Tugas Kelompok 2
Tugas Kelompok 2
PEMBELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
Kelompok:
Restiana dwi hartati
Dwiyana Nur Rizki Hanifah
Kunti Dewi Hambawani
TUGAS MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
1. Jelaskan konsep konteks dan strategi penilaian kelas dan beri ilustrasi
penerapannya dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia!
Jawab:
A. Penilaian kelas dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia memiliki
beberapa konteks penting yang perlu dipertimbangkan:
Kurikulum: Penilaian harus selaras dengan tujuan pembelajaran
dan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Pendekatan Pembelajaran: Penilaian harus sesuai dengan
pendekatan pembelajaran yang digunakan, seperti komunikatif,
kontekstual, atau saintifik.
Karakteristik Peserta Didik: Penilaian harus mempertimbangkan
karakteristik dan kebutuhan belajar individual setiap peserta
didik.
Tujuan Penilaian: Penilaian harus memiliki tujuan yang jelas,
apakah untuk mengukur pencapaian belajar, memberikan umpan
balik, atau mendorong motivasi belajar.
Ilustrasinya:
Penerapan konsep konteks dan strategi penilaian kelas dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah dengan menggunakan
penilaian dalam proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan ketika
siswa aktif dalam berdiskusi atau menjawab pertanyaan acak atau kuis.
Siswa memberikan tanggapan, penguatan, atau sanggahan terhadap
jawaban teman.
Penilaian lain yang dapat digunakan adalah penilaian formatif setelah
satu kompetensi dasar atau satu tujuan pembelajaran dilakukan. Misalnya,
guru dapat memberikan tugas menulis teks editorial kepada siswa,
kemudian memberikan umpan balik yang konstruktif berdasarkan kriteria
penilaian yang telah ditetapkan. Selain itu, guru juga dapat menggunakan
penilaian portofolio untuk melihat perkembangan siswa dalam menulis
dan memahami karya sastra.
Menurut (Subrata & Rai, 2019) penilaian autentik merupakan penilaian yang
mengukur pada hal yang seharusnya dinilai dan mengacu pada KI dan KD yang
ditetapkan. Pendapat lain mengungkapkan bahwa penilaian autentik merupakan
penilaian yang mengacu pada kurikulum 2013 yang mencakup penilaian sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang didapatkan selama proses pembelajaran
(Riestyananda et al., 2018).
Jadi, penilaian autentik merupakan penilaian yang didapatkan dari hasil belajar
siswa yang mencakup pada penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Berikut contoh penerapan penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia:
a. Penilaian praktik berpidato,
b. Tes lisan dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik,
c. Tes tertulis,
d. Tes pilihan ganda,
e. Pemberian tugas kepada siswa untuk menceritakan kembali teks berita
yang telah dibaca.
f. Pemberian tugas kepada siswa untuk mengubah cerpen menjadi puisi.
Frey (2019) Untuk menentukan definisi “penilaian autentik” yang pelit dan
berguna secara akademis, yang terbaik adalah menghilangkan persyaratan-
persyaratan yang tidak penting bagi nilai unik dari pendekatan tersebut. Ini
berarti bahwa taktik keandalan seperti penggunaan berbagai indikator dan
sistem portofolio bukanlah komponen yang pasti. Tidak diragukan lagi, hal-hal
tersebut menambah kualitas penilaian secara umum, namun tidak eksklusif
pada penilaian autentik. Demikian pula, beberapa elemen keaslian yang
disarankan yang mungkin meningkatkan validitas, seperti persyaratan
pembelaan publik atau bahwa penilaian harus menjadi bagian dari sistem
formatif, tidak diperlukan dalam definisi. Elemen-elemen penting yang tersisa
menghasilkan deskripsi tugas penilaian kelas yang melibatkan siswa secara
mendalam, baik dari segi kompleksitas kognitif dan minat intrinsik, dan
dimaksudkan untuk mengembangkan atau mengevaluasi keterampilan dan
kemampuan yang memiliki nilai di luar penilaian itu sendiri. Pengalaman
penilaian seperti inilah yang secara realistis bersifat autentik.
Aman. 2015. Penilaian Autentik: Teori dan Praktik dalam Pembelajaran Sejarah.
Yogyakarta: UNY Press
Serlina, Anastasia Baan, Irna Fitriana. 2024. Pembelajaran Menulis Cerpen. Jurnal
Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 3(1), 93–98.
https://doi.org/10.47233/jpst.v3i1.1532
https://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/article/view/1532
Bagnato, Sthepen J. 2007. Authentic Assesment for Early Chilhood. New York: The
Guilford Press Divisi
Frey, Bruce B.; Schmitt, Vicki L.; and Allen, Justin P. (2019) "Defining Authentic
Classroom Assessment," Practical Assessment, Research, and Evaluation: Vol. 17,
Article 2.
DOI: https://doi.org/10.7275/sxbs-0829
https://scholarworks.umass.edu/pare/vol17/iss1/2
Ozverir, I., Herrington, J., & Osam, UV (2016). Prinsip Desain untuk Pembelajaran
Otentik Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing. Jurnal Teknologi Pendidikan Inggris,
47(3), 484–493. https://doi.org/10.1111/bjet.12449