Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Kriminalitas (Pembegalan)

Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Raihana Khairunnisa
2. Karenhapukh Panggau
3. Cahaya Serly Imbiri
4. Febriana Grace Fidlela
5. Violetizta Gracia I. C. Ayal

SMA NEGERI 1 MANOKWARI


TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Manokwari, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
D. Landasan Teori ............................................................................................. 2
E. Metode Penelitian ......................................................................................... 2
F. Metode Penelitian ......................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ............................................................................................... 4
A. Kriminalitas .................................................................................................. 4
B. Kriminalitas Dalam Masyarakat .................................................................. 5
C. Sebab dan Akibat dari Pembegalan .............................................................. 5
D. Cara Mencegah Pembegalan .……………………………........................... 7
BAB III ............................................................................................................. 8
PENUTUP ......................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kriminalitas adalah tindak kejahatan yang melanggar hukum, undang-
undang, norma, dan nilai yang berlaku di masyarakat. Kriminalitas adalah
masalah umum yang kerap terjadi dalam kehidupan masyarakat di manapun
berada. Kriminalitas adalah tindakan yang umumnya merugikan secara
ekonomis dan psikologis, melanggar hukum yang berlaku dalam negara serta
norma-norma sosial hingga agama. Tak heran segala tindak kriminalitas
ditentang oleh segenap warga masyarakat.
Salah satu jenis kejahatan yang menonjol adalah kejahatan terhadap harta
benda yaitu pembegalan. Pembegalan adalah tindakan kriminal di mana
seseorang atau sekelompok orang menggunakan kekerasan atau ancaman untuk
merampas barang-barang berharga atau uang tunai dari korban mereka.
Biasanya, pembegalan terjadi di tempat-tempat umum seperti jalan-jalan, jalur
transportasi, atau tempat-tempat terpencil di mana pelaku dapat mendekati
korban dengan cepat, melakukan tindakan kekerasan atau mengancam, dan
merampas apa yang mereka inginkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kriminalitas?
2. Apa contoh kriminalitas yang sering terjadi di Masyarakat?
3. Apa sebab dan akibat dari pembegalan?
4. Bagaimana cara pencegahan untuk tindakan pembegalan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu kriminalitas
2. Untuk mengetahui contoh kasus kriminalitas yang sering terjadi di
Masyarakat
3. Untuk mengetahui apa sebab dan akibat dari pembegalan
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dari pembegalan

1
D. Landasan Teori
Pengertian kriminalitas menurut para ahli;
1. Menurut Kartono dalam buku Patologi Sosial (1999), kriminalitas
adalah segala sesuatu perbuatan yang melanggar hukum dan melanggar
norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya.
2. Menurut Abdulsyani dalam buku Sosiologi Kriminalitas (1987),
kriminalitas adalah suatu perbuatan yang dapat menimbulkan masalah-
masalah dan keresahaan bagi kehidupan di dalam masyarakat.
3. Menurut Soesilo dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (1988),
kriminalitas yang juga disebut sebagai kejahatan adalah yang memiliki
dua macam pengertiannya yaitu secara yuridis dan secara sosiologi.
Secara yuridis formal, kejahatan adalah tingkah laku kejahatan yang
melanggar hukum pidana yang ada. Pengertian secara sosiologi adalah
meliputi segala tingkah laku manusia, walaupun tidak atau belumnya
ditentukan dengan undang-undang.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian
yang fokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena sosial atau perilaku
manusia.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode pengumpulan data dengan cara dokumentasi, wawancara, dan observasi.
1. Menurut Sugiyono (2017) dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan
untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka, dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dengan dokumentasi,
peneliti dapat menggunakan sumber-sumber yang telah ada untuk
mendukung hipotesis mereka, dan juga untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang subjek penelitian.
2. Wawancara menjadi teknik pengumpulan data dalam metode kualitatif
yang dapat dilakukan secara individu, kelompok maupun berbentuk
konferensi. Informasi yang berasal dari wawancara tersebut bisa
didapatkan dalam bentuk tulisan, video, audio, visual dan sebagainya.
Teknis pelaksanaan wawancara umumnya dilakukan dengan cara
pengajuan pertanyaan oleh pewawancara yang nantinya akan dijawab
2
oleh narasumber atau informan. Menurut Berger (dalam Kriyantono,
2020, h. 289) wawancara merupakan percakapan antara periset
(seseorang yang ingin mendapatkan informasi) dan informan (seseorang
yang dinilai mempunyai informasi penting terhadap satu objek).
3. Observasi merupakan salah satu metode untuk mendapatkan data dengan
cara mengamati langsung terhadap objek penelitian, pelaksanaannya bisa
dengan cara langsung mendatangi lokasi atau mengamati kondisi sekitar
objek penelitian disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
perilaku objek sasaran. Hasil pengamatan yang dilakukan tersebut bisa
disusun menjadi data penelitian dan diolah untuk menghasilkan
kesimpulan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kriminalitas
Kriminalitas adalah tindak kejahatan yang melanggar hukum. Berikut
adalah beberapa pengertian kriminalitas menurut para ahli;
1. Menurut Kartono dalam buku Patologi Sosial (1999), kriminalitas
adalah segala sesuatu perbuatan yang melanggar hukum dan melanggar
norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya.
2. Menurut Abdulsyani dalam buku Sosiologi Kriminalitas (1987),
kriminalitas adalah suatu perbuatan yang dapat menimbulkan masalah-
masalah dan keresahaan bagi kehidupan di dalam masyarakat.
3. Menurut Soesilo dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (1988),
kriminalitas yang juga disebut sebagai kejahatan adalah yang memiliki
dua macam pengertiannya yaitu secara yuridis dan secara sosiologi.
Secara yuridis formal, kejahatan adalah tingkah laku kejahatan yang
melanggar hukum pidana yang ada. Pengertian secara sosiologi adalah
meliputi segala tingkah laku manusia, walaupun tidak atau belumnya
ditentukan dengan undang-undang.
4. Menurut Elliat definisi kriminalitas merupakan tingkah laku atau
tindakan yang melanggar hukum. Oleh karena itu, mendapat hukuman
berupa hukum denda penjara, bahkan hukuman mati.
5. Menurut E. Sahetapy Dan B. Mardjono Reksodipuro Kriminalitas yakni
kejahatan, setiap perbuatan yang diberi sanksi berupa pidanan dan dilarang oleh
masyarakat karena melanggar norma-norma yang disepakati oleh masyarakat
dalam kehidupan.
Berdasarkan pengertian kriminalitas menurut beberapa ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa kriminalitas adalah tindakan yang mencakup berbagai
hal yang melanggar hukum dan norma sosial, dapat mengakibatkan hukuman,
dan seringkali menimbulkan masalah dalam masyarakat.

4
B. Kriminalitas dalam Masyarakat
Contoh kasus kriminalitas dalam masyarakat adalah pembegalan.
Pembegalan adalah suatu jenis kejahatan atau tindakan kriminal yang sering
terjadi di masyarakat. Ini melibatkan serangan fisik atau ancaman terhadap
seseorang dengan maksud merampas barang berharga atau uang mereka.
Berikut adalah contoh kasus kriminalitas pembegalan: Seorang wanita sedang
berjalan sendirian di jalan yang sepi pada malam hari. Tiba-tiba, dua individu
yang mengenakan topeng wajah mendekatinya. Mereka mengancamnya dengan
senjata tajam dan meminta ponsel, dompet, dan perhiasan yang dia miliki.
Ketakutan, wanita itu memberikan barang-barang berharga tersebut kepada
pelaku. Setelah mendapatkan barang-barang tersebut, pelaku melarikan diri dari
tempat kejadian.
Pembegalan adalah tindakan kriminal yang serius dan dapat mengakibatkan
trauma fisik dan psikologis bagi korban. Seringkali, penegakan hukum akan
berusaha untuk menangkap dan mengadili pelaku pembegalan agar mereka
bertanggung jawab atas tindakan kriminal mereka.

C. Sebab dan Akibat dari Pembegalan


Penyebab dari dilakukanya pembegalan :
1. Motif Keuangan
Salah satu alasan utama pembegalan adalah motif keuangan. Para pelaku
mungkin memiliki masalah keuangan atau kebutuhan mendesak, sehingga
mereka merampas barang berharga orang lain untuk mendapatkan uang
atau aset yang dapat dijual.
2. Peluang yang Mudah
Pelaku sering mencari korban yang terlihat sebagai target yang mudah,
seperti seseorang yang berjalan sendirian di tempat sepi, sehingga pelaku
dapat mendekat tanpa sepengetahuan korban.
3. Niat Jahat
Beberapa pelaku pembegalan mungkin memiliki niat jahat atau kebencian
terhadap korban tertentu, dan mereka memilih untuk melampiaskannya
melalui tindakan kekerasan seperti pembegalan.
4. Keterlibatan dalam Aktivitas Kriminal
Beberapa individu terlibat dalam aktivitas kriminal sebagai cara untuk
mendapatkan barang-barang yang dapat mereka gunakan atau jual, seperti
ponsel, dompet, atau perhiasan.

5
5. Faktor Keluarga
Pembentukan karakter dasar adanya di keluarga, kalau keluarga bisa
membentuk karakter yang baik dan kuat, sebesar apapun tekanan hidup
atau masalah tidak akan membuat orang mempunyai pikiran negatif atau
salah. Karena konsep benar dan salah sudah kita miliki sedari kita berada
di lingkungan keluarga. Jadi ketika lingkungan mengajak hal yang salah,
kita bisa menolaknya

Akibat-akibat dari pembegalan :


1. Cedera Fisik dan Psikologis
Korban pembegalan dapat mengalami cedera fisik serius, termasuk luka,
memar, atau bahkan trauma kepala. Selain itu, mereka seringkali
mengalami stres psikologis dan ketakutan yang berkepanjangan.
2. Kehilangan Barang Berharga
Korban kehilangan barang-barang berharga seperti ponsel, dompet,
perhiasan, atau barang berharga lainnya. Kehilangan ini bisa sangat
merugikan korban.
3. Hilangnya Rasa Aman
Akibat pembegalan, korban bisa merasa tidak aman dan terancam ketika
berada di lingkungan yang sama di masa depan. Hal ini dapat
mengganggu kualitas hidup mereka.
4. Gangguan Psikologis Jangka Panjang
Beberapa korban pembegalan mengalami gangguan psikologis jangka
panjang, seperti gangguan stres pasca trauma (PTSD), yang
mempengaruhi kesehatan mental mereka.
5. Kurangnya Kepercayaan Sosial
Korban pembegalan dapat mengalami penurunan kepercayaan terhadap
orang asing dan masyarakat secara umum, yang dapat memengaruhi
hubungan sosial mereka.
6. Penegakan Hukum
Tindakan pembegalan dapat menghasilkan tindakan penegakan hukum,
penangkapan, dan penuntutan terhadap pelaku. Akibatnya, pelaku dapat
menghadapi sanksi hukum, seperti hukuman penjara, jika ditangkap dan
dinyatakan bersalah.

6
D. Cara Mencegah Pembegalan

1. Lokasi Aman
Hindari daerah berbahaya dan gelap saat berjalan kaki, terutama di
malam hari. Cobalah untuk berjalan di daerah yang ramai dan terang.
2. Waspada terhadap lingkungan
Perhatikan sekitar Anda dan tingkatkan kesadaran terhadap orang-orang
dan kendaraan yang mungkin mencurigakan.
3. Tidak mencolok saat di luar
Jangan memamerkan barang berharga seperti ponsel, perhiasan, atau vang
tunai dengan terlalu mencolok saat berada di tempat umum. Selalu
berhati-hati dengan ponsel dan barang berharga Anda. jangan
menggunakan ponsel atau perangkat elektronik terlalu mencolok
4. Tidak Menentang Fisik
Jika Anda menjadi korban pembegalan, hindari bertindak balas fisik yang
dapat meningkatkan risiko cedera. Biasanya, pemberian barang berharga
Anda lebih aman daripada melawan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kriminalitas adalah segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang
merugikan secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang
berlaku dalam negara Indonesia norma-norma sosial dan agama. Pembegalan
tidak hanya menciptakan ancaman terhadap keamanan individu, tetapi juga
merugikan stabilitas sosial dan ekonomi. Untuk mengatasi masalah ini,
diperlukan upaya lintas sektor, termasuk penguatan keamanan, perbaikan
ketidaksetaraan ekonomi, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
konsekuensi hukum dari tindakan kriminal. Hukuman yang tegas dan efektif
juga penting untuk mengurangi insentif melakukan pembegalan serta menjaga
ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.

B. SARAN
Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi hukum. Hukum harus
dihormati dan diterapkan untuk melindungi kepentingan masyarakat dan
kepentingan bangsa dan negara. Merupakan tanggung jawab aparat penegak
hukum untuk menegakkan hukum secara tegas dan adil. Hakim dilindungi
undang-undang dalam menjalankan fungsinya. Masyarakat tidak boleh
bertindak sewenang-wenang dan melakukan perbuatan melawan hukum yang
merugikan masyarakat, apalagi jika perbuatan tersebut membahayakan bangsa
atau negara. Pengacara tidak boleh takut atau mundur dalam menegakkan
hukum.
Pemerintah juga dapat melakukan upaya untuk mengurangi peluang
terjadi nya kasus kriminalitas, seperti menghadirkan polisi dan sistem keamanan
di daerah yang rawan terjadi tindakan kriminal, mengadakan kampanye edukasi
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko pembegalan, cara
pencegahan, dan cara melaporkan kejadian tersebut, dan memanfaatkan
teknologi, seperti memasang kamera cctv di tempat-tempat yang rawan
kejahatan, pengenalan wajah, ataupun sensor keamanan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Aranthya, P. D., Prihanto, P. H., & Parmadi, P. (2018). Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kriminalitas Pada kabupaten/kota di
provinsi Jambi (Suatu Pendekatan Ekonomi). E-Jurnal Ekonomi
Sumberdaya Dan Lingkungan, 7(2), 68–82.
https://doi.org/10.22437/jels.v7i2.11931
Lumenta, C. Y., Kekenusa, J. S., & Hatidja, D. (2012). Analisis Jalur
faktor-Faktor Penyebab Kriminalitas di Kota Manado. JURNAL ILMIAH
SAINS, 12(2), 77. https://doi.org/10.35799/jis.12.2.2012.556
Rohman, A. (2016). Upaya Menekan Angka Kriminalitas Dalam Meretas
Kejahatan Yang Terjadi Pada Masyarakat. Perspektif, 21(2), 125.
https://doi.org/10.30742/perspektif.v21i2.187
Sabiq, R. M., & Apsari, N. C. (2021). Dampak Pengangguran terhadap
tindakan Kriminal Ditinjau Dari PERSPEKTIF konflik. Jurnal Kolaborasi
Resolusi Konflik, 3(1), 51. https://doi.org/10.24198/jkrk.v3i1.31973
Sosiologi Kriminalitas Teori Menurut Para Ahli - Sutherland) Teori Ini Dikemas
Dalam Dua Versi,. Studocu. (n.d.).
https://www.studocu.com/id/document/universitas-singaperbangsa-
karawang/sosiologi-kriminalitas/sosiologi-kriminalitas-teori-menurut-
para-ahli/45969231
Sosiologi, M. (2023, September 12). Pengertian kriminalitas, Ciri, Penyebab,
Dampak Dan 4 contohnya. DosenSosiologi.com - Ilmu Sosiologi.
https://dosensosiologi.com/pengertian-kriminalitas/
Triana, A. A., & Fauzi, A. M. (2020). Dampak Pandemi Corona virus
diserse 19 Terhadap meningkatnya kriminalitas pencurian sepeda motor
di surabaya. Syiah Kuala Law Journal, 4(3), 302–309.
https://doi.org/10.24815/sklj.v4i3.18742

9
LAMPIRAN WAWANCARA

A. Identitas
1. Nama : Cahaya Serly Imbiri
2. Alamat : Jln.sabang kmp Ambon no.05
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Kelas : XI-F
5. Umur : 16 Tahun

B. Daftar Pertanyaan
1. Menurut anda apa itu kriminalitas?
2. Apa yang terlintas dalam pikiran anda saat mendengar kata kriminalitas?
3. Apa yang anda lakukan jika menjadi korban kriminalitas khususnya
pembegalan?
4. Menurut pendapatmu apa menyebabkan kasus pembegalan dapat terjadi?
5. Menurut pendapatmu apa yang membuat pelaku pembegalan melakukan
pembegalan?
6. Apakah kasus kriminalitas perlu ditangani lebih lanjut?

Gambar 1.1 Pelaksanaan wawancara

Anda mungkin juga menyukai