SOP - QC - Larangan Penagihan Dan Konsekuensi - Pihak Ketiga
SOP - QC - Larangan Penagihan Dan Konsekuensi - Pihak Ketiga
Riwayat Perubahan
Revisi Isi Perubahan Tanggal Perubahan
Versi Awal 27/08/2018
1.0 Revisi 1 27/02/2019
2.0 Revisi 2 31/05/2019
3.0 Revisi 3 10/02/2020
4.0 Revisi 4 10/12/2020
5.0 Revisi 5 17/09/2021
6.0 Revisi 6 28/03/2022
Daftar Isi
Tujuan………………………………………………………………………………………….. 2
Ruang Lingkup………………………………………………………………………………… 2
Standar Kerja Penagihan…………………………………………………………………….. 2
Kategori Pelanggaran………………………………………………………………………….6
Pelanggaran Level I …………….……………………………………………………………. 7
Pelanggaran Level II ………………………………………………………………………… 12
Konsekuensi Pelanggaran ………………………………………………………………….. 14
Alur Penerbitan Surat Peringatan……………………………………………………………15
Alur Teknis Pemotongan Denda……………………………………………………………..16
Larangan Penggunaan Kata – Kata Kasar …………………………………………………16
Alur Proses Penagihan……………………………………………………………………….. 18
Penutup………………………………………………………………………………………… 19
QUALITY CONTROL : 1 dari 20
Revisi : 6.0 Tanggal Berlaku 1 April 2022
I. Tujuan
Dokumen ini bertujuan untuk memastikan proses penagihan yang dilakukan oleh agen
penagihan baik internal maupun eksternal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, untuk memberikan standarisasi kinerja dari Agen Penagihan, maka
Perusahaan membuat standar yang termuat dalam tabel berikut:
1. Mengucapkan salam
pembuka dengan
Selamat
pagi/siang/sore
2. Verifikasi kepada
Konsumen terkait,
dengan
memperkenalkan nama
diri Agen dan produk.
3. Menyampaikan bahwa
percakapan ini direkam.
4. Menginformasikan
Percakapan Dengan Konsumen tagihan konsumen dan
menggunakan sarana kapan rencana
telepon pembayaran.
5. Menanyakan
keterlambatan yang
telah dilakukan oleh
konsumen.
7. Menyampaikan
konsekuensi jika
Konsumen menolak
untuk membayar
8. Mengucapkan salam
penutup dengan Terima
kasih, Selamat
pagi/siang/sore.
1. Mengucapkan
salam pembuka dengan
Selamat pagi/siang/sore
2. Menanyakan apakah
mengenal Konsumen
atau keluarga dari
Konsumen dan
Dengan Emergency kemudian perkenalkan
Contact nama diri agen dan
produk.
4. Menanyakan informasi
terbaru tentang
Konsumen karena
Konsumen sulit
dihubungi
5. Menanyakan
keterlambatan yang
telah dilakukan oleh
konsumen.
6. Mengucapkan salam
penutup dengan terima
kasih, selamat
pagi/siang/sore
3. Agen hanya
diperbolehkan untuk
mengirimkan SMS
dengan template
yang sudah
ditetapkan oleh
perusahaan.
1. Selalu
memperkenalkan
nama diri Agen dan
nama produk ketika
Penagihan Melalui Whatsapp berkomunikasi dengan
Konsumen
2. Menggunakan Logo
Easycash dan Nama
Lengkap dari Agen
yang melakukan
Penagihan tersebut.
3. Menggunakan kata
yang baik dan sopan
dan bukan kata
OLEH PIHAK KETIGA 4 dari 20
Revisi : 6.0 Tanggal Berlaku 1 April 2022
singkatan. Contoh : sy,
jg, kpn, tdk
4. Merespon pertanyaan
Konsumen dengan
hati-hati dan
memberikan jawaban
yang jelas serta
memberi solusi.
2. Perusahaan Pihak
Ketiga tersebut harus
terdaftar sebagai Agen
Penagihan dari AFPI
1. Selalu menunjukan
identitas diri resmi dari
Perusahaan
2. Memperlihatkan surat
tugas yang telah
ditandatangani oleh
Collection Manager
OLEH PIHAK KETIGA 5 dari 20
Revisi : 6.0 Tanggal Berlaku 1 April 2022
Penagihan melalui field collector (Agen Penagihan 3. Mendapatkan izin dari
RT dan/atau RW dalam
Lapangan)
lingkungan tempat
tinggal Konsumen
6. Dilarang menagih ke
pihak/orang yang bukan
meminjam
V. Pelanggaran Level I
1. Agen Penagihan WAJIB untuk setiap saat selalu memperkenalkan diri dengan nama
asli sesuai dengan yang tertera pada identitas saat pertama kali melakukan proses
penagihan kepada konsumen melalui media telepon, media SMS, media WhatsApp
dan lapangan. Agen penagihan DILARANG untuk menggunakan nama alias dan/atau
Catatan :
1. Surat peringatan yang agen terima akan diberikan oleh pihak QC, sedangkan
untuk denda akan diberikan oleh pihak collection
2. Konsekuensi pelanggaran akan dipertanggung jawabkan oleh Agen, Team
Leader, Supervisor dan Manager (Surat peringatan atau Denda)
3. Apabila Agen melakukan pelanggaran level 1 dan permasalahan tersebut sudah
diteruskan oleh konsumen kepada instansi terkait yaitu OJK, AFPI, dan
Kepolisian, maka untuk Agen tersebut dapat langsung dikenakan Surat
Peringatan III dan Denda sesuai dengan Pelanggaran pada Level 1.
4. Team Leader, Supervisor, dan Manager wajib melakukan tindakan tegas atas
pelanggaran yang dilakukan oleh Agen Penagihan
5. Semua konsekuensi baik surat peringatan atau denda harus dilampirkan buktinya
dan dikirimkan ke pihak Quality Control
6. Apabila ditemukan pelanggaran Team Leader dan Supervisor wajib membuat
surat klarifikasi yang ditanda tangani oleh Manager dan surat diserahkan kepada
pihak Quality Control
7. Internal dan Eksternal wajib tanda tangan Pakta Integritas dengan materai
Rp 10.000, apabila ada agen baru pun wajib konfirmasi dan memberikan
informasi tersebut kepada Quality Control
8. Internal dan Eksternal wajib memperkerjakan agen yang sudah mengikuti
Sertifikasi AFPI
VIII. Alur Penerbitan Surat Peringatan (Sp) Atas Pelanggaran Kinerja (Departemen
Quality Control)
Catatan :
1. Apabila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh Agen Collection, maka akan divalidasi
oleh Departemen Quality Control untuk membuktikan bahwa telah dilakukannya
pelanggaran dimaksud.
2. Departemen Quality Control akan membuat dokumen penerbitan Surat Peringatan (SP)
lalu diberikan kepada Departemen Legal & Compliance untuk mendapat persetujuan
dengan dirujuk pada Peraturan Perusahaan dan SOP Internal.
Catatan :
1. Agen menghubungi langsung konsumen melalui telepon
2. Apabila diangkat maka agen melakukan penyelidikan terkait tagihan kepada konsumen
3. Lalu, agen melakukan input hasil panggilan kepada system CRM dan menghubungi akun
konsumen selanjutnya
4. Apabila konsumen tidak mengangkat telepon dan sulit terhubung maka agen akan
menghubungi emergency contact dan meninggalkan pesan untuk menayakan
keberadaan konsumen
5. Selain itu, apabila konsumen tidak mengangkat telepon, maka agen dapat mengirimkan
pesan melalui Whatsapp atau SMS kepada konsumen langsung
Apabila dalam jangka waktu 1 bulan Vendor melakukan pelanggaran terkait dengan
SOP ini dengan persentase yang terus meningkat dan tidak ada perubahan, maka
Perusahaan berwenang untuk melakukan pengakhiran kerjasama penyedia jasa
Vendor penagihan ini.