Anda di halaman 1dari 12

LITERATUR REVIEW DAN EVIDANCE BASE

INITIAL ASSESMENT PADA KONDISI

KEGAWATDARURATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Emergency Nursing Skill

Pada Program Studi Sarjana Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

Dosen Pembimbing: Adi Waluya, S.Kep.,Ners , M.Kep

Disusun oleh:

Salsa Dhilla Putri Aprilia

C1AA20099

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2024
A. Summary Jurnal

No Judul Peneliti Tahun Metode Populasi & Hasil Kesimpulan


Sampel
1 Analisis Implementasi Widodo , 2020 preexperiment populasi Pengambilan data Dari hasil temuan pada
Algoritma Penanganan Sumardino research design sebanyak 524 dilaksanakan pada penelitian ini maka dapat
Kegawat Pra Rumah Sakit dengan pendekatan orang, setelah bulan September disimpulan beberapa hal
Oleh Masyarakat sebagai First pre-post test dihitung dengan tahun 2019 dan mendasar bahwa karakteristik
Responder di Surakarta rumus Slovin diperoleh 222 masyarakat sebagai penolong
maka ditemukan kuiesioner yang pertama sangat bervariatif dari
228 responden dikembalikan, berbagai aspek demografi
sebagai sample dan yang maupun pengalaman
penelitian. memenuhi memberikan pertolongan.
Kriteria inklusi persyarataan Dominasi kelompok perempuan
yang ditentukan untuk dengan usia lebih dari 46 tahun,
meliputi ditindaklanjuti ke yang mayoritas sebagai ibu
masyarakat yang tahap pengolahan rumah tangga dengan latar
berusia 20-60 data. Data pendidikan yang cukup baik.
tahun, tidak demografik Public Safety Center (PSC) 119
sedang menderita berupa data jenis belum cukup dikenal oleh
penyakit, bukan kelamin, tingkat masyarakat sebagai pusat
anggota PSC pendidikan, umur komando pertolongan
119. dan pekerjaan kegawatdaruratan sehari-hari.
serta pengalaman Selain itu sebagian besar
memberikan masyarakat sebagai penolong
pertolongan pertama telah memiliki latar
kegawatdaruratan belakang pendidikan dalam
pertama pra pertolongan pertama
rumah sakit. kegawatdaruratan sehari-hari
Semua data dengan cukup baik bahkan
ditampilkan beberapa sangat baik.
dalam bentuk
distribusi
frekuensi.
2 PELAKSANAAN INITIAL Harlon 2021 Deskriptif 20 orang pelaksanaan Kesimpulan yang dapat
ASSESMENT PADA Simbolon, kuantitatif mahasiswa maka peneliti diambil setelah melakukan
PASIEN TRAUMA OLEH Untung yang telah menghitung penelitian terhadap 20
MAHASISWA PERAWAT Sudharmono menyelesaikan nilai persentasi mahasiswa perawat
PROGRAM PROFESI stase pelaksanaan Universitas Advent
UNIVERSITAS ADVENT keperawatan prosedur yang
INDONESIA
gawat darurat dilakukan. Hasil
dan kritis di penelitian
Fakultas Ilmu didapatkan nilai
Keperawatan. mean 87,31.
Kesimpulan dari
penelitian ini
adalah
pelaksanaan
initial
assessment yang
dilakukan oleh
mahasiswa
dalam kategori
sangat tinggi.
Saran untuk
pendidikan
tinggi
keperawatan
agar terus
meningkatkan
pengetahuan dan
pengalaman
praktik peserta
didik dalam
melaksanakan
initial
assessment.
3 The Initial Assessment of Nandang DD 2021 cross-sectional Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian
Nurse Knowledge to Khairari hasil penelitian hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat
Response Time in Traffic dari total 25 dari total 25 disimpulkan bahwa ada
Accident Case sampel, sampel, hunungan yang signifikan
mayoritas mayoritas antara tingkat pengetahuan
responden responden perawat tentang initial
dalam dalam penelitian assessment terhadap respon
penelitian ini ini berjenis time perawat pada pelayanan
berjenis kelamin laki- kasus kecelakan lalu lintas.
kelamin laki- laki (52%) Sebagian besar tingkat
laki (52%) dengan rata-rata pengetahuan perawat tentang
dengan rata-rata usia antara 25- initial assessment di IGD
usia antara 25- 30 tahun (80%) RSUD Dr. R. Soedjono
30 tahun (80%) dan memiliki Selong tergolong dalam
dan memiliki latar belakang kategori baik, dengan Respon
latar belakang pendidikan time perawat tentang
pendidikan profesi Ners penanganan kasus kecelakan
profesi Ners (84%). lalu lintas yang tergolong
(84%). cepat
4 Efektifitas Penerapan Aplikasi Syamsidar , 2023 desain Populasi pada hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian
Pediactric Triage Metode Rachmawati eksperimental penelitian menggunakan uji dapat disimpulkan bahwa
Jumpstart terhadap Rahim, Fredy sebanyak 28 marginal sebagian besar responden (72%)
Penanganan Awal Akbar K. orang dengan homogenity untuk memiliki kesiapan penanganan
Kegawatdaruratan pada Anak menggunakan mengetahui kegawatdaruratan pada siswa
metode efektifitas dengan kategori tidak baik
purposive penggunaan sebelum diberikan aplikasi
sampling aplikasi pediatric pediatric triage metode
sebanyak 25 triage metode jumpstart. Terjadi peningkatan
orang dijadikan jumpstart jumlah responden yang memiliki
sampel penelitian terhadap kategori baik menjadi 80%
yang merupakan penanganan awal setelah diberikan aplikasi
guru dan kegawatdaruratan pediatric triage metode
karyawan yang pada siswa jumpstart. Hasil uji marginal
aktif di SDN 023 diperoleh nilai p homogenity dengan nilai p value
Kampung Baru. value 0,001 < 0,01 < 0,05 menunjukkan
Metode 0,05. pemberian aplikasi pediatric
penelitian triage metode jumpstart sangat
menggunakan efektif terhadap kesiapan
desain penanganan awal
eksperimental kegawatdaruratan anak di SDN
dengan 023 Kampung Baru Kecamatan
pendekatan pre Luyo Kabupaten Polewali
dan posttest one Mandar.
group design.
Untuk mengukur
variabel
penelitian
menggunakan
instrumen
kuesioner dan
lembar observasi
5 OPTIMALISASI UKS Chanif , 2015 Deskriptif skor rata rata Hari pertama 1. Pelatihan emergency first
DALAM PENANGANAN Maryam ,Sri pengetahuan pelatihan, aid course yang telah
KEGAWATDARURATAN Widodo perserta peserta diselenggarakan mampu
DI SEKOLAH MELALUI sebelum diberikan materi meningkatkan pengetahuan
PELATIHAN diberikan tentang dasar siswa siswi anggota PMR
KEGAWATDARURATAN pelatihan pertolongan tentang dasar-dasar
DASAR sebesar 46 pertama, memberikan pertolongan
dengan skor penilaian korban pada kegawatdaruratan di
terendah 20 dan dan cidera sekolah, Penilaian korban,
tertinggi 63, jaringan lunak. pembalutan dan pembidaian,
sedangkan skor Hari kedua bantuan hidup dasar,
rata rata pelatihan, Perdarahan dan cidera
pengetahuan peserta jaringan lunak dengan rata
setelah diberikan materi rata skor pengetahuan 46
diberikan pelatihan menjadi 63 2. Pelatihan
pelatihan tentang bantuan emergency first aid course
sebesar 68 hidup dasar, yang telah diselenggarakan
dengan skor perdarahan dan mampu meningkatkan
terendah pembalutan dan keterampilan siswa siswi
sebesar 60 dan pembidaian. anggota PMR dalam
tertinggi 83. Selain materi melakukan resusitasi jantung
Hal ini berarti tersebut yang dan paru (RJP). Setelah
bahwa rata rata diberikan di dievaluasi, dari total 44 orang
skor kelas, peserta peserta dinyatakan lulus skill
pengetahuan juga diberikan RJP 3. Tersedianya sarana
peserta setelah materi praktek dan prasarana untuk
diberikan bantuan hidup mendukung optimalsasi UKS
pelatihan dasar yang siap dan tanggap darurat
emergency first (BHD)/RJP, di lingkungan sekolah dan
aid coures balut bidai dan sekitarnya.
selama dua hari transportasi dan
terjadi stabilisasi
peningkatan korban. Untuk
dari yang menilai sejauh
sebelumnya 46 mana
menjadi 68. pengetahuan
peserta dalam
menerima
materi pelatihan,
telah dilakukan
post test tulis
dan praktek
BHD.
Berdasarkan
evaluasi post
test tentang
emergency first
aid course,
seluruh peserta
dinyatakan lulus
uji tulis dengan
nilai batas lulus
60. Rata-rata
nilai post-test
adalah 68
dengan nilai
terendah 60 dan
tertinggi 83.
B. Kajian Literatur

1. Hasil Literasi

Hasil penelitian ini Pengambilan data dilaksanakan pada bulan September tahun 2019 dan

diperoleh 222 kuiesioner yang dikembalikan, dan yang memenuhi persyarataan untuk

ditindaklanjuti ke tahap pengolahan data. Data demografik berupa data jenis kelamin, tingkat

pendidikan, umur dan pekerjaan serta pengalaman memberikan pertolongan kegawatdaruratan

pertama pra rumah sakit. Semua data ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian ini menghitung nilai persentasi pelaksanaan prosedur yang

dilakukan. Hasil penelitian didapatkan nilai mean 87,31. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah pelaksanaan initial assessment yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kategori

sangat tinggi. Saran untuk pendidikan tinggi keperawatan agar terus meningkatkan

pengetahuan dan pengalaman praktik peserta didik dalam melaksanakan initial assessment.

Hasil penelitian dari total 25 sampel, mayoritas responden dalam penelitian ini

berjenis kelamin laki-laki (52%) dengan rata-rata usia antara 25-30 tahun (80%) dan

memiliki latar belakang pendidikan profesi Ners (84%).

hasil penelitian menggunakan uji marginal homogenity untuk mengetahui efektifitas

penggunaan aplikasi pediatric triage metode jumpstart terhadap penanganan awal

kegawatdaruratan pada siswa diperoleh nilai p value 0,001 < 0,05.

Hari pertama pelatihan, peserta diberikan materi tentang dasar pertolongan pertama,

penilaian korban dan cidera jaringan lunak. Hari kedua pelatihan, peserta diberikan materi

pelatihan tentang bantuan hidup dasar, perdarahan dan pembalutan dan pembidaian. Selain

materi tersebut yang diberikan di kelas, peserta juga diberikan materi praktek bantuan

hidup dasar (BHD)/RJP, balut bidai dan transportasi dan stabilisasi korban. Untuk menilai

sejauh mana pengetahuan peserta dalam menerima materi pelatihan, telah dilakukan post
test tulis dan praktek BHD. Berdasarkan evaluasi post test tentang emergency first aid

course, seluruh peserta dinyatakan lulus uji tulis dengan nilai batas lulus 60. Rata-rata nilai

post-test adalah 68 dengan nilai terendah 60 dan tertinggi 83.

2. Analisis Literatur

Kejadian bencana tidak dapat terprediksi, bahkan sering kali tidak dapat dicegah (Andrews

& Quintana, 2015). Bencana menimbulkan dampak baik terhadap individu, keluarga dan

masyarakat, maupun infrastruktur bahkan negara sekalipun. Dampak akibat bencana sering

menimbulkan korban, dan cidera yang memerlukan pertolongan yang cepat sebelum mendapatkan

bantuan professional yang semestinya (Andrews & Quintana, 2015; International Federation of Red

Cross and Red Crescent Societies, 2016). Pertolongan pertama pada kodisi kegawatdaruratan tidak

hanya berkaitan dengan cedera fisik atau penyakit, tetapi juga termasuk perawatan pada awal

terjadinya sakit atau terluka. Selain itu dukungan psikososial bagi penderita juga diperlukan

penderita akibat tekanan emosional sebagai dampak dari peristiwa traumatis.

Initial Assessment merupakan pengkajian awal yang dilakukan pada menit pertama

dalam menangani kegawat-daruratan pada pasien trauma yang sangat berat dan

menentukan keselamatan pasien (Suharya et al., 2018). Initial assessment merupakan suatu

siklus penilaian yang dilakukan dengan cepat untuk menangani pasien gawat dan kritis

yang diikuti dengan tindakan resusitasi (Khairari, 2021). Pengkajian ini dilakukan untuk

menemukan dengan segera kondisi pasien yang mengancam nyawa (Campbell & Alson,

2016). Perawat harus menyelesaikan pengkajian fisik dan psikososial secara cepat dan

berkelanjutan untuk melihat masalah keperawatan yang muncul dalam ruang lingkup

kegawatdaruratan. Pengkajian adalah cara yang efektif untuki mengetahui masalah

kegawatdaruratan. Data dari National Center for Injuriy Prevention and Control (NCIPC),

tahun 2015 menyatakan bahwa Kecederaan (Injury) merupakan penyebab kematian no 1


(30% dari seluruh penyebab kematian. (Coallition for National Trauma, 2020).

Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah instalasi yang menangani pasien yang dalam

kondisi kegawatdaruratan dengan dilengkapi oleh pemberi pelayanan yang sudah memiliki

keterampilan dalam bidang gawat darurat. [1]. Pelayanaan pasien yang dalam kondisi

gawat darurat merupakan sesuatu yang sangat penting mengingat IGD Sebagai pintu

terdepan rumah sakit. IGD harus memberikan pertolongan yang cepat dan tepat untuk

keselamatan pasien. Penelitian lain menunjukkan pentingnya waktu reaksi/waktu tanggap

kecepatan pertolongan yang diberikan kepada pasien memiliki waktu yang terstandar untuk

mendapatkan hasil penanganan yang tepat [2]. Ruang IGD merupakan ruangan dimana

pasien mendapatkan perawatan pertama kalinya. Salah satu kasus yang banyak terjadi di

IGD adalah kecelakaan lalu lintas [3].

Keberhasilan siswa bergantung pada lingkungan belajar yang aman. Sekolah yang tidak

aman akan menghalangi siswa untuk mencapai prestasi akademik dan non-akademik.

Ketidakamanan di sekolah dapat berupa ketidakamanan fisik atau mental. Keluarga dan masyarakat

menginginkan sekolah yang dapat menjaga siswa dari bahaya dan ancaman fisik dan mental.

Ketidakamanan ini dapat menyebabkan rasa tidak aman yang pada akhirnya akan berdampak pada

prestasi akademik dan nonakademik siswa. Siswa sekolah adalah kelompok yang sangat rentan

terhadap keadaan darurat karena banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi pada mereka. Untuk

mengurangi risiko ini dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana, sekolah dan

profesional darurat bekerja sama untuk mengurangi risiko ini (Austin et al., 2014).

Angka kematian di Indonesia semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan

pemberitaan di media elektronik maupun cetak yang sering kali menampilkan berita

kecelakaan baik di jalan raya, kecelakaan kerja, di sekolah ataupun di rumah tangga.

Kenapa ini bisa terjadi, salah satunya karena masyarakat Indonesia tidak tahu cara
menolong korban yang baik dan benar saat menemukan korban. Tidak jarang akibat

tindakan yang salah saat menolong bisa menambah cidera bahkan kematian. Sistem

Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) menjadi solusi terpilih terbaik untuk memberi

bantuan bagi seseorang dengan kriteria “gawat darurat”. Pusponegoro (2005) menyatakan

bahwa suatu sistem yang baik akan tercermin dari waktu tanggap (Respon Time) sesaat

setelah cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat darurat itu

tergantung kepada tiga hal yaitu kecepatan ditemukannya penderita, kecepatan meminta

bantuan pertolongan dan kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan. Melihat ketiga

faktor tersebut dapat dimengerti bahwa pertolongan pertama di tempat kejadian ( On The

Spot ) sebaiknya dilakukan oleh penolong yang memahami prinsip resusitasi dan

stabilisasi, ekstrikasi dan evakuasi, serta cara transportasi penderita dengan benar
DAFTAR PUSTAKA

Chanif, Maryam, & Widodo, S. (2015). Optimalisasi UKS dalam Penanganan Kegawatdaruratan

di Sekolah melalui Pelatihan Kegawatdaruratan Dasar. The 2nd University Research

Coloquium 2015, 4, 71–79.

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1619/1671

Khairari, N. D. (2021). The Initial Assessment of Nurse Knowledge to Response Time in Traffic

Accident Case. Media Keperawatan Indonesia, 4(2), 127.

https://doi.org/10.26714/mki.4.2.2021.127-132

Tengah, L. (2023). THE RELATIONSHIP OF EMERGENCY ROOM NURSE MOTIVATION

WITH THE IMPLEMENTATION OF INITIAL ASESSMENT AT THE EMERGENCY

ROOM OF SEPUTIH BANYAK HEALTH CENTER , CENTRAL LAMPUNG. 1(2).

Simbolon, H., & Sudharmono, U. (2021). PELAKSANAAN INITIAL ASSESMENT PADA

PASIEN TRAUMA OLEH MAHASISWA PERAWAT PROGRAM PROFESI

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA. Jurnal Kesehatan, 9(2), 8-13.

Syamsidar, S., & Rahim, R. (2023). Efektifitas Penerapan Aplikasi Pediactric Triage

Metode Jumpstart terhadap Penanganan Awal Kegawatdaruratan pada Anak. Mando Care

Jurnal, 2(2), 29-33.

Anda mungkin juga menyukai