Shawalin Vitri
SMPIT Roudlotul Jannah
Kajian Teori (Penjelasan rinci tentang hal yang praktikan seperti; pengertian, ciri, atau manfaat)
• Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Awan adalah kelompok butiran air, es, atau kedua-duanya yang tampak mengelompok di atmosfer; mega.
• Selain itu, menurut Kompas
Awan merupakan massa tetesan air atau kristal es yang menggantung di atmosfer. Awan terbentuk ketika air
mengembun di langit. Dilansir dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), air yang
mengembun terjadi karena adanya kondensasi. Awan menjadi salah satu unsur yang penting dari cuaca dan iklim
di Bumi. Pengertian awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena
pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara.
Terbentuknya awan Udara selalu mengandung uap air. Uap air yang meluap akan menjadi titik-titik air dan
terbentuklah awan. Berikut beberapa cara terbentuknya awan: Udara yang panas akan mengandung banyak uap
di udara. Udara panas tersebut akan naik tinggi hingga berada di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah. Uap
tersebut mencair dan terbentuklah awan. Jika awan sudah terbentuk, titik air dalam awan menjadi lebih besar dan
awan akan semakin berat. Perlahan daya tarikan bumi menarik awan ke bawah, hingga sampai pada satu peringkat,
titik-titik tersebut jatuh ke bawah dan jadilah hujan. Jika titik-titik air bertemu dengan udara panas, maka titik air
akan menguap dan awan tersebut akan hilang. Hal inilah yang membuat bentuk awan selalu berubah-ubah. Air
dalam awan akan bergantian menguap dan mencair.
Faktor terjadinya awan Terdapat beberapa unsur yang mampu memengaruhi terbentuknya awan, sebagai
berikut:
• Angin Angin yang tinggi, terjadi evaporasi yang besar sehingga mempercepat terbentuknya awan.
• Tekanan udara Dengan adanya pergerakan tekanan udara yang ditimbulkan maka memengaruhi pergerakan
awan.
• Kelembaban udara Semakin tinggi kelembaban udara, awan akan terlihat semakin mendung.
• Wujud awan Wujud atau bentuk awan tergantung dari berbagai hal, yaitu:
1. Massa udara
2. Suhu awan
3. Gerak udara
Alat dan Bahasa (Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam eksperimen)
1 toples kaca
200 ml Air panas
1 pack Korek api kayu
1 kantong es batu
Hasil Pengamatan (Hasil temuan dalam eksperimen yang dituangkan dalam tabel)
Pembahasan (Penjelasan berdasarkan tabel yang dituangkan dalam bentuk paragraf secara rinci)
Setelah dilakukan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah secara sistematis. Ketika es batu diletakan pada
toples yang berisi air panas dan korek api maka terbentuk gumpalan awan. Awan terbentuk ketika uap air naik ke udara
dan kemudian mengembun ke partikel mikroskopis (yaitu debu, kotoran dan partikel lainnya di udara). Dalam
percobaan ini, air hangat di toples menyebabkan udara di dalam tabung memanas. Ketika ini terjadi beberapa air
menguap ke udara. penguapan ini menyebabkan uap air dalam stoples.
Kemudian udara lembab hangat (uap air) naik dari permukaan air ke atas toples. Setelah mencapai puncak
toples, udara lembab hangat kemudian mulai dingin. Hal ini karena adanya es batu yang berada di tutup toples. Uap
air yang basah akan naik ke bagian atas toples dan bertemu dengan udara yang dingin dari es batu. Saat uap panas dan
dingin, ini bertemu sehingga akan menciptakan titik-titik air yang berbentuk awan. Jika dimengamati awan dengan
seksama, maka akan melihat bahwa awan akan berputar di sekitar dalam toples. Putaran ini disebabkan oleh sirkulasi
udara (yaitu udara hangat naik dan udara dingin tenggelam