Anda di halaman 1dari 3

Nama: Dicky Rizky Syahputra

NIM: 2210111161
Kelas: Manajemen Rantai Pasok F

TUGAS MANDIRI 3 . KONSEP DASAR ALIRAN RANTAI PASOK


1. Jelaskan apa yang dimaksud konsep dasar supply chain management (SCM)
2. Jelaskan apa yang dimaksud konsep dasar supply chain management (SCM)
saat ini .
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep kapasitas , berikan contoh .
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep variabilitas , berikan contoh .
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep batches , berikan contoh .
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep aliran , berikan contoh .
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep buffering , berikan contoh .
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep push -pull , berikan contoh .
JAWABAN:
1. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) adalah koordinasi
sistematis proses, aktivitas, dan sumber daya yang terlibat dalam aliran barang atau
jasa dari titik asal ke titik konsumsi. Hal ini mencakup perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pemantauan semua kegiatan yang terlibat dalam pengadaan,
pengadaan, produksi, logistik, dan distribusi untuk memastikan bahwa produk atau
layanan dikirimkan kepada pelanggan secara tepat waktu, hemat biaya, dan efisien.

2. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) adalah koordinasi


sistematis proses, aktivitas, dan sumber daya yang terlibat dalam aliran barang atau
jasa dari titik asal ke titik konsumsi. Hal ini mencakup perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pemantauan semua kegiatan yang terlibat dalam pengadaan,
pengadaan, produksi, logistik, dan distribusi untuk memastikan bahwa produk atau
layanan dikirimkan kepada pelanggan secara tepat waktu, hemat biaya, dan efisien.

3. Kapasitas mengacu pada jumlah maksimum yang dapat ditampung atau diproduksi
oleh sesuatu. contohnya seperti batas atau kemampuan maksimum suatu sistem,
apakah itu wadah fisik, mesin, atau bahkan kemampuan seseorang.
Contohnya: sebuah pabrik mungkin memiliki kapasitas produksi 1000 unit per hari.
Ini berarti pabrik tersebut dapat memproduksi hingga 1000 unit dalam sehari.
Mencoba memproduksi lebih dari itu dapat membebani mesin atau membutuhkan
sumber daya tambahan. Dalam istilah yang lebih sederhana, kapasitas seperti batas
atau kemampuan maksimum dari sesuatu. Memahami kapasitas membantu dalam
mengelola sumber daya secara efisien dan memastikan segala sesuatunya berjalan
dengan lancar tanpa membebani sumber daya tersebut.

4. Variabilitas mengacu pada seberapa banyak hal yang berbeda atau berubah dalam
kelompok atau situasi tertentu. contohnya seperti melihat sekumpulan benda dan
memperhatikan bahwa benda-benda tersebut tidak semuanya sama. Pikirkan tentang
tinggi badan sekelompok orang: beberapa orang mungkin sangat tinggi, beberapa
orang mungkin rata-rata, dan beberapa orang mungkin lebih pendek. Perbedaan
ketinggian menunjukkan variabilitas.
Contohnya: kita sedang mengukur berat apel di dalam keranjang . Jika semua apel
memiliki berat yang sama persis, maka tidak ada variabilitas dalam beratnya. Namun,
jika beberapa apel berat dan beberapa apel ringan, maka ada variabilitas karena
bobotnya berbeda. Jadi, variabilitas pada dasarnya adalah tentang perbedaan atau
perubahan yang kita lihat ketika kita melihat sekelompok hal atau situasi. Hal ini
membantu kita memahami seberapa beragam atau tersebarnya hal-hal dalam
kelompok tersebut.

5. Dalam istilah sehari-hari, batch mengacu pada kelompok atau kumpulan benda yang
dikelompokkan bersama untuk suatu tujuan. Dalam hal komputer dan pemrosesan
data, batch digunakan untuk mengatur dan mengelola tugas dengan lebih efisien.
Contohnya: seorang pedagang kue yang daripada membuat satu kue dalam satu
waktu, tetapi dia lebih memilih untuk membuat selusin kue sekaligus. Dengan cara
ini, Dia dapat menghemat waktu dan sumber daya dengan menyiapkan dan
memanggangnya bersama-sama. Jadi, batch membantu mengelola tugas secara lebih
efisien dengan mengelompokkan item yang serupa, entah itu memanggang kue atau
memproses data.
6. Aliran dalam manajemen rantai pasokan mengacu pada pergerakan barang atau
jasa yang lancar dan efisien dari titik asal ke tujuan akhir. Sebagai contoh sebuah
perusahaan yang memproduksi dan menjual ponsel pintar. Aliran dalam rantai
pasokannya melibatkan berbagai tahap: Pengadaan Bahan Baku, produksi,
distribusi, ritel, layanan pelanggan secara keseluruhan, aliran dalam rantai pasokan
memastikan bahwa semuanya berjalan lancar dari awal hingga akhir,
meminimalkan penundaan, mengurangi biaya, dan pada akhirnya meningkatkan
kepuasan pelanggan.
7. Buffering dalam manajemen rantai pasokan mengacu pada praktik
menciptakan cadangan atau stok pengaman di berbagai titik di sepanjang rantai
pasokan untuk melindungi dari ketidakpastian dan gangguan.
Contohnya: perusahaan seringkali menyimpan inventaris atau bahan
tambahan sebagai penyangga untuk melindungi dari kejadian yang tidak terduga.
Misalnya, produsen mungkin menyimpan stok bahan mentah ekstra untuk
berjaga-jaga jika pemasok mengalami keterlambatan pengiriman.

8. Dalam manajemen rantai pasokan, "dorong-tarik" mengacu pada dua


pendekatan berbeda yang digunakan perusahaan untuk mengelola aliran barang
dari produksi ke konsumsi.
Strategi Dorong: Ini terjadi ketika perusahaan memproduksi barang berdasarkan
perkiraan atau prediksi permintaan. Mereka "mendorong" barang- barang ini ke pasar
tanpa menunggu pesanan pelanggan tertentu.
Contoh: sebuah toko roti yang memproduksi sejumlah roti setiap hari berdasarkan
data penjualan historis. Mereka membuat roti ini terlepas dari apakah ada pesanan
pelanggan tertentu.
Strategi Tarik (Pull Strategy): Sebaliknya, strategi tarik adalah ketika barang
diproduksi sebagai respons terhadap permintaan pelanggan yang sebenarnya.
Perusahaan hanya memproduksi barang setelah mereka menerima pesanan atau
permintaan dari pelanggan.
Contoh: Toko online yang memproduksi kaos yang dicetak khusus hanya
mencetak kaos ketika pelanggan melakukan pemesanan di situs web mereka.

Anda mungkin juga menyukai