Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 2
1.5 Manfaat dan Urgensi Penelitian ............................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 State of The Art ......................................................................................... 3
2.2 Cyber Grooming ....................................................................................... 4
2.3 Kajian Pragmatik ...................................................................................... 5
BAB 3. METODE RISET ....................................................................................... 6
3.1 Pendekatan dan Jenis Riset........................................................................ 6
3.2 Instrumen Penelitian .................................................................................. 6
3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 6
3.4 Analisis Data ............................................................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping ................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ............................ 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pengusul ................................................. 25

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kekerasan seksual telah menjadi salah satu isu global yang sangat penting
untuk dikaji. Berbagai penelitian mengenai kekerasan seksual telah dilakukan
dengan menggunakan berbagai pendekatan baik itu psikologi, hukum, sosiologi,
agama, dan beberapa pendekatan lainnya dengan tujuan sebagai bentuk
pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual (Kruse & Skilbrei, 2024;
Okafor dkk., 2024; Lakshminarayanan & Košir, 2024). Namun, beberapa
penelitian sebelumnya ternyata menunjukkan bahwa angka kasus kekerasan
seksual terus mengalami peningkatan baik di tingkat nasional maupun di tingkat
global sehingga harus segera dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat
(Borundmania dkk., 2023; Cullen dkk., 2024; Yudoyono dkk., 2024). Hal tersebut
juga dibuktikan dari data laporan kasus kekerasan seksual setiap tahunnya masih
banyak diterima dan semakin bervariatif (White dkk., 2024).
Pelaku kekerasan seksual pada umumnya melakukan berbagai cara untuk
melakukan kekerasan seksual, salah-satunya adalah cyber grooming yaitu
membangun hubungan dekat dengan korban untuk mendapatkan kepercayaan
dengan niat seksual sehingga sering dihiraukan dan tidak disadari oleh korban
(Alonso-Ruido dkk., 2024). Tindakan cyber grooming cenderug menargetkan
perempuan dan anak-anak karena dianggap sebagai kelompok yang lemah dan
sangat berpotensi menjadi korban (Broome dkk., 2024; Hardianti dkk., 2023).
Pada konteks cyber grooming, pelaku menggunakan berbagai jenis teknik
manipulasi yang bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan dan kendali pelaku
terhadap korban serta meningkatkan ketergantungan korban terhadap pelaku
seperti memberikan perhatian dan pujian agar korban merasa istimewa sehingga
pelaku dapat mengeksploitasi dan melecehkan korban. (Wirogioto, 2023; Dilla
dkk., 2023). Cyber grooming ini dilakukan melalui media online dengan modus
merayu korban melalui chat, telepon ataupun video call. Pelaku melakukan
tindakan yang dengan sengaja dengan tujuan berteman dan membangun hubungan
emosional dengan anak, dalam rangka untuk mengurangi hambatan melakukan
aktivitas seksual dengan anak, atau eksploitasi (Alonso-Ruido dkk., 2024;
Wirogioto, 2023)
Berbagai penelitian sebelumnya mengenai cyber grooming cenderung fokus
pada dampak yang ditimbulkan serta bagaimana pelaku dapat membangun
hubungan emosional dengan korban yang ditinjau dengan menggunakan
pendekatan psikologi, sosiologi, dan bimbingan konseling (Alonso-Ruido dkk.,
2024; Borj dkk., 2023; Anggraeny dkk., 2023). Penelitian lainnya fokus pada
motif pelaku melakukan tindakan cyber grooming (Nuryah & Warsono, 2023;
Wirogioto, 2023). Berdasarkan beberapa penelitian tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian yang fokus mengkaji bentuk tuturan baik itu dalam
bentuk lisan dan tulisan yang digunakan oleh pelaku cyber grooming dalam
membangun hubungan emosional dan melakukan pendekatan kepada target
2

korban masih kurang dilakukan dikaji oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Hal


ini yang menjadi salah satu potensi kebaharuan dalam penelitian yang dilakukan
ini.
Penelitian ini akan fokus mengkaji bagaimana tindak tutur pelaku cyber
grooming dengan menggunakan pendekatan linguistik pragmatik. Melalui
pendekatan tersebut nantinya, akan diperoleh informasi secara mendalam
mengenai kecenderungan pola bahasa, fitur bahasa, serta ciri-ciri bahasa lainnya
yang cenderung terdapat dalam tuturan pelaku cyber grooming. Temuan
penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bentuk tindakan preventif
kekerasan seksual. Gardner & Lally (2023) menjelaskan bahwa dengan
memahami kecenderungan kebiasaan orang termasuk cara mereka berkomunikasi
atau bertutur, maka akan membantu dalam memahami perilaku orang tersebut.
Maka dari itu, dengan memahami pola bahasa, fitur bahasa, serta bentuk-bentuk
tuturan yang sering diujarkan oleh pelaku cyber grooming, maka dengan mudah
kita dapat mengetahui potensi cyber grooming yang dapat terjadi, sehingga kita
dapat melakukan bentuk pencegahan lebih awal.
Penelitian ini memiliki tingkat urgensitas dan tingkat potensi penerapan yang
tinggi, karena isu kekerasan seksual telah menjadi salah satu isu prioritas
pemerintah. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya Undang Undang Tindak Pidana
Kekerasan Seksual tahun 2022 yang bertujuan mengurangi serta mengatasi
potensi terjadinya kekerasan seksual. Selain itu, kekerasan seksual di tingkat
satuan pendidikan juga telah menjadi salah satu dari 3 isu prioritas Kementerian
Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi yakni kekerasan seksual,
perundungan, dan intoleransi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini ialah:
a. Bagaimana bentuk fitur-fitur bahasa serta pola tindak tutur pelaku cyber
grooming dalam perspektif linguistik khususnya pendekatan pragmatik?
b. Bagaimana tindak tutur pelaku cyber grooming dapat mempengaruhi
kepercayaan korban kepada pelaku?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengkaji fitur-fitur bahasa serta pola tindak tutur pelaku cyber
grooming dalam perspektif linguistik khususnya pendekatan pragmatik
b. Untuk mengkaji bagaimana tindak tutur pelaku cyber grooming dapat
mempengaruhi kepercayaan korban kepada pelaku.
1.4 Luaran yang Diharapkan
a. Luaran Wajib
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Artikel ilmiah
3

4. Akun sosial media yang akan menginformasikan mengenai cyber


grooming.
b. Luaran Tambahan
1. Artikel Ilmiah ini yang di publikasikan di jurnal internasional bereputasi
yang terindeks SCOPUS Q2 yakni Journal of Aggression, Conflict and
Peace Research (ISSN: 1759-6599)
https://www.emerald.com/insight/publication/issn/1759-6599
2. Dokumen kebijakan (Policy Brief) terkait temuan penelitian.
1.5 Manfaat dan Urgensi Penelitian
Adapun manfaat dan urgensi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Temuan penelitian ini menjadi referensi tambahan mengenai bentuk-bentuk
dan makna tindak tutur pelaku cyber grooming dalam perspektif linguistik
khususnya pendekatan pragmatik yang dapat digunakan oleh para peneliti
selanjutnya dengan objek kajian yang sama.
b. Temuan penelitian ini menjadi rekomendasi dalam membentuk kebijakan
hukum (tinjauan yuridis) yang spesifik terkait pencegahan dan penanganan
cyber grooming.
c. Pelaksanaan penelitian ini mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama
(IKU) Perguruan Tinggi, khususnya IKU 2 (Mahasiswa mendapat
pengalaman di luar kampus) yakni kegiatan pelaksanaan penelitian.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of The Art
Berbagai penelitian mengenai cyber grooming telah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan yang berbeda-beda. Hal tersebut menunjukkan bahwa
topik penelitian cyber grooming dapat dikaji dalam berbagai aspek seperti yang
ditunjukkan pada tabel 2.1

Tabel 2.1 State of The Art


No. Penulis dan Judul Topik Kajian
1 Chiu & Quayle (2022). Understanding Mengkaji topik cyber
online grooming: An interpretative grooming dalam aspek
phenomenological analysis of fenomenologis interpretatif.
adolescents' offline meetings with adult
perpetrators.
2 Borj dkk. (2023). Online grooming Mengkaji topik cyber
detection: A comprehensive survey of grooming dalam aspek
child exploitation in chat logs. digital security.
3 Kaylor dkk. (2023). An analysis of child Mengkaji topik cyber
sexual grooming legislation in the United grooming dalam aspek
States. hukum.
4 Anggraeny dkk. (2023). Cyber Child Mengkaji topik cyber
Grooming on Social Media: grooming dalam persepktif
4

Understanding the Factors and Finding psikologi terkait motif


the Modus Operandi. pelaku melakukan cyber
grooming
5 Rachmaria & Susanto (2024). Potensi Mengkaji topik cyber
kekerasan gender berbasis online pada grooming dalam aspek
penyalahgunaan teknologi kecerdasan interseksional feminis atau
buatan bagi perempuan di media. kajian terkait kekerasan
seksual online berbasis
gender.
Berdasarkan data pada tabel 2.1, dapat dilihat bahwa kajian mengenai cyber
grooming sebagian besar masih dikaji dalam perspektif feminism, psikologi,
fenomenologis interpretatif, digital security, dan hukum. Penelitian yang fokus
mengkaji bagaimana tindak tutur pelaku cyber grooming dengan menggunakan
pendekatan linguistik pragmatik yang berusaha memahami pola dan fitur bahasa
tuturan pelaku cyber grooming cenderung masih kurang dilakukan. Selain itu,
penelitian sebelumnya juga belum banyak yang mengkaji bagaimana tuturan yang
berupa cyber grooming dapat mempengaruhi kepercayaan korban kepada pelaku.
2.2 Cyber Grooming
Cyber grooming dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis kekerasan
berbasis gender. Kekerasan berbasis gender online di antaranya yaitu cyber
grooming, cyber harassment, infringment og privacy, malicious distribution dan
online defamation (Siswoyo & Siswadi, 2024; Smith dkk., 2023). Wirogioto
(2023) juga menjelaskan bahwa cyber grooming adalah cara pelaku mendekati
korban dan membangun hubungan emosional secara online dalam upaya untuk
mendapatkan kepercayaan target korban. Cyber grooming adalah perilaku yang
terjadi secara bertahap (tidak secara langsung disadari). Terdapat lima tahapan
terjadinya cyber grooming, mulai dari berteman hingga terjadinya kekerasan
seksual online diantaranya yakni pemilihan korban, mengisolasi korban dari
lingkungannya, membangun kepercayaan korban, memanipulasi korban, serta
menjaga hubungan setelah kekerasan seksual terjadi (Baloyi, 2023; Alonso-Ruido
dkk., 2024).
Borj dkk. (2023) menjelaskan bahwa keterampilan pelaku cyber grooming
mencakup cara pelaku memilih dan mengidentifikasi korban, serta waktu yang
dibutuhkan untuk mendekati dan mengendalikan korban. Semakin mahir
keterampilan pelaku dalam merayu dan memilih korban, maka semakin sukses
grooming yang pelaku lakukan. Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi
korban melakukan interaksi dan menjalin hubungan dengan pelaku, diantaranya
ialah faktor keluarga, faktor pendidikan, faktor ekonomi, dan faktor pergaulan
(Baloyi, 2023; Alonso-Ruido dkk., 2024).
Siswoyo & Siswadi (2024) dan Smith dkk. (2023) menjelaskan bahwa proses
terjadinya cyber grooming sendiri cenderung dapat terjadi dengan cepat, namun
5

dampak negatifnya terhadap korban dapat bersifat jangka panjang. Selain merasa
dilanggar dan dikhianati, seorang anak yang telah dididik mungkin merasa
bertanggung jawab atau pantas menerima pelecehan, sehingga menyebabkan sikap
menyalahkan diri sendiri dan rendah diri. Maka dari itu, penting untuk tidak hanya
meningkatkan kesadaran tentang bahaya cyber grooming dan praktik teknologi
internet yang aman, namun juga undang-undang internasional yang
mengkriminalisasi semua jenis grooming anak.
Tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau tempat tinggal, setiap anak yang
aktif di dunia digital dapat menjadi korban cyber grooming. Namun demikian, ada
faktor risiko tertentu yang dapat mendorong terjadinya perilaku tersebut. Hal ini
terutama terjadi ketika orang-orang yang bersangkutan masih sangat muda. Maka
dari itu, anak di bawah umur 13 tahun ke bawah adalah kelompok yang paling
berisiko, karena mereka sering kali belum memiliki cukup pengalaman hidup
untuk mengenali potensi risiko di Internet. Selain itu, anak-anak dan remaja yang
pernah mengalami perundungan (siber) juga mempunyai risiko lebih besar, karena
mereka sering mencari konfirmasi dan pengakuan dari luar, sehingga rentan
terhadap upaya manipulasi yang dilakukan pelaku (Baloyi, 2023; Alonso-Ruido
dkk., 2024).
Harga diri yang rendah juga dapat membuat anak lebih mudah terpengaruh.
Mereka merasa dipahami untuk pertama kalinya dan mereka merasa tersanjung
karena ada orang lain yang tertarik pada mereka. Hal ini dapat menyebabkan
anak-anak menerima permintaan atau percakapan yang tidak pantas dengan
pelaku, karena menurut mereka hal tersebut akan membantu mereka membangun
hubungan khusus atau mengimbangi rasa tidak aman mereka. Durasi obrolan
harian juga dapat menjadi indikator peningkatan risiko menjadi korban cyber
grooming. Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu online dan mencari
interaksi sosial mungkin lebih mungkin mengalami kontak yang berpotensi
membahayakan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan wali untuk waspada
dan mendidik anak-anak mereka tentang risiko penggunaan internet untuk
melindungi mereka dari cyber grooming (Baloyi, 2023; Alonso-Ruido dkk., 2024;
Borj dkk., 2023).
2.3 Kajian Pragmatik
Pragmatik didefinisikan sebagai sesuatu yang mengacu pada hubungan
pembicara atau pengguna bahasa. Pragmatik mengkaji atau mempelajari bahasa
yang digunakan oleh pembicara atau lawan bicaranya. Sederhananya, pragmatik
adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari dan menyelidiki ujaran-ujaran yang
dibuat oleh penutur dan mitra tutur yang dipengaruhi oleh sebuah konteks. Hal
tersebut dipengaruhi oleh konteks pembicaraan agar tidak terjadi salah tafsir
dalam memaknainya (Koreger, 2023; Warner, 2023).
Oswald (2023) juga menjelaskan bahwa pragmatik merupakan ilmu
kebahasaan yang erat kaitannya dengan konteks. Dengan kata lain, pragmatik
adalah suatu ilmu bahasa yang mempelajari dan mengkaji suatu tuturan antara
6

penutur dengan mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks percakapannya


sehingga tidak menimbulkan ke salah pahaman. Sebab seorang pembicara di
dalam pertuturannya memiliki maksud tertentu ketika mengujarkan sesuatu.
Ketika sedang terlibat dalam sebuah percakapan, seorang penutur memiliki tujuan
tertentu ketika mengucapkan sesuatu dalam tuturannya.
BAB 3. METODE RISET
3.1 Pendekatan dan Jenis Riset
Jenis penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan
menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan analisis wacana
kritis yang merupakan bagian dari metode kualitatif digunakan untuk mengkaji
bentuk fitur-fitur bahasa serta pola tindak tutur pelaku cyber grooming. Model
analisis wacana kritis yang digunakan mengacu pada model analisis wacana yang
dikembangkan oleh Johnstone & Andrus (2024). Pendekatan lainnya yang
digunakan adalah survei yang merupakan bagian dari metode kuantitatif yang
akan fokus mengkaji bagaimana tindak tutur pelaku cyber grooming dapat
mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan korban kepada pelaku.
3.2 Instrumen Penelitian
Terdapat 2 jenis instrumen yang akan dikembangkan dan digunakan dalam
penelitian ini:
a. Instrumen analisis wacana yang dikembangkan diadaptasi dari Johnstone &
Andrus (2024) yang bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk fitur-fitur bahasa
serta pola tindak tutur pelaku cyber grooming. Instrumen ini berupa indikator
yang menjelaskan kapan sebuah tuturan dapat dikategorikan sebagai cyber
grooming. Instrumen ini dikembangkan berdasarkan teori Baloyi (2023) dan
Alonso-Ruido dkk. (2024).
b. Instrumen penelitian General Trust Scale yang diadaptasi dari Uslaner (2015)
digunakan untuk mengetahui bagaimana tindak tutur pelaku cyber grooming
dapat mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan korban kepada pelaku.
Instrumen ini menggunakan skala likert yang terdiri atas 5 jenis respon mulai
dari sangat yakin (5) sampai sangat tidak yakin (1).
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
adalah sebagai berikut:
a. Dokumentasi: Data dokumen berupa tuturan pelaku cyber grooming baik itu
secara lisan maupun tulisan akan dianalisis dengan memperhatikan berbagai
konteks tuturan, penutur (pelaku), mitra tutur (korban), dan beberapa konteks
situasi lainnya.
b. Survei: Survei yang dilakukan dengan menggunakan General Trust Scale
bertujuan untuk mengetahui bagaimana tindak tutur pelaku cyber grooming
dapat mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan korban kepada pelaku.
Terdapat 200 responden yang akan dilibatkan dalam survei ini, dimana
responden tersebut akan dipilih secara purposive sampling dengan
7

mempertimbangkan berbagai latar belakang baik itu jenis kelamin, latar


belakang pendidikan, stratifikasi sosial, asal daerah, dan beberapa aspek
lainnya.
c. Wawancara: Untuk mendapatkan informasi mengenai bentuk fitur-fitur
bahasa serta pola tindak tutur pelaku cyber grooming, maka akan dilakukan
wawancara mendalam kepada korban cyber grooming. Proses wawancara akan
dilakukan dengan memperhatikan kode etik penelitian. Terdapat 30 responden
yang akan dilibatkan dalam proses wawancara dimana kriterianya adalah
pernah menjadi korban cyber grooming.
3.4 Analisis Data
a. Analisis Data Kualitatif: Data hasil wawancara dan data analisis dokumen
berupa tuturan pelaku cyber grooming baik itu secara lisan maupun tulisan
akan dianalisis menggunakan analisis konten dengan menggunakan teori yang
dikembangkan oleh Preiser dkk. (2021). Luaran dari analisis data ini berupa
fitur-fitur bahasa serta bagaimana pola bahasa yang digunakan pelaku cyber
grooming kepada korbannya.
b. Analisis Data Kuantitatif: Hasil survei dengan menggunakan General Trust
Scale akan analisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Proses analisis data kuantitatif akan digunakan dengan
bantuan aplikasi SPSS.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Berikut adalah anggaran biaya yang diusulkan dalam pelaksanaan penelitian ini:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran
Dana (Rp)
1 Bahan habis pakai Belmawa 3.610.000
Perguruan Tinggi 0
Instansi Lain (jika ada) 0
2 Sewa dan jasa Belmawa 1.250.000
Perguruan Tinggi 0
Instansi Lain (jika ada) 0
3 Transportasi lokal Belmawa 2.000.000
Perguruan Tinggi 200.000
Instansi Lain (jika ada) 0
4 Lain-lain Belmawa 1.200.000
Perguruan Tinggi 0
Instansi Lain (jika ada) 0
Jumlah 8.285.000
Rekap Sumber Dana Belmawa 8.085.000
Perguruan Tinggi 200.000
8

Instansi Lain (jika ada) 0


Jumlah 8.285.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan Person Penanggung
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 jawab
Pengurusan izin penelitian Ainul Mu’minin, Aulia
1.
Raihanah Salwa Ardani
Pengembangan instrumen Gunawan Jufri, Aulia
2.
penelitian Raihanah Salwa Ardani
Proses validasi instrument Gunawan Jufri, Aulia
3.
penelitian Raihanah Salwa Ardani
Proses pengumpulan data Pretty Jeanette Richelle
4. tahap 1 (data kualitatif) Balalimbong dan Aulia
Raihanah Salwa Ardani
Proses pengumpulan data Ainul Mu’minin, Gunawan
5.
tahap 2 (data kuantitatif) Jufri
Proses verifikasi data dan Muhammad David
6. member check Khatami, Pretty Jeanette
Richelle Balalimbong
Proses analisis data Gunawan Jufri,
7. kualitatif Muhammad David
Khatami
Proses analisis data Ainul Mu’minin, Gunawan
8.
kuantitatif Jufri
Penyusunan laporan Ainul Mu’minin, Gunawan
9.
kemajuan Jufri
Penyusunan laporan akhir Aulia Raihanah Salwa
10. penelitian Ardani dan Muhammad
David Khatami
Penyusunan artikel ilmiah Ainul Mu’minin, Gunawan
11.
Jufri
Penyusunan policy brief Pretty Jeanette Richelle
12. Balalimbong dan Ainul
Mu’minin
Submitting artikel ilmiah Ainul Mu’minin dan Pretty
13. ke Jurnal internasional Jeanette Richelle
Balalimbong
9

DAFTAR PUSTAKA
Alonso-Ruido, P., Estévez, I., Regueiro, B., & Varela-Portela, C. 2024. Victims of
Child Grooming: An Evaluation in University Students. Societies. 14(1), 7.
Anggraeny, K. D., Ramadhan, D. N., Sugiharto, G., Khakim, M., & Ali, M. 2023.
Cyber Child Grooming on Social Media: Understanding the Factors and
Finding the Modus Operandi. International Journal of Law and Politics
Studies. 5(1), 180-188
Baloyi, P. 2023. Cyber Grooming Another form of child abuse. Servamus
Community-based Safety and Security Magazine. 116(10), 64-65.
Borj, P. R., Raja, K., & Bours, P. 2023. Online grooming detection: A
comprehensive survey of child exploitation in chat logs. Knowledge-Based
Systems. 259, 110039.
Broome, L. J., Izura, C., & Davies, J. 2024. An investigation of the linguistic and
deceptive characteristics of online grooming types. Journal of Sexual
Aggression. 1-18.
Chiu, J., & Quayle, E. 2022. Understanding online grooming: An interpretative
phenomenological analysis of adolescents' offline meetings with adult
perpetrators. Child Abuse & Neglect. 128, 105600.
Cullen, P., Peden, A. E., Francis, K. L., Cini, K. I., Azzopardi, P., Möller, H., ... &
Ivers, R. Q. 2024. Interpersonal violence and gender inequality in
adolescents: a systematic analysis of Global Burden of Disease data from
1990 to 2019. Journal of Adolescent Health. 74(2), 232-245.
Dilla, N. R., & Ufran, U. 2023. Efektivitas Penanggulangan Tindak Pidana Child
Grooming di Indonesia. Indonesia Berdaya. 4(1), 383-388.
Gardner, B., & Lally, P. 2023. Habit and habitual behaviour. Health psychology
review. 17(3), 490-496.
Hardianti, F., Kumorotomo, W., & Setianto, W. A. 2023. Sosialisasi Child
Grooming: Cyber Crime yang Mengintai Anak-Anak di Era Digital. Jurnal
Pengabdian Literasi Digital Indonesia. 2(2), 85-96.
Johnstone, B., & Andrus, J. 2024. Discourse analysis. John Wiley & Sons.
Kaylor, L. E., Winters, G. M., Jeglic, E. L., & Cilli, J. 2023. An analysis of child
sexual grooming legislation in the United States. Psychology, Crime &
Law. 29(9), 982-1000.
Kruse, A. E., & Skilbrei, M. L. 2024. The monster and the self: Taking on the
monstrosity of sexual violations. Punishment & Society.
14624745231221933.
Lakshminarayanan, R., & Košir, S. 2024. Gender Violence and Sexual
Harassment Against Women Within Academic Spaces: Challenges and
Constraints. Violence and Gender.
Nuryah, A. S., & Warsono, W. 2023. Child Grooming pada Media Sosial Sebagai
Modus Baru Pelecehan Seksual Anak di Desa Kedungpeluk. Jurnal
Pendidikan Tambusai. 7(2), 13096-13104.
10

Okafor Samuel, O., Ekwealor Nwakaego, E., Ogechi, N., Anekeje Ijeoma, U.,
Ikem Ogechi, A., & Egbe Adaobi, C. 2024. Sexual Harassment Myths and
Victims' Blame Game among the Students of Institutions of Higher
Learning: Implication to Gender-based sexual Violence and Community
Sustainable Development in Southeast Nigeria. Journal of International
Students. 14(1).
Oswald, S. 2023. Pragmatics for argumentation. Journal of Pragmatics. 203, 144-
156.
Preiser, R., García, M. M., Hill, L., & Klein, L. 2021. Qualitative content analysis.
In The Routledge handbook of research methods for social-ecological
systems. (pp. 270-281). Routledge
Rachmaria, L., & Susanto, A. 2024. Potensi Kekerasan Gender Berbasis Online
pada Penyalahgunaan Teknologi Kecerdasan Buatan bagi Perempuan di
Media. Jurnal Netnografi Komunikasi. 2(2), 51-63.
Siswoyo, A. O., & Siswadi, A. G. P. 2024. Social Media as a Digital Space for
Online Gender-Based Violence (GBV). Journal of Feminism and Gender
Studies. 4(1), 96-105.
Smith, E., Short, E., Rai, R., Rajput, P., & Wilson, A. 2023. It Is Not Your Fault,
Tell Someone: Case Studies of Young Women’s Experiences of Online
Grooming in England. Journal of Victimology and Victim Justice. 6(1), 7-24
Uslaner, E. M. 2015. Measuring generalized trust: In defense of the
‘standard’question. Handbook of research methods on trust. 97-106.
Warner, C. 2023. Literary pragmatics and stylistics. In The Routledge handbook
of stylistics (pp. 385-403). Routledge.
White, S. J., Sin, J., Sweeney, A., Salisbury, T., Wahlich, C., Montesinos
Guevara, C. M., ... & Mantovani, N. 2024. Global prevalence and mental
health outcomes of intimate partner violence among women: A systematic
review and meta-analysis. Trauma, Violence, & Abuse. 25(1), 494-511.
Wirogioto, A. J. 2023. Criminal Responsibility of Child Cyber Grooming
Perpetrators as a Form of Child Sexual Abuse on Social
Media. International Journal of Social Service and Research. 3(5), 1137-
1141.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping


12
13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


No. Jenis Pengeluaran Volume Harga Total (Rp)
Satuan (Rp)
1. Belanja bahan
Buku referensi I
sebagai bahan
penelitian (Metode
1 470.000 470.000
Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D-
Prof. Dr. Sugiyono)
Buku referensi II
sebagai bahan
penelitian (Pengantar
1 375.000 375.000
Studi Semantik dan
Pragmatik-Prof. Dr. H.
D. Edi Subroto)
Buku referensi III
sebagai bahan
1 350.000 350.000
penelitian (Pragmatik-
Kunjana Rahardi)
Buku referensi IV
sebagai bahan
penelitian (Pengantar 2 250.000 500.000
Linguistik Umum-
Ferdinand de Saussure)
Buku referensi V
sebagai bahan
penelitian (Cegah 1 350.000 350.000
Kekerasan pada Anak-
Suzie Sugijokanto)
Kertas HVS A4 2 55.000 110.000
Tinta Print 3 100.000 300.000
Pulpen 15 5.000 75.000
Spidol Papan Tulis 5 20.000 100.000
Tipe-x 5 5.000 25.000
Stabilo 15 5.000 45.000
Clipboard 10 15.000 150.000
Lem kertas 2 25.000 50.000
Map Plastik 10 5.000 50.000
Penjepit Map 15 3.000 45.000
Amplop 1 50.000 50.000
20

Pelubang Kertas 3 30.000 90.000


Stapler 3 20.000 60.000
Peluru Stapler 5 10.000 50.000
Penjepit Kertas 5 8.000 40.000
Papan tulis mini 1 100.000 100.000
Id Card 5 30.000 150.000
Buku nota dan kwitansi 2 15.000 30.000
Stabilo 15 3.000 45.000
Sticky notes untuk 5 5.000 25.000
coding data
SUB TOTAL 3.635.000
2. Belanja Sewa
Sewa domain akses 4 250.000 1.000.000
jurnal internasional
selama 4 bulan
Sewa akun N-Vivo
(Analisis Data 1 250.000 250.000
Kualitatif)
SUB TOTAL 1.250.000
3. Perjalanan Lokal
Transportasi lokal 15 (5 peneliti
30.000 450.000
untuk keperluan FGD x 3 kali)
Transportasi lokal ke
25 (5 peneliti
lokasi responden untuk
x 5 lokasi 30.000 750.000
wawancara (minimal 5
wawancara)
Lokasi Wawancara)
Transportasi lokal
untuk Pertemuan rutin 50 (5 peneliti
ke lokasi penelitian x 10 kali 20.000 1.000.000
(minimal 10 kali pertemuan)
pertemuan)
SUB TOTAL 2.200.000
4. Lain-Lain
Voucher Internet (4 4 120.000 500.000
Bulan)
Biaya adsense akun 4 120.000 500.000
media sosial selama 4
bulan
Masker 2 50.000 100.000
Hand Sanitizer 5 20.000 100.000
SUB TOTAL 1.200.000
21

GRAND TOTAL 8.285.000


Delapan Juta Dua Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah
22

Lampiran 3. Susunan Tim Pengusul dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)
1 Ainul Pendidikan Bahasa 10 Ketua
Mu’minin/20 Bahasa Jam/Minggu 1. Memimpin
0504501003 Jerman jalannya
kegiatan
penelitian
2.
Mengkoordinasi
kan kegiatan
kepada anggota
tim dan
masyarakat
sasaran
3. Mengurus
izin penelitian
4. Membuat
konsep
penelitian
5. Mengatur dan
mengawasi
jalannya
kegiatan
penelitian
6. Menganalisis
data dan
menyusun
laporan
penelitian.
2 Gunawan Psikologi Psikologi 8 Anggota I
Jufri/2107015 Jam/Minggu 1. Membantu
02116 mempersiapkan
bahan dan alat
penelitian
2.
Mengumpulkan
dan
menganalisis
data, membuat
23

laporan akhir
penelitian serta
menyusun
artikel ilmiah
3. Membuat dan
menjalankan
akun sosial
media penelitian
3 Pretty Pendidikan Bahasa 8 Anggota II
Jeanette Bahasa Jam/Minggu 1. Mengelola
Richelle Jerman dan mengatur
Balalimbong/ keuangan
23050450102 2. Mengurus
2 izin penelitian
bersama ketua
tim.
3.
Mengumpulkan
data penelitian.
4. Submitting
artikel ilmiah ke
Jurnal nasional
4. Aulia Hukum Hukum 8 Anggota III
Raihanah Bisnis Jam/Minggu 1. Membantu
Salwa merancang
Ardani/21061 konsep
1502027 penelitian
2. Membantu
mempersiapkan
bahan dan alat
penelitian
3. Melakukan
wawancara
terhadap
responden
4.
Mengumpulkan
dan
menganalisis
data penelitian
serta membuat
laporan akhir
24

5. Membuat dan
mengelola akun
sosial media
penelitian.
5. Muhammad Pendidikan Bahasa 8 Anggota IV
David Bahasa Jam/Minggu 1. Mengelola
Khatami/2105 Jerman dan mengatur
04502002 keuangan
2. Membantu
mempersiapkan
bahan dan alat
penelitian
3. Melakukan
wawancara
terhadap
responden
4.
Mengumpulkan
dan
menganalisis
data serta
menyusun
laporan
penelitian.
25

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pengusul

Anda mungkin juga menyukai