SKRIPSI
Oleh:
ZAENAL MUTTAQIEN
9314 043 16
BAB I
PENDAHULUAN
dalam bentuk sebuah bank yang beroperasinya dengan sistem bagi hasil. 1 Dengan
bank yang berbasis syariah didirikan. Tidak hanya Bank Umum Syariah (BUS)
dan Unit Usaha Syariah (UUS) saja yang berkembang, tetapi lembaga keuangan
lembaga keuangan bank maupun non bank, seperti pembiayaan Syariah dan
Bentuk usaha lembaga keuangan bank maupun non bank ini memiliki keunggulan
dalam gerakan sosial ekonomi dan dukungan dari pemerintah karena memiliki
1
Muhammad, Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah (Yogyakarta: UII
Press, 2016), 1.
2
Statistik Perbankan Syariah Desember 2020, http://www.ojk.go.id/ diakses pada
tanggal 19 Mei 2022.
1
2
mencapai 150.233 unit usaha.4 Lembaga keuangan bank maupun non bank
Tabel 1.1
Data Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank yang ada di Kecamatan
Indramayu
No Nama Alamat Jenis Karyawan Nasabah Program
Lembaga Lembaga Kegiatan
1. Bank BJB Jl. Soekarno Bank 36 801 a. Simpan
Payment Point Hatta No.08, Pinjam
LTSP-P2TKI Pekandangan, b. Memberikan
Kab. Kec. kredit
Indramayu Indramayu,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
45216
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
45213
3. Bank BPR Jl. Letnan Bank 33 910 a. Simpan
Karya Remaja Jenderal S. Pinjam
Indramayu Parman No.20, b. Memberikan
Margadadi, kredit
Kec.
Indramayu,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
45211
4. Bank Jl. Jend. Bank 19 1002 Simpan Pinjam
Tabungan Sudirman,
Negara (BTN) Lemahmekar,
- KCP Kec.
Indramayu Indramayu,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
45213
5. Bank Bukopin Jl. Jend. Bank 41 1001 a. Simpan
- Capem Sudirman Pinjam
Indramayu No.29A, b. Memberikan
Lemahmekar, kredit
Kec.
Indramayu,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
45212
6. Koperasi Jl. Gatot Non 24 998 Simpan Pinjam
Sejahtera Subroto Bank
Bersama Cab. No.10,
Sudirman Karangmalang
Indramayu , Kec.
Indramayu,
Kabupaten
4
Indramayu,
Jawa Barat
45213
7. Koperasi Sukamelang, Non 46 1009 a. Simpan
Gelora Abadi RT. 005/01, Bank Pinjam
Syariah Karanganyar, b. Modal
Kec. Usaha
Indramayu,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
45213
8. Koperasi JL. Mayjen DI Non 40 1005 a. Simpan
Beringin Panjaitan Bank Pinjam
Sejahtera No.227C, b. Modal
Lemahmekar, Usaha
Kec.
Indramayu,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
45212
9. PT Amartha Pekandangan Non 50 1.280 Pinjaman Peer
Mikro Fintek Kecamatan Bank to Peer
Indramayu
10 PT. Jasa Kita Pekandangan, Non 40 967 Simpan Pinjam
. Bersama Kec. Bank
Indramayu,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
45216
Sumber : Hasil Observasi (data diolah)
Seluruh lembaga keuangan bank dan non bank di Kecamatan Indramayu
tersebut memiliki nasabah antara 801 sampai 1280. Hal tersebut berarti bahwa
program lembaga keuangan bank dan non bank di Kecamatan Indramayu benjalan
dengan lancar. Hal ini berarti bahwa setelah mendapat bantuan modal dari
5
lembaga keuangan bank dan non bank di Kecamatan Indramayu tersebut benar-
anggota yang menjadi semakin banyak. Sesuai data di atas dapat dilihat ada 3
lembaga keuangan bank dan non bank di Kecamatan Indramayu dengan anggota
terbanyak yang melebihi 1000 nasabah. Ketiga lembaga tersebut adalah Koperasi
Fintek.
6
Tabel 1.2
Data Perbandingan Lembaga Keuangan Non Bank di Kecamatan
Indramayu
No. Deksripsi Nama Lembaga
Perbandingan Koperasi PT Amartha Koperasi
Gelora Abadi Mikro Fintek Beringin
Syariah Sejahtera
1. Place (tempat Sukamelang, RT. Pekandangan JL. Mayjen DI
atau saluran 005/01, Kecamatan Panjaitan
distribusi) Karanganyar, Indramayu No.227C,
Kec. Indramayu, Lemahmekar,
Kabupaten Kec. Indramayu,
Indramayu, Jawa Kabupaten
Barat 45213 Indramayu, Jawa
Barat 45212
2. Promotion Melalui media Melalui media Melalui media
(promosi) social dan social, jemput social dan pamflet
pamflet bola dan
pamflet
3. Product (produk) a. Simpan Pinjaman Peer a. Simpan
Pinjam to Peer Pinjam
b. Modal b. Modal Usaha
Usaha
4. Process (proses) Dengan Jaminan Tanpa Jaminan Dengan Jaminan
5. People (orang)/ 46 Karyawan 50 Karyawan 40 Karyawan
SDM/ Karyawan
6. Price Rp. 20.000.000 Rp. 15.000.000 Rp.25.000.000
(harga)/Nominal / Orang. Jadi
Maksimal ntuk Satu
Pembiayaan kelompok +-
150.000.000
7. Physical evidence 1009 Nasabah 1280 Nasabah 1005 Nasabah
(fasilitas fisik)/
Jumlah Nasabah
Sumber : Hasil Observasi (data diolah)
Dari tabel terlihat bahwa PT Amartha Mikro Fintek memiliki jumlah
nasabah yang lebih banyak dari lembaga keuangan bank dan non bank di
berbeda dari yang lain yaitu pinjaman Peer to Peer. Untuk itu sangat penting
pelosok telah mengalami peningkatan yang positif. Hal ini tidak luput dari peran
pembiayaan peer to peer lending syariah yang telah di lakukan oleh PT Amartha
Mikro Fintek. Sudah lebih dari 7000 pelaku usaha mikro di Pekandangan telah
mendapatkan pembiayaan, hal inilah yang akan membantu kelancaran usaha para
pinjaman, pihak pemilik modal tentu ingin mengetahui latar belakang dari
peminjam. Hal ini akan berpengaruh pada besarnya pinjaman yang akan
diberikan. Sistem kerja Peer to Peer memang lebih cepat, tidak membutuhkan
proses yang lama, dan juga dapat diakses di aplikasi yang dapat di download di
play store. Ketika pihak pemilik modal telah mengkonfirmasi data peminjam
maka akan langsung menawarkan besarnya pinjaman yang akan diberikan. 6 Selain
dahulu dari pihak peminjam. Jika peminjam setuju maka dana akan langsung
peminjam bisa menolaknya. Setelah dana diterima maka jangka waktu akan
Sedangkan pinjaman bank memang memiliki sistem kerja yang lebih rumit
pinjaman. Hal ini dilakukan bank untuk mengurangi resiko yang mungkin akan
terjadi. Nasabah harus mengisi seluruh data informasi dengan benar dan
bank harus mengetahui dengan pasti tentang data peminjam dan siapa yang akan
usahanya. Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan sebuah layanan keuangan
digital atau financial technology (fintech) yang pada akhirnya dapat dijadikan
sebagai suatu patokan kelangsungan usaha yang dijalankan oleh, adalah dilakukan
technology (fintech).
layanan peer to peer lending berbasis syariah dengan konsep investasi yang unik,
aman dan menguntungkan bagi masyarakat. Sampai dengan awal juni 2019
amartha telah mengelola dan menyalurkan dana investasi sebesar 1.12 triliun
9
prasejahtera pedesaan dengan pola Syariah yang dikenal dengan NPL (Non
Performing Loan) dibawah 1%. Pemberi dana dapat memulai investasi dengan
modal kecil mulai dari Rp 3.000.000 dan jangka waktu 1 tahun. Mereka
Tabel 1.3
Jumlah Nasabah Peer to Peer PT Amartha Mikro Fintek 2019-2021
Perusahaan 2019 2020 2021 2022
PT Amartha Mikro Fintek 900 1150 1211 1280
Nasabah Nasabah Nasabah Nasabah
Sumber : Hasil Observasi (data diolah)
Pada tabel 1.1 terlihat bahwa nasabah peer to peer lending berbasis
syariah PT Amartha Mikro Fintek dari tahun 2019 sampai 2021 mengalami
kenaikan yang bisa dibilang cukup baik. Pada tahun 2019 ada sekiatar 900
Nasabah, Tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 1150 Nasabah, pada tahun
2021 sampai pada angka 1211 Nasabah, dan pada 2022 mencapai 1280 Nasabah.
perusahaan yang maju, terlihat dari jumlah Nasabah yang naik tiap tahunya.
Tabel 1.4
Data Nasabah Peer to Peer PT Amartha Mikro Fintek 2019-2021
No Nama Nama Jenis Jumlah Alokasi
Kelompok Anggota Pembiayaan Pinjaman Usaha
1. Pekandangan Suwarni Mudharabah Rp. 7.000.000 Dagang
1 (Ketua)
Boinem Mudharabah Rp. 4.500.000 Peternakan
Lela Mudharabah Rp. 5.000.000 Dagang
Suprihatin Mudharabah Rp. 6.000.000 Dagang
Jamiyati Mudharabah Rp. 3.000.000 Pertanian
Eka Mudharabah Rp. 4.500.000 Pertanian
Hardianti Mudharabah Rp. 5.000.000 Pertanian
Ririn Mudharabah Rp. 6.500.000 Dagang
10
suatu masukan yang berarti untuk perencanaan pemasaran. Salah satu strategi
yang ada dalam pemasaran adalah strategi bauran pemasaran atau disebut sebagai
agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu di pertimbangkan
pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P yaitu product (produk), price (harga),
place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), sedangkan dalam
(orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal
dengan istilah 7P maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product,
8
price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Dari ketujuh
faktor kombinasi ini dapat dihasilkan suatu tujuan perusahaan dengan membentuk
7
Nopirin, Ekonomi Moneter (Yogyakarta: BPFE, 2019), 118.
8
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-PrinsipManajemenEdisi 14 Jilid 1
(Jakarta: Erlangga, 2014), 76.
12
produknya.
tindakan saja, tetapi terdiri dari beberapa tindakan yang meliputi keputusan
tentang jenis produk, merek, harga, kualitas, kuantitas, waktu pembelian dan cara
perusahaan baik produk maupun jasa. Oleh karena itu, perusahaan harus paham
perusahaan dalam menciptakan produk yang inovatif dan sesuai dengan keinginan
B. Rumusan Masalah
Indramayu?
C. Tujuan Penelitian
Indramayu.
D. Kegunaan penelitian
1. Bagi Akademisi
2. Bagi Organisasi
keuangan syariah bagi pihak - pihak yang berkepentingan dalam dunia kerja
Indramayu.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai acuan dan bahan
Kecamatan Indramayu.
E. Telaah Pustaka
berkaitan dengan objek kajian penelitian ini, yang diperoleh dari beberapa hasil
Tumang Cabang Cepogo untuk meminimalisir risiko yang dapat terjadi dalam
teori yang ada, dan juga ada yang belum sesuai. Langkah- langkah yang sudah
sesuai antara lain: (1) Fungsi manajemen dalam pembiayaan musyarakah; (2)
sesuai dengan teori antara lain: (1) Antisispasi risiko yang berkaitan dengan
2. Penelitian Surya Sanjaya (2015) dengan judul “Pengaruh Promosi dan Merek
analisa dengan alat bantuan statistik program SPSS Versi 16 diperoleh hasil
variabel promosi (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) dengan thitung >
ttabel (3,578 > 1,664) dan variabel merek (X2) thitung > ttabel (1,979 >
keputusan pembelian (Y) adalah(Fhitung 19,617 > Ftabel 2,72). Dan uji
koefisien determinasi dengan nilai R Square adalah 0,338 atau 33,8% sisanya
sebesar 66,2 merupakan kontribusi dari variabel lainnya yang tidak diteliti
3. Penelitian Akrim Ashal Lubis (2015) dengan judul “Pengaruh Harga dan
Suara Barisan Hijau Harian Orbit Medan”.12 Dari hasil korelasi sederhana
diketahui bahwa ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada PT.
Suara Barisan Hijau harian Orbit Medan dimana rhitung sebesar 0,332,
PT. Suara Barisan Hijau harian Orbit Medan dimana rhitung sebesar 0,409.
Dari uji F diperoleh 5,296 dengan sig 0,008 < α 0,05, menunjukkan H0
ditolak dan Ha diterima, berarti Kualitas Produk (X1) dan kualitas produk
12
Akrim Ashal Lubis, Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Surat Kabar Pada PT. Suara Barisan Hijau Harian Orbit Medan,
Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 16, No. 02, Oktober 2015.
17
pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Produk (X1) dan
kualitas produk (X2). Atau secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi
Surodinawan Grand Site Pada PT. Dwi Mulya Jaya Mojokerto”.13 Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi, harga, kualitas produk, dan
Dwi Mulya Jaya Mojokerto. Populasi dalam penelitian ini adalah 110
analisis didapatkan nilai Fhitung sebesar 29, 784 sig pada 0,000 yang
13
Heni Wijayanti, Pengaruh Lokasi, Harga, Kualitas Produk, dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Surodinawan Grand Site Pada PT. Dwi
Mulya Jaya Mojokerto, Jurnal Ekonomi ISSN 1411-9501: Vol XX No. 1, TH. 16,
No. 1, Juli 2015.
18
thitung lokasi sebesar 2,095 tsig 0,0420 thitung harga 3,104 tsig 0,003,
thitung kualitas produk 2,505 tsig 0.016 dan thitung promosi 2,501 tsig 0,016.
oleh variabel lokasi (X1), Promosi (X2), kualitas produk (X3), dan promosi
X4) sebesar 71,7 persen, sedangkan sisanya 28,3 persen dipengaruhi oleh
penelitian sekarang adalah sama- sama membahas tentang sistem bola yang
F. Hipotesis Penelitian
dasarkan pada teori yang relevan, belum di dasarkan pada fakta- fakta empiris
14
Ulfayatul Hidayati, Analisis Penerapan Sistem Jemput Bola Pemberian
Santunan Muawanah dan Asuransi Pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Kantor
Cabang Blitar, IAIN Salatiga, 2016.
19
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
Kecamatan Indramayu.
2. Diduga tidak terdapat pengaruh pada produk peer to peer lending terhadap
Kecamatan Indramayu.
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif (Bandung: Alfaberta, 2011),
120.
20
3.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Produk
1. Pengertian Produk
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
sesuai dengan daya beli pasar. Produk dipandang penting oleh konsumen dan
Konsep produk tidak terbatas pada pada benda fisik saja, produk dapat
produk yang dihasilkan dapat dilihat pada bauran produk (product mix) yang
16
Amstrong, Gary & Philip, Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa
Alexander Sindoro dan Benyamin Molan (Jakarta: Penerbit Prenhalindo, 2012),
346.
18
21
desain, kualitas, bentuk atau ciri-ciri produk, merek dagang, kemasan, ukuran
Produk dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang
a. Produk Konsumen
b. Produk Industri
inti yang dibeli. Produk dalam penelitian ini adalah produk jasa mulai dari
17
Ibid., 349.
18
Ibid., 351.
19
Rachmad Hidayat, Pengaruh Kualitas LayananKualitas Produk dan Nilai
Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri dikutip dari
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan vol.11 No.1 Maret 2019, 60.
22
seperti fasilitas buku tabungan, kwitansi dan form-form serta fasilitas lain
pelayanan. Dalm hal ini dapat berupa pelayanan karyawan kepada nasabah
B. Pembiayaan
baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit,
istilah pembiayaan dengan kredit yaitu jika istilah pembiayaan digunakan untuk
bank syariah sedangkan kredit untuk bank konvensional. Selain itu yang
20
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2012), 304.
23
membedakan antara pembiayaan dan kredit yaitu terletak pada keuntungan yang
diharapkan. Bagi bank yang berdasarkan prinsip bagi hasil mendapat imbalan
berupa bagi hasil atas pembiayaan sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip
Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai setelah jangka
UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas
dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
1. Bank Syariah
2. Mitra Usaha/Partner
3. Kepercayaan
dana bank syariah sesuai dengan jangka waktu tertentu yang diperjanjikan.
kewajibannya.
4. Akad
5. Risiko
risiko kemungkinan kerugian yang akan timbul karena dana yang disalurkan
6. Jangka Waktu
Jangka waktu dapat bervariasi antara laian jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu pembayaran kembali
7. Balas Jasa
Sebagai balas jasa atas dana yang disalurkan oleh bank syariah, maka
Tabel 2.1
N Produk Prinsip
o
.
Jasa keuangan
1. Dana talangan Qardh
2. Anjak piutang Hiwalah
3. L/C, trasfer, inkaso, kliring, RTGS, dan Wakalah
sebagainya
4. Jual beli valuta asing Sharf
5. Gadai Rahn
6. Payroll Ujr/wakalah
7. Bank garansi Kafalah
Jasa Non keuangan
8. Safe deposit box Wadi’ahyad
amanah/ujr
Jasa keagenan
9. Investasi terikat (channeling) Mudharabah
muqayadah
Kegiatan sosial
10. Pinjaman sosial Qardhul hasan
pinjaman uang kepada individu atau bisnis dan juga sebaliknya, mengajukan
23
Ismail, Perbankan Syariah, ( Jakarta: Prenadamedia Group, 2012), 107.
27
pinjaman dengan peminjam atau investor secara online. Pada dasarnya, sistem
peer to peer lending ini sangat mirip dengan konsep marketplace online, yang
penjual.24
Model bisnis peer to peer lending syariah hadir sebagai sebuah alternatif
tujuan untuk menghindari praktik yang dilarang oleh hukum islam, hal ini
24
Walter P, “Semua Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Peer To Peer Lending (P2P
Lending),” https://koinworks.com/blog/ketahui-tentang-peer-peer-lending/;
diakses tanggal 8 November 2020.
25
Jadzil Baihaqi, “Financial Technology Peer To Peer Lending Berbasis Syariah di
Indonesia” Journal of sharia economic law Vol.1 No.2 : Institute Agama Islam
Negeri Kudus. (September 2018), 120.
28
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang menggunakan data dan angka
sebagai alat untuk menemukan jawaban atas masalah yang ingin diteliti. 26 Untuk
kebalikannya.27 Dalam hal ini, peneliti ingin mencari tahu tentang pengaruh pada
26
Deni Darmawan, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), 37.
27
Rully Indrawan dan R. Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan
(Bandung: PT Refika Aditama, 2014), 51.
25
30
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah hal-hal yang menjadi obyek penelitian, yang ditatap dalam
penelitian adalah setiap hal yang ada dalam suatu penelitian yang datanya ingin
diperoleh oleh peneliti, dinamakan variabel karena nilai dari data tersebut
bervariasi. Variabel dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari
satu variabel bebas yaitu produk (X) dan satu variabel terikat yaitu keputusan
pembiayaan (Y).
Tabel 3.1
Operasional Variabel X dan Y
Variabel Definisi Variabel Indikator
Produk (X1)28 Menurut Kotler dan 1. Kinerja (performance)
Amstrong, produk adalah 2. Keistimewaan tambahan
sesuatu yang dapat (features)
ditawarkan kepada pasar 3. Kemampuan pelayanan
untuk mendapatkan perhatian, (serviceability)
untuk dimiliki, digunakana 4. Kesesuaian
ataupun dikonsumsi untuk (conformance)
memenuhi suatu kebutuhan
atau suatu keinginan.
Keputusan Saat memutuskan produk 1. Pengenalan masalah/
Pembiayaan mana yang akan dibeli, kebutuhan
(Y)29 beberapa konsumen 2. Pencarian informasi
menggunakan pola pikir yang 3. Evaluasi alternatif produk
sama saat mengambil 4. Prilaku pasca pembelian
keputusan. Sekalipun
konsumen yang berbeda pada
28
Amstrong, Gary & Philip, Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa
Alexander Sindoro dan Benyamin Molan (Jakarta: Penerbit Prenhalindo, 2012),
346.
29
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,”Manajemen Pemasaran” Jilid 1 edisi 12
(Yogyakarta: Bina Aksara, 2006), 235.
31
1. Populasi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteris tik atau sifat yang dimiliki
oleh subyek atau obyek yang diteliti itu. 30 Populasi dalam penelitian ini adalah
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Indramayu dengan jumlah 1280 pada tahun 2022. Teknik pengambilan sampel
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
1280
n= 2
1+1280 (0 .1)
1280
n=
1+12 , 8
12 80
n=
13 , 8
33
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), 57-58.
33
mengenai data. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber
data primer. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari subjek penelitiannya.34 Sumber data primer dapat diperoleh melalui
ini metode angket diberikan kepada nasabah PT Amartha Mikro Fintek Cabang
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang dipakai oleh peneliti
kepada responden. Terdapat dua instrument dalam penelitian ini yakni skala untuk
G. Analisis Data
2. Memberi tanda kode atau coding. Memberi tanda kode terhadap pertanyaan-
dilakukan pada kedua variabel, yaitu variabel produk (X) dan keputusan
pembiayaan (Y).
jawaban dari angket atau kuisioner yang disebar. Dalam penelitian ini
pemberian skor adalah sebagai berikut : sangat tidak setuju (1), tidak setuju
36
Arum Puspa Utami, “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Minimarket Kopma Universitas Negeri Yogyakarta”,
(Yogyakarta : Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2016), 23-30.
35
pengolahan data. Maksud tabulasi ialah memasukkan data pada tabel tertentu
5. Processing.
a. Uji Validitas
n-2 dengan tingkat signifikansi 5%. Jika hasil r tabel < r hitung maka dapat
b. Uji Reliabilitas
yang berkaitan dengan variabel yang ingin diteliti. Uji reliabilitas dapat
c. Uji Normalitas
37
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Pernada Media, 2005),
168.
38
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Pernada Media, 2005),
108.
39
V. Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian Mahasiswa dan
Umum (Yogyakarta: Global Media Informasi, 2007), 187.
36
apakah data berdistribusi normal atau tidak normal. Data yang baik adalah
metode Chi Kuadrat, Liliefors atau Kolmorogov Smirnov.40 Salah satu cara
d. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan lainnya. Model regresi yang baik apabila varian dari residual
menyempit). Sebaliknya, jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.41
e. Uji Autokorelasi
40
Purwanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 156.
41
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19
Edisi 5, (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), 73.
37
data yang baik adalah data yang tidak mengandung masalah autokorelasi. Hal
ini dapat ditunjukkan melalui hasil data oleh nilai Durbin Watson (D-W).
dependent.
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Model persamaan
Y = α + βX
Keterangan :
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2009), 204
43
Ibid., 205.
38
α : nilai konstanta
β : Koefisien regresi
hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dua pihak yaitu suatu
uji hipotesis yang mempunyai dua daerah penolakan H 0 di kanan dan di kiri.
Pada uji dua pihak, hipotesis nol (H0) menggunakan sama dengan (=) sebagai
tanda. Sedangkan tidak sama dengan (≠) digunakan untuk hipotesis alternatif
(Ha). Ketentuan uji dua pihak yaitu jika harga thitung berada pada daerah
i. Koefisien Determinasi
angka 1, yang berarti mendekati 100% maka dapat diketahui bahwa variabel
R2 = r2 × 100%
45
Nila Kesumawati, dkk, Pengantar Statistika Penelitian (Depok: PT
Rajagrafindo Perada, 2017), 109.
40
BAB IV
Pada bagian ini dipaparkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti yang meliputi deskripsi data, uji prasyarat, dan uji hipotesis penelitian
terkait dengan rumusan masalah. Kemudian, pada bagian ini juga dipaparkan
peneliti menyajikan paparan data secara lengkap, peneliti memaparkan hasil uji
validitas dan reliabilitas yang diberikan kepada 40 orang konsumen sebagai uji
coba.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Angket Produk Peer to Peer Lending
No R hitung R tabel Ket.
1 0.402 0.312 Valid
2 0.267 0.312 Tidak Valid
3 0.538 0.312 Valid
4 0.523 0.312 Valid
5 0.621 0.312 Valid
6 0.562 0.312 Valid
7 0.489 0.312 Valid
8 0.635 0.312 Valid
9 0.658 0.312 Valid
35
41
Tabel diatas merupakan tabel hasil uji validitas pada angket produk
peer to peer lending. Dalam uji coba, terdapat 17 item pertanyaan yang di uji
cobakan. Melihat hasil dari Rhitung, terdapat 2 item yang memiliki nilai
Rhitung kurang dari Rtabel. Kedua item tersebut disimpulkan sebagai item
yang tidak valid dan kemudian dieliminasi atau tidak digunakan. Oleh karena
itu, terdapat sebanyak 15 item pertanyaan yang valid dalam angket produk
angket produk peer to peer lending, item pertanyaan yang valid selanjutnya
angket tersebut. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari angket produk peer to
peer lending
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas Angket Produk Peer to Peer Lending
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.836 15
Tabel diatas merupakan hasil dari uji reliabilitas angket produk peer to
peer lending. Dari tabel diatas diketahui bahwa terdapat 15 item pertanyaan
42
bersifat reliabel.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Angket Keputusan Pembiayaan
No. R hitung R tabel Ket.
1 0.656 0.312 Valid
2 0.366 0.312 Valid
3 0.194 0.312 Tidak Valid
4 0.101 0.312 Tidak Valid
5 0.816 0.312 Valid
6 0.318 0.312 Valid
7 0.732 0.312 Valid
8 0.468 0.312 Valid
9 0.817 0.312 Valid
10 0.558 0.312 Valid
11 0.335 0.312 Valid
12 0.121 0.312 Tidak Valid
13 0.821 0.312 Valid
14 0.413 0.312 Valid
15 0.786 0.312 Valid
Tabel diatas merupakan tabel hasil uji validitas pada angket keputusan
pembiayaan. Dalam uji coba, terdapat 15 item pertanyaan yang di uji cobakan.
Melihat hasil dari Rhitung, terdapat 3 item yang memiliki nilai Rhitung
kurang dari Rtabel, yaitu item nomor 3,4, dan 12. Ketiga item tersebut
disimpulkan sebagai item yang tidak valid dan kemudian dieliminasi atau
tidak digunakan. Oleh karena itu, terdapat sebanyak 12 item pertanyaan yang
angket tersebut. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari angket keputusan
pembiayaan.
Tabel 4.4
HasilUji Reliabilitas Angket Keputusan Pembiayaan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.837 12
2. Interpretasi Data
statistik data.
Tabel 4.5
Deskriptif Statistik Data Produk Peer to Peer Lending
Descriptive Statistics
Ran Minimu Maximu Me Std.
N ge m m an Deviation
44
responden. Dari keterangan pada tabel diatas, nilai minimum data adalah 36,
sedangkan nilai maksimum adalah 61. Jarak antara skor terendah dan
tertinggi tentang produk peer to peer lending adalah 25. Dari tabel diatas,
Tabel 4.6
Kategorisasi Produk Peer to Peer Lending
Pedoman Perhitungan Skor Kategori Jumlah Persentase
≤≤M + 48,78 + (1,5. 5,374) 56,8 Ke Sangat 7 7,4%
(1,5.SD) X X Atas Baik
≤¿≤¿≤¿M + 26 27,4%
48,78 + (0,5. 5,374)
(0,5.SD) 51,5
X 48,78 + (1,5. Baik
X M+ X 56,8
5,374)
(1,5.SD)
−¿≤¿≤¿≤¿M 48,78 - (0,5. 5,374)
31 32,6%
(0,5.SD) 46,1 X
X 48,78 + (0,5. Cukup
X M+ 51,5
5,374)
(0,5.SD)
−¿≤¿−¿≤¿≤¿ 48,78 - (1,5. 5,374) 40,72 X
23 24,2%
M (1,5.SD) X 48,78 - (0,5. Kurang
46,1
X M (0,5.SD) 5,374)
−¿≥≥ M 8 8,4%
48,78 - (1,5. 5,374) 40,72 Ke Sangat
(1,5.SD) X Bawah Kurang
X
Sumber: Data diolah (2022)
45
31 orang atau 32,6%. Kemudian, sebesar 27,4% atau 26 responden dari total
7 responden atau 7,4% dari total responden menganggap bahwa produk peer
Indramayu sangat tinggi. Selain itu, terdapat 23 orang atau 24,2% dari total
b. Keputusan Pembiayaan
Tabel 4.7
Deskriptif Statistik Tingkat Keputusan Pembiayaan
Descriptive Statistics
Ran Minimu Maximu Me Std.
N ge m m an Deviation
Kepuasan 9 24 24 48 39. 4.900
3 13
Valid N 9
(listwise) 3
Dari keterangan pada tabel, nilai minimum data adalah 24, sedangkan nilai
46
maksimum adalah 48. Jarak antara skor terendah dan tertinggi tentang kinerja
responden adalah 24. Dari tabel diatas, didapatkan rata-rata (Mean) sebesar
Tabel 4.8
Kategorisasi Tingkat Keputusan Pembiayaan
Pedoman Perhitungan Skor Kategori Jumlah Persentase
≤≤M + (1,5.SD) 39,13 + (1,5. 4,9) 46,5 Ke Sangat 5 5,3%
X X Atas Baik
≤ ¿≤ ¿≤ ¿ M + 25 26,3%
39,13 + (0,5. 4,9)
(0,5.SD) 41,6
X 39,13 + (1,5. Baik
X M+ X 46,5
4,9)
(1,5.SD)
−¿≤¿≤¿≤¿M 39,13 - (0,5. 4,9)
37 38,9%
(0,5.SD) 36,7 X
X 39,13 + (0,5. Cukup
X M+ 41,6
4,9)
(0,5.SD)
−¿≤¿−¿≤¿≤¿M 39,13 - (1,5. 4,9)
31,9 X
23 24,2%
(1,5.SD) X 39,13 - (0,5. Kurang
36,7
X M (0,5.SD) 4,9)
−¿≥≥M 39,13 - (1,5. 4,9) 31,9 Ke Sangat
5 5,3%
(1,5.SD) X Bawah Kurang
X
Sumber: Data diolah (2022)
responden yang memiliki kategori kepuasan yang sangat tinggi yaitu sebanyak
47
5 responden atau 5,3%. Selain itu, terdapat 23 responden atau 24,2% dari total
5 sebanyak orang atau 5,3% termasuk kedalam responden yang merasa sangat
kurang.
Uji asumsi klasik ini dilakukan agar memperoleh model regresi yang
uji asumsi klasik terdapat beberapa uji yang harus dilalui yang meliputi, uji
a. Uji Normalitas
suatu distribusi data diasumsikan memiliki sebaran data yang normal jika hasil
Tabel 4.9
Uji Normalitas One Sample Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kualitas Kepuasan
N 93 93
a,b
Normal Parameters Mean 48.78 39.13
Std. Deviation 5.374 4.900
Most Extreme Differences Absolute .074 .068
Positive .069 .068
46
Duwi Priyatno, SPSS Panduan Mudah Olah Data bagi Mahasiswa dan Umum, (Yogyakarta:
Andi, 2018), hal. 130
48
Dari tabel diatas, nilai signifikansi dari distribusi data produk peer to peer
lending adalah 0,200, dan nilai signifikansi untuk data keputusan pembiayaan
adalah 0,200. Kedua nilai signifikansi dari data menunjukkan nilai yang lebih
tinggi dari taraf signifikansi 95% (p > 0,05) sehingga bisa diasumsikan jika
distribusi dari data produk peer to peer lending dan keputusan pembiayaan dalam
penelitian memiliki distribusi data yang normal. Dari nilai signifikansi tersebut
b. Uji Linearitas
Tabel 4.10
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of d Mean Si
Squares f Square F g.
Kepuasan Betwee (Combined) 980.507 2 42.631 2.37 .0
* Kualitas n 0 2 0
Groups 3
Linearity 796.807 1 796.80 44.3 .0
7 37 0
0
Deviation 183.700 2 8.350 .465 .9
from 2 7
Linearity 7
Within Groups 1275.97 7 17.972
7 1
Total 2256.48 9
4 3
49
Tabel diatas merupakan hasil uji linearitas antara produk peer to peer
lending terhadap keputusan pembiayaan. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
nilai signifikansi (deviation from linearity index) adalah 0,977; lebih dari 0,05
(0,977 > 0,05). dari hasil tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa hubungan
2. Uji Heterokesdastisitas
Apabila titik-titik menyebar dan tidak membuat pola tertentu, maka suatu
Gambar 4.1
Diagram Scatterplot Produk Peer to Peer Lending
terhadap Keputusan Pembiayaan
Dalam gambar diagram hasil uji scatterplot diatas, titik-titik hasil uji
scatterplot tidak membentuk pola yang jelas atau dapat dikatakan bahwa pola
ini.
c. Uji Korelasi
50
Tabel 4.11
Uji Korelasi
Correlations
Kualitas Kepuasan
Kualitas Pearson Correlation 1 .594**
Sig. (2-tailed) .000
N 93 93
Kepuasan Pearson Correlation .594** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
dengan hasil pada tabel, korelasi dari kedua variabel; produk peer to peer
lending dengan kepuasan adalah sebesar 0,594. Sesuai dengan tabel kekuatan
adalah kuat.
51
C. Uji Hipotesis
Tabel 4.12
Hasil Regresi Sederhana
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 796.807 1 796.807 50.767 .000b
n
Residual 1459.677 92 15.695
Total 2256.484 93
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. Predictors: (Constant), Kualitas
tabel diatas diperoleh nilai Fhitung = 50,767 dan nilai signifikansi sebesar
0,000. Nilai Fhitung tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel pada
taraf 5% (df=1, 93= 3,95), sehingga hasil Fhitung menunjukkan angka yang
lebih besar dari Ftabel (50,767 > 3,95). Kemudian, hasil uji signifikansi
menunjukkan angka yang lebih kecil dari taraf signifikansi (0,000 < 0,05).
Dari kedua hasil tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa Ho ditolak atau
terdapat pengaruh yang signifikan antara produk peer to peer lending dengan
Tabel 4.13
Korelasi antara Produk Peer to Peer Lending dengan Keputusan
Pembiayaan
Model Summaryb
Std. Error
Mod R Adjusted R of the Durbin-
el R Square Square Estimate Watson
a
1 .594 .353 .346 3.951,5 1.838
a. Predictors: (Constant), Kualitas
b. Dependent Variable: Kepuasan
memiliki korelasi yang cukup kuat. Melalui tabel diatas juga diperoleh nilai R
model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat.
menggunakan Y= a + bX.
Tabel 4.14
Koefisien Regresi Sederhana
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Consta 12.698 3.731 3.403 .001
nt)
Kualitas .542 .076 .594 7.125 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
nilai koefisien konstanta adalah sebesar 12,698 koefisien variabel bebas (X);
dijelaskan:
a. Nilai Konstanta
yang artinya bahwa setiap peningkatan produk peer to peer lending sebesar
54
54,2%. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara produk
4. Uji T
a. Perumusan Hipotesis
Ho: Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara produk peer to
Ha: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara produk peer to peer
Tabel 4.15
Hasil Uji T
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Consta 12.698 3.731 3.403 .001
nt)
Kualitas .542 .076 .594 7.125 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar 7,125. nilai t
tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel (n= 93, df=1) yaitu 1,9867.
Kemudian, dilakukan perbandingkan antara nilai t tabel dengan nilai t hitung. Dari
55
hasil perbandingan dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel
sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
dan hubungan positif yang signifikan antara produk peer to peer lending terhadap
BAB V
PEMBAHASAN
Bab ini digunakan untuk membahas hasil dari temuan penelitian yang
telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil temuan penelitian dielaborasi dan
sesuai.
pinjaman uang kepada individu atau bisnis dan juga sebaliknya, mengajukan
pinjaman dengan peminjam atau investor secara online. Pada dasarnya, sistem
peer to peer lending ini sangat mirip dengan konsep marketplace online, yang
penjual.47
model bisnis peer to peer lending dengan menggunakan prinsip syariah. Model
bisnis peer to peer lending syariah hadir sebagai sebuah alternatif pembiayaan
47
Walter P, “Semua Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Peer To Peer Lending (P2P
Lending),” https://koinworks.com/blog/ketahui-tentang-peer-peer-lending/;
diakses tanggal 8 November 2020.
49
57
yang dilarang oleh hukum islam, hal ini memberikan media bagi para pelaku
adalah peer to peer lending syariah menngunakan prinsip syariah dan tidak
temuan dari 93 orang didapatkan rata-rata (Mean) sebesar 48,78 dan standar
deviasi data5,374. Dari patokan nilai rata-rata variabel produk peer to peer
lending dapat dinyatakan bahwa tingkat persepsi konsumen terhadap produk peer
sebesar 27,4% atau 26 responden dari total responden menganggap bahwa produk
Kecamatan Indramayu tinggi, begitu pula 7 responden atau 7,4% dari total
terdapat 23 orang atau 24,2% dari total responden menganggap bahwa produk
48
Jadzil Baihaqi, “Financial Technology Peer To Peer Lending Berbasis Syariah di
Indonesia” Journal of sharia economic law Vol.1 No.2 : Institute Agama Islam
Negeri Kudus. (September 2018), 120.
58
Kecamatan Indramayu kurang baik dan sisanya 8 orang atau 8,4% responden
Indramayu memiliki produk peer to peer lending yang sangat kurang baik.
termasuk kedalam kriteria yang baik. Jumlah dominan dari responden yang
menilai sama dengan kategori cukup tinggi atau lebih dari kategori cukup tinggi.
Hal tersebut merupakan simpulan dari total nilai kategori cukup baik dan lebih
dari cukup baik yang mana didapatkan 67,4% konsumen merasa bahwa produk
peer to peer lending sudah baik. Kebalikannya, 32,4% responden merasa bahwa
konsumen lainnya tentu akan berbeda. Hal tersebut dibuktikan dengan dua sisi
konsumen dalam penelitian sekarang yang mana terdapat konsumen yang merasa
bahwa produk peer to peer lending sudah baik (64,7 %), dan beberapa merasa
merupakan kabar baik bagi perusahaan karena dominansi masyarakat telah merasa
sudah berkualitas. Akan tetapi, peningkatan mutu perlu terus dilakukan guna
mencapai kecapaian mutu produk terbaik dikelasnya dan mendapatkan daya saing
49
Imron Imron, “Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen Menggunakan Metode Kuantitatif Pada CV. Meubele Berkah
Tangerang,” Indonesian Journal on Software Engineering (IJSE) 5, no. 1 (June
28, 2019): 19, https://doi.org/10.31294/ijse.v5i1.5861.
59
60
Kecamatan Indramayu
baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit,
istilah pembiayaan dengan kredit yaitu jika istilah pembiayaan digunakan untuk
bank syariah sedangkan kredit untuk bank konvensional. Selain itu yang
membedakan antara pembiayaan dan kredit yaitu terletak pada keuntungan yang
diharapkan. Bagi bank yang berdasarkan prinsip bagi hasil mendapat imbalan
berupa bagi hasil atas pembiayaan sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip
didapatkan rata-rata (Mean) sebesar 39,13. Dari patokan nilai rata-rata dapat
37 responden atau 38,9% dari total responden. Kemudian, sebesar 26,3% atau 25
50
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2012), 304.
61
beberapa responden yang memiliki kategori kepuasan yang sangat tinggi yaitu
sebanyak 5 responden atau 5,3%. Selain itu, terdapat 23 responden atau 24,2%
sisanya 5 sebanyak orang atau 5,3% termasuk kedalam responden yang merasa
sangat kurang.
termasuk kedalam kriteria yang baik. Jumlah dominan dari responden yang
menilai sama dengan kategori cukup tinggi atau lebih dari kategori cukup tinggi.
Hal tersebut merupakan simpulan dari total nilai kategori cukup baik dan lebih
dari cukup baik yang mana didapatkan 70,5 % konsumen merasa puas dengan
kurang puas.
pengaruh dari dari produk peer to peer lending terhadap keputusan pembiayaan di
penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari produk
Fhitung = 50,767 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai Fhitung tersebut
kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel pada taraf 5% (df=1, 93= 3,95),
sehingga didapatkan Fhitung lebih besar dari Ftabel (50,767 > 3,95). Kemudian,
hasil uji signifikansi menunjukkan angka yang lebih kecil dari taraf signifikansi
(0,000 < 0,05). Dari kedua hasil tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa Ho
ditolak atau terdapat pengaruh yang signifikan antara produk peer to peer lending
dan memiliki korelasi yang cukup kuat. Dari angka korelasi tersebut diperoleh
yang dibentuk oleh interaksi variabel sebesar 0,353. Nilai koefisien determinasi
tersebut merujuk pada asumsi bahwa produk peer to peer lending terhadap
angka kenaikan variabel keputusan pembiayaan adalah sebesar 54,2%. Hal ini
menunjukkan adanya hubungan yang positif antara produk peer to peer lending
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
3. Ho ditolak atau terdapat pengaruh yang signifikan antara produk peer to peer
Fhitung = 50,767 (50,767 > 3,95) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000
< 0,05). Angka R didapat 0,594 dan koefisien determinasi sebesar 0,353.
Nilai koefisien determinasi tersebut merujuk pada asumsi bahwa produk peer
35,3%.
56
65
B. Saran
selanjutnya.
1. Bagi penyedia jasa pembiayaan sangat penting untuk terus menjaga dan
2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Agus Eko Sujianto. 2019. Aplikasi Statistik dengan SPSS. Jakarta: Prestasi
Pustaka Karya.
Akrim Ashal Lubis. 2015. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Surat Kabar Pada PT. Suara Barisan Hijau Harian
Orbit Medan, Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 16, No. 02.
Gary Amstrong & Philip. Kotler. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I. Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan (Jakarta: Penerbit
Prenhalindo.
Heni Wijayanti. 2015. Pengaruh Lokasi. Harga. Kualitas Produk. dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Surodinawan Grand Site Pada PT.
Dwi Mulya Jaya Mojokerto. Jurnal Ekonomi ISSN 1411-9501: Vol XX
No. 1. TH. 16.
Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2016. Pengantar Statistik Edisi
Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Misbahudin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Muhammad. 2016. Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah. Yogyakarta: UII
Press.
Nanang Martono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Walter P. 2020. “Semua Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Peer To Peer Lending
(P2P Lending).” https://koinworks.com/blog/ketahui-tentang-peer-peer-
lending/;