) yang menyatakan bahwa siswa dapat memahami

teks yang mereka baca dan dapat menjawab pertanyaan ketika guru menggunakan strategi ini untuk memeriksa

bahwa mereka telah membaca teks secara akurat.

A. Perancah
Scaffolding adalah membimbing siswa pada tugas-tugas yang kompleks, sulit, dan realistis sambil memberikan

mereka dengan bantuan yang cukup (Sani, 2013). Hasil wawancara dengan guru kelas VII

mengenai strategi yang digunakan dalam pengajaran pemahaman membaca adalah scaffolding. Guru

digunakan scaffolding karena guru memberikan bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan

siswa, seperti membantu mereka memahami cara membaca materi dengan benar dan

membantu mereka dengan kata-kata asing dalam teks.

556
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549 - 559

B. Pengajaran Timbal Balik

Strategi pengajaran timbal balik adalah cara guru dan siswa berdiskusi secara bergiliran

materi, sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi tersebut. Guru kelas VIII mengajar

pemahaman membaca menggunakan strategi pengajaran timbal balik. Ketika siswa mengajukan pertanyaan kepada

guru atau ketika guru meminta jawaban dari siswa, terjadi pengajaran timbal balik,
dan siswa juga berinteraksi satu sama lain. Siswa bersemangat untuk berpartisipasi dalam diskusi

tentang materi.
C. QAR
QARs merupakan strategi pengajaran yang dirancang untuk membantu siswa dalam memahami materi yang mereka pelajari

sedang membaca. Guru menggunakan strategi QARs (Question-Answer Relationships) pada siswa untuk

mengajar pemahaman membaca di kelas IX. Guru menggunakan strategi ini karena memang demikian

penting bagi siswa untuk memahami materi yang dibaca dan karena membantu mereka

berkonsentrasi lebih baik. Siswa dapat memperoleh manfaat dari strategi ini jika mereka menjawab pertanyaan di kelas mereka

kata-kata sendiri atau dengan informasi dari teks.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih strategi pengajaran pemahaman membaca

Peneliti menemukan ada 3 faktor yang mempengaruhi faktor guru


memilih strategi untuk mengajarkan pemahaman membaca termasuk karakteristik siswa,

bahan ajar, dan kebutuhan guru untuk memahami strategi yang akan digunakan.

A. Ciri-ciri siswa
Kehendak, minat, dan preferensi belajar yang dimiliki siswa dianggap demikian

karakteristik mereka. Kegiatan belajar mengajar kemampuan awal siswa adalah


penting untuk diketahui guru sebelum memulai pembelajaran karena mengetahui

pengetahuan awal siswa, guru dapat memilih strategi terbaik bagi siswa.
B. Bahan ajar
Ketika memilih strategi pengajaran, hendaknya mempertimbangkan bahan ajar. Itu

strategi yang akan digunakan guru untuk menciptakan pembelajaran bermakna telah dipengaruhi secara signifikan

oleh kemampuan siswa. Termasuk untuk menilai tingkat kesulitan dan kesederhanaan materi.

C. Pengetahuan guru tentang strategi yang akan digunakan

Proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh strategi pengajaran yang digunakan oleh guru.

Guru perlu memahami strategi yang akan digunakan. Itu juga yang digunakan guru
strategi dengan langkah-langkah jelas dan mudah diterapkan.

557
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549-559

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan dan pembahasan peneliti pada bab sebelumnya, maka


peneliti menyimpulkan sebagai berikut:

1. Strategi yang digunakan guru di SMPN 9 Makassar dalam mengajar pemahaman membaca

adalah strategi scaffolding, pengajaran timbal balik, dan QARs (Question-Answer Relationships).

Guru menggunakan strategi ini untuk membantu siswa memahami bahan bacaan dan mengarahkan

mereka untuk lebih berkonsentrasi pada hal itu.

2. Guru bahasa Inggris mempertimbangkan faktor-faktor berikut ketika memilih strategi pengajaran

pemahaman membaca: karakteristik siswa yang harus dimiliki guru a


pemahaman menyeluruh tentang karakteristik awal siswanya, hingga efektif
mengelola segala sesuatu yang terkait dengan pembelajaran, termasuk pilihan strategi pengajaran. Itu

kesulitan materi yang akan diajarkan kepada siswa harus diperhitungkan


pertimbangan ketika membuat bahan ajar. Faktor yang berasal dari
guru. Itu hasil dari pengetahuan guru tentang strategi yang digunakan. Para guru

terus menyatakan bahwa mereka sering menggunakan strategi pengajaran yang sederhana.

REFERENSI

Abidin, MJBZ, Ping, JLS, & Raman, P. (2012). Menggunakan sumber daya berbasis web dalam membaca
pemahaman di sekolah dasar pedesaan.Jurnal Penelitian ELT Malaysia,8(1). Adler, CR (Ed.).
(2001). Utamakan membaca: Bahan dasar penelitian untuk mengajar anak-anak
membaca. Jessup, MD: ED Pub.
Arikunto, S. (2010). Metode peneltian.Jakarta: Rineka Cipta,173.
Atmowardoyo, H., Weda, S., & Sakkir, G. (2021). Strategi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Inggris yang digunakan oleh
Pembelajar Bahasa yang Baik di Era Milenial: Studi Kasus Positif di Universitas Negeri
Makassar.ELT Seluruh Dunia,8(1), 28-40.
Coklat, F. (2000). Pengaruh kursus ilmu lingkungan yang berorientasi pada penyelidikan terhadap pra-layanan
sikap guru sekolah dasar tentang sains.Jurnal Pendidikan Sains Dasar, 1-6.

Djamarah, SB, & Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Penembakan, TG
(1996).Membuat instruksi membaca untuk semua anak. Allyn dan Bacon, Pesan
Pemrosesan, PO Box 11071, Des Moines, IA 50336-1071.
Harmer, J. (1985). Hanya Membaca dan Menulis: London: Marshall Cavendish.Jakarta: Kencana
Grup Media Prenada.
Keene, EO, & Zimmermann, S. (1997). Mosaik Pemikiran: Mengajarkan pemahaman dalam a
bengkel pembaca. Portsmouth, NH: Heinemann.
Olson, JP & Diller. (1982). Belajar Mengajar Membaca di Sekolah Dasar. London. MacMillan
Perusahaan penerbit.
Palinscar, AS, & Brown, AL (1984). Pengajaran timbal balik yang membina pemahaman dan
kegiatan pemantauan pemahaman.Kognisi dan instruksi,1(2), 117-175.

558
Jurnal Teknologi dalam Pedagogi Bahasa (JTechLP) Vol. 2, No.3, (2023), hal. 549 - 559

Raphael, TE (1986). Mengajarkan hubungan tanya jawab, ditinjau kembali.Bacaan


guru,39(6), 516-522.
Sani, JH, Mohamadzadeh Ghasr, A., Garavand, H., & Hosseini, SA (2013). Gaya belajar dan
korelasinya dengan kesiapan belajar mandiri pada mahasiswa keperawatan dan
kebidanan.Jurnal Pendidikan Kedokteran Iran,12(11), 842-853.
Subadiyono, S., Indrawati, S., & Turama, AR (2019, Agustus). MENGEMBANGKAN CERITA PENDEK
TEKNIK PENULISAN BUKU BERDASARKAN RESPON PEMBACA TERHADAP SASTRA. Di dalam
Prosiding Konferensi Internasional Sastra(Vol. 1, No. 1, hlm. 110-117).
Susanti, S., & Yulita, DPS (2016). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R (Survei,
Question, Read, Recite, And Review) Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Prgram Studi
Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Pontianak. Pendidikan: Jurnal Pendidikan, 13(1), 97-104.
Uno, A., Wydell, TN, Haruhara, N., Kaneko, M., & Shinya, N. (2009). Hubungan antara
keterampilan membaca/menulis dan kemampuan kognitif di kalangan anak-anak sekolah dasar di Jepang:
pembaca normal versus pembaca buruk (penderita disleksia).Membaca dan menulis,22, 755-789. Vygotsky,
LS (1978).Pikiran dalam masyarakat: Perkembangan proses psikologis yang lebih tinggi.
Cambridge, MA: Pers Universitas Harvard.
Zare, P., & Othman, M. (2013). Hubungan antara pemahaman bacaan dan membaca
penggunaan strategi di kalangan pelajar ESL Malaysia.Jurnal Internasional Humaniora dan Ilmu
Sosial,3(13), 187-193.

559

Anda mungkin juga menyukai